PENGEMBANGAN PAKET WISATA GEOLOGI DI PACITAN

(1)

commit to user

PENGEMBANGAN PAKET WISATA GEOLOGI

DI PACITAN

LAPORAN TUGAS AKHIR

Diajukan untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar Ahli Madya pada Program Diploma III Usaha Perjalanan Wisata

EKO PRASETYO

C9407039

FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2011


(2)

commit to user

ii

Judul Laporan Tugas Akhir : PENGEMBANGAN PAKET WISATA

GEOLOGI DI PACITAN

Nama Mahasiswa : EKO PRASETYO

Nomor Induk Mahasiswa : C9407039

MENYETUJUI

Disetujui Tanggal : ...2011 Disetujui Tanggal : ...2011

Pembimbing I Pembimbing II


(3)

commit to user

iii

Judul Laporan Tugas Akhir : PENGEMBANGAN PAKET WISATA GEOLOGI DI PACITAN

Nama Mahasiswa : EKO PRASETYO

Nomor Induk Mahasiswa : C9407039

Tanggal Ujian : 12 Januari 2011

DITERIMA DAN DISETUJUI OLEH PANITIA PENGUJI TUGAS AKHIR DIPLOMA III USAHA PERJALANAN WISATA

Drs. Suharyana, M.Pd ( ……….. )

Ketua

Tiwuk Kusuma Hastuti, SS, M.Hum ( ……….. )

Sekretaris

Drs. Wisnu Kretarto ( ……….. )

Penguji Utama

Drs. Sri Agus, M.Pd ( ……….. )

Penguji Pembantu

Surakarta, Januari 2011 Dekan

Drs. Sudarno, MA. NIP. 19530314198506100


(4)

commit to user

iv

MOTTO

 Anda sudah hidup dalam kemungkinan-kemungkinan esuk, jadilah kamu

bagian dari kemungkinan tersebut (Mario Teguh).

 Alat kontrol yang terkuat antara dua manusia adalah kepercayaan, maka mulailah dari kepercayaan (Mario Teguh).


(5)

commit to user

v

PERSEMBAHAN

Tugas Akhir ini kupersembahkan untuk :

1. Mamaku Musi Mardani dan

Papaku Gino

2. Adekku yang kusayangi Dewi

Santika


(6)

commit to user

vi

UPW 07

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbilalamin atas kehadirat Allah SWT, berkat dan rahmat serta karuniaNya yang telah melindungi dan membimbing sehingga dapat menyelesaikan penulisan Tugas Akhir ini.

Laporan Tugas Akhir ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan untuk menyelesaikan studi bagi mahasiswa Program Diploma III Usaha Perjalanan Wisata Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penulis menyadari tanpa adanya bantuan dari beberapa pihak, Tugas Akhir ini tidak mungkin dapat terselesaikan dengan lancar dan baik. Oleh karena itu, penulis menyampaikan terimakasih dan penghargaan kepada semua pihak yang telah membantu, terutama kepada :

1. Bapak Drs. Sudarno, MA., selaku Dekan Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah berkenan memberikan kesempatan untuk menyelesaikan tugas akhir ini.

2. Bapak Drs. Suharyana, M.Pd., selaku Ketua Program Diploma III Usaha Perjalanan Wisata yang telah memberikan petunjuk dan saran-saran serta pengarahan sehingga terselesaikannya tugas akhir ini.

3. Dra. Hj. Isnaini, Wijaya Wardhani, M.Pd, selaku sekretaris Program Diploma III Usaha Perjalanan Wisata yang telah berkenan memberikan saran dan kritik yang membangun.


(7)

commit to user

vii

memberikan petunjuk dan bimbingan serta pengarahan sampai selesainya tugas akhir ini.

5. Bapak Drs. Sri Agus, M.Pd, sebagai dosen pembimbing II yang selama proses

penyusunan tugas akhir ini telah berkenan memberikan saran dan kritiknya. 6. Segenap Dosen Pengajar Program Diploma III Usaha Perjalanan Wisata

Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan ilmunya.

7. Mama, Papa serta adik dan kakakku yang kucintai yang telah memberikan aku doa dan semangat sehingga dapat menyelesaikan tugas akhir ini.

8. Seluruh mahasiswa-mahasiswi Program Diploma III Usaha Perjalanan Wisata

Angkatan 2007 yang telah membantu dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini khususnya Rhesky, Dhany, Wahyu, Maajid, Geni, Septy, Nanda, Siska, Irma dan semua teman-teman yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu terima kasih atas pertemanannya selama ini.

9. Teman-teman kost Argo Lawu, Slundup, Beny, Dana, Didik, Lingga, Arek, Heri, Dino, Bayu dan Liebequh tersayang terima kasih atas kebersamaannya selama menjadi anak kos di kota Solo.

10. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah membantu dalam penulisan Tugas Akhir ini.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan Tugas Akhir masih belum sempurna, oleh karena itu semua kekurangan, kritik, dan saran dari pembaca akan diterima dengan senang hati demi penyempurnaan tulisan ini.

Akhirnya penulis berharap semoga Laporan ini dapat bermanfaat.


(8)

commit to user

viii

Penulis

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING ... ii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN ... iii

MOTTO ... iv

PERSEMBAHAN ... v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... x

ABSTRAK ... xi

BAB I. PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Perumusan Masalah ... 4

C. Tujuan Penelitian ... 4

D. Manfaat Penelitian ... 5

E. Kajian Pustaka ... 6

1. Pengertian Pariwisata ... 6

2. Wisatawan ... 6

3. Pengertian Wisata Geologi ... 7

4. Tempat Tujuan Wisata ... 7

5. Bentuk - Bentuk Wisata dan Jenis Pariwisata ... 8

6. Paket Wisata ... 13

7. Wisata One Day Tour ... 13

8. Komponen Paket Wisata ... 13

9. Pengembangan Objek ... 17


(9)

commit to user

ix

2. Teknik Pengumpulan Data ... 19

3. Teknik Analisa Data ... 20

BAB II. GAMBARAN UMUM KEPARIWISATAAN KOTA PACITAN ... 21

A. Sejarah Singkat Kota Pacitan ... 21

B. Gambaran Umum Kota Pacitan ... 23

1. Kondisi Geografis Kota Pacitan ... 23

2. Musim dan Mata Pencarian Penduduk ... 25

3. Transportasi ... 25

C. PotensiObjek Wisata Di Pacitan ... 26

D. Upacara – Upacara Tradisional ... 33

E. Kesenian Tradisional ... 36

F. Geopark, Kawasan Wisata Kars Pacitan ... 37

BAB III. PENYUSUNAN PAKET WISATA GEOLOGI DI PACITAN ... 39

A. Analisa Potensi Wisata Geologi Di Pacitan ... 39

B. Strategi Pengembangan Obyek Wisata Geologi Di Pacitan ... 64

1. Faktor Alam ... 64

2. Faktor Pengembang dan Pelaku Wisata ... 68

C. Konsep Penyusunan Paket Wisata Geologi Pacitan ... 70

1. Komponen Paket Wisata Pacitan ... 70

2. Perhitungan Paket Wisata Pacitan ... 70

D. Cara Pemasaran Hasil Penyusunan Paket Wisata Pacitan ... 80

BAB IV. PENUTUP ... 81

A. Kesimpulan ... 81

B. Saran ... 82


(10)

commit to user

x

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Daftar Informan

Lampiran 2 2.1 Peta Provinsi Jawa Timur 2.2 Peta Wisata Kota Pacitan 2.3 Peta Central Java

Lampiran 3 3.1. Pintu Masuk Objek Wisata Goa Gong 3.2. Stalaktit Dan Stalagmit Goa Gong Lampiran 4 4.1. Pintu Masuk Goa Tabuhan

4.2. Tempat Bertapa Di Goa Tabuhan Lampiran 5 5.1. Panorama Pantai Teleng Ria

5.2. Hamparan Pasir Putih Pantai Teleng Ria Lampiran 6 6.1. Kolam Utama Pemandian Air Panas


(11)

commit to user

xi

Eko Prasetyo. 2011. C9407039. Pengembangan Paket Wisata Geologi di Pacitan. Program Diploma III Usaha Perjalanan Wisata Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Laporan tugas akhir ini mengkaji tentang penyusunan paket wisata one

day tour di Kabupaten Pacitan. Penyusunan ini bertujuan untuk menjawab

persoalan yang dipertanyakan dalam penelitian ini, yaitu mengetahui potensi wisata geologi di Pacitan, mengetahui strategi untuk mengembangkan wisata geologi, menentukan harga paket wisata.

Penulisan laporan ini disajikan secara deskriptif untuk memperoleh gambaran berbagai informasi yang berhubungan dengan potensi objek wisata sebagai daya tarik wisata. Metode pengumpulan data menggunakan dokumentasi, observasi, wawancara dan studi pustaka. Data yang diperoleh kemudian dianalisis secara kualitatif dan disajikan secara deskriptif.

Hasil penelitian menunjukan bahwa wisata geologi memiliki potensi dalam pengembangan pariwisata di Pacitan. Pemerintah pacitan terus berupaya melakukan pengenbangan disektor pariwisatanya, salah satunya dengan menyediakan jasa pemandu, pembangunan toilet dan pelebaran jalan raya serta area parkirnya. Melalui bantuan pemerintah berupa pendanaan dan pembinaan untuk melestarikan objek-objek wisata geologi yang ada di pacitan menjadi salah satu produk unggulan

Kesimpulan yang dapat diambil bahwa salah satu cara untuk menonjolkan dan mengembangkan potensi wisata yang dimiliki Pacitan adalah dengan cara mengadakan program paket wisata. Paket wisata yang diberikan berupa wisata ke berbagai objek di Kabupaten Pacitan adalah Goa Gong, Goa Tabuhan, Pantai Teleng Ria dan Pemandian Air Panas. Penyusunan paket wisata geologi didasari dengan penggabungan wisata sejarah, wisata budaya, dan wisata arsitektur. Wisata geologi mempunyai petensi besar untuk dikembangkan maka perlu penanganan dan pengelolaan lebih baik lagi dari sekarang serta dilakukan secara profesional. Harga paket wisata adalah Rp. 114.000,- per orang dan paket wisata di tujukan bagi kalangan pelajar.


(12)

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Berwisata merupakan hal yang penting bagi masyarakat sekarang ini. Hal ini dapat menghilangkan kejenuhan dan kepenatan setelah disibukkan oleh pekerjaan setiap hari. Selain menghilangkan stress, berwisata juga dapat menambah wawasan dan ilmu pengetahuan yang tidak didapat dalam dunia kerja. Pariwisata di Indonesia telah menampilkan peranannya dengan nyata dalam memberikan kontribusinya terhadap kehidupan ekonomi, sosial dan budaya bangsa. Kesempatan kerja bagi orang-orang terampil di bidang ini, makin bertambah jumlahnya dari tahun ke tahun. Selain itu, pendapatan negara dari sektor pajak dan devisa juga bertambah, dengan semakin bertambahnya arus wisatawan baik domestik maupun mancanegara.

