Tujuan penelitian ini adalah -
Mengetahui efek kombinasi lidah buaya dan kejibeling terhadap kadar glukosa darah pada hewan coba mencit yang diinduksi aloksan.
- Mengetahui efek kombinasi mahkota dewa dan sambiloto terhadap kadar
glukosa darah pada hewan coba mencit yang diinduksi aloksan. -
Mengetahui efek kombinasi lidah buaya, kejibeling, mahkota dewa dan sambiloto terhadap kadar glukosa darah pada hewan coba mencit yang
diinduksi aloksan.
1.4 Manfaat Karya Tulis Ilmiah
Manfaat akademis penelitian ini adalah mengembangkan wawasan mahasiswa kedokteran dalam mengetahui dan memahami efek kombinasi lidah buaya,
kejibeling, mahkota dewa dan sambiloto yang dikombinasikan terhadap kadar glukosa darah pada hewan coba mencit yang diinduksi aloksan.
Manfaat praktis penelitian ini adalah mengembangkan penggunaan kombinasi lidah buaya, keji beling, mahkota dewa, dan sambiloto oleh masyarakat sebagai
salah satu obat alternatif diabetes melitus.
1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis
1.5.1 Kerangka Pemikiran
Diabetes adalah penyakit metabolik yang umumnya merupakan penyakit herediter sebagai akibat dari kurangnya insulin efektif baik akibat disfungsi sel
beta pankreas maupun disfungsi ambilan glukosa di jaringan perifer, atau keduanya pada DM-tipe 2 dan kurangnya insulin absolut pada DM-tipe 1
Askandar Tjokroprawiro, 2001. Aloksan sering digunakan untuk membuat hewan coba menjadi diabetes. Hasil
reduksi dari aloksan bersifat tidak stabil dan mudah mengalami oksidasi. Aloksan yang disuntikkan pada mencit akan terakumulasi di pulau-pulau Langerhans
pankreas dan menyebabkan kerusakan membran dan kematian sel Halliwell, Gutteridge, 1999. Sel beta pankreas yang telah rusak tidak dapat lagi
menghasilkan insulin sehingga menyebabkan keadaan hiperglikemik. Jika hiperglikemianya melewati ambang batas ginjal maka timbul glikosuria yang juga
mengakibatkan terjadinya poliuria dan polidipsia serta kelainan klinis lainnya Schteingart, 2006.
Tumbuhan obat Mahkota Dewa Phaleria macrocarpa Scheff Boerl dikenal sebagai salah satu tanaman obat di Indonesia yang berasal dari Papua Irian Jaya.
Buah mahkota dewa mengandung beberapa zat aktif seperti 1 Alkaloid, bersifat detoksifikasi yang dapat menetralisir racun di dalam tubuh, 2 Saponin, yang
bermanfaat sebagai: sumber anti bakteri dan anti virus, meningkatkan sistem kekebalan tubuh, meningkatkan vitalitas, mengurangi kadar gula dalam darah,
dan mengurangi penggumpalan darah, 3 Flavonoid merupakan komponen pigmen sebagian besar tumbuhan. Flavonoid berfungsi sebagai antioksidan. Efek
antioksidan dari flavonoid dapat mereduksi radikal hidroksil, anion superoksida, radikal nitrit oksid dan singlet oksigen Robinson, 1995. Flavonoid juga
mempunyai efek melancarkan peredaran darah ke seluruh tubuh dan mencegah terjadinya penyumbatan pada pembuluh darah, mengurangi kandungan kolesterol
serta mengurangi penimbunan lemak pada dinding pembuluh darah, mengurangi kadar risiko penyakit jantung koroner, mengandung antiinflamasi antiradang,
berfungsi sebagai anti-oksidan, membantu mengurangi rasa sakit jika terjadi pendarahan atau pembengkakan, dan 4 Polifenol yang berfungsi sebagai
antihistamin antialergi. Sambiloto Andrographis paniculata Nees yang memiliki kandungan
andrografolid, andrografolid lactanes, glucosides, flavonoid, diterpene. Keji beling Strobilanthes crispus Bl termasuk ke dalam familia Acantaceae,
memiliki banyak mineral seperti kalium, kalsium, dan natrium serta unsur mineral lainnya. Disamping itu juga terdapat asam silikat, tannin, dan glikosida.
Kegunaannya sebagai obat disentri, diare mencret, kencing manis DM, dan obat batu ginjal serta dapat juga sebagai penurun kolesterol.
Lidah buaya Aloe vera Linn mengandung flavonoid yang berguna sebagai antioksidan yang dapat mengurangi dampak negatif radikal bebas. Penelitian ini
dilakukan untuk mendapatkan hasil yang baik dalam memanfaatkan efek penurunan glukosa darah dan dilakukan dengan cara mengombinasikan tanaman
tersebut, dan dapat diketahui kombinasi yang paling optimal dalam menurunkan kadar glukosa darah.
1.5.2 Hipotesis