BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Radikal bebas adalah atom atau molekul yang tidak stabil dan sangat reaktif karena mengandung satu atau lebih elektron tidak berpasangan pada orbital
terluarnya Deshpande, 2011. Radikal bebas distabilkan dengan cara bereaksi dengan molekul disekitarnya untuk memperoleh pasangan elektron. Radikal bebas
yang banyak dalam tubuh akan menimbulkan berbagai penyakit seperti kanker, jantung, katarak, penuaan dini, serta penyakit degeneratif lainnya. Oleh karena itu,
tubuh memerlukan suatu substansi penting yaitu antioksidan yang mampu menangkap radikal bebas tersebut sehingga tidak dapat menginduksi suatu
penyakit Kikuzaki et al., 2002. Di dalam tubuh terdapat senyawa yang disebut antioksidan yaitu zat yang
memperlambat atau menghambat stress oksidatif pada molekul target Priyanto, 2010. Antioksidan dapat meredam dampak negatif radikal bebas, termasuk
enzim-enzim dan protein pengikat logam yang merupakan substansi yang menghentikan atau menghambat kerusakan oksidatif terhadap suatu molekul
target Faramayuda, 2010, sehingga dapat melindungi sistem biologi tubuh dari efek merugikan yang timbul dari proses atau pun reaksi yang menyebabkan
oksidasi yang berlebihan Hariyatimi, 2004. Antioksidan alami dari tanaman mampu memperlambat preoses kerusakan oksidatif. Antioksidan juga dapat
diperoleh dari asupan makanan yang banyak mengandung vitamin C, vitamin E, dan betakaroten serta senyawa fenolik. Bahan pangan yang dapat menjadi sumber
antioksidan alami, seperti rempah-rempah, coklat, biji-bijian, buah-buahan, sayur- sayuran seperti daun papasan dan sebagainya Bhadauria et al., 2012.
Sebagian besar penelitian papasan adalah pada bagian akar dan bagian buah, sedangkan daun yang banyak digunakan sebagai sayur belum banyak
diteliti. Penyebarannya terutama di Asia dan Afrika. Aktivitas buah papasan adalah dapat menstabilkan sel mast, antianafilaksis dan antihistamin. Ekstrak
hidrometanolik dari akar papasan menunjukkan aktivitas antioksidan yang kuat, 1
mengurangi kemampuan daya aktivitas radikal bebas dan kemampuan chelating logam ketika dibandingkan dengan standar seperti asam askorbat,
α-tokoferol, kurkumin, dan butylated hidroksitoluen Bhadauria et al., 2012. Berdasarkan
uraian diatas maka perlu dilakukan penelitian mengernai aktivitas antioksidan daun papasan untuk memperkaya landasan ilmiah daun papasan. Di beberapa
negara Asia seperti Thailand papasan digunakan secara tradisional sebagai tonikum Ashwini, 2012
B. Rumusan Masalah