Negara Indonesia terdiri atas pulau-pulau yang terbagi dalam beberapa provinsi, hal tersebut menunjang Negara Indonesia untuk dikenal di dunia, karena memiliki banyak objek wisata yang menarik untuk dinikmati oleh wisatawan domestik maupun mancanegara. Sehubungan dengan itu, objek wisata alam dan objek wisata budaya yang dimiliki oleh Negara Indonesia seperti pegunungan, candi-candi, goa-goa dan masih banyak lagi yang tersebar di Indonesia perlu dilestarikan. Sejalan dengan perkembangan dunia pariwisata di Indonesia maka perlu dilakukan usaha-usaha untuk


(13)

commit to user

menampilkan hal-hal yang menarik yaitu mendatangkan wisatawan domestik dan mancanegara (R.S Darmadjati, 1995:2)

Pacitan merupakan salah satu Kabupaten yang berada di Provinsi Jawa Timur, dimana kota ini merupakan Kabupaten yang memiliki banyak potensi produk unggulan seperti perikanan, pertanian dan pariwisata. Pacitan sering disebut juga kota seribu satu goa. Kabupaten Pacitan terletak di pantai selatan Pulau Jawa dan berbatasan dengan Provinsi Jawa Tengah. Kabupaten Pacitan sebagian besar wilayahnya berbukit tandus dan berupa tanah kapur. Letak geografis Pacitan berada antara 1100 55' - 1110 25' Bujur Timur dan 70 55' - 80 17' Lintang Selatan. Mempunyai luas wilayah 1.389,87 km2 dengan kondisi alam sebagian besar terdiri dari bukit-bukit yang mengelilingi kabupaten ini. Wilayah kota Pacitan yang merupakan inti atau pusat pemerintahan berupa dataran rendah. Selebihnya berupa daerah pantai yang memanjang dari sebelah barat sampai timur di bagian selatan (www.google.com, 26 mei 2010)

Pacitan memiliki potensi sebagai kota tujuan wisata, hal ini terbukti dengan adanya aset-aset wisata yang beragam dan ragam budaya yang tidak kalah menarik dengan wilayah lainya. Beberapa objek dan daya tarik wisata yang dapat dikunjungi para wisatawan antara lain :

1. Goa Gong

2. Goa Tabuhan

3. Pantai Klayar 4. Pantai Teleng Ria


(14)

commit to user 5. Pantai Srau

6. Pantai Mbuyutan

7. Pemandian Air Panas (Hot Spring Water)

8. Museum Purbakala Buwono Keling

9. Sentra Kerajinan Industri Batu Mulia

10.Monumen dan Rumah Gerilya Jendral Sudirman

Objek dan daya tarik wisata yang disebutkan dapat dimanfaatkan sebagai bahan pertimbangan pengembangan objek wisata yang kiranya tepat untuk kota Pacitan, sesuai dengan selera pengunjung. Kegiatan bidang pariwisata pada hakekatnya merupakan usaha ekonomi produktif, sehingga produk yang akan dijajakan merupakan komoditas yang laku dan digemari pembeli, agar wisatawan memilih berkunjung lebih lama di kota Pacitan. Salah satu potensi wisata yang ada di Provinsi Jawa Timur adalah Kota Pacitan. Kota ini memiliki panorama yang lain dari kota lainnya. Kota yang mempunyai goa yang eksotis dan pemandangan yang masih alami.

Seiring dengan meningkatnya orang-orang yang melakukan perjalanan wisata, baik wisatawan domestik maupun wisatawan mancanegara yang mengunjungi tempat-tempat wisata yang ada di Indonesia. Maka dengan berbekal pengalaman dan motivasi yang tinggi peneliti tertarik untuk membuat paket wisata sekaligus melakukan penelitian mengenai Pengembangan Paket Wisata Geologi di Kabupaten Pacitan.


(15)

commit to user

B. Perumusan Masalah

Perumusan masalah ini berguna untuk mempermudah dalam melaksanakan penelitian sehingga diperoleh data yang sesuai dengan tujuan dan arah dalam hubungannya dengan judul yang dipilih.

1. Bagaimana potensi wisata geologi di Pacitan ?

2. Bagaimana strategi pengembangan wisata geologi di Pacitan ?

3. Bagaimana membuat paket wisata one day tour berbasis objek wisata geologi di Pacitan ?

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini mempunyai tujuan yang hendak dicapai dari hasil penelitiannya. Serta untuk dapat memberikan kegunaan, baik bagi peneliti maupun kepentingan ilmiah. Adapun tujuan yang ingin dicapai ialah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui potensi wisata geologi di Pacitan.

2. Untuk mengetahui strategi apa saja untuk mengembangkan wisata geologi

di Pacitan.

3. Untuk mengetahui cara pembuatan paket wisata one day tour berbasis objek wisata geologi di Pacitan.


(16)

commit to user

D. Manfaat Penelitian

Ada pun manfaat yang didapat dari penelitian ini adalah : 1. Manfaat Teoritis

a. Menambah wawasan ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan

dunia pariwisata.

b. Dengan harapan dapat memberikan sedikit pengetahuan dalam bidang Usaha Perjalanan Wisata dalam kajian mengembangkan dan mempromosikan pariwisata di Kabupaten Pacitan.

2. Manfaat Praktis

a. Manfaat dari penulisan ini semoga dapat memberikan gambaran bagi permbaca mengenai wisata geologi

b. Untuk mengetahui data-data dalam penyusunan laporan Tugas Akhir dalam rangka untuk memenuhi persyaratan dalam penyelesaian Program Diploma III di Fakultas Sastra dan Seni Rupa.

3. Manfaat Akademi

a. Dapat menambah ilmu pengetahuan, baik secara teoritis, praktis maupun akademik dalam pengembangan diri.

b. Menambah wawasan dan pengalaman bagi peneliti serta menambah informasi bagi pembaca.


(17)

commit to user

E. Kajian Pustaka

1. Pengertian Pariwisata

Pariwisata menurut Gamal Suwantoro adalah suatu proses kepergian sementara dari seseorang atau lebih menuju suatu tempat lain diluar tempat tinggalnya (Gamal Suwantoro, 1997 : 3).

2. Wisatawan

Kalau orang mendengar tentang wisatawan, yang dibayangkannya adalah rombongan orang-orang dari daerah lain, yang datang berkunjung untuk melihat-lihat di museum, berjemur di pantai, menikmati pertunjukan kesenian dan makanan setempat, mungkin menginap di hotel. Akan tetapi kemudian pergi lagi untuk mengunjungi tempat-tempat lain atau pulang (R.G. Soekadijo, 2000 : 2).

Maka jelaslah bahwa yang disebut wisatawan itu adalah orang yang mengadakan perjalanan dari tempat kediamannya tanpa menetap ditempat yang didatanginya, atau hanya untuk sementara waktu tinggal di tempat yang didatanginya (R.G. Soekadijo, 2000 : 3).

Pengunjung meliputi dua kategori : wisatawan dan ekskursionis. Wisatawan ialah pengunjung yang di negara yang dikunjunginya setidak-tidaknya tinggal selama 24 jam dan yang datang berdasarkan motivasi : a. Mengisi waktu senggang (untuk bersenang-senang, berlibur, untuk

kesehatan, studi, keperluan agama, dan olah raga). b. Bisnis, keluarga, perutusan, dan pertemuan-pertemuan.


(18)

commit to user

Sedang yang disebut ekskursionis adalah pengunjung yang hanya tinggal sehari di negara yang dikunjunginya, tanpa bermalam

(R.G. Soekadijo, 2000 : 16).

3. Pengertian Wisata Geologi

Geotourism atau wisata geologi adalah salah satu kegiatan berwisata dengan mengunjungi obyek-objek alam yang mengarah pada unsur geologi, yaitu tentang bumi dan sejarahnya

(www.google.com, 26 Mei 2010).

4. Tempat Tujuan Wisata

Daerah Tujuan Wisata adalah daerah objek wisata yang khas, di tunjang oleh sarana dan prasarana pariwisata yang lengkap maupun oleh keramahtamahan masyarakat yang memiliki daya tarik atau daya pikat sehingga banyak wisatawan berkunjung ke daerah itu.

Unsur pokok untuk mendapatkan perhatian guna menunjang pengembangan pariwisata di daerah tujuan wisata yang menyangkut perencanaan, pelaksanaan pembangunan dan pengembangan meliputi 5 unsur :

a. Objek dan daya tarik wisata b. Prasarana wisata

c. Sarana wisata

d. Tata laksana atau infrastruktur


(19)

commit to user 5. Bentuk-Bentuk Wisata dan Jenis Pariwisata

Dilihat dari lamanya mengadakan perjalanan, jarak yang ditempuh, kendaraan yang digunakan, organisasi perjalanannya, dampak dibidang ekonomi dan sebagainya, perjalanan wisata itu dapat diklasifikasikan menjadi bentuk-bentuk wisata. Bentuk-bentuk wisata yang terpenting ialah:

a. Wisata Mancanegara dan Wisata Domestik

Wisatawan Mancanegara adalah wisatawan yang dalam perjalanannya memasuki daerah yang bukan negaranya sendiri. Sedangkan Wisatawan Domestik ialah perjalanan wisata yang tidak keluar dari batas-batas negaranya sendiri.

b. Wisata Pasif dan Wisata Aktif

Secara ekonomis wisata mancanegara akan menghasilkan devisa untuk negara yang bersangkutan. Maka wisatawan mancanegara itu dilihat secara ekonomis maupun dari sudut kedatangan orang asing disebut Wisata Pasif. Sebaliknya, perjalanan warga negara ke luar negeri disebut Wisata Aktif.

c. Wisata Kecil dan Wisata Besar

Wisata kecil dan wisata besar di sini ialah wisata yang menurut lamanya waktu perjalanan. Wisata Kecil ialah wisata jangka pendek (short term tourism), yang memakan waktu satu sampai beberapa hari. Adapun yang disebut Wisata Besar ialah


(20)

commit to user

wisata yang memakan waktu beberapa minggu sampai beberapa bulan.

d. Wisata Individual dan Wisata Terorganisasi

Perjalanan wisata dengan mengatur sendiri segala sesuatunya. Mereka mengatur waktu perjalanan, tempat-tempat yang dikunjungi, kendaraan yang digunakan, makan dan minumnya, penginapannya, dan sebagainya. Acara dapat berubah di tengah perjalanan. Wisata yang demikian itulah yang disebut Wisata Individual. Sedangkan Wisata Terorganisasi adalah wisatawan yang menyerahkan segala urusan perjalanan dan kunjungan itu kepada suatu perusahaan perjalanan. Waktu perjalanan, biaya perjalanan, tujuannya, kendaraan yang dipakai, tempat menginap dan seterusnya diserahkan kepada perusahaan perjalanan. Wisatawan hanya tinggal membayar ongkos tertentu dan segala-galanya telah beres.

e. Klasifikasi Wisata menurut Kendaraan yang digunakan

Wisata juga diklasifikasikan menurut kendaraan yang digunakan dalam perjalanan wisata. Dengan demikian ada wisata kereta api, wisata jalan raya (yang menggunakan angkutan jalan raya), wisata laut (menggunakan angkutan laut), wisata udara, wisata bersepeda, dan sebagainya. Kalau tidak menggunakan alat angkutan dapat disebut wisata kaki atau hiking (R.G. Soekadijo,2000 : 18-21).


(21)

commit to user f. Jenis-jenis Pariwisata

Adapun jenis-jenis pariwisata menurut Nyoman S. Pendit dalam buku Ilmu Pengetahuan Sebuah Pengantar Perdana tahun 2002, jenis-jenis pariwisata tersebut adalah sebagai berikut :

1) Wisata Budaya

Wisata Budaya merupakan perjalanan yang dilakukan atas dasar keinginan untuk memperluas pandangan hidup seseorang dengan jalan mengadakan kunjungan atau peninjauan ketempat lain atau ke luar negeri, mempelajari keadaan rakyat, kebiasaan adat istiadat mereka, cara hidup mereka, budaya dan seni mereka.

2) Wisata Kesehatan

Perjalanan seseorang wisatawan dengan tujuan untuk menukar keadaan lingkungan tempat tinggalnya, untuk dapat mengobati kelelahan-kelelahan jasmani dan rohani dengan mengunjungi tempat peristirahatan seperti mandi di sumber air panas mengandung mineral untuk penyembuhan.

3) Wisata Olahraga

Hal ini dimaksudkan dengan wisatawan yang melakukan perjalanan dengan tujuan olahraga.


(22)

commit to user

4) Wisata Komersil

Jenis wisata ini termasuk perjalanan untuk mengunjungi pameran-pameran dan pekan raya yang bersifat komersil seperti pameran industri, pameran dagang dan sebagainya. 5) Wisata Industri

Wisata Industri adalah perjalanan yang dilakukan oleh rombongan pelajar atau mahasiswa atau orang-orang ke suatu komplek atau daerah perindustrian, dengan maksud untuk mengadakan peninjauan atau penelitian.

