Pengamatan Perubahan Elevasi Repair Material

commit to user 42 Tabel 4.2. Nilai Pengekangan Beton dan Repair Material Benda Uji Persamaan Regresi Nilai Susut Bebas Nilai Susut Terkekang Nilai aktual pengekangan rata-rata 10 -6 S. Mortar y = 0,8968x 89,8 10,2 48 S. MP-0 y = 0,8924x 89,24 10,76 64 S. MP-2 y = 0,8921x 89,21 10,79 66 S. MP-4 y = 0,7178x 71,78 28,22 176 S. MP-6 y = 0,5618x 56,18 43,82 299 S. Emaco y = 0,9087x 90,87 9,13 51 Berdasarkan Tabel 4.2. dapat dilihat bahwa nilai susut terkekang pada mortar dengan bahan tambah polimer secara persentase berkisar antara 10,76 sampai 43,82 itu menunjukkan bahwa kemampuan beton dalam mengekang repair material sangat kecil. Nilai pengekangan dapat dilihat juga pada nilai aktual yang diperoleh dari rata-rata selisih antara susut bebas dengan susut terkekang. Berdasarkan nilai aktual tersebut maka mortar dengan bahan tambah polimer mengalami pengekangan lebih besar daripada mortar tidak berpolimer. Persentase nilai susut terkekang dengan nilai aktual pengekangan rata-rata menunjukkan kesimpulan yang sama yaitu polimer dapat meningkatkan pengekangan antara beton dasar dengan lapisan repair.

4.1.3. Pengamatan Perubahan Elevasi Repair Material

Pengamatan perubahan elevasi repair material dilakukan untuk mengetahui terjadinya delaminasi pengelupasan beton akibat susut terkekang. Pengamatan ini dilakukan dengan cara membaca dial gauge yang terpasang di setiap ujung benda uji dengan ukuran 150 x 10 x 13 cm selama kurang lebih 15 hari. Berdasarkan pengamatan dapat diperoleh data seperti terlihat pada Tabel 4.3. commit to user 43 Tabel 4.3. Perubahan Elevasi Repair Material Umur Mortar Biasa µ Polimer 0 µ Polimer 2 µ Polimer 4 µ Polimer 6 µ Emaco µ 1 2 17 51,5 24 29,5 0,25 15,75 3 32,25 47,25 36,75 57,5 1,25 93,25 4 39,5 67,5 45,75 74,25 1,75 157,75 5 45 72,25 50 89,5 2,75 209,5 6 50,5 77 69 96,625 3 243 7 57,25 80,25 88 103,75 3,25 276,5 8 66 83 105,5 105,5 4 304,5 9 75 91 121,5 107,75 4,25 323,75 10 80,25 95 127,5 111,75 5,25 335 11 83 100,25 131 116 5,75 350,25 12 85,125 102,125 135,75 117,5 6 367 13 87,25 104 141,25 118,25 6,125 371 14 89,5 107,5 146,75 119 6,25 375 15 92,75 109,75 152,75 120,75 6,5 381,175 Berdasarkan data pengamatan perubahan elevasi dan data susut terkekang di atas dapat dicari hubungan antara keduanya dengan membuat grafik. Hubungan antara pengamatan perubahan elevasi dan susut terkekang dapat dilihat pada Gambar 4.3. Gambar 4.3. Hubungan Antara Perubahan Elevasi dan Susut Terkekang Repair Mortar commit to user 44 Berdasarkan Gambar 4.3. menunjukkan bahwa susut terkekang repair mortar mempengaruhi perubahan elevasi dial gauge. Pada mortar dengan emaco nanocrete perubahan susut yang tinggi diikuti oleh perubahan elevasi yang tinggi. Sebaliknya dengan mortar berbahan tambah polimer 6 perubahan susut yang rendah diikuti oleh perubahan elevasi yang rendah. Bila ditinjau berdasarkan nilai susut terkekang yang sama perubahan pada mortar berbahan tambah polimer 0,2 dan 4 lebih besar dibanding dengan perubahan elevasi pada mortar biasa dan mortar berbahan tambah polimer 6.Hal ini menunjukan bahwa susut terkekang repair material mempengaruhi perubahan elevasi dial guage. Penambahan polimer