Beton PENGARUH SUSUT TERKEKANG REPAIR MORTAR DENGAN BAHAN TAMBAH POLIMER TERHADAP KECENDERUNGAN DELAMINASI

commit to user 6 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Beton

Sifat utama beton adalah kelecakan workability, kohesif cohesiveness, keawetan durability dan kekuatan strength. Kelecakan workability berarti kemudahan agar beton tersebut mudah dalam pengerjaannya, atau jumlah energi yang dibutuhkan untuk pemadatan tanpa terjadi segregasi. Kohesif cohesiveness adalah kemampuan suatu campuran beton material pasta semen menyatu dalam keadaan plastis. Keawetan durability beton yaitu ketahanan beton terhadap serangan bahan dan lingkungan yang agresif selama masa penggunaannya, antara lain eksternal seperti cuaca pembekuan dan pencairan, variasi suhu dan kelembaban, reaksi kimia garam unorganik dan asam, pengausan angin, air dan lain-lain serta internal seperti reaksi alkali agregat, perubahan volume. Kekuatan strength adalah beton sangat kuat untuk menerima gaya tekan namun relatif lemah dalam menahan gaya tarik. Delaminasi merupakan jenis kerusakan beton yang berbentuk pengelupasan pada permukaan beton. Delaminasi sering terjadi pada struktur beton bertulang akibat dari korosi. Perbaikan dari delaminasi adalah dengan penambalan patching. Penambalan patching dilaksanakan dengan menggunakan repair material. Repair material harus mempunyai sifat yang seragam dengan beton agar dapat menurunkan tingkat penyusutan sekaligus memiliki kuat tarik yang tinggi sehingga dapat lebih tahan terhadap retak. Beton adalah suatu campuran yang terdiri dari pasir, kerikil, batu pecah, atau agregat-agregat lain yang dicampur menjadi satu dengan suatu pasta yang terbuat dari semen dan air yang membentuk suatu massa mirip batuan. Terkadang, satu atau lebih bahan adiktif ditambahkan untuk menghasilkan beton dengan commit to user 7 karaktersistik tertentu, seperti kemudahan pengerjaan workability, durability, dan waktu pengerasan Mc. Cormac,2000:1 Beton adalah bahan gabungan yang terdiri dari agregat kasar dan halus yang dicampur dengan air dan semen sebagai pengikat dan pengisi antara agregat kasar dan halus, seringkali ditambahkan admixture atau additive bila diperlukan Subakti, 1994 . Beton juga dapat didefinisikan sebagai bahan bangunan dan konstruksi yang sifat-sifatnya dapat ditentukan terlebih dahulu dengan mengadakan perencanaan dan pengawasan yang teliti terhadap bahan-bahan pembentuknya Samekto, 2001. Berdasarkan sifat utama beton, secara sepintas beton tampak sederhana. Namun kalau diamati dengan seksama beton sebagai material komposit mempunyai banyak permasalahan. Campuran beton tidak dapat langsung menjadi benda yang kaku, tetapi perlu proses hidrasi air dengan semen yamg memerlukan waktu. Masing-masing unsur beton terdiri dari bahan yang kompleks. Semen, misalnya terdiri dari banyak unsur. Agregat mempunyai ukuran, bentuk, kualitas permukaan, berat jenis yang berbeda-beda. Sifat beton keras juga unik sebab dapat bersifat elastis dan non-elastis. Pengikat beton adalah semen hidrolis dimana reaksi semen dengan air sering mengakibatkan susut selama pengeringan, sehingga beton mengalami keretakan atau justru pengelupasan delamination. Paul Nugraha Antoni, 2007 : 7 Sejumlah struktur beton yang mengalami kerusakan sangat memerlukan adanya perbaikan. Perbaikan tersebut diharapkan dapat mengurangi kerusakan pada lapisan beton dan melindungi lapisan perbaikan dari lingkungan yang agresif, oleh karena itu lapisan perbaikan beton harus menjadi lapisan yang efektif dan durable tahan lama. Mo Li dan Victor C Li, 2006 commit to user 8

2.2. Sifat Utama Beton