6) Wisata Politik

Perjalanan yang dilakukakan untuk mengambil bagian aktif dalam pariwisata kegiatan politik. Seperti misalnya peringatan ulang tahun suatu negara.

7) Wisata Konvensi

Berbagai negara pada dewasa ini membangun wisata konvensi ini dengan menyediakan fasilitas bangunan dengan ruangan– ruangan tempat bersidang bagi para peserta suatu konfrensi, musyawarah, konvensi atau pertemuan lainnya baik yang bersifat nasional maupun internasional.

8) Wisata Maritim atau Bahari

Jenis wisata ini banyak dikaitkan dengan kegiatan olahraga di air, lebih–lebih di danau, pantai, teluk, atau laut seperti


(23)

commit to user

pemotretan, kompetisi berselancar, balapan mendayung, melihat–lihat taman laut dengan pemandangan indah di bawah permukaan air serta berbagai rekreasi perairan.

9) Wisata Cagar Alam

Jenis wisata ini banyak diselenggarakan oleh biro perjalanan yang mengkhususkan wisata ke tempat cagar alam atau hutan lindung.

10)Wisata Petualangan

Jenis wisata yang melakukan kegiatan wisata seprti mendaki tebing yang juram, arung jeram, masuk hutan belantara, naik gunung, menyusuri gua.

11) Wisata Pertanian (Agrowisata)

Wisata pertanian adalah pengorganisasian perjalanan yang dilakukan ke proyek–proyek pertanian, perkebunan, ladang pembibitan dan sebagainya dimana wisatawan rombongan dapat mengadakan kunjungan dan peninjauan untuk tujuan studi maupun melihat–lihat keliling sambil menikmati segarnya tanaman beraneka warna dan suburnya pembibitan berbagai jenis sayuran di sekitar perkebunan yang dikunjungi.

12)Wisata Ziarah

Jenis wisata ini banyak dikaitkan dengan agama, sejarah, adat istiadat dan kepercayaan umat atau kelompok dalam masyarakat.


(24)

commit to user 13)Wisata Sosial

Wisata ini merupakan suatu perjalanan murah serta mudah untuk memberikan kesempatan kepada golongan masyarakat ekonomi lemah untuk mengadakan perjalanan (Gamal Suwantoro, 1997 : 15).

6. Paket Wisata

Suatu produk perjalanan wisata yang dijual oleh suatu Perusahaan Biro Perjalanan atau Perusahaan Transport yang bekerja sama dengannya di mana harga paket wisata tersebut telah mencakup biaya pejalanan, hotel ataupun fasilitas lainnya yang memberikan kenyamanan bagi pembelinya (Gamal Suwantoro, 1997 : 15).

7. Wisata One Day Tour

Wisata One Day Tour adalah sebuah kegiatan wisata yang dilakukan dengan durasi waktu kurang dari 24 jam (M. Kesrul, 2003 :38).

8. Komponen Paket Wisata

a. Harga Paket

Dalam suatu paket wisata, harga dicantumkan secara langsung kepada konsumen melalui leaflet, brosur atau dengan penawaran langsung adapun perhitungan harga paket didasarkan pada :

1) Biaya Transportasi

Sukses dan tidaknya suatu perjalanan wisata yang diselenggarakan tergantung juga pada ketepatan perencanaan perjalanan dalam keadaan bus baik dan bagus, serta fasilitas


(25)

commit to user

perencanaan dalam menentukan harga transportasi tersebut. Dalam pelayanan perjalanan wisata penggunaan sarana transportasi didasarkan atas pertimbangan jumlah peserta, transportasi dapat dibagi menurut kelompoknya sebagai berikut :

a) Kelompok 1-3 peserta digunakan kendaraan sedan

b) Kelompok 4-12 peserta digunakan kendaraan mini bus

c) Kelompok 12-25 peserta digunakan kendaraan micro bus

d) Kelompok 25-50 peserta digunakan kendaraan bus besar

e) Kelompok 30 keatas peserta digunakan kendaraan bus besar

Adapun kelas pelayanan bus pariwisata antara lain seperti kelas utama (Duluxe Class), kelas satu (first class), kelas ekonomi (economy class).

2) Biaya Akomodasi

Dalam pelayanan perjalanan wisata memerlukan perencanaan yang matang dalam hal sarana akomodasi. Hal tersebut dikarenakan oleh banyaknya macam kelas dan suatu akomodasi dengan harga yang bervariasi, yang harus diperhatikan dalam sarana akomodasi adalah penentuan harga, lokasi akomodasi, serta syarat-syarat pembayarannya. Adapun jenis akomodasi dapat berupa : hotel, losmen, penginapan, bungalow, dan lain-lain.

3) Biaya Makanan

Dalam pelayanan paket wisata harga biasanya sudah termasuk untuk fasilitas makan baik makan pagi, makan siang, makan


(26)

commit to user

malam dan juga makanan ringan tergantung pada permintaan wisatawan. Penentuan harga paket didasari pada kelas makanan yaitu macam yang diinginkan serta banyaknya menu makanan.

4) Biaya Parkir

Selama berlangsungnya perjalanan wisata, kendaraan yang digunakan berhenti pada objek-objek wisata yang dituju dan daerah tujuan wisata, yaitu objek tujuan wisata yang tertulis dalam susunan acara perjalanan tour (Tour Itinerary) sehingga dapat diketahui adanya biaya parkir. Besarnya biaya parkir berbeda untuk tiap-tiap transportasi yang digunakan.

5) Pemandu Wisata

Untuk pemandu wisata berdasarkan tingkat kemampuan pemandu dalam menguasai bahasa asing dan materi objek yang dimaksud.

6) Biaya Tak Terduga

Dalam perjalanan wisata selalu akan ada pengeluaran tak terduga yang tidak termasuk dalam komponen yang tercantum. Biasanya perencanaan paket akan menambahkan pada harga paket tour untuk menutup pengeluaran tak terduga tersebut.

7) Biaya ODTW ( Objek dan Daya Tarik Wisata )

Untuk mengunjungi objek wisata dikenakan pembayaran perorangnya untuk biaya masuk, harga tergantung kebijaksanaan masing-masing ODTW.


(27)

commit to user

8) Biaya Pph

Dalam setiap usaha selalu dibebani oleh pajak pemerintah, lebihnya yang berorientasi dibidang bisnis, penetapan dalam harga paket harus sudah termasuk pajak tersebut.

9) Keuntungan (profit)

Tujuan utama dalam suatu perusahaan atau usaha adalah keuntungan, tetapi untuk menentukan seberapa besar keuntungan yang diperoleh membutuhkan suatu pemikiran yang tidak mudah. Besar dan kecilnya keuntungan yang ditetapkan harus didasarkan pada penganalisaan yang tepat, akurat dan mempertimbangkan suasana pasar dan pesaing.

Menurut Musanef dalam buku Management Usaha

Perjalanan di Indonesia tahun 1996 halaman 33 menjelaskan berdasarkan komponen-komponen diatas dapat dihitung besarnya harga paket untuk tiap-tiap orang. Masalah penentuan harga paket wisata seperti penentuan kamar hotel, trasnsportasi, makan dan lain-lain dipengaruhi oleh biaya investasi, profit wisatawan, persaingan, elastisitas permintaan, keuntungan yang diharapkan (Musanef, 1996 : 33).

b. Jadwal Perjalanan

Menurut Oka A. Yoeti dalam buku Tour and Travel Management tahun 1982 halaman 131, penyusunan paket wisata selalu disertai dengan itinerary, karena merupakan suatu jadwal dan daftar dengan


(28)

commit to user

keterangan lengkap tentang penyelenggaraan perjalanan. Tour

itinerary adalah memuat hal-hal penting antara lain hari, tanggal, jam, ODTW yang dikunjungi, akomodasi, restoran, shopping center, free program, waktu keberangkatan, lama berkunjung di ODTW dan waktu tiba (Oka A. yoeti, 1982 :131).

9. Pengembangan Objek Wisata

Menurut Samsuridjal D. dan Kaelany H. D dalam buku Peluang di Bidang Pariwisata tahun 1997 pengembangan objek dan daya tarik wisata dapat menggunakan analisis 4 A dan SWOT. Analisis 4 A meliputi : a. Atraksi Wisata

Suatu daerah wisata tersebut harus mempunyai iklim yang baik, pemandangan yang indah atau tempat-tempat bersejarah dan juga didukung oleh kejadian atau peristiwa yang dilaksanakan seperti kongres, pameran atau peristiwa olahraga.

b. Aksesibilitas (mudah dicapai)

Tempat tersebut harus dekat jaraknya atau terjadinya transportasi ketempat itu secara teratur, sering, murah, nyaman dan aman.

c. Amenitas

Amenitas adalah terjadinya berbagai fasilitas seperti tempat penginapan, restoran, hiburan, transportasi lokal, yang memungkinkan wisatawan bepergian di tempat tersebut serta alat komunikasi yang lain.


(29)

commit to user d. Aktifitas

Aktifitas merupakan kegiatan yang dilakukan di objek wisata seperti memancing, berenang, jelajah hutan, trekking dan lainnya (Samsuridjal D. dan Kaelany H. D, 1997 : 21).

Analisis SWOT menurut Janianto Damanik dan Helmut F. Webber dalam buku Perencanaan Ekowisata dari Teori ke Aplikasi tahun 2006

halaman 65 meliputi strenght (kekuatan), weakness (kelemahan),

opportunity (kesempatan), threats (ancaman) (Janianto Damanik dan

Helmut F. Webber, 2006 : 65).

F. Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan faktor penting didalam suatu penelitian. Disamping untuk memperoleh data yang sesuai dengan tujuan penelitian juga untuk mempermudah pengembangan data guna kelancaran penyusunan tugas akhir. Adapun metode yang digunakan dalam pengumpulan data diperinci sebagai berikut :

1. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian dilakukan di Kabupaten Pacitan yaitu Kecamatan Punung, Kecamatan Kebonagung dan Kecamatan Arjosari, dengan waktu penelitian yang dilaksanakan pada bulan Mei sampai Juli dan Oktober.


(30)

commit to user

2. Teknik Pengumpulan Data

a. Observasi

Dalam melakukan penelitian ini, harus diadakan observasi secara langsung, yaitu melakukan pengamatan secara langsung terhadap unit observasi yang perlu diteliti di objek wisata. Observasi sangat membantu dalam pengumpulan data karena pengumpulan data dilakukan dengan langsung mengamati dan meneliti tentang kondisi objek wisata dan pengambilan gambar dilakukan dengan mengambil langsung gambar-gambar mengenai objek wisata tersebut.

b. Wawancara

Dalam hal ini metode wawancara dilakukan dengan cara memberikan pertanyaan secara langsung kepada narasumber atau pihak-pihak terkait, yaitu petugas yang berada di objek wisata yang bertujuan untuk mendapatkan informasi yang jelas

(Kusmayadi dan Endar Sugiyarto, 2000 : 16). c. Studi Pustaka

Untuk membandingkan data-data dari lapangan maka perlu studi ke perpustakaan berupa buku-buku referensi, media massa, jurnal, dan karya tulis yang relevan dengan permasalahan. Peneliti membaca dan memperoleh data di Perpustakaan Fakultas Sastra dan Seni Rupa, Perpustakaan Pusat Universitas Sebelas Maret dan dari Dinas Pariwisata Pacitan.


(31)

commit to user

d. Studi Dokumen

Dokumen yang diperoleh dalam penulisan ini adalah arsip dan laporan yang ada di Kantor Dinas Pariwisata Kabupaten Pacitan, dalam buku Profil dan Potensi Kepariwisataan Kabupaten Pacitan.

3. Teknik Analisa Data

Analisis data dilakukan dengan metode diskriptif yaitu

mendiskripsikan, menggambarkan atau menuliskan keadaan secara sistematis. Dari diskripsi tersebut akhirnya dapat ditarik sebuah kesimpulan yang merupakan jawaban atas permasalahan yang dirumuskan dan menjadi sebuah penelitian.