dengan proporsi tertuntu pada repair material dapat mengurangi susut sehingga perubahan elevasi repair material menjadi kecil. Susut yang terjadi pada repair material mempunyai nilai yang berbeda-beda pada setiap umur repair seperti terlihat pada Tabel 4.1. Perubahan elevasi dan susut terkekang dapat dibuat suatu rasio atau perbandingan antara keduanya agar dapat dibandingkan dengan umur repair material. Data rasio perbandingan susut terkekang dan perubahan elevasi dapat dilihat pada Tabel 4.4. commit to user 45 Tabel 4.4. Rasio Perubahan Elevasi dan Susut Terkekang Umur Mortar Biasa Polimer Polimer 2 Polimer 4 Polimer 6 Emaco 1 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 2 0,255 0,7875 0,260633484 0,320361991 0,003370787 0,16875 3 0,260606061 0,389905363 0,199547511 0,351145038 0,008797654 0,588947368 4 0,222535211 0,35840708 0,185472973 0,288349515 0,008588957 0,708988764 5 0,211267606 0,317320132 0,16194332 0,287165775 0,010185185 0,752694611 6 0,2 0,276233184 0,193312085 0,282378874 0,009780093 0,755981173 7 0,194893617 0,243489254 0,224680851 0,277591973 0,009375 0,759267735 8 0,198745295 0,217467249 0,241603053 0,247507331 0,009876543 0,746475996 9 0,205949657 0,210810811 0,254006969 0,222164948 0,009418283 0,718114603 10 0,204893617 0,204301075 0,247372676 0,211514196 0,010769231 0,688356164 11 0,197423191 0,201338912 0,240735069 0,206222222 0,010900474 0,675180723 12 0,19295102 0,194787103 0,239031548 0,197894737 0,010917362 0,668285281 13 0,188478848 0,188235294 0,241384286 0,195108985 0,010873843 0,653291577 14 0,18662033 0,186956522 0,243737024 0,192323232 0,010830325 0,638297872 15 0,188324873 0,186280057 0,248205823 0,191034937 0,011016949 0,630557467 Berdasarkan data perhitungan rasio perubahan elevasi dan data susut terkekang di atas dapat dicari hubungan antara keduanya dengan membuat grafik. Hubungan antara rasio perubahan elevasi dan data susut terkekang dan umur repair material dapat dilihat pada Gambar 4.4. commit to user 46 Gambar 4.4. Rasio Perubahan Elevasi dan Susut Terkekang Berdasarkan Gambar 4.4. menunjukkan bahwa rasio perubahan elevasi dan susut terkekang polimer 0 yang tinggi pada awal umur repair mortar kemudian menurun sampai umur 7 hari setelah itu cenderung konstan hingga umur 15 hari. Hal tersebut mengandung arti bahwa pada awal umur repair mortar untuk suatu penyusutan nilai tertentu cenderung mengakibatkan perubahan elevasi yang tinggi tetapi perubahan elevasi yang ditimbulkan cenderung menurun sampai umur 7 hari dan cenderung konstan sampai umur 15 hari sesuai dengan pengamatan yang dilakukan.Berbeda dengan emacco nanocrete repair material,yang menunjukan rasio perubahan elevasi dan susut terkekang yang rendah pada awal umur repair mortar kemudian mengalami kenaikan yang signifikan pada umur 3 sampai 5 hari,setelah itu cenderung konstan sampai umur 15 hari. Mortar dengan bahan tambah polimer mengalami retak pada saat setelah dilakukan penambalan yang disebut retak plastis pada umur awal. Retak-retak tersebut diilustrasikan pada Gambar 4.5. commit to user 47 Retak no.1 3 1 1 A 3 2 1 3 Pol 2-1 Retak no.1 2 2 B Retak no.3 Retak no.2 1 A 3 2 Pol 4-1 B Retak no.1 2 A B Pol 6-2 1 2 3 Retak no.1 Pol 0-2 A B Pol 