BAB I GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN
Dalam bab ini akan dijabarkan tentang profil keluarga dampingan termasuk perekonomian keluarga dampingan berupa pendapatan dan pengeluaran keuangan dari keluarga I
Wayan Musta. Identitas keluarga dampingan merupakan hal primer dalam pendataan keluarga dampingan. Dalam hal ini, mahasiswa selaku peneliti melakukan pendataan dan pendampingan
terhadap keluarga miskin dengan koordinasi serta pembagian oleh Kepala Desa bersangkutan khususnya untuk Desa Selanbawak, Kecamatan Marga, Kabupaten Tabanan sebagai tempat
penelitian mahasiswa bersangkutan.
1.1 Profil Keluarga Dampingan
Identitas dari keluarga Bapak I Wayan Musta , istri dan dua orang anaknya sebagai objek keluarga dampingan adalah seperti tabel 1.1.
Tabel 1.1 Identitas Keluarga Bapak I Wayan Musta
No. Nama
Status Umur
Th Pendidikan
Pekerjaan Keterangan
1. I Wayan Musta
Kawin 42
th
SLTP Buruh
Bangunan Petani
Kepala Keluarga
2. Ni Wayan
Sumariani Kawin
39
th
SLTP IRTPetani
Istri
3. I Wayan Alit DIo
Putra Belum
Kawin 18
th
SLTA Wiraswasta
Anak
4. I Made Alin Merta
Putra Belum
Kawin 7
th
SD Sekolah
Anak
Data dari daftar KK penerima Raskin - Kantor Desa Selanbawak
Keluarga Bapak I Wayan Musta merupakan salah satu keluarga yang masuk dalam kriteria keluarga penerima Raskin di Desa Selanbawak. Bapak I Wayan Musta sendiri yang
menjadi kepala keluarga. Saat ini Bapak I Wayan Musta memiliki keluarga yang terdiri dari seorang istri yaitu Ni Wayan Sumariani dan dua orang anak, yaitu I Wayan Alit Dio Putra
sebagai anak sulung yang telah bekerja sebagai seorang pengukir kayu dan adiknya bernama I
Made Alin Merta Putra merupakan salah satu siswa kelas II di SD Negeri 2 Selanbawak.
Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari Bapak I Wayan Musta bekerja sebagai buruh bangunan, namun bila sedang tidak mendapatkan proyek maka, pekerjaan sampingan beliau
adalah sebagai petani membantu istrinya mengolah lahan. Istri dari Bapak I Wayan Musta yakni Ni Wayan Sumariani bekerja mengurus lahan milik tetangganya yang ia kontrak dengan kisaran
harga 500.000 – 600.000 dan dibayar setiap kali panen. Harga tersebut dibayarkan tergantung
harga padi saat itu. Lahan yang dikelola hanya sedikit sekitar 5 are dan tidak bisa digunakan sebagai sumber mata pencaharian. Lahan tersebut digarapnya hanya sebatas untuk memenuhi
kebutuhan pangan keluarga. Di lahan tersebut ditanami bunga pacah yang dapat digunakan untuk upacara keagamaan. Ketika panen berlimpah, bunga tersebut dipetik
untuk kemudian dijual di pasar. Bila tidak sedang panen bunga, ibu Ni Wayan Sumariani melakukan perkerjaan
sampingan dengan membuat canang yang kemudian dijual di pasar. Bapak I Wayan Musta bertempat tinggal di Banjar Pekilen, Desa Selanbawak,
Kecamatan Marga, Kabupaten Tabanan dengan seorang istri dan kedua anaknya.
1.2 Ekonomi Keluarga Dampingan