(32)

commit to user

21

BAB II

GAMBARAN UMUM KEPARIWISATAAN KOTA PACITAN

A. Sejarah Singkat Kota Pacitan

Kabupaten Pacitan berasal dari kata Pacitan yang berarti camilan, sedap-sedapan, tambul, yaitu makanan kecil yang tidak membuat kenyang. Hal ini disebabkan daerah Pacitan merupakan daerah minus, sehingga untuk memenuhi kebutuhan pangan warganya tidak sampai mengenyangkan, tidak cukup (pada masa pemerintahan Sultan Agung 1613-1645).

Sejarah Pacitan berawal dari kedatangan Ki Bonokeling, salah satu utusan Raja Brawijaya ke daerah di perbatasan Jawa Timur dan Jawa Tengah ini, pada abad ke XII M. Keturunan Ki Bonokeling menjadi penguasa hingga empat generasi. Ketika Islam mulai masuk, Ki Bonokeling ke-IV yang menjadi penguasa daerah itu keberatan ketika Kyai Ageng Petung, salah satu penyebar Islam di tanah Jawa, menyebarkan agamanya ke Pacitan. Keduanya bersitegang dan beperang.

Konon, Ki Bonokeling ke-IV memiliki kesaktian yang membuatnya tidak bisa dibunuh. Dalam perang itu, Kyai Ageng Petung berhasil membunuhnya dengan memenggal tubuh Ki Bonokeling menjadi tiga bagian. Masing-masing bagian tubuhnya dimakamkan di tiga tempat berbeda, yang dipisahkan dengan aliran sungai. Akhirnya penyebaran agama Islam di Pacitan mulai berkembang.


(33)

commit to user

Nama Pacitan berasal dari kata Pace (buah Pace). Nama itu pertama kali disebutkan oleh Raja Mangkubumi yang berhasil disembuhkan oleh air buah pace saat lumpuh. Setroketipo, salah satu keturunan Bonokeling ke-V yang beragama Islam, adalah orang yang memberikan air itu kepada Mangkubumi. Sejarah berlanjut, hingga akhirnya Pacitan dipegang oleh Joyoniman atau Kanjeng Jimat, keturunan ke-XII Bonokeling yang berkuasa sejak 1840. Kata jimat atau barang keramat yang diberikan kepada Joyoniman berawal dari tugas yang diberikan Pangeran Diponegoro kepada Joyoniman untuk bisa menjaga gedung yang berisi barang keramat.

Kanjeng Jimat adalah sosok yang sederhana dan penganut Islam yang taat. Pembangunan Pacitan beraroma keislaman adalah salah satu cita-citanya. Karena itu pun ketika Kanjeng Jimat meninggal dunia, dia mewasiatkan untuk dikubur di atas bukit yang berhadapan dengan kota Pacitan. Seperti di Giri Sampoerna sekarang.

Dari lokasi makam Kanjeng Jimat, kota Pacitan, berikut hamparan Pantai laut Selatan Teleng Ria terlihat jelas. Meski di sana bersemayam tokoh besar Pacitan, namun makam seluas 8x10 meter itu tergolong sederhana. Tidak ada ornamen khas Pacitan yang terukir di sana. Hanya bangunan rumah yang berdampingan dengan mushola Kanjeng Jimat. Meski demikian, makam Kanjeng Jimat menjadi magnet bagi warga Pacitan yang masih bercaya pada kekeramatan sebuah makam.


(34)

commit to user

Kabupaten Pacitan memang memiliki sejarah yang jauh dari kegegapgempitaan. Daerah ini adalah daerah tujuan raja-raja Jawa bila ingin melakukan tapa nyepi. Ketika Jendral Sudirman dikejar-kejar Belanda, Jendral Besar itu memilih bersembunyi di Pacitan dan memimpin strategi penyerangan di salah satu bukit di Pacitan (www.google.com, 01 Juni 2010).

B. Gambaran Umum Kota Pacitan

1. Kondisi Geografis Kota Pacitan

Letak Geografis Kabupaten Pacitan terletak di Pantai Selatan Pulau Jawa dan berbatasan dengan Propinsi Jawa Tengah. Kabupaten Pacitan mempunyai luas wilayah 1.389,87 Km2 dengan luas tanah sawah sebesar 130,15 Km2 atau sekitar 9,36 persen dan luas tanah kering adalah 1.259,72 Km2 atau sekitar 90,64 persen yang kondisi alamnya sebagian besar terdiri dari bukit-bukit yang mengelilingi kabupaten. Sebagian besar dari tanah adalah sawah tadah hujan yang sebesar 51,53 persen serta sebagian tanah kering adalah untuk tanaman kayu-kayuan yang sebesar 35,89 persen. Wilayah kota Pacitan yang merupakan inti atau pusat pemerintahan berupa dataran rendah. Selebihnya berupa daerah pantai yang memanjang dari sebelah barat sampai timur di bagian selatan.

Pacitan adalah kecamatan yang menjadi ibukota Kabupaten Pacitan, provinsi Jawa Timur, Indonesia. Kota Pacitan adalah denyut nadi pemerintahan dan perekonomian Kabupaten Pacitan secara keseluruhan. Landsekap kota Pacitan terletak di lembah, di tepi Teluk Pacitan dan


(35)

commit to user

dialiri Sungai Grindulu yang membentang dari wilayah selatan menuju Pantai Teleng Ria.

Kabupaten Pacitan terletak di pantai selatan Pulau Jawa dan berbatasan dengan Propinsi Jawa Tengah. Daerah Pacitan sebagian besar adalah berbukit tandus dan berupa tanah kapur. Letak Geografis Pacitan berada antara 1100 55' - 1110 25' Bujur Timur dan 70 55' - 80 17' Lintang Selatan. Batas-batas Kabupaten Pacitan :

a. Sebelah Barat : Kabupaten Wonogiri

b. Sebelah Utara : Kabupaten Ponorogo

c. Sebelah Timur : Kabupaten Trenggalek

d. Sebelah Selatan : Samudra Indonesia

Kabupaten Pacitan terbagi menjadi 12 kecamatan, yaitu : a.Kecamatan Pacitan

b.Kecamatan Kebonagung

c.Kecamatan Arjosari d.Kecamatan Tulakan e.Kecamatan Ngadirojo

f.Kecamatan Punung

g.Kecamatan Pringkuku

h.Kecamatan Donorojo

i.Kecamatan Nawangan

j.Kecamatan Tegalombo


(36)

commit to user

l.Kecamatan Bandar (www.google.com, 20 April 2010).

2. Musim dan Mata Pencarian Penduduk

Di Indonesia terdapat dua musim yaitu musim kemarau dan musim penghujan. Selama tahun 2009, musim penghujan di Kabupaten Pacitan terjadi pada bulan Januari-April dan bulan Oktober-Desember. Diantara bulan tersebut, hari hujan terbanyak terjadi pada bulan November yaitu 327 hari hujan disusul dengan bulan Februari sebanyak 324 hari hujan. Musim kemarau di Kabupaten Pacitan terjadi pada bulan Mei-September. Bahkan di bulan Juli tidak terdapat hujan sama sekali. Bulan November dengan hari hujan terbanyak mempunyai rata-rata curah hujan sebesar 469 mm3, sedangkan bulan dengan rata-rata curah hujan terkecil yaitu bulan Juli dengan 2 mm3. Air hujan ini mengalir melalui tiga sungai besar yang terdapat di Kabupaten Pacitan yaitu Sungai Grindulu-Gunungsari, Sungai Lorok-Wonodadi dan Sungai Kedungpring-Nawangan.Oleh sebab itu matapencarian penduduk adalah sebagian besar petani dan nelayan (www.google.com, 20 April 2010).

3. Transportasi

Ibukota Kabupaten Pacitan terletak 101 km sebelah selatan Kota Madiun. Terminal utama adalah Terminal Arjowinangun. Akses jalan timur (dari Ponorogo & Madiun) yang cukup banyak tikungan tajam masih menjadi kendala utama transportasi, sementara akses jalan barat ke arah Jawa tengah ada 2 pilihan, yaitu melewati jalur selatan dengan rute lebih panjang namun jalan relatif lebar atau melewati rute Sedeng dengan jarak


(37)

commit to user

tempuh lebih pendek namun harus melewati tanjakan sedeng barata (Desa Sedeng) yang cukup tajam, sehingga bus besar tidak memungkinkan lewat jalur ini.

Rute terjauh dari akses jalur timur adalah ke Surabaya yang dilayani bus besar patas AC, namun dalam 1 hari hanya ada 2 kali pemberangkatan dari dan ke Pacitan. Rute selanjutnya adalah Ponorogo - Pacitan dilayani mikro bus, armada tipe ini cukup banyak sehingga dalam 1 hari lebih dari 5 pemberangkatan bus dari terminal Arjowinangun. Rute barat (ke Surakarta) dilayani bus AKAP dengan jumlah yang cukup banyak, namun hanya beroperasi dari jam 05.00 hingga 17.00, sementara dari Surakarta dilayani 24 jam. Untuk rute barat yang lewat Sedeng hanya dilayani kendaraan umum tipe kecil seperti colt dan carry dengan pemberhentian terakhir di Kecamatan Punung (www.google.com, 20 April 2010).

C. Potensi Objek Wisata Di Pacitan

Pacitan berpotensi sebagai kota tujuan wisata, hal ini terbukti banyak memiliki aset-aset wisata beragam dan ragam budaya yang tidak kalah menarik dengan wilayah-wilayah lain. Beberapa potensi objek dan daya tarik wisata yang dapat dikunjungi para wisatawan antara lain :

1. Wisata Alam

a. Pantai Teleng Ria


(38)

commit to user

Kabupaten Pacitan yaitu sekitar 3 km, dengan keindahan yang sangat menarik wisatawan baik nusantara maupun mancanegara. Berbagai fasilitas umum sudah tersedia antara lain infrastruktur jalan, hotel, tempat parkir, kolam renang, panggung seni terbuka, bumi perkemahan, gardu pandang, mushola, toilet dan rumah makan serta kios souvenir.

b. Pantai Klayar

Pantai Klayar berada di Kecamatan Donorojo, yang berjarak kurang lebih 35 km arah barat kota Pacitan. Pantai berpasir putih ini memiliki keistimewaan yang tidak terdapat pada pantai lainnya, yaitu adanya seruling laut yang sesekali bersiul diantara celah batu karang. c. Pantai Srau

Pantai ini terletak 25 km arah barat kota Pacitan, tepatnya di Kecamatan Pringkuku. Sepanjang jalan menuju Pantai Srau, wisatawan disuguhi panorama khas alam desa. Sesuatu yang manarik dari pantai ini adalah wisatawan dpat menyalurkan hobi dan bakat memancing diantara celah batu karang dengan jenis ikan yang khas yakni jenis ikan cucut.

d. Goa Gong

Goa Gong terletak di Dusun Pule, Desa Bomo Kecamatan Punung yang dapat ditempuh dalam waktu kurang lebih 1 jam. Goa ini merupakan goa yang terindah dan terdalam diantara gugusan goa-goa yang terletak di disekitarnya. Karena masih ada beberapa gua lain yang


(39)

commit to user

letaknya tidak terlalu jauh dari Goa Gong, seperti Goa Tabuhan dan Goa Putri. Objek ini dapat dicapai dengan berbagai jenis kendaraan. Hal yang menarik dalam objek ini adalah ornament stalaktit dan stalagmitnya yang indah dan mampu memukau banyak wisatawan, goa ini dinilai sebagai goa terindah di kawasan Asia Tenggara.

e. Goa Tabuhan

Goa yang berada di desa Wareng Kecamatan Donorojo ini diberi nama Goa Tabuhan karena stalaktit dan stalagmitnya apabila dipukul berirama dan menjadi sebuah iringan musik alam yang indah. Hal inilah yang seringkali mengundang seniman untuk mengadakan gelar seni. Selain itu banyak peninggalan sejarah dan prasejarah yang ditemukan disini.

f. Gunung Limo

Gunung Limo adalah gunung yang mengayomi kota Pacitan, konon sejarah Gunung Limo adalah tempat bertapanya Mbah Tunggul Ulung. Beliau di kenal sebagai sang maha tapa, tapi sayang kini tinggal cerita. Beliau sudah pindah ikut eyangnya yang ada di seputaran pegunungan yang ada di Jogja Jawa Tengah. Gunung Limo berada di Desa Mantren, Kecamatan Kebonagung, Kabupaten Pacitan, Jawa Tengah. Gunung ini merupakan salah satu tempat wisata yang memiliki pemandangan yang indah dan diselimuti udara yang sejuk, serta kita juga dapat mengamati seluruh isi kota Pacitan.Yang lebih asik lagi di sana bisa diperlihatkan penggunaan bahasa jawanya yang


(40)

commit to user

khas, disamping itu kita juga dapat menemukan kebun buah yang masih segar. Akses untuk menuju puncak harus melewati akar-akar besar dan belahan batu saat akan memasuki puncak gunung, salah satu pantangan yang yang masih dipegang teguh oleh warga setempat jika sudah memasuki celah gunung tidak boleh berbicara kotor atau jorok karena menurut mitos siapapun yang berkata demikian bisa dapat petaka (www.google.com, 20 Mei 2010).

