Haryyana Suhendar, 2015 PENERAPAN MODAL SOSIAL ORANG SUNDA MELALUI KAJIAN SEJARAH PAGUYUBAN PASUNDAN
DI TASIKMALAYA
Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
mempelajari asal-usul daerah lain, namun tidak memahami asal-usul daerahnya sendiri. Di sisi lain juga muncul persoalan yang terkait dengan kecurigaan dari
kelompok tertentu yang merasa tidak diuntungkan dalam kurikulum. Pembelajaran sejarah lokal yang dapat diangkat di lingkungan SMA
Pasundan 1 Tasikmalaya dapat dilaksanakan dengan tidak keluar dari lingkungan sekolah. Gedung yang menjadi kampus SMA Pasundan 1 Tasikmalaya adalah
saksi bisu dari haru-birunya perkembangan pendidikan di Tasikmalaya. Kampus SMA Pasundan 1 yang terletak di Jl. Dewi Sartika Kota Tasimalaya sekarang
dulunya merupakan gedung bekas Hollandsch-Inlandsche School HIS Pasundan yang didirikan pada tahun 1922. HIS Pasundan ini adalah sebuah sekolah yang
dibangun oleh Paguyuban Pasundan dalam mengimplementasikan visi misinya dalam bidang pengajaran. Keberadaan bangunan HIS Pasundan yang sampai
sekarang dipakai oleh SMP dan SMA Pasundan Tasikmalaya adalah sebuah bukti eksistensi dari Paguyuban Pasundan yang berkomitmen dalam bidang pengajaran.
Selain itu pula dapat digunakan berbagai peristiwa sejarah mengenai apa yang menjadi modal sosial Paguyuban Pasundan dalam menjaga eksistensi
organisasinya. Dimana hal ini tidak terlepas dari budaya Sunda yang ikut dilestarikan oleh organisasi ini.
Dengan demikian, berdasarkan latar belakang masalah, penulis mengambil judul penelitian
“Penerapan Modal Sosial orang Sunda melalui kajian sejarah Paguyuban Pasundan di Tasikmalaya” Studi naturalistik inquiri terhadap
peserta didik SMA Pasundan 1 Tasikmalaya.
B. Fokus Penelitian
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka fokus penelitian ini adalah bagaimana pembelajaran penerapan modal sosial orang Sunda melalui
kajian sejarah Paguyuban Pasundan di Tasikmalaya.
Haryyana Suhendar, 2015 PENERAPAN MODAL SOSIAL ORANG SUNDA MELALUI KAJIAN SEJARAH PAGUYUBAN PASUNDAN
DI TASIKMALAYA
Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
C. Rumusan Masalah Penelitian
Adapun rumusan masalah yang akan dikaji yaitu sebagai berikut: 1.
Bagaimana desain pembelajaran penerapan modal sosial orang Sunda dalam kajian sejarah Paguyuban Pasundan di Tasikmalaya?
2. Bagaimana implementasi pembelajaran penerapan modal sosial orang Sunda
melalui kajian sejarah Paguyuban Pasundan di Tasikmalaya? 3.
Bagaimana hasil yang diperoleh dengan pembelajaran penerapan modal sosial orang Sunda melalui kajian sejarah Paguyuban Pasundan di Tasikmalaya?
4. Bagaimana solusi dalam memecahkan kendala yang dihadapi dalam
pembelajaran penerapan modal sosial orang Sunda melalui kajian sejarah Paguyuban Pasundan di Tasikmalaya?
D. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin diperoleh dengan melakukan penelitian ini adalah:
1. Memperoleh desain pembelajaran penerapan modal sosial orang Sunda
melalui kajian sejarah Paguyuban Pasundan di Tasikmalaya. 2.
Memperoleh gambaran implementasi pembelajran penerapan modal sosial orang Sunda melalui kajian sejarah Paguyuban Pasundan di Tasikmalaya.
3. Mengidentifikasi hasil yang diperoleh dari pembelajaran penerapan modal
sosial orang Sunda melalui kajian sejarah Paguyuban Pasundan di Tasikmalaya.
4. Mengidentifikasi solusi dalam memecahkan kendala yang dihadapi dalam
pembelajaran penerapan modal sosial orang Sunda melalui kajian sejarah Paguyuban Pasundan di Tasikmalaya.
E. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memiliki manfaat sebagai berikut:
1. Manfaat Teoritis
a. Memberikan informasi secara ilmiah mengenai kesadaran sejarah pada
peserta didik melalui penerapan modal sosial orang Sunda melalui kajian sejarah Paguyuban Pasundan di Tasikmalaya.
Haryyana Suhendar, 2015 PENERAPAN MODAL SOSIAL ORANG SUNDA MELALUI KAJIAN SEJARAH PAGUYUBAN PASUNDAN
DI TASIKMALAYA
Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
b. Sebagai sumber data untuk penelitian kedepannya dalam memahami
lebih jauh mengenai pengaruh implementasi pembelajaran sejarah lokal dengan mengintegrasikan nilai kearifan lokal dalam pembelajaran sejarah
terhadap pengembangan kesadaran sejarah peserta didik. 2.
Manfaat Kebijakan Memberikan informasi terhadap sekolah atau lembaga terkait melalui
pengembangan kesadaran sejarah pada peserta didik dengan menggunakan pembelajaran penerapan modal sosial orang Sunda melalui kajian sejarah
Paguyuban Pasundan di Tasikmalaya. Dengan demikian, informasi diharapkan menjadi pertimbangan dalam materi sejarah pada kurikulum yang
dilaksanakan di sekolah. 3.
Manfaat Praktis a.
Bagi guru yaitu sebagai motivasi dan bahan pertimbangan guru untuk lebih memanfaatkan sejarah lokal untuk mengaitkannya dengan sejarah
nasional dalam merencanakan dan mengemas proses pembelajarannya b.
Bagi peserta didik yaitu diharapkan lebih mengenal, memahami dan menghargai sejarah lokalnya yang merupakan bagian dari sejarah
bangsanya serta menjadi momentum kesadaran sejarahnya terhadap apa yang ada di lingkungan sekitarnya.
c. Bagi sekolah yaitu meningkatkan prestasi sekolah melalui inovasi-
inovasi yang dilakukan oleh guru sehingga guru lain termotivasi untuk meningkatkan profesionalisme.
F. Paradigma Penelitian