Pengamatan Susut Beton Pengamatan Susut Terkekang

commit to user 39 BAB 4 ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

4.1. Analisis Data

4.1.1. Pengamatan Susut Beton

Susut pada beton merupakan perubahan volume pada beton akibat proses hidrasi dari semen. Pada penelitian patch repair ini, beton memerlukan waktu kurang lebih 56 hari untuk mengoptimalkan susut yang terjadi sebelum beton dilapisi oleh repair material, sehingga susut terkekang yang terjadi antara repair material dan beton dapat diamati. Pengamatan dilakukan untuk tiga buah beton pada pengecoran pertama dan data untuk beton yang lain dianggap sama. Berdasarkan pengamatan susut beton yang telah dilakukan, hasil pengamatan dapat dilihat pada Gambar 4.1. Gambar 4.1. Perubahan Susut Beton Susut pada beton akan terus terjadi dengan pertambahan susut semakin lama semakin kecil. Pada penelitian ini pengamatan berhenti sampai umur beton 56 hari dan beton siap dilapisi repair material. commit to user 40

4.1.2. Pengamatan Susut Terkekang

Susut terkekang pada beton dan lapisan repair terjadi karena susut pada lapisan repair material akan dikekang oleh susut yang terjadi pada beton sehingga akan timbul tegangan tarik pada lapisan repair material. Susut terkekang yang terjadi pada repair material dapat menyebabkan keretakan jika tegangan tarik yang timbul sebagai akibat susut terkekang ini melebihi kuat tarik beton. Pengamatan susut terkekang dilakukan untuk mengetahui seberapa besar repair material dikekang oleh beton dasar dengan cara membandingkan antara susut repair material bebas yang pernah dilakukan penelitian sebelumnya pada benda uji silinder dan susut repair material terkekang komposit. Pengamatan susut terkekang dilakukan selama 15 hari atau dua minggu setelah beton dasar dibiarkan selama 56 hari menggunakan alat ukur regangan susut atau sering disebut dengan dial gauge. Pada kedua sisi benda uji dipasang demec point dengan jarak 200 mm dari tepi benda uji dan jarak masing-masing demec point pada tiap ujungnya adalah 200 mm. Data pengamatan susut terkekang repair material diambil dari pembacaan dial gauge pada tiap demec point yang sudah dipasang. Data susut terkekang dan susut bebas dapat dilihat pada Tabel 4.1. commit to user 41 Tabel 4.1. Data Susut Terkekang dan Susut Bebas Benda Uji Umur Repair Material 1 2 3 7 10 14 S Bebas 133 231 314 412 505 S. Mortar x10 -6 S Terkekang 67 124 294 392 480 S Bebas 163 280 370 487 582 S. MP-0 x10 -6 S Terkekang 60 132 330 465 575 S Bebas 215 314 414 521 631 S. MP-2 x10 -6 S Terkekang 92 181 385 509 600 S Bebas 285 418 541 659 768 S. MP-4 x10 -6 S Terkekang 95 167 377 532 622 S Bebas 337 78 222 768 884 S. MP-6 x10 -6 S Terkekang 74 142 347 486 577 S Bebas 167 260 378 507 631 S. Emaco x10 -6 S Terkekang 93 158 364 487 588 Hubungan susut bebas dan susut terkekang polymer 2 dapat dilihat pada Gambar 4.2. Gambar 4.2. Hubungan Susut Bebas dan Susut Terkekang polymer 2 Gambar 4.2. menunjukkan bahwa repair material tidak terkekang sepenuhnya karena nilai dari regangan susut terkekang hampir mendekati nilai regangan susut bebasnya. Berdasarkan grafik perbandingan susut bebas dan susut terkekang polymer 2, terjadi persamaan regresi y = 0,8921x. Nilai 0,8921 merupakan rasio antara susut terkekang dengan susut bebas, maka nilai pengekangan sebesar 1 – 0,8921 x 100 = 10,79. Nilai pengekangan antara beton dan repair material dengan enam variasi lainnya dapat dilihat pada Tabel 4.2. commit to user 42 Tabel 4.2. Nilai Pengekangan Beton dan Repair Material Benda Uji Persamaan Regresi Nilai Susut Bebas Nilai Susut Terkekang Nilai aktual pengekangan rata-rata 10 -6 S. Mortar y = 0,8968x 89,8 10,2 48 S. MP-0 y = 0,8924x 89,24 10,76 64 S. MP-2 y = 0,8921x 89,21 10,79 66 S. MP-4 y = 0,7178x 71,78 28,22 176 S. MP-6 y = 0,5618x 56,18 43,82 299 S. Emaco y = 0,9087x 90,87 9,13 51 Berdasarkan Tabel 4.2. dapat dilihat bahwa nilai susut terkekang pada mortar dengan bahan tambah polimer secara persentase berkisar antara 10,76 sampai 43,82 itu menunjukkan bahwa kemampuan beton dalam mengekang repair material sangat kecil. Nilai pengekangan dapat dilihat juga pada nilai aktual yang diperoleh dari rata-rata selisih antara susut bebas dengan susut terkekang. Berdasarkan nilai aktual tersebut maka mortar dengan bahan tambah polimer mengalami pengekangan lebih besar daripada mortar tidak berpolimer. Persentase nilai susut terkekang dengan nilai aktual pengekangan rata-rata menunjukkan kesimpulan yang sama yaitu polimer dapat meningkatkan pengekangan antara beton dasar dengan lapisan repair.

4.1.3. Pengamatan Perubahan Elevasi Repair Material