2. Wisata Buatan

a. Pemandian Air Panas (Hot Spring Water)

Pemandian Air Panas Tirto Husodo menyimpan berbagai khasiat dan manfaat utamanya untuk kebugaran dan kesehatan tubuh. Beberapa fasilitas tersedia untuk menunjang wisatawan antara lain kolam renang untuk dewasa dan anak-anak, villa, tempat bilas, rumah makan dan lain-lain. Tempat rekreasi ini ditempuh dalam waktu lebih 10 menit perjalanan dari pusat kota.

b. Gelanggang Pemuda Gasibu

Gelanggang Gasibu di bangun untuk menapung berbgai kegiatan yang dilakukan oleh organisasi - organisasi pemuda yang ada di kota Pacitan sekaligus sebagai sekretariat masing - masing oraganisasi. Gelanggang ini memiliki fasilitas lapangan bulu tangkis, volly dan futsal. Terletak di depan kantor pemerintahan Kabupaten Pacitan, selain itu tempat ini juga dilengkapi dengan gedung pertemuan dan penginapan remaja (www.google.com, 21 Mei 2010).


(41)

commit to user

3. Wisata Minat Khusus

a. Industri Batu Mulia

Batu akik Pacitan dibuat dari bahan baku seperti Jasper, Fosil Kayu, Kalsedon, dan Pasir Kwarsa, yang banyak dijumpai di sekitar sentra industri kecil batu akik di beberapa desa.

Proses pembuatan batu akik seperti layaknya sebuah produk, yaitu melalui satu proses bahan material mentah berubah menjadi satu produk yang disebut dengan Batu Akik. Proses pembuatannya adalah sama, hanya kadang ada sedikit metode pemolesan yang berbeda tergantung teknologi yang digunakan. Dari bongkahan material batu yang telah dipilih, umumnya dilakukan pemotongan terlebih dahulu sesuai dengan ukuran yang diinginkan. Setelah dilakukan pemotongan baru dilakukan pemolesan yang bisa dilakukan secara tradisional maupun dengan teknologi mesin, terakhir dilakukan finishing dengan menggunakan amplas dan bubuk intan. Konon katanya untuk pembuatan akik yang memiliki kekuatan mistis tertentu, setelah

dilakukan pemotongan, proses pemolesan atau penghalusan

menggunakan potongan bambu, dan dilakukan dengan berpuasa (biasanya puasa mutih). Tapi untuk jaman sekarang proses lelaku tersebut sudah jarang dilakukan, karena sudah banyak jasa supranatural yang mempermudah konsumen tak perlu melakukan proses yang cukup sulit dilakukan.


(42)

commit to user

4. Wisata Sejarah

a. Monumen dan Rumah Gerilya Jendral Sudirman

Monumen dan Rumah Gerilya ini terletak di Kecamatan Nawangan yang kurang lebih 45 km kearah utara dari kota Pacitan. Salah satu yang menarik adalah sebuah rumah yang dijadikan Markas Gerilya oleh Panglima Besar Jenderal Besar Soedirman. Rumah milik Karsosoemito, seorang bayan di Dusun Sobo ini, selama 3 bulan 28 hari (107 hari), sejak tanggal 1 April 1949 sampai 7 Juli 1949. Sebagai rumah bersejarah, wisatawan bisa melihat situasi dan kondisi rumah yang dijadikan Markas Perang Gerilya ini. Rumah yang menghadap ke arah utara ini terdiri dari dua bagian, yaitu bagian depan yang disambungkan dengan bagian belakang. Rumah bagian depan berbentuk empat persegi panjang, berukuran 11,5 x 7,25 m2, sedangkan rumah bagian belakang berukuran 10,2 x 7,3 m2. Rumah ini berlantaikan tanah liat. Rumah bagian depan dindingnya terbuat dari papan kayu (gebyok). Sementara rumah bagian belakang dindingnya terbuat dari anyaman bambu (gedhek). Pada ruangan depan terdapat 2 buah pintu, dan terdapat tiang-tiang kayu yang menyangga konstruksi atap. Di ruangan ini juga terdapat 4 buah kamar tidur, yang salah satunya merupakan kamar tidur Panglima Besar Soedirman. Kamar tidur lainnya pernah ditempati ajudan beliau, yaitu Soepardjo Rustam dan Tjokro Pranolo.


(43)

commit to user

b. Museum Buwono Keling Pacitan

Museum ini terletak di Dusun Krajan Kulon, Desa Mantren, Punung Pacitan, Jawa Timur. Diselenggarakan oleh Pemerintahan Kabupaten. Menurut jenis koleksinya museum ini digolongkan ke dalam museum Arkeologi. Museum ini dibangun pada tahun 1996 dan difungsikan pada tahun yang sama. Bangunan ini dibuat satu lantai dengan luas bangunan 20 m x 50 m. Status kepemilikan tanah adalah hak milik negara. Sedangkan koleksi sendiri cukup banyak yaitu sekitar 3.896 koleksi. Museum ini menyelenggarakan pameran khusus satu kali dalam setahun, museum keliling tiga kali setahun dan workshop dua kali dalam setahun.

5. Wisata Kuliner

a. Nasi Tiwul dan Gatot

Tiwulsering diasumsikan dengan makanan kampung, ndeso, katrok

gak ningrat dan makanan rakyat susah karena dulunya beras mahal hanya orang kaya dan petani yang bisa makan nasi. Tiwul adalah hasil olahan dari tepung ubi kayu (cassava) melalui proses tradisional, yaitu tepung cassava ditambahkan air hingga basah dan dibentuk butiran-butiran yang seragam dengan ukuran sebesar biji kacang hijau dan dikukus selama 20-30 menit.

Dulu tiwul atau nasi tiwul dulu dikonsumsi sebagai makanan pokok seperti nasi beras padi atau dicampur dengan parutan kelapa sebagai jajanan. sekarang jarang bisa ditemui penjual tiwul ini hanya


(44)

tempat-commit to user

tempat tertentu atau daerah tertentu saja. Selain itu, tiwul dapat pula dikeringkan menjadi tiwul instan tradisional yang tahan disimpan lebih dari satu tahun hanya masalahnya orang sekarang jarang orang kota mengenal tiwul apalagi anak-anak tak akan mengenal tiwul walaupun tiwul instan karena lebih mengenal bubur instan yang banyak mengandung MSG.

Sedangkan Gatot adalah gaplek berkualitas rendah yang tidak ditepung maksudnya cassava yang berkualitas rendah diiris-iris kemudian dijemur sampai kering kemudian disimpan sampai timbul noda hitam pada gaplek umumnya karena jamur E coli setelah itu dicuci lalu dikukus seperti menanak nasi, biasanya dijadikan jajanan yang disebut gatot yang dicampur dengan parutan kelapa, untuk mencari jajanan ini juga tidak gampang seperti halnya tiwul (www.google.com, 21 Mei 2010).

D. Upacara-Upacara Tradisional

Pacitan memiliki ragam budaya yang menarik untuk para wisatawan. Salah satu ragam budaya tersebut adalah upacara-upacara tradisional. Beberapa upacara tradisional yang terdapat di Pacitan antara lain :

1. Upacara Ceprotan

Upacara Ceprotan sangat terkenal di Kabupaten Pacitan dan tidak ada di daerah yang lain. Ceprotan juga menjadikan ciri khas upacara tradisional di Kabupaten Pacitan, berikut adalah definisinya :


(45)

commit to user

Ceprotan merupakan upacara tradisional, atau lebih dikenal dengan bersih desa yang dilakukan masyarakat Kabupaten Pacitan adalah warisan dari seorang primus interpares bernama Ki Godeg. Dahulu kala dilakukannya upacara ceprotan adalah ketika Ki Godeg membuka hutan untuk didirikan padepokan, beliau merenung di bawah pohon kelapa. Selang beberapa waktu, sebuah kelapa muda (cengkir) jatuh tepat di atas kepalanya, sehingga keluar cipratan dari kelapa yang tepat mengenai kepala Ki Godeg. Kata Ceprotan sendiri berasal dari Cipratan. Upacara ini dilakukan setiap tahun di bulan Dulkaidah, hari Senin Kliwon atau Minggu Kliwon. Sebenarnya Ceprotan merupakan interpretasi Dewi Sekartaji bagian lain dari cerita babad dalam wayang Beber ("Wayang sing kudu di Beber" atau wayang yang harus dibeberkan kebenarannya) serta Reog Ponorogo. Dalam Ceprotan menceritakan tentang Dewi Sekartaji dan Ki Godeg yang merupakan pendiri desa Sekar. Rangkaian seremoni sakral Ceprotan ini dimulai dari pengumpulan ayam dari beberapa warga. Upacara dipimpin oleh kepala desa dan melibatkan kepala dusun. Puncak acara Ceprotan berlangsung pada sore hari, pada saat matahari mulai terbenam, diawali dengan tarian surup "Terbenamnya Matahari" kemudian juru kunci membacakan doa, serta lurah desa merepresentasikan diri sebagai perwujudan Ki Godeg, sedangkan istrinya sebagai Dewi Sekartaji. Kemudian dua orang warga berusaha membawa lari, secara bergantian "panggang" atau "ingkung" atau ayam yang sudah dimasak dari dalam wilayah yang sudah diberikan sesajen sebelumya dan setelah keluar dari


(46)

commit to user

wilayah tersebut dilempari kelapa muda yang sudah dikupas kulitnya oleh pemuda setempat. Pelemparan dilakukan dari sisi kanan dan kiri. Sebelum upacara Ceprotan juga ditampilkan seni Reog Ponorogo dan Tari Jatilan. Ceprotan sendiri masih memiliki nilai kesakralan yang tinggi, dan disinyalir sebagai upacara untuk mendekatkan diri kepada yang kuasa dengan pengharapan didatangkannya hujan serta hasil pertanian yang melimpah.

2. Ruwatan

Pada masa modern ini ternyata tradisi Ruwatan masih diyakini masyarakat untuk membuang kesialan yang biasa menghambat langkah dalam hidup orang-orang yang tergolong dalam Sukerta (orang yang digolongkan rentan terkena sial). Orang-orang Sukerta ini menurut cerita adalah orang-orang yang akan dimangsa oleh Betara Kala (Dewa Raksasa yang menakutkan). Untuk keluar dari Sukerta, seseorang harus diruwat. Dalam upacara ini para Sukerta disirami oleh sang dalang dan dilakukan pengguntingan rambut, yang kemudian dilarung ke laut. Dalang yang kemudian menggantikan kisah wayang kulit mengenai kisah asal mula dijadikannya bocah Sukerta sebagai mangsa Betara Kala ini, bukan sembarang dalang dan harus menjalani tirakat sebelum memimpin upacara ini. Upacara Ruwatan ini dilakukan tiap satu sura dan secara masal (Sumber : Dinas Pariwisata Pacitan).