0-1 A B 1 3 2 B Pol 6-1 A Retak no.1 1 3 Retak no.2 Pol 2-2 A B 1 2 3 MB-1 MB-2 A A B B A B Emacco-2 Emacco-1 A B B A Pol 4-2 2 Retak no.1 1 3 commit to user 48 Pengamatan terhadap lebar retak dilakukan setiap hari kurang lebih sampai 15 hari. Pengukuran dilakukan dengan cara membagi panjang mortar yang mengalami retak menjadi tiga titik baca. Pembacaan lebar retak menggunakan alat ukur microcrack dengan ketelitian 0,02 mm. Retak yang terjadi pada repair material mempunyai nilai yang berbeda-beda pada setiap umur repair seperti terlihat pada Tabel 4.5. Tabel 4.5. Data Pengamatan Lebar Retak Repair Material Umur Polimer 2-1 A mm Polimer 2-1 Amm Polimer 2-1 A mm Hari Retak No. 1 Retak No. 2 Retak No. 3 Titik 1 Titik 2 Titik 3 Titik 1 Titik 2 Titik 3 Titik 1 Titik 2 Titik 3 1 0,2 0,2 0,18 0,28 0,26 0,2 0,22 0,2 0,18 2 0,22 0,22 0,18 0,28 0,28 0,2 0,22 0,2 0,2 3 0,24 0,24 0,18 0,28 0,28 0,3 0,24 0,24 0,2 4 0,24 0,26 0,2 0,3 0,28 0,28 0,26 0,24 0,2 5 0,23 0,26 0,2 0,3 0,28 0,28 0,28 0,26 0,24 7 0,28 0,26 0,2 0,32 0,28 0,28 0,3 0,28 0,26 8 0,3 0,28 0,2 0,32 0,3 0,28 0,3 0,28 0,26 9 0,3 0,28 0,22 0,32 0,3 0,28 0,3 0,28 0,26 10 0,32 0,28 0,22 0,32 0,32 0,3 0,32 0,28 0,28 11 0,32 0,28 0,22 0,34 0,32 0,3 0,32 0,28 0,28 12 0,34 0,3 0,24 0,36 0,32 0,3 0,34 0,3 0,28 14 0,36 0,3 0,24 0,36 0,34 0,32 0,34 0,3 0,28 15 0,36 0,34 0,24 0,36 0,34 0,32 0,34 0,3 0,28 Umur Polimer 2-2 A mm Polimer 2-2 B mm Hari Retak No. 1 Retak No. 2 Titik 1 Titik 2 Titik 3 Titik 1 Titik 2 Titik 3 1 0,3 0,3 0,28 0,26 0,28 0,3 2 0,3 0,3 0,28 0,28 0,28 0,32 A B C 3 0,32 0,32 0,28 0,28 0,3 0,32 1100 1000 900 4 0,32 0,32 0,3 0,3 0,3 0,34 1100 1100 1000 5 0,34 0,32 0,3 0,3 0,3 0,34 1200 1200 1100 7 0,34 0,32 0,3 0,32 0,32 0,34 1300 1200 1100 8 0,34 0,32 0,3 0,32 0,32 0,36 1400 1300 1200 9 0,36 0,34 0,3 0,32 0,34 0,36 10 0,36 0,36 0,32 0,32 0,34 0,36 1500 1400 1300 11 0,36 0,36 0,32 0,34 0,34 0,36 1500 1400 1300 12 0,36 0,36 0,34 0,34 0,36 0,38 1500 1400 1300 14 0,36 0,36 0,34 0,36 0,36 0,38 1600 1400 1400 15 0,36 0,36 0,34 0,36 0,36 0,38 1600 1400 1400 1700 1500 1400 commit to user 49 Umur Polimer 4-1 A mm Polimer 4-2 B mm Hari Retak No. 1 Retak No. 1 1700 1500 1400 Titik 1 Titik 2 Titik 3 Titik 1 Titik 2 Titik 3 1700 1500 1400 1 0,36 0,34 0,3 0,4 0,38 0,36 2 0,36 0,34 0,3 0,4 0,38 0,36 3 0,38 0,34 0,3 0,4 0,38 0,36 4 0,4 0,36 0,3 0,42 0,38 0,36 5 0,4 0,36 0,32 0,42 0,4 0,36 7 0,4 0,38 0,32 0,44 0,4 0,38 8 0,42 0,38 0,32 0,44 0,4 0,38 9 0,42 0,38 0,32 0,46 0,4 0,38 10 0,42 0,38 0,36 0,46 0,42 0,38 11 0,44 0,4 0,36 0,46 0,42 0,4 12 0,44 0,4 0,38 0,48 0,44 0,4 14 0,46 0,42 0,38 0,48 0,44 0,4 15 2300 0,42 0,38 0,48 0,44 0,4 Umur Polimer 6-1 B mm Polimer 6-2 B mm Hari Retak No. 1 Retak No. 1 Titik 1 Titik 2 Titik 3 Titik 1 Titik 2 Titik 3 1 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 2 0,2 0,2 0,2 0,22 0,2 0,2 3 0,2 0,22 0,22 0,24 0,2 0,2 4 0,2 0,22 0,22 0,24 0,22 0,2 5 0,22 0,24 0,24 0,26 0,22 0,22 7 0,22 0,24 0,24 0,26 0,22 0,22 8 0,22 0,24 0,24 0,26 0,24 0,22 9 0,22 0,24 0,26 0,26 0,24 0,22 10 0,24 0,26 0,26 0,26 0,24 0,24 11 0,26 0,26 0,28 0,28 0,26 0,24 12 0,26 0,26 0,28 0,28 0,26 0,24 14 0,26 0,26 0,28 0,28 0,28 0,26 15 0,26 0,26 0,28 0,28 0,28 0,26 commit to user 50

4.2. Pembahasan