LANDASAN TEORI A.
Kajian Teori. 1.
Peranan Orang Tua
a. Pengertian Peranan Orang Tua
Peranan  adalah  sesuatu  yang  jadi  bagian  atau  yang  memegang pimpinan  yang  terutama  dalam  terjadinya  sesuatu  hal  atau
peristiwa,Poerwadarminta,  1984:735.  Sedangkan  menurut  Keliat dalam  Kusumawati, 2011: 22. Peran adalah pola sikap, perilaku nilai
dan  tujuan  yang  diharapkan  dari  seseorang  berdasarkan  posisinya dimasyarakat.
Kemudian menurut
Kusnanto dalam
Kusumawati,2011:22, peran merupakan seperangkat tingkah laku yang diharapkan  oleh  orang  lain  terhadap  seseorang,  sesuai  kedudukannya
dalam  suatu  sistem.  Orang  tua  adalah  orang  yang  pertama  dan  utama yang  bertanggung  jawab terhadap kelangsungan  hidup  dan  pendidikan
anaknya, Hasbullah, 2001:39. Orang tua adalah orang yang pertama dan utama yang bertanggung
jawab  terhadap  kelangsungan  hidup  dan  pendidikan  anaknya  Hasbullah, 2001:39.
Adapun  mengenai  susunan  keluarga  tersebut,  Probbins,2001:23 membagikan menjadi tiga macam yaitu:
a Keluarga yang bersifat Otoriter
b Keluarga Demokratis
c Keluarga liberal
b. Pola Asuh Demokratis
1 Pengertian Pola Asuh Demokratis
Menurut  Haditomo  1999:65  mendasar  pola  asuh  demokratis pada pengalaman orang tua yang mau menerima, hangat dan mengerti
kepada anak.
2. Perkembangan Sosial Emosional
Sebagaimana  telah  dijelaskan,  bahwa  pada  awal  masa  kanak- kanak  emosi  anak  sanagat  kuat.  Masa  tersebut  merupakan  saat  ketidak
seimbangan  ledakan-ledakan emosi. Hal itu biasanya tampak mencolok pada anak usia 2,5 sampai 3,5 tahun yang dikenal dengan usia degil di
mana emosi berpusat pada diri dan usai 5,5 sampai 6,5 tahun Hurlock, 1980.
a. Pengertian perkembangan sosial emosional
Menurut Syamsu
Yusuf 2007,33
menyatakan bahwa
perkembangan sosial emosional merupakan pencapaian kematangan dalam hubungan sosial. Perkembangan sosial dapat pula diartikan sebagai proses
belajar  untuk  menyesuaikan  diri  terhadap  norma-norma  kelompok,  moral, dan  tradisi,  meleburkan  diri  menjadi  satu  kesatuan  dan  saling
berkomunikasi  dan  kerjasama.  Sebagai  tolak  ukur  keberhasilan  dalam perkembangan  sosial  emosional  dalam  pergaulannya,  adalah  citra  diri
positif maupun negatif yang dimiliki anak. b.
Aspek-aspek perkembangan sosial emosional.
Adapun  penjelasan  dari  perkembangan  sosial  emosional  menurut Syamsudin 1999 sebagai berikut:
1 Pentingnya  perkembangan  ini  dilihat  pada  awal  manusia dilahirkan
belum  bersifat  sosial,  dalam  artian  belum  memiliki  kemampuan dalam  berinteraksi  dengan  orang  lain.  Anak  mulai  mampu
membedakan  arti  senyum  dan  perilaku  sosial  lain,  seperti  marah tidak senang mendengar suara keras dan kasih sayang.
2 Perkembangan sosial emosional ketika usia 4-6 tahun
3 Perkembangan  sosial  emosional  ini  sangat  erat  kaitannya  dengan
emosi 4
Perkembangan sosial  emosional  anak  dipengaruhi  oleh kemampuan pengambilan peran  sosial  yang  muncul. Mereka  menyadari  pikiran,
perasaan, dan sikap orang lain. c.
Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan sosial emosional. 1
Keluarga 2
Kematangan 3
Pendidikan 4
Kapasitas mental : Emosi dan Intelegensi d.