(47)

commit to user

E. Kesenian Tradisional

Salah satu ragam budaya yang terdapat di Pacitan adalah kesenian tradisionalnya. Berikut adalah beberapa kesenian tradisional yang terdapat di Pacitan antara lain :

1. Tari Kethek Ogleng

Cerita ini berakar dari kerajaan Jenggala dan Kediri yang disajikan dalam bentuk tarian serta diperankan oleh masyarakat Desa Tokawi Kecamatan Nawangan Kabupaten Pacitan pada saat hajatan. Tari ini menceritakan Dewi Sekartaji yang berasal dari Jenggala sedang menjalin asmara dengan Raden Panji Asmoro Bangun dari Kediri. Kera atau kethek yang ditampilkan pada cerita tersebut adalah jelmaan dari Panji Asmorobangun. Dia berubah wujud menjadi seekor kera putih yang sedang mencari calon pendamping hidup. Saat berkelana di hutan kera putih berjumpa dengan Endang Roro Setompe yang merupakan nama lain dari Dewi Sekartaji. Melihat sosok Dewi Sekartaji yang cantik jelita, Panji pun tergoda. Namun Sekartaji tidak mau memiliki suami seeekor kera. Akhirnya Sekartaji meninggalkan kera sendirian di tengah hutan.

Cerita itulah yang kemudian ditampilkan dalam bentuk satu tarian dengan nama Kethek Ogleng. Sebenarnya untuk bisa menampilkan kesenian itu hanya dibutuhkan iringan musik gamelan dan dua orang penari yang berperan sebagai Kera Putih dan Dewi Kilisuci.

2. Tari Rung Sarung


(48)

commit to user

mengisahkan ibu-ibu petani sedang memanfaatkan sarung sebagai penghangat tubuh, alat menggendong tas atau keranjang untuk ke kebun dan ke pasar serta untuk sarana ibadah.

3. Wayang Kulit

Wayang kulit adalah wayang yang menggunakan bahan dari kulit dan dimainkan oleh seorang dalang dengan cerita yang sudah paten sebagaimana dimainkan oleh wayang orang. Wayang Kulit dimainkan

setiap malam Jumat Kliwon di Taman Budaya Tribun

(www.wikipedia.com, 29 Mei 2010).

F. Geopark, Kawasan Wisata Kars Pacitan

Wisatawan, khususnya dari manca negara menginginkan suguhan khas dan orisinil. Untuk itu, diperlukan sumber daya manusia (SDM) yang mumpuni di bidang pariwisata. Sehingga, tingkat kunjungan wisata ke Indonesia setiap tahun mengalami kenaikan. "Pembangunan SDM pelaku industri wisata cukup penting untuk mendongkrak tingkat kunjungan wisatawan ke Indonesia," kata Winarno Sudjar, Sekretaris Dirjen Pengembangan Destinasi Pariwisata, Departemen Kebudayaan dan Pariwisata.

Data dari Disbudpar Pacitan menunjukkan, tingkat kunjungan wisata ke Indonesia selama periode Januari-April 2009 mencapai 1,8 juta wisatawan. Jumlah ini naik 1,5 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Pada tahun 2008 tingkat kunjungan wisata total mencapai 6 juta orang. Namun demikian angka ini masih di bawah tingkat kunjungan wisatawan ke


(49)

negara-commit to user

negara lain seperti Malaysia, Singapura maupun Cina.

Peningkatan SDM para pelaku industri wisata, lanjut Winarno sangat penting. Pasalnya, pelancong menginginkan pelayanan yang lebih dari daerah tujuan. Tidak hanya kenyamanan, rasa aman juga dibutuhkan para pelancong selama berkunjung. Bahkan, faktor lain seperti makanan dan buah tangan juga harus diperhatikan.

Sementara itu, Wakil Bupati Pacitan, HG Sudibyo mengakui bahwa selama ini SDM yang berperan di dunia pariwisata belum memadai. Oleh sebab itu, Pemkab Pacitan ke depan akan mengupayakan peningkatan SDM bidang pariwisata melalui rekruitmen pegawai negeri sipil.

Kegiatan Fasilitasi Pengembangan Usaha Pariwisata akan digelar selama dua hari, 15-16 Juli. Agenda kegiatannya meliputi pembekalan pengenalan potensi kepariwisataan bagi wisata remaja, workshop pembinaan usaha pariwisata dan bimbingan teknis usaha pariwisata. Di hari terakhir nanti, kegiatan akan diisi dengan bakti sosial di areal wisata Goa Gong di kecamatan Punung (www.google.com, 01 Juni 2010).


(50)

commit to user

39

BAB III

PENYUSUNAN PAKET WISATA GEOLOGI DI PACITAN

A. Analisa Potensi Wisata Geologi Di Pacitan

Analisis potensi wisata yang digunakan adalah analisis SWOT (Strenght, Weakness, Oppurtinity, Threats) dan 4 A (Amenitas, Aksesbilitas, Atraksi, Aktifitas) untuk mengetahui gambaran umum potensi objek wisata di


(51)

commit to user

namun tidak seorangpun berani mengikuti jejaknya. Karena menurut kepercayaan masyarakat goa tersebut masih dianggap goa yang masih wingit.

Setelah mendengar cerita, Suramin dan rombongan berniat untuk membuktikan kebenarannya. Kenyataan itu didukung oleh teman-teman Suramin yang yang berjumlah 8 orang. Namun diantara mereka ada yang pro dan kontra mengenai rencana tersebut, bahkan ada yang ingin menunda untuk mencari hari baik.

b) Pencarian Lokasi dan Perjalanan di Dalam Goa

Tepatnya pada hari Minggu Pon tanggal 5 Maret 1995, rombongan yang berjumlah 8 orang, yaitu :

1. Suramin usia 54 tahun, selaku sesepuh.

2. Wakino usia 30 tahun, selaku ketua rombongan.

3. Paino usia 42 tahun, selaku ketua RT. 4. Suparni usia 38 tahun, kepala dusun. 5. Suyadi usia 39 tahun, warga desa. 6. Paino usia 30 tahun, guru SD. 7. Misno usia 29 tahun, warga desa.

8. Suyatno usia 15 tahun, warga desa bersepakat berangkat mencari lokasi goa.

Pada saat itu rombongan berangkat untuk mencarinya karena didalam benak masih ingat bahwa mulut goa itu dahulunya dekat dengan pohon kluwih, tetapi disaat itu pohon kluwihnya sudah tidak


(52)

commit to user

ada. Ternyata betul dugaan rombongan, bahwa mulut goa itu tidak lama kemudian dapat ditemukan. Sambil menunggu teman yang mencari peralatan, rombongan dibantu oleh beberapa teman yang lain membersihkan mulut goa yang sudah tertutup dengan batu, tanah dan tumbuhan liar lainya. Setelah semua sudah berkumpul, dengan membawa 7 buah senter dan 2 buah lampu petromak serta sebuah kodak rombongan sepakat untuk menelusuri lorong-lorong goa tersebut. c) Perjalanan di Dalam Goa

Dengan peralatan yang cukup sederhana, perasaan was-was, takut, ngeri dan rasa khawatir akan adanya binatang buas bercampur menjadi satu dalam penelusuran lorong-lorong goa. Liku-liku perjalanan pada waktu itu memang penuh dengan perjuangan yang sangat luar biasa. Sambil memanjatkan doa yang tiada henti-hentinya rombongan tetap melangkahkan kaki mencari arah mana yang harus diikuti. Memang pada saat itulah sebagai pencari jalan pembuka dan ketua rombongan selalu memberikan motivasi untuk tetap melangkah


(53)

commit to user

pada saat rombongan sempat tersesat). Inilah saat yang paling menegangkan. Rasa panik dan was-was terjadi saat peralatan tinggal 2 buah senter dan 1 lampu petromok yang mulai redup. Akhirnya rombongan itu mencoba berbelok ke kanan untuk mencoba menemukan jalan lain. Akhirnya rombongan yakin bahwa jalan tersebut benar maka perjalanan dilanjutkan kembali. Berkat petunjuk Illahi rombongan berhasil keluar dari goa tersebut.

d) Pemberian Nama Goa

Penamaan Goa Gong berhubungan erat dengan salah satu nama dari perangkat gamelan Jawa. Konon pada saat-saat tertentu, di gunung yang ada goanya tersebut sering terdengar bunyi-bunyian seperti gamelan Jawa, pertunjukkan Reog. Karena itu masyarakat di sekitar memberi nama dengan sebutan Gunung Gong-Gongan. Maka rombongan memberikan nama goa tersebut dengan nama Goa Gong.

e) Letak Goa Gong

Goa Gong terletak di Dusun Pule, Desa Bomo, Kecamatan Punung yang berjarak 37 km dan dapat ditempuh dalam waktu kurang lebih satu jam dari pusat kota Pacitan. Goa gong dikelilingi oleh sederetan gunung antara lain :

1. Sebelah Utara adalah Gunung Manyar

2. Sebelah Timur adalah Gunung Gede

3. Sebelah Selatan adalah Gunung Karang Pulut


(54)

commit to user

Sederetan gunung yang mengelilingi Goa Gong tersebut sebagian besar ditanami pohon jati, pisang, kelapa, tapi dimusim penghujan ditanami pohon ketela, cabe, padi, mentimun, dan sebagainya. Sehingga dari kejauhan terlihat nampak kehijauan yang dapat menambah keasrian suasana Goa Gong pada pagi hari dan menjelang senja tiba.

f) Gambaran Umum Goa Gong

Goa Gong terletak di Dusun Pule, Desa Bomo, Kecamatan Punung yang dapat ditempuh dalam waktu kurang lebih 1 jam dari pusat kota Pacitan. Goa ini merupakan goa yang terindah dan terdalam diantara gugusan goa-goa yang terletak disekitarnya. Karena masih ada beberapa goa lain yang letaknya tidak terlalu jauh dari Goa Gong, seperti Goa Tabuhan dan Goa Putri.

Jalan menuju goa sudah sangat bagus sehingga bisa dituju menggunakan kendaraan bermotor jenis apa saja. Meski begitu, tetap patut diwaspadai jalan menuju goa yang berkelok-kelok tajam dan berjurang. Pemandangan yang menakjubkan dapat dilihat setelah memasuki goa. Panorama dalam goa begitu indah, batuan kapur stalaktit dan stalakmit yang terbentuk secara alami menghiasi seluruh dinding dan langit goa. Pemandangan bertambah eksotis ketika batu disiram oleh cahaya lampu aneka warna yang sekaligus sebagai penerang jalan. (Dinas Pariwisata Kabupaten Pacitan, 2005 : 26-31).


(55)

commit to user

g) Analisis SWOT Goa Gong

1. Strength (Kekuatan)

Kekuatan Goa Gong terletak pada keindahan selaktit dan setalakmitnya. Dengan tambahan penataan cahaya penerangan yang tepat dapat memberi sentuhan keindahan disetiap sudut. Di dalam goa juga terdapat batu cristal dan batu yang menyerupai bentuk telapak tangan manusia, serta terdapat batu yang menimbulkan suara bila dipukul (wawancara dengan Sutarti, 09 Juli 2010).

2. Weakness ( Kelemahan)

Kelemahan dari Goa Gong adalah akses menuju goa tersebut terdapat jalan yang berlubang dan kurangnya pembatas disetiap sisi jalan. Disamping itu pemandu yang masih perlu membutuhkan bimbingan dan pembelajaran dalam memandu yang baik serta kesadaran pengunjung juga menjadi salah satu faktor kelemahan, hal tersebut merupakan dari tindakan pengunjung yang tidak baik dan merugikan objek wisata tersebut misalnya, pengunjung terkadang mengukir sesuatu atau corat-coret pada batuan goa dan membuang sampah tidak pada tempatnya sehingga memberi kesan negatif pada objek tersebut (wawancara dengan Sutarti, 09 Juli 2010).

