Pengolahan Data Hasil Percobaan untuk ESDD Equivalent Salt

43

4.2.2. Pengolahan Data Hasil Percobaan untuk ESDD Equivalent Salt

Deposit Density 4.2.2.1. Kondisi Isolator dengan Tingkat Intensitas Polusi Berat Tabel 4.5 Pengukuran ESDD sebelum dan setelah dihujani, dengan tingkat intensitas polusi berat Frekuensi Terkena Hujan Aquades Larutan Polutan ESDD Polutan i rata-rata σ θ θ σ 20 D 1 i rata-rata σ θ θ σ 20 D 2 Sebelum Hujan 0,00022 0,01394 27 0,0119752 0,06298 0,0025 0,15845 27 0,13608 0,76978 0,315 100,00 Dihujani 1x 0,00021 0,01331 27 0,0114309 0,06003 0,0005 0,03169 27 0,02722 0,1467 0,039 12,26 Dihujani 2x 0,00021 0,01331 27,5 0,0113152 0,05941 0,00032 0,02028 27,5 0,01724 0,09167 0,014 4,57 Dihujani 3x 0,00021 0,01331 28 0,0112021 0,05879 0,0003 0,01901 28 0,016 0,08489 0,012 3,69 Dihujani 4x 0,00021 0,01331 27 0,0114309 0,06003 0,00024 0,01521 27 0,01306 0,06888 0,004 1,25 Dihujani 5x 0,00022 0,01394 28 0,0117355 0,06168 0,00023 0,01458 28 0,01227 0,06457 0,001 0,41 Dihujani 6x 0,00021 0,01331 27,5 0,0113152 0,05941 0,00022 0,01394 27,5 0,01185 0,06232 0,001 0,41 Dihujani 7x 0,00021 0,01331 28 0,0112021 0,05879 0,00022 0,01394 28 0,01174 0,06168 0,001 0,41 Tabel 4.6 Hubungan antara ESDD dan arus bocor isolator dengan tingkat intensitas polusi berat Frekuensi Terkena Hujan ESDD mgcm 2 Arus Bocor A Sebelum Hujan 0,315 0,031109 Dihujani 1x 0,039 0,005303 Dihujani 2x 0,014 0,004214 Dihujani 3x 0,012 0,003640 Dihujani 4x 0,004 0,002115 Dihujani 5x 0,001 0,001475 Dihujani 6x 0,001 0,001309 Dihujani 7x 0,001 0,001300 Universitas Sumatera Utara 44 Berdasarkan data pada Tabel 4.6, dibuat kurva yang menyatakan hubungan antara penurunan nilai ESDD pada berbagai keadaan. Gambar 4.5 Nilai ESDD isolator yang terpolusi berat pada berbagai keadaan