Faktor penyebab timbulnya permasalahan emosi Reynold  1987  mengemukakan  beberapa  faktor  yang  dapat
menyebabkan permasalahan emosi adalah sebagai berikut: 1
Latar belakang keluarga yang kasar 2
Perasaan tertolak secara fisik ataupun emosional 3
Orang dewasa yang belum dewasa dan anak memiliki kematangan yang cukup untuk melakukan pengasuhan.
e. Perasaan cemburu yang
f. Faktor penyebab terbentuknya perilaku sosial emosional bermasalah
1 Sikap orang tua yang overprotected
2 Sikap orang tua yang pencela, membandingkan, dan mencemooh anak.
3 Sempitnya kesempatan bergaul dengan anak lain.
4 Pola asuh otoriter
5 Lingkungan yang buruk
g. Makna  Peranan  Orang  Tua  Terhadap  Perkembangan  Sosial  Emosional
Anak. Dari  hasil  penelitian  tersebut dapat  disimpulkan  bahwa  peranan
orang  tua  sangat  mempengaruhi  perkembangan  anak  terutama perkembangan  emosi  anak-anak.  Hal  ini  disebabkan  bahwa  orang  tua
merupakan model bagi anak, serta pada amasa anak-anak, mereka masih berada  pada  fase  meniru.  Dan  yang  paling  sering  ditiru  adalah  orang
tuanya.  Denagn  begitu  hendaknya  para  orang  tua  menjadi  seseorang yang  bias  menerima  emosi-emosi  anak  dan  kita  harus  mengajari  anak-
anak  bagaimana  emosi  yang  harus  kita  kendalikan.  Dengan  begitu emosi  anak  kita  dapat  kita  terbentuk  dengan  baik.  Bagi  sekolah
hendaknya  sekolah  mempunyai  program  parenting  agar  orang  tuanya bisa  mengerti  tentang  perkembangan  anak  dan  bagaimana  cara
mengemabangakannya.
B. Kajian Penelitian yang Relevan
Untuk  dapat  mengetahui  keasliankeberhasilan  ini,  maka  dilakukan tinjauan pustaka:
Penelitian  Yulianto  2007:7  dalam  penelitiannya  menyatakan bahwa  lingkungan  merupakan  kunci  penyebab  terjadinya  tingkah  laku
untuk  memahami  tingkah  laku  manusia.  Berdasarkan  uraian  diatas,  apat diambil  kesimpulan  bahwa  orang  tua  dapat  mempengaruhi  tingkah  laku
yang  baik  dan  tingkat  perkembangan  anak  dengan  menciptakan  suasan lingkungan  yang kondusif. Adanya  hubungan positif dan  signifikan antara
peranan orang tua terhadap perkembangan sosial emosional.
C. Kerangka Pemikiran
Gambar 1.1 .
D. Hipotesis
Berdasarkan  kerangka  pemikiran  dan  kajian  teori  diatas  dapat dirumuskan  hipotesis  bahwa  orang  tua  berperan  dalam  perkembangan
sosial emosional anak. 5 Bidang
1. Kognitif
2. Fisik motorik
3. Sosial emosional
4. Bahasa
5. Moral
Perkembangan sosial emosional
anak Peran
Orang tua
METODE PENELITIAN A.
Tempat dan Waktu Penelitian
Tempat  penelitian  ini  adalah  di  TK  Pertiwi  Sine  1  Sragen. Penelitian  ini  dilakukan  pada  semester  genap  tahun  pelajaran  20112012
pada bulan Juni.
B. Populasi, Sampel dan Sampling
1. Populasi
Menurut Nawawi 1995:141 populasi adalah keseluruhan objek penelitian
2. Sampel
Menurut  Surakhmad  1994:93  sampel  adalah  bagian  dari populasi yang sebelumnya ditentukan dengan cara sampling
3. Sampling
Menurut  Sugiono  2010,91  teknik  sampling  adalah  teknik pengambilan sampel
C. Data dan Sumber Data
1. Data
Data adalah sumber informasi  yang diperlukan untuk penelitian. Data dalam penelitian diperoleh dari catatan lapangan, catatan interview
dan profil sekolah TK Pertiwi Sine 1 Sragen.
2. Sumber Data
Menurut  Arikunto  2000,210  sumber  data  dalam  penelitian adalah  “subyek  dari  mana  data  diperoleh”.  Sumber  data  utama  dicatat
melalui catatan tertulismelalui perekam videoaudio tapes, pengambilan fotofilm.  Sumber  data  tambahan,  diantaranya  adalah  sumber  tertulis,
foto yang diperoleh dari TK Pertiwi 1 Sine Sragen.
D. Subyek Penelitian