3. Opportunity (Kesempatan)

Goa Gong sedang dilakukan pemugaran dipintu masuk dan sarana untuk memasuki goa yakni dengan pembangunan jalan undak-undakan dengan pagar pengaman dikiri kanan, adanya


(56)

commit to user

sambungan listrik PLN sebagai penerang dan pemasangan blower (kipas angin berukuran besar) serta sarana akomodasi, kuliner. Pengembangan tersebut dilaksanakan dengan tujuan untuk menarik minat wiastawan yang berkunjung ke objek wisata Goa Gong, para peneliti atau hanya untuk menikmati dan melihat-lihat (wawancara dengan Sutarti, 09 Juli 2010).

4. Threat (Ancaman)

Objek wisata Goa Gong terkadang disalahgunakan fungsinya oleh pengunjung, selain sebagai tujuan wisata dan melakukan penelitian, pengunjung sering menyalahgunakan tempat tersebut sebagai tempat memadu kasih sehingga hal tersebut ditakutkan dapat membuat citra Goa Gong menjadi tidak baik dari pandangan wisatawan. Untuk menanggulangi hal tersebut pengelola objek berinisiatif mencantumkan larangan bagi pengujung di papan informasi (wawancara dengan Sutarti, 09 Juli 2010).

h) Analisis 4 A Goa Gong

1. Atraksi (Daya tarik objek wisata)

Goa Gong memiliki setalaktit dan stalakmit yang khas dan beda dengan goa lainnya. Dengan memiliki ciri khas tersebut serta dilengkapi dengan penataan cahaya penerangan disetiap sudut menjadikan nuansa goa tersebut menjadi indah dan mempesona. Bentuk-bentuk batuan didalamnya memiliki daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang berkunjung, sehingga pengunjung dapat


(57)

commit to user

menikmati keindahan goa (wawancara dengan Sutarti, 09 Juli 2010).

2. Aksesbilitas (Sarana kemudahan untuk menuju objek wisata)

Goa Gong yang terletak di Desa Bomo, Kecamatan Punung yang dapat ditempuh dalam waktu kurang lebih satu jam dari pusat kota Pacitan, dapat dicapai dengan berbagai jenis kendaraan. Bagi wisatawan dari Solo dengan menggunakan transportasi umum yaitu dapat dicapai dengan menggunakan bus umum jurusan Pacitan

kemudian turun dipertigaan Punung, kemudian perjalanan

dilanjutkan dengan angkutan umum jurusan Bomo. Bagi wisatawan dalam group atau rombongan yang menggunakan transportasi bus pariwisata dapat langsung sampai menuju objek, karena jalan menuju objek wisata sudah lumayan baik. Papan putunjuk arah menuju objek juga sudah terpasang cukup baik, sehingga wisatawan mudah untuk menemukan objek wisata tersebut (wawancara dengan Sutarti, 09 Juli 2010).

3. Amenitas (Sarana penunjang di objek wisata)

Berikut ini adalah beberapa sarana wisata yang terdapat disekitar kawasan Goa Gong diantaranya penginapan dan rumah makan.

Daftar penginapan di sekitar objek wisata Goa Gong

No NAMA ALAMAT NO TELP

1 Losmen Tentrem Desa Piton

Kecamatan Punung


(58)

commit to user

Penginapan Losmen Tentrem adalah salah satu penginapan kelas melati yang letaknya paling dekat dengan objek Wisata Goa Gong dan mudah dijangkau, kurang lebih jaraknya 2-3 km.Untuk menempuh perjalanan tersebut membutuhkan waktu sekitar 10-15 menit, tergantung kepadatan arus lalu lintas jalan yang dilalui.

Daftar rumah makan di sekitar Objek Wisata Goa Gong

NO NAMA RESTORAN ALAMAT NO TELP

1 Depot Bu Jabar Di Area parkir Objek

Wisata

-

2 Bakso dan Mie Ayam Di Area parkir Objek

Wisata

-

Lokasi Rumah Makan berada persis disekitar area parkir. Rumah makan tersebut menyediakan menu masakan Indonesia dan masakan Tradisional.

4. Aktifitas (Kegiatan yang bisa dilakukan wisatawan di objek wisata) Aktifitas yang dilakukan oleh wisatawan adalah menikmati keindahan ornamen stalaktit dan stalagmit. Disamping itu juga dapat menambah ilmu pengetahuan.

Alasan pemilihan objek wisata Goa Gong sebagai kunjungan wisata dalam paket wisata geologi di Pacitan adalah untuk mengetahui sejarah diketemukannya Goa Gong, sebagai goa terindah di Kabupaten Pacitan (Dinas Pariwisata Kabupaten Pacitan).


(59)

commit to user

2. Goa Tabuhan

a) Riwayat penemuan Goa Tabuhan

Nama Goa Tabuhan baru dikenalkan pada tahun 1936 oleh Kertodiprojo. Awal mula goa ini ditemukan Goa masih tertutup oleh semak-semak belukar sehingga belum tampak keindahanya. Dimusim kemarau yang panjang Kyai Sontiko menggembalakan sapinya, karena cuaca yang cukup menyengat hewan gembalaanpun kehausan, yang akhirnya sapi berjalan tanpa arah dan akhirnya sapi tersebut masuk ke dalam goa. Tidak disangka di dalam goa tersebut terdapat banyak air yang menetes dari akar batu yang berada di langit-langit goa, karena di dalam goa banyak terdapat air sempat sapinya tidak mau keluar dari goa tersebut. Goa Tabuhan ini ditemukan pertama kali oleh Kyai Sontiko. Semenjak ditemukan semak-semak belukar yang menutupi goa kemudian dibersihkan, sehingga mulai kelihatan keindahan dari batu-batu stalaktit dan stalakmitnya yang unik dan mempesona.

Keistimewaan yang jarang ditemukan dari goa-goa lain yang sejenis, Goa Tabuhan di Desa Wareng Kecamatan Punung ini juga dapat menimbulkan nada irama gamelan jawa. Dibalik itu Goa Tabuhan juga menyimpan suatu misteri, yang apabila diungkap akan menyibak nilai sejarah perjuangan bangsa Indonesia meskipun sangat kecil.

Data sejarah untuk mengungkap peranan Goa Tabuhan bagi perjuangan bangsa Indonesia, yang berupa prasasti ataupun data otentik memang tidak terdapat disekitar Goa Tabuhan. Babad wareng atau


(60)

commit to user cerita rakyat yang mengisahkan


(61)

commit to user

atau Pantai Pacitan yang merupakan basis pertahanan bala tentara Hamengku Buwono I dan Raden Mas Sahid Samber Nyowo yang menentang Susuhunan Pakubuwono II di Surakarta Hadiningrat.

Kembali ke Si Benteng Wareng, setelah dewasa dia mampu meyakinkan ayahandanya di Yogyakarta sebagai keturunan daerah Yogyakarta sebagai keturunan darah biru. Si Benteng Warengdiberikan kekuasaan untuk membuka daerah sebelah barat Sungai Sundeng di Pacitan.Untuk diketahui bahwa daerah Pacitan sebelah timur Sungai


(62)

commit to user

tersebut dibawah bimbingan Raden Benteng Wareng yang digdaya sakti mandraguna. Akhirnya perjuangan Raden Mas Sahid Samber Nyowo berhasil melumpuhkan pihak Belanda dan memperoleh peradilan dari Mangkunegaran yang sedikit banyak karena jasa dari Benteng Wareng dan Goa Tabuhan.

Waktu berputar sejarah beredar, maka pada tahun 1825 pecahlah perang Diponegoro, kembalilah peran Raden Benteng Wareng menunjukan jiwa kepahlawananya menentang Belanda bersama prajurit Diponegoro. Anak buah Diponegoro yang terdesak lari menyingkir ke arah selatan ke sarangnya Raden Benteng Wareng di Goa Tabuhan.

Pertempuran besar tercatat sebagai Perang Glesung yakni antara front Baturetno di sebelah barat, dalam perang inilah pihak Belanda terkecoh oleh bala tentara dari Pacitan. Gusti Kanjeng Jimat yang dikirim ke Glesung yang mestinya membantu kompeni melawan prajurit Diponegoro, namun karena bala tentaraPacitan melihat bahwa anak buah Raden Benteng Wareng dipihak Diponegoro maka secara diam-diam tentara Pacitan membalik ke pihak Diponegoro. Akibatnya Kanjeng Jimat dipecat dan dipindahkan ke Keraton Surakarta sebagai penjaga Gedung Pusaka.

Dalam cerita disebutkan terjadi adu kesaktian antara Raden Benteng Wareng dengan Cepuk Nampol seorang demangnya Kanjeng Jimat. Dengan hasil pertandingan bahwa Demang cepuk Nampol kalah, dengan demikian makin besarlah pengaruh Raden Benteng wareng di


(63)

commit to user

Pacitan sehingga mampu mempengaruhi bala tentara Pacitan untuk memihak Pangeran Diponegoro.

Goa Tabuhan melahirkan pemimpin yang patriotik, yang cinta perjuangan dan tanah air serta anti penjajahan dalam bentuk apapun. Goa Tabuhan adalah tempat penggemblengan mental dan mempertebal kesaktian para pemuda bangsa sejak dahulu. Goa Tabuhan semula dikenal sebagai Goa Tapan yang artinya goa untuk bertapa para bangsawan sejati bukan antek-antek penjajah yang hanya memburu kedudukan dan kenikmatan belaka dengan mengorbankan rakyat (www.google.com, 01 Juni 2010).

c) Gambaran Umum Goa Tabuhan

Goa ini berada di Desa Wareng Kecamatan Donorojo yang disebut dengan nama Goa Tabuhan, karena stalaktit dan stalagmitnya apabila dipukul berirama dan menjadi sebuah iringan musik alam yang indah. Di goa ini terdapat keunikan yang tidak ada di goa lain, yakni terdapat stalaktit yang mengeluarkan suara merdu saat dipukul. Keindahan stalaktit itu dimanfaatkan penduduk sebagai atraksi untuk pengunjung. Group musik tersebut terdiri dari delapan yogo (penabuh) dan tiga penyanyi, group tersebut diberinama Selo Argho. Jika pengunjung ingin mendengar alunan gamelan dari stalaktit, pengunjung cukup membayar dengan uang sebesar Rp 70.000,- untuk tujuh lagu.


(64)

commit to user

d) Analisis SWOT Goa Tabuhan

1. Strength (Kekuatan)

Goa Tabuhan mempunyai kekuatan tersendiri dibandingkan dengan goa lainnya, yaitu terletak pada keunikan stalaktit dan stalagmitnya yang apabila dipukul berirama dan menjadi sebuah iringan musik alam yang indah. Hal tersebut menjadi daya tarik goa tabuhan ini, selain itu banyak peninggalan berupa fosil purbakala (wawancara dengan Susilo, 09 Juli 2010).

2. Weakness ( Kelemahan)

Kurangnya sumber daya manusia sebagai pemandu goa dan kurangnya pembatas di setiap sisi jalan merupakan kelemahan dari Goa Tabuhan. Disamping itu kesadaran pengunjung juga menjadi faktor kelemahan, hal tersebut merupakan tindakan pengunjung yang tidak baik dan merugikan objek wisata tersebut misalnya, pengunjung terkadang mengukir sesuatu atau corat coret pada batuan goa dan membuang sampah tidak pada tempatnya (wawancara dengan Susilo, 09 Juli 2010).

3. Opportunity (Kesempatan)

Pemugaran sarana untuk memasuki Goa Tabuhan yaitu

dengan membangun jalan undak-undakan, blower (kipas angin

berukuran besar), kamar mandi, akomodasi, dan kuliner. Pengembangan dilaksanakan dengan tujuan untuk menarik minat wisatawan (wawancara dengan Susilo, 09 Juli 2010).


