Gambaran Umum Kota Pacitan

commit to user 23 Kabupaten Pacitan memang memiliki sejarah yang jauh dari kegegapgempitaan. Daerah ini adalah daerah tujuan raja-raja Jawa bila ingin melakukan tapa nyepi. Ketika Jendral Sudirman dikejar-kejar Belanda, Jendral Besar itu memilih bersembunyi di Pacitan dan memimpin strategi penyerangan di salah satu bukit di Pacitan www.google.com, 01 Juni 2010.

B. Gambaran Umum Kota Pacitan

1. Kondisi Geografis Kota Pacitan Letak Geografis Kabupaten Pacitan terletak di Pantai Selatan Pulau Jawa dan berbatasan dengan Propinsi Jawa Tengah. Kabupaten Pacitan mempunyai luas wilayah 1.389,87 Km 2 dengan luas tanah sawah sebesar 130,15 Km 2 atau sekitar 9,36 persen dan luas tanah kering adalah 1.259,72 Km 2 atau sekitar 90,64 persen yang kondisi alamnya sebagian besar terdiri dari bukit-bukit yang mengelilingi kabupaten. Sebagian besar dari tanah adalah sawah tadah hujan yang sebesar 51,53 persen serta sebagian tanah kering adalah untuk tanaman kayu-kayuan yang sebesar 35,89 persen. Wilayah kota Pacitan yang merupakan inti atau pusat pemerintahan berupa dataran rendah. Selebihnya berupa daerah pantai yang memanjang dari sebelah barat sampai timur di bagian selatan. Pacitan adalah kecamatan yang menjadi ibukota Kabupaten Pacitan, provinsi Jawa Timur, Indonesia. Kota Pacitan adalah denyut nadi pemerintahan dan perekonomian Kabupaten Pacitan secara keseluruhan. Landsekap kota Pacitan terletak di lembah, di tepi Teluk Pacitan dan commit to user 24 dialiri Sungai Grindulu yang membentang dari wilayah selatan menuju Pantai Teleng Ria. Kabupaten Pacitan terletak di pantai selatan Pulau Jawa dan berbatasan dengan Propinsi Jawa Tengah. Daerah Pacitan sebagian besar adalah berbukit tandus dan berupa tanah kapur. Letak Geografis Pacitan berada antara 1100 55 - 1110 25 Bujur Timur dan 70 55 - 80 17 Lintang Selatan. Batas-batas Kabupaten Pacitan : a. Sebelah Barat : Kabupaten Wonogiri b. Sebelah Utara : Kabupaten Ponorogo c. Sebelah Timur : Kabupaten Trenggalek d. Sebelah Selatan : Samudra Indonesia Kabupaten Pacitan terbagi menjadi 12 kecamatan, yaitu : a. Kecamatan Pacitan b. Kecamatan Kebonagung c. Kecamatan Arjosari d. Kecamatan Tulakan e. Kecamatan Ngadirojo f. Kecamatan Punung g. Kecamatan Pringkuku h. Kecamatan Donorojo i. Kecamatan Nawangan j. Kecamatan Tegalombo k. Kecamatan Sudimoro commit to user 25 l. Kecamatan Bandar www.google.com, 20 April 2010. 2. Musim dan Mata Pencarian Penduduk Di Indonesia terdapat dua musim yaitu musim kemarau dan musim penghujan. Selama tahun 2009, musim penghujan di Kabupaten Pacitan terjadi pada bulan Januari-April dan bulan Oktober-Desember. Diantara bulan tersebut, hari hujan terbanyak terjadi pada bulan November yaitu 327 hari hujan disusul dengan bulan Februari sebanyak 324 hari hujan. Musim kemarau di Kabupaten Pacitan terjadi pada bulan Mei-September. Bahkan di bulan Juli tidak terdapat hujan sama sekali. Bulan November dengan hari hujan terbanyak mempunyai rata-rata curah hujan sebesar 469 mm 3 , sedangkan bulan dengan rata-rata curah hujan terkecil yaitu bulan Juli dengan 2 mm 3 . Air hujan ini mengalir melalui tiga sungai besar yang terdapat di Kabupaten Pacitan yaitu Sungai Grindulu-Gunungsari, Sungai Lorok-Wonodadi dan Sungai Kedungpring-Nawangan.Oleh sebab itu matapencarian penduduk adalah sebagian besar petani dan nelayan www.google.com, 20 April 2010. 3. Transportasi Ibukota Kabupaten Pacitan terletak 101 km sebelah selatan Kota Madiun. Terminal utama adalah Terminal Arjowinangun. Akses jalan timur dari Ponorogo Madiun yang cukup banyak tikungan tajam masih menjadi kendala utama transportasi, sementara akses jalan barat ke arah Jawa tengah ada 2 pilihan, yaitu melewati jalur selatan dengan rute lebih panjang namun jalan relatif lebar atau melewati rute Sedeng dengan jarak commit to user 26 tempuh lebih pendek namun harus melewati tanjakan sedeng barata Desa Sedeng yang cukup tajam, sehingga bus besar tidak memungkinkan lewat jalur ini. Rute terjauh dari akses jalur timur adalah ke Surabaya yang dilayani bus besar patas AC, namun dalam 1 hari hanya ada 2 kali pemberangkatan dari dan ke Pacitan. Rute selanjutnya adalah Ponorogo - Pacitan dilayani mikro bus, armada tipe ini cukup banyak sehingga dalam 1 hari lebih dari 5 pemberangkatan bus dari terminal Arjowinangun. Rute barat ke Surakarta dilayani bus AKAP dengan jumlah yang cukup banyak, namun hanya beroperasi dari jam 05.00 hingga 17.00, sementara dari Surakarta dilayani 24 jam. Untuk rute barat yang lewat Sedeng hanya dilayani kendaraan umum tipe kecil seperti colt dan carry dengan pemberhentian terakhir di Kecamatan Punung www.google.com, 20 April 2010.

C. Potensi Objek Wisata Di Pacitan