Haryyana Suhendar, 2015 PENERAPAN MODAL SOSIAL ORANG SUNDA MELALUI KAJIAN SEJARAH PAGUYUBAN PASUNDAN
DI TASIKMALAYA
Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
F. Prosedur dan Tahapan Penelitian
Untuk dapat dan mengumpulkan data di lapangan, maka dalam penelitian ini dilaksanakan beberapa tahapan-tahapan antara lain:
1. Tahap Persiapan
Sebelum melaksanakan penelitian, ada beberapa kegiatan yang penulis tempuh yaitu diawali dengan melakukan seminar desain penelitian, setelah
memperoleh masukan dari para dosen penguji, kemudian penulis menyempurnakan dan mengkonsultasikannya dengan pembimbing yang
dilanjutkan dengan perbaikan. Langkah lainnya adalah menyelesaikan masalah administrasi berupa surat-surat izin penelitian.
2. Tahap Orientasi
Tahap ini dilakukan untuk mendapatkan informasi awal mengenai rencana subjek penelitian tentang pembelajaran sejarah lokal yang akan diajukan
serta mempertajam masalah dan fokus penelitian, sebelum desain penelitian disusun. Dari kegiatan orientasi ini diharapkan dapat
mempertajam fokus penelitian sehingga memungkinkan dilakukannya penelitian selanjutnya secara lebih mendalam sebagai dasar bagi tahap
selanjutnya. 3.
Tahap Eksplorasi
Mengacu pada pengumpulan data pada tahap orientasi, diperoleh gambaran dan paradigma yang semakin terarah, sehingga memberikan
arah yang semakin jelas dalam melakukan tehnik pengumpulan data, baik melalui observasi, wawancara maupun dokumentasi. Pada Tahap ini
penulis mulai melakukan wawancara kepada subjek yang telah ditentukan, di samping melakukan observasi secara langsung sehingga diperoleh data
yang lengkap.
Haryyana Suhendar, 2015 PENERAPAN MODAL SOSIAL ORANG SUNDA MELALUI KAJIAN SEJARAH PAGUYUBAN PASUNDAN
DI TASIKMALAYA
Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pembelajaran penerapan modal sosial orang Sunda dalam kajian sejarah Paguyuban Pasundan di
Tasikmalaya yang dilakukan oleh peneliti, maka pada bagian ini penulis akan mencoba menarik beberapa simpulan dan rekomendasi dengan tidak terlepas dari
fokus masalah yang telah dirumuskan. Kesimpulan di dapat dengan melakukan komparasi antar temuan-temuan
di lapangan dengan teori-teori yang ada. Adapun simpulan yang didapat peneliti dengan melaksanakan penelitian ini adalah sebagai berikut:
A. Kesimpulan
1. Desain pembelajaran sejarah, dalam hal ini perangkat perencanaan
pembelajaran dengan materi sejarah lokal dengan integtasi nilai kearifan lokal harus dibuat dengan penuh ketelitian dan perencanaan yang tepat.
Guru membuat perangkat pembelajaran yang terdiri dari Silabus dan RPP yang didesain untuk mendapatkan tujuan pembelajaran yang diharapkan.
Silabus yang dibuat guru adalah silabus standar dari BSNP dengan modifikasi
sangat minimal.
RPP disusun
oleh guru
dengan mengintegrasikan materi sejarah lokal. Integrasi nilai kearifan lokal
didesain melalui improvisasi di lapangan sesuai situasi dan kondisi didasarkan kepada desain pembelajaran yang telah direncanakan
sebelumnya baik dalam proses pembelajaran ataupun dalam penilaian, terutama yang dapat dilakukan dalam tindakan kehidupan sehari-hari.
2. Implementasi pembelajaran sejarah lokal dengan integrasi nilai kearifan
lokal seperti apa yang direnanakan dalam rencana pembelajaran, diawali dengan kegiatan awal dengan menggunakan Pre-test untuk mendapatkan
entry behaviour peserta didik dalam kesiapannya untuk mengikuti proses pembelajaran. Setelah merasa peserta didik siap untuk melaksanakan
kegiatan pembelajaran, kemudian guru melaksanakan kegiatan inti. Dalam