4.2.2.2. Kondisi Isolator dengan Tingkat Intensitas Polusi Sedang

Tabel 4.7 Pengukuran ESDD sebelum dan setelah dihujani, dengan tingkat intensitas polusi sedang Frekuensi Terkena Hujan Aquades Larutan Polutan ESDD Polutan i rata-rata σ θ θ σ 20 D 1 i rata-rata σ θ θ σ 20 D 2 Sebelum Hujan 0,00022 0,01394 28 0,0117355 0,06168 0,00098 0,06211 28 0,05228 0,28735 0,100 100,00 Dihujani 1x 0,00021 0,01331 27 0,0114309 0,06003 0,00037 0,02345 27 0,02014 0,10758 0,021 21,07 Dihujani 2x 0,00021 0,01331 27 0,0114309 0,06003 0,00025 0,01584 27 0,01361 0,07184 0,005 5,23 Dihujani 3x 0,00022 0,01394 27 0,0119752 0,06298 0,00023 0,01458 27 0,01252 0,06593 0,001 1,31 Dihujani 4x 0,00021 0,01331 27,5 0,0113152 0,05941 0,00022 0,01394 27,5 0,01185 0,06232 0,001 1,29 0,05 0,1 0,15 0,2 0,25 0,3 0,35 Sebelum Hujan Dihujani 1x Dihujani 2x Dihujani 3x Dihujani 4x Dihujani 5x Dihujani 6x Dihujani 7x E SDD m g cm 2 FREKUENSI TERKENA HUJAN Universitas Sumatera Utara 45 Tabel 4.8 Hubungan antara ESDD dan arus bocor isolator dengan tingkat intensitas polusi sedang Frekuensi Terkena Hujan ESDD mgcm 2 Arus Bocor A Sebelum Hujan 0,100 0,003761 Dihujani 1x 0,021 0,001991 Dihujani 2x 0,005 0,001120 Dihujani 3x 0,001 0,001089 Dihujani 4x 0,001 0,001000 Berdasarkan data pada Tabel 4.8, dibuat kurva yang menyatakan hubungan antara penurunan nilai ESDD pada berbagai keadaan. Gambar 4.6 Nilai ESDD isolator yang terpolusi sedang pada berbagai keadaan 0,02 0,04 0,06 0,08 0,1 0,12 Sebelum Hujan Dihujani 1x Dihujani 2x Dihujani 3x Dihujani 4x E SDD m g cm 2 FREKUENSI TERKENA HUJAN Universitas Sumatera Utara 46

4.2.2.3. Kondisi Isolator dengan Tingkat Intensitas Polusi Ringan

Tabel 4.9 Pengukuran ESDD sebelum dan setelah dihujani, dengan tingkat intensitas polusi ringan Frekuensi Terkena Hujan Aquades Larutan Polutan ESDD Polutan i rata-rata σ θ θ σ 20 D 1 i rata-rata σ θ θ σ 20 D 2 Sebelum Hujan 0,00021 0,01331 27 0,0114309 0,06003 0,00051 0,03232 27 0,02776 0,14972 0,040 100,00 Dihujani 1x 0,00022 0,01394 27,5 0,0118541 0,06232 0,00026 0,01648 27,5 0,01401 0,07402 0,005 13,05 Dihujani 2x 0,00021 0,01331 28 0,0112021 0,05879 0,00022 0,01394 28 0,01174 0,06168 0,001 3,22 Dihujani 3x 0,00021 0,01331 27 0,0114309 0,06003 0,00022 0,01394 27 0,01198 0,06298 0,001 3,29 Tabel 4.10 Hubungan antara ESDD dan arus bocor isolator dengan tingkat intensitas polusi ringan Frekuensi Terkena Hujan ESDD mgcm 2 Arus Bocor A Sebelum Hujan 0,040 0,002892 Dihujani 1x 0,005 0,001060 Dihujani 2x 0,001 0,00070 Dihujani 3x 0,001 0,00070 Universitas Sumatera Utara 47 Berdasarkan data pada Tabel 4.8, dibuat kurva yang menyatakan hubungan antara penurunan nilai ESDD pada berbagai keadaan. Gambar 4.7 Nilai ESDD isolator yang terpolusi ringan pada berbagai keadaan Berdasarkan data pada Tabel 4.6, 4.8, 4.10 dibentuk suatu kurva yang menunjukkan perbandingan nilai ESDD pada berbagai keadaan seperti yang ditunjukkan pada Gambar 4.8. Gambar 4.8 Perbandingan nilai ESDD isolator pada berbagai keadaan 0,005 0,01 0,015 0,02 0,025 0,03 0,035 0,04 0,045 Sebelum Hujan Dihujani 1x Dihujani 2x Dihujani 3x E SDD m g cm 2 FREKUENSI TERKENA HUJAN 0,05 0,1 0,15 0,2 0,25 0,3 0,35 E SDD m g cm 2 FREKUENSI TERKENA HUJAN Terpolusi berat Terpolusi sedang Terpolusi ringan Universitas Sumatera Utara 48

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan