Perumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Kajian Pustaka

commit to user 4

B. Perumusan Masalah

Perumusan masalah ini berguna untuk mempermudah dalam melaksanakan penelitian sehingga diperoleh data yang sesuai dengan tujuan dan arah dalam hubungannya dengan judul yang dipilih. 1. Bagaimana potensi wisata geologi di Pacitan ? 2. Bagaimana strategi pengembangan wisata geologi di Pacitan ? 3. Bagaimana membuat paket wisata one day tour berbasis objek wisata geologi di Pacitan ?

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini mempunyai tujuan yang hendak dicapai dari hasil penelitiannya. Serta untuk dapat memberikan kegunaan, baik bagi peneliti maupun kepentingan ilmiah. Adapun tujuan yang ingin dicapai ialah sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui potensi wisata geologi di Pacitan. 2. Untuk mengetahui strategi apa saja untuk mengembangkan wisata geologi di Pacitan. 3. Untuk mengetahui cara pembuatan paket wisata one day tour berbasis objek wisata geologi di Pacitan. commit to user 5

D. Manfaat Penelitian

Ada pun manfaat yang didapat dari penelitian ini adalah : 1. Manfaat Teoritis a. Menambah wawasan ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan dunia pariwisata. b. Dengan harapan dapat memberikan sedikit pengetahuan dalam bidang Usaha Perjalanan Wisata dalam kajian mengembangkan dan mempromosikan pariwisata di Kabupaten Pacitan. 2. Manfaat Praktis a. Manfaat dari penulisan ini semoga dapat memberikan gambaran bagi permbaca mengenai wisata geologi b. Untuk mengetahui data-data dalam penyusunan laporan Tugas Akhir dalam rangka untuk memenuhi persyaratan dalam penyelesaian Program Diploma III di Fakultas Sastra dan Seni Rupa. 3. Manfaat Akademi a. Dapat menambah ilmu pengetahuan, baik secara teoritis, praktis maupun akademik dalam pengembangan diri. b. Menambah wawasan dan pengalaman bagi peneliti serta menambah informasi bagi pembaca. commit to user 6

E. Kajian Pustaka

1. Pengertian Pariwisata Pariwisata menurut Gamal Suwantoro adalah suatu proses kepergian sementara dari seseorang atau lebih menuju suatu tempat lain diluar tempat tinggalnya Gamal Suwantoro, 1997 : 3. 2. Wisatawan Kalau orang mendengar tentang wisatawan, yang dibayangkannya adalah rombongan orang-orang dari daerah lain, yang datang berkunjung untuk melihat-lihat di museum, berjemur di pantai, menikmati pertunjukan kesenian dan makanan setempat, mungkin menginap di hotel. Akan tetapi kemudian pergi lagi untuk mengunjungi tempat-tempat lain atau pulang R.G. Soekadijo, 2000 : 2. Maka jelaslah bahwa yang disebut wisatawan itu adalah orang yang mengadakan perjalanan dari tempat kediamannya tanpa menetap ditempat yang didatanginya, atau hanya untuk sementara waktu tinggal di tempat yang didatanginya R.G. Soekadijo, 2000 : 3. Pengunjung meliputi dua kategori : wisatawan dan ekskursionis. Wisatawan ialah pengunjung yang di negara yang dikunjunginya setidak- tidaknya tinggal selama 24 jam dan yang datang berdasarkan motivasi : a. Mengisi waktu senggang untuk bersenang-senang, berlibur, untuk kesehatan, studi, keperluan agama, dan olah raga. b. Bisnis, keluarga, perutusan, dan pertemuan-pertemuan. commit to user 7 Sedang yang disebut ekskursionis adalah pengunjung yang hanya tinggal sehari di negara yang dikunjunginya, tanpa bermalam R.G. Soekadijo, 2000 : 16. 3. Pengertian Wisata Geologi Geotourism atau wisata geologi adalah salah satu kegiatan berwisata dengan mengunjungi obyek-objek alam yang mengarah pada unsur geologi, yaitu tentang bumi dan sejarahnya www.google.com, 26 Mei 2010. 4. Tempat Tujuan Wisata Daerah Tujuan Wisata adalah daerah objek wisata yang khas, di tunjang oleh sarana dan prasarana pariwisata yang lengkap maupun oleh keramahtamahan masyarakat yang memiliki daya tarik atau daya pikat sehingga banyak wisatawan berkunjung ke daerah itu. Unsur pokok untuk mendapatkan perhatian guna menunjang pengembangan pariwisata di daerah tujuan wisata yang menyangkut perencanaan, pelaksanaan pembangunan dan pengembangan meliputi 5 unsur : a. Objek dan daya tarik wisata b. Prasarana wisata c. Sarana wisata d. Tata laksana atau infrastruktur e. Masyarakat atau lingkungan R.S Damrdjati, 1995 : 6-7. commit to user 8 5. Bentuk-Bentuk Wisata dan Jenis Pariwisata Dilihat dari lamanya mengadakan perjalanan, jarak yang ditempuh, kendaraan yang digunakan, organisasi perjalanannya, dampak dibidang ekonomi dan sebagainya, perjalanan wisata itu dapat diklasifikasikan menjadi bentuk-bentuk wisata. Bentuk-bentuk wisata yang terpenting ialah: a. Wisata Mancanegara dan Wisata Domestik Wisatawan Mancanegara adalah wisatawan yang dalam perjalanannya memasuki daerah yang bukan negaranya sendiri. Sedangkan Wisatawan Domestik ialah perjalanan wisata yang tidak keluar dari batas-batas negaranya sendiri. b. Wisata Pasif dan Wisata Aktif Secara ekonomis wisata mancanegara akan menghasilkan devisa untuk negara yang bersangkutan. Maka wisatawan mancanegara itu dilihat secara ekonomis maupun dari sudut kedatangan orang asing disebut Wisata Pasif. Sebaliknya, perjalanan warga negara ke luar negeri disebut Wisata Aktif. c. Wisata Kecil dan Wisata Besar Wisata kecil dan wisata besar di sini ialah wisata yang menurut lamanya waktu perjalanan. Wisata Kecil ialah wisata jangka pendek short term tourism, yang memakan waktu satu sampai beberapa hari. Adapun yang disebut Wisata Besar ialah commit to user 9 wisata yang memakan waktu beberapa minggu sampai beberapa bulan. d. Wisata Individual dan Wisata Terorganisasi Perjalanan wisata dengan mengatur sendiri segala sesuatunya. Mereka mengatur waktu perjalanan, tempat-tempat yang dikunjungi, kendaraan yang digunakan, makan dan minumnya, penginapannya, dan sebagainya. Acara dapat berubah di tengah perjalanan. Wisata yang demikian itulah yang disebut Wisata Individual. Sedangkan Wisata Terorganisasi adalah wisatawan yang menyerahkan segala urusan perjalanan dan kunjungan itu kepada suatu perusahaan perjalanan. Waktu perjalanan, biaya perjalanan, tujuannya, kendaraan yang dipakai, tempat menginap dan seterusnya diserahkan kepada perusahaan perjalanan. Wisatawan hanya tinggal membayar ongkos tertentu dan segala- galanya telah beres. e. Klasifikasi Wisata menurut Kendaraan yang digunakan Wisata juga diklasifikasikan menurut kendaraan yang digunakan dalam perjalanan wisata. Dengan demikian ada wisata kereta api, wisata jalan raya yang menggunakan angkutan jalan raya, wisata laut menggunakan angkutan laut, wisata udara, wisata bersepeda, dan sebagainya. Kalau tidak menggunakan alat angkutan dapat disebut wisata kaki atau hiking R.G. Soekadijo,2000 : 18-21. commit to user 10 f. Jenis-jenis Pariwisata Adapun jenis-jenis pariwisata menurut Nyoman S. Pendit dalam buku Ilmu Pengetahuan Sebuah Pengantar Perdana tahun 2002, jenis-jenis pariwisata tersebut adalah sebagai berikut : 1 Wisata Budaya Wisata Budaya merupakan perjalanan yang dilakukan atas dasar keinginan untuk memperluas pandangan hidup seseorang dengan jalan mengadakan kunjungan atau peninjauan ketempat lain atau ke luar negeri, mempelajari keadaan rakyat, kebiasaan adat istiadat mereka, cara hidup mereka, budaya dan seni mereka. 2 Wisata Kesehatan Perjalanan seseorang wisatawan dengan tujuan untuk menukar keadaan lingkungan tempat tinggalnya, untuk dapat mengobati kelelahan-kelelahan jasmani dan rohani dengan mengunjungi tempat peristirahatan seperti mandi di sumber air panas mengandung mineral untuk penyembuhan. 3 Wisata Olahraga Hal ini dimaksudkan dengan wisatawan yang melakukan perjalanan dengan tujuan olahraga. commit to user 11 4 Wisata Komersil Jenis wisata ini termasuk perjalanan untuk mengunjungi pameran-pameran dan pekan raya yang bersifat komersil seperti pameran industri, pameran dagang dan sebagainya. 5 Wisata Industri Wisata Industri adalah perjalanan yang dilakukan oleh rombongan pelajar atau mahasiswa atau orang-orang ke suatu komplek atau daerah perindustrian, dengan maksud untuk mengadakan peninjauan atau penelitian. 6 Wisata Politik Perjalanan yang dilakukakan untuk mengambil bagian aktif dalam pariwisata kegiatan politik. Seperti misalnya peringatan ulang tahun suatu negara. 7 Wisata Konvensi Berbagai negara pada dewasa ini membangun wisata konvensi ini dengan menyediakan fasilitas bangunan dengan ruangan – ruangan tempat bersidang bagi para peserta suatu konfrensi, musyawarah, konvensi atau pertemuan lainnya baik yang bersifat nasional maupun internasional. 8 Wisata Maritim atau Bahari Jenis wisata ini banyak dikaitkan dengan kegiatan olahraga di air, lebih –lebih di danau, pantai, teluk, atau laut seperti memancing, berlayar, menyelam sambil melakukan commit to user 12 pemotretan, kompetisi berselancar, balapan mendayung, melihat –lihat taman laut dengan pemandangan indah di bawah permukaan air serta berbagai rekreasi perairan. 9 Wisata Cagar Alam Jenis wisata ini banyak diselenggarakan oleh biro perjalanan yang mengkhususkan wisata ke tempat cagar alam atau hutan lindung. 10 Wisata Petualangan Jenis wisata yang melakukan kegiatan wisata seprti mendaki tebing yang juram, arung jeram, masuk hutan belantara, naik gunung, menyusuri gua. 11 Wisata Pertanian Agrowisata Wisata pertanian adalah pengorganisasian perjalanan yang dilakukan ke proyek –proyek pertanian, perkebunan, ladang pembibitan dan sebagainya dimana wisatawan rombongan dapat mengadakan kunjungan dan peninjauan untuk tujuan studi maupun melihat –lihat keliling sambil menikmati segarnya tanaman beraneka warna dan suburnya pembibitan berbagai jenis sayuran di sekitar perkebunan yang dikunjungi. 12 Wisata Ziarah Jenis wisata ini banyak dikaitkan dengan agama, sejarah, adat istiadat dan kepercayaan umat atau kelompok dalam masyarakat. commit to user 13 13 Wisata Sosial Wisata ini merupakan suatu perjalanan murah serta mudah untuk memberikan kesempatan kepada golongan masyarakat ekonomi lemah untuk mengadakan perjalanan Gamal Suwantoro, 1997 : 15. 6. Paket Wisata Suatu produk perjalanan wisata yang dijual oleh suatu Perusahaan Biro Perjalanan atau Perusahaan Transport yang bekerja sama dengannya di mana harga paket wisata tersebut telah mencakup biaya pejalanan, hotel ataupun fasilitas lainnya yang memberikan kenyamanan bagi pembelinya Gamal Suwantoro, 1997 : 15. 7. Wisata One Day Tour Wisata One Day Tour adalah sebuah kegiatan wisata yang dilakukan dengan durasi waktu kurang dari 24 jam M. Kesrul, 2003 :38. 8. Komponen Paket Wisata a. Harga Paket Dalam suatu paket wisata, harga dicantumkan secara langsung kepada konsumen melalui leaflet, brosur atau dengan penawaran langsung adapun perhitungan harga paket didasarkan pada : 1 Biaya Transportasi Sukses dan tidaknya suatu perjalanan wisata yang diselenggarakan tergantung juga pada ketepatan perencanaan perjalanan dalam keadaan bus baik dan bagus, serta fasilitas commit to user 14 perencanaan dalam menentukan harga transportasi tersebut. Dalam pelayanan perjalanan wisata penggunaan sarana transportasi didasarkan atas pertimbangan jumlah peserta, transportasi dapat dibagi menurut kelompoknya sebagai berikut : a Kelompok 1-3 peserta digunakan kendaraan sedan b Kelompok 4-12 peserta digunakan kendaraan mini bus c Kelompok 12-25 peserta digunakan kendaraan micro bus d Kelompok 25-50 peserta digunakan kendaraan bus besar e Kelompok 30 keatas peserta digunakan kendaraan bus besar Adapun kelas pelayanan bus pariwisata antara lain seperti kelas utama Duluxe Class, kelas satu first class, kelas ekonomi economy class. 2 Biaya Akomodasi Dalam pelayanan perjalanan wisata memerlukan perencanaan yang matang dalam hal sarana akomodasi. Hal tersebut dikarenakan oleh banyaknya macam kelas dan suatu akomodasi dengan harga yang bervariasi, yang harus diperhatikan dalam sarana akomodasi adalah penentuan harga, lokasi akomodasi, serta syarat-syarat pembayarannya. Adapun jenis akomodasi dapat berupa : hotel, losmen, penginapan, bungalow, dan lain-lain. 3 Biaya Makanan Dalam pelayanan paket wisata harga biasanya sudah termasuk untuk fasilitas makan baik makan pagi, makan siang, makan commit to user 15 malam dan juga makanan ringan tergantung pada permintaan wisatawan. Penentuan harga paket didasari pada kelas makanan yaitu macam yang diinginkan serta banyaknya menu makanan. 4 Biaya Parkir Selama berlangsungnya perjalanan wisata, kendaraan yang digunakan berhenti pada objek-objek wisata yang dituju dan daerah tujuan wisata, yaitu objek tujuan wisata yang tertulis dalam susunan acara perjalanan tour Tour Itinerary sehingga dapat diketahui adanya biaya parkir. Besarnya biaya parkir berbeda untuk tiap-tiap transportasi yang digunakan. 5 Pemandu Wisata Untuk pemandu wisata berdasarkan tingkat kemampuan pemandu dalam menguasai bahasa asing dan materi objek yang dimaksud. 6 Biaya Tak Terduga Dalam perjalanan wisata selalu akan ada pengeluaran tak terduga yang tidak termasuk dalam komponen yang tercantum. Biasanya perencanaan paket akan menambahkan pada harga paket tour untuk menutup pengeluaran tak terduga tersebut. 7 Biaya ODTW Objek dan Daya Tarik Wisata Untuk mengunjungi objek wisata dikenakan pembayaran perorangnya untuk biaya masuk, harga tergantung kebijaksanaan masing-masing ODTW. commit to user 16 8 Biaya Pph Dalam setiap usaha selalu dibebani oleh pajak pemerintah, lebihnya yang berorientasi dibidang bisnis, penetapan dalam harga paket harus sudah termasuk pajak tersebut. 9 Keuntungan profit Tujuan utama dalam suatu perusahaan atau usaha adalah keuntungan, tetapi untuk menentukan seberapa besar keuntungan yang diperoleh membutuhkan suatu pemikiran yang tidak mudah. Besar dan kecilnya keuntungan yang ditetapkan harus didasarkan pada penganalisaan yang tepat, akurat dan mempertimbangkan suasana pasar dan pesaing. Menurut Musanef dalam buku Management Usaha Perjalanan di Indonesia tahun 1996 halaman 33 menjelaskan berdasarkan komponen-komponen diatas dapat dihitung besarnya harga paket untuk tiap-tiap orang. Masalah penentuan harga paket wisata seperti penentuan kamar hotel, trasnsportasi, makan dan lain-lain dipengaruhi oleh biaya investasi, profit wisatawan, persaingan, elastisitas permintaan, keuntungan yang diharapkan Musanef, 1996 : 33. b. Jadwal Perjalanan Menurut Oka A. Yoeti dalam buku Tour and Travel Management tahun 1982 halaman 131, penyusunan paket wisata selalu disertai dengan itinerary, karena merupakan suatu jadwal dan daftar dengan commit to user 17 keterangan lengkap tentang penyelenggaraan perjalanan. Tour itinerary adalah memuat hal-hal penting antara lain hari, tanggal, jam, ODTW yang dikunjungi, akomodasi, restoran, shopping center, free program, waktu keberangkatan, lama berkunjung di ODTW dan waktu tiba Oka A. yoeti, 1982 :131. 9. Pengembangan Objek Wisata Menurut Samsuridjal D. dan Kaelany H. D dalam buku Peluang di Bidang Pariwisata tahun 1997 pengembangan objek dan daya tarik wisata dapat menggunakan analisis 4 A dan SWOT. Analisis 4 A meliputi : a. Atraksi Wisata Suatu daerah wisata tersebut harus mempunyai iklim yang baik, pemandangan yang indah atau tempat-tempat bersejarah dan juga didukung oleh kejadian atau peristiwa yang dilaksanakan seperti kongres, pameran atau peristiwa olahraga. b. Aksesibilitas mudah dicapai Tempat tersebut harus dekat jaraknya atau terjadinya transportasi ketempat itu secara teratur, sering, murah, nyaman dan aman. c. Amenitas Amenitas adalah terjadinya berbagai fasilitas seperti tempat penginapan, restoran, hiburan, transportasi lokal, yang memungkinkan wisatawan bepergian di tempat tersebut serta alat komunikasi yang lain. commit to user 18 d. Aktifitas Aktifitas merupakan kegiatan yang dilakukan di objek wisata seperti memancing, berenang, jelajah hutan, trekking dan lainnya Samsuridjal D. dan Kaelany H. D, 1997 : 21. Analisis SWOT menurut Janianto Damanik dan Helmut F. Webber dalam buku Perencanaan Ekowisata dari Teori ke Aplikasi tahun 2006 halaman 65 meliputi strenght kekuatan, weakness kelemahan, opportunity kesempatan, threats ancaman Janianto Damanik dan Helmut F. Webber, 2006 : 65.

F. Metode Penelitian