(65)

commit to user 4. Threat (Ancaman)

Kebersihan merupakan ancaman yang berpengaruh terhadap objek wisata Goa Tabuhan, sehingga hal tersebut dikhawatirkan akan membuat citra Goa Gong menjadi tidak baik oleh pandangan wisatawan (wawancara dengan Susilo, 09 Juli 2010).

e) Analisis 4 A Goa Tabuhan

1. Atraksi (Daya tarik objek wisata)

Goa Tabuhan memiliki stalaktit dan stalagmit yang khas dan berbeda dengan goa lainnya. Perbedaan terletak pada stalaktit dan stalagmitnya yang bisa mengeluarkan irama saat dipukul atau ditabuh, hal inilah yang dijadikan masyarakat setempat sebagai nilai tambah pada Goa Tabuhan (wawancara dengan Susilo, 09 Juli 2010).

2. Aksesbilitas (Sarana kemudahan untuk menuju objek wisata)

Wisatawan dari Solo dapat menggunakan transportasi umum jurusan Pacitan kemudian turun dipertigaan Kecamatan Donorojo dan dilanjutkan dengan angkutan umum dari Kecamatan Donorojo menuju desa Wareng. Bagi wisatawan dalam rombongan besar yang menggunakan transportasi bus pariwisata dapat langsung menuju objek wisata. Papan petunjuk arah menuju objek juga sudah terpasang cukup baik dan jelas sehingga memudahkan wisatawan untuk menemukan objek wisata tersebut (wawancara dengan Susilo, 09 Juli 2010).


(66)

commit to user

3. Amenitas (Sarana penunjang di objek wisata)

Berikut ini adalah beberapa sarana wisata yang terdapat disekitar kawasan Goa Tabuhan yaitu penginapan dan rumah makan. Daftar penginapan di sekitar Objek Wisata Goa Tabuhan

No NAMA ALAMAT NO TELP

1 Losmen Adem Ayem Desa Wareng

Kec. Donorojo

_

Losmen Adem Ayem adalah salah satu penginapan kelas melati yang letaknya paling dekat dengan objek Wisata Goa Tabuhan yang mudah dijangkau dan kurang lebih berjarak 500 m. Daftar rumah makan di sekitar Objek Wisata Goa Tabuhan

NO NAMA RESTORAN ALAMAT NO TELP

1 Soto Bu Ning Di Area parkir

Objek Wisata

_

2 Nasi Pecel Mbok Jeprik Di Area parkir

Objek Wisata

_

Lokasi Rumah Makan tersebut berada persis disekitar area parkir objek, sedang menu yang disediakan adalah makanan Indonesia dan makanan tradisional.

4. Aktifitas (Kegiatan yang bisa dilakukan wisatawan di objek wisata) Aktifitas yang dilakukan oleh wisatawan adalah menambah ilmu pengetahuan, pengalaman dan menikmati pergelaran seni musik


(67)

commit to user

yang dimainkan oleh masyarakat sekitar (wawancara dengan Susilo, 09 Juli 2010).

Alasan pemilihan objek wisata Goa Gong sebagai kunjungan wisata dalam paket wisata geologi di Pacitan adalah untuk mengetahui dan mempelajari tentang sejarah diketemukannya Goa Tabuhan dan keunikan dari stalaktit dan stalagmit yang dapat mengeluarkan irama saat atau ditabuh atau dipukul, sehingga menimbulkan alunan bunyi atau irama seperti gamelan Jawa.

3. Pantai Teleng Ria

a) Gambaran Umum Pantai Teleng Ria

Pantai Teleng Ria merupakan pantai yang terletak di Desa Sidoarjo, kurang lebih 4 km ke selatan dari Kota Pacitan dengan waktu tempuh kurang lebih 10-15 menit. Pantai Teleng Ria tidak memiliki ombak yang begitu besar sehingga cocok untuk berenang dan berselancar serta jalan-jalan di sepanjang pantai sambil melihat beberapa jenis biota laut yang menepi, disamping itu keindahan pantai pasir putih yang sangat menarik wisatawan baik domestik maupun mancanegara. Berbagai fasilitas umum sudah tersedia antara lain infrastruktur jalan, hotel, tempat parkir, kolam renang, panggung seni terbuka, bumi perkemahan, gardu pandang, mushola, toilet dan rumah makan serta kios-kios souvenir (Dinas Pariwisata Kabupaten Pacitan, 2005 : 71).


(68)

commit to user

b) Analisis SWOT Pantai Teleng Ria

1. Strength (Kekuatan)

Kekuatan yang menjadi daya tarik Pantai Telang Ria terletak pada keindahan pasir putih dan keindahan alam yang begitu mempesona, selain itu ditambah dengan adanya sarana dan prasarana yang lengkap memberikan nilai tambah pada objek tersebut. Disamping itu ombak pantai yang besar di sore hari sering digunakan para warga sekitar dan wisatawan untuk berselancar (wawancara dengan Eka Wardiyatmo, 10 Oktober 2010).

2. Weakness ( Kelemahan)

Kelemahan dari Pantai Teleng Ria adalah cuaca yang cukup panas yang disebabkan kurangnya penghijauan di sekitar pantai, disamping itu kesadaran pengunjung juga menjadi salah satu faktor kelemahan, yaitu tindakan pengunjung yang tidak baik dan merugikan objek wisata tersebut misalnya, pengunjung sering membuang sampah sembarangan (wawancara dengan Eka Wardiyatmo, 10 Oktober 2010).

3. Opportunity (Kesempatan)

Kesempatan yang tercipta yakni dengan dibangunnya tempat penyewaan papan selancar, plaza seni, arena anak untuk bermain dan area kuliner, akan mampu memberikan konstribusi positif bagi pendapatan daerah terutama dari sektor pariwisata (wawancara dengan Eka Wardiyatmo, 10 Oktober 2010).


(1)

commit to user Pemandian Air Panas Goa Gong Goa Tabuhan Yogyakarta Hari ke-2 Hotel Malioboro Keraton Yogyakarta 12.00 13.30 14.15 15.00 15.15 16.00 19.00 08.00 09.00 09.15 11.15 11.30 13.00

Tiba di Pemandian Air Panas, lama kunjungan dan makan siang 1,5 jam

Meninggalkan Pemandian Air Panas dan melanjutkan perjalanan menuju Goa Gong

Tiba di Goa Gong, lama kunjungan 45 menit Meninggalkan Goa Gong menuju Goa Tabuhan Tiba di Goa Tabuhan, lama kunjungan 45 menit Meninggalkan Goa Tabuhan menuju Yogyakarta Makan malam dan Chek in di Hotel Bhinneka Yogyakarta, acara bebas

Makan pagi dan chek out dari Hotel Bhinneka Yogyakarta

Meninggalkan Hotel Bhinneka dilanjutkan ke Malioboro

Tiba di Malioboro, lama kunjungan 2 jam

Meninggalkan Malioboro menuju Keraton Yogyakarta

Tiba di Keraton Yogyakarta dan makan siang di sekitar Keraton Yogyakarta, lama kunjungan 1,5 jam

Meninggalkan Keraton Yogyakarta menuju pusat oleh-oleh Pia-Pia


(2)

commit to user Pia-pia

Kaliurang

Candi prambanan Solo

13.30 14.00

14.15 15.15 16.15 17.00 19.00

Tiba di pusat oleh-oleh Pia-pia

Meninggalkan pusat oleh-oleh Pia-pia menuju kaliurang

Tiba di Kaliurang, lama kunjungan 1 jam

Meninggalkan Kaliurang menuju Candi Prambanan Tiba di Candi Prambanan

Meninggalkan Candi Prambanan Tiba di Solo

Fasilitas Pendukung Paket Wisata Alternatif Di Pacitan

Fasilitas yang menjadi pendukung Paket Wisata Alternatif di Pacitan : Fasilitas Akomodasi

NO NAMA HOTEL ALAMAT NO TELP

1 Hotel Bhinneka

Jl. P. Mangkubumi 3 B Yogyakarta

0274 513353

Pusat Oleh-oleh Makanan Khas Yogyakarta

NO NAMA TOKO ALAMAT NO TELP

1 Pia-pia

Jl. Kaliurang km.5 Pogung Baru E 38A

Yogyakarta


(3)

commit to user

D. Cara Pemasaran Hasil Penyusunan Paket Wisata Pacitan

Hasil penyusunan paket wisata geologi di Pacitan yang telah disusun akan dipasarkan dengan cara pembuatan brosur, promosi melalui jaringan internet, bekerja sama dengan sebuah biro perjalanan wisata, mendatangi langsung ke sekolah-sekolah.


(4)

commit to user

81

BAB IV

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Pacitan merupakan salah satu Kabupaten yang berada di Jawa Timur, dikenal dengan sebuta “Kota Seribu Satu Goa” yang menyimpan potensi ekonomi yang tinggi. Kabupaten ini merupakan daerah penghasil produk unggulan di beberapa sektor seperti, perikanan, peranian, dan salah satunya sektor pariwisata. Pacitan berpotensi sebagai kota tujuan wisata, hal ini terbukti banyak sekali memiliki aset-aset wisata beragam dan ragam budaya yang tidak kalah menarik dengan wilayah-wilayah lain. Tetapi perkembangan pariwisata di kota Pacitan dinilai masih jauh dari harapan. Salah satu kendala tersebut adalah sektor pariwisata di Pacitan sekarang terhalang oleh sektor ekonomi dan perdagangan.

Melihat keadaan tersebut salah satu cara untuk menonjolkan dan mengembangkan potensi wisata yang dimiliki Pacitan adalah dengan cara mengadakan program paket wisata. Paket wisata yang diberikan berupa wisata ke berbagai objek di kota Pacitan. Peneliti menyusun paket wisata one day tour dengan dasar penggabungan antara wisata geologi, wisata sejarah, wisata budaya, wisata arsitektur, dan wisata kuliner. Objek yang dikunjungi antara lain adalah Goa Gong, Goa Tabuhan, Pantai Teleng Ria, dan Pemandian Air Panas.


(5)

commit to user

Strategi pengembangan wisata geologi di Pacitan adalah faktor alam, faktor pengembang dan pelaku wisata. Faktor alam meliputi faktor lokasi, faktor morfologi, faktor iklim, faktor air, serta faktor flora/fauna sedangkan faktor pengembang dan pelaku wisata meliputi pemerintah, penduduk, modal, organisasi, daya tarik, fasilitas pelayanan dan infrastruktur.

Paket wisata akan ditujukan bagi kalangan pelajar dengan jumlah 50 orang. Harga paket wisata adalah Rp 114.000,- per orang. Fasilitas yang didapatkan wisatawan antara lain snack, transport bus pariwisata AC, rumah makan Swadaya, dan rumah makan Pondok Bambu. Penyusunan paket wisata geologi yang telah disusun akan dipasarkan dengan cara pembuatan brosur, promosi, bekerja sama dengan sebuah biro perjalanan wisata, dan mendatangi langsung ke sekolah-sekolah.

B. SARAN

1. Untuk pemerintah kota Pacitan dan pemerintah pusat, provinsi, serta swasta : Diharapkan memberikan fasilitas yang baik untuk objek wisata di kota Pacitan dan diharapkan memberikan bantuan pendanaan guna pengembangan dan pembangunan kawasan wisata di kota Pacitan. Kemampuan pendanaan yang dimiliki oleh pemerintah daerah sangat terbatas sehingga perlu dukungan pendanaan.

2. Untuk objek wisata Goa Gong dan Goa Tabuhan : Keamanan perlu ditingkatkan agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan yang dapat merusak keindahan dan image Goa gong dan Goa Tabuhan. Disamping itu,


(6)

commit to user

Pemberian bimbingan kepada pemandu wisata yang terdapat di Goa Gong dan Goa Tabuhan perlu ditingkatkan.

3. Untuk Pemandian Air Panas : Pemandian Air Panas perlu direhabilitasi di sektor sarana dan prasarana seperti tempat parkir yang luas, kamar bilas dan pelebaran kolam agar dapat menampung jumlah wisatawan secara maksimal.

4. Untuk Pantai Teleng Ria : Pantai Teleng Ria perlu direhabilitasi kembali sesuai aslinya dan dijaga kebersihanya, hal tersebut dapat dijadikan Pantai Teleng Ria sebagai nilai tambah Kabupaten Pacitan.