Segmentasi Pembaca LPM Kentingan.

commit to user 70 Berita politik dan pendidikan mendapatkan porsi yang banyak pada periode ini. Dapat dilihat dari dua terbitan awal Majalah Kentingan yang fokus utamanya menyoroti tentang perpolitikan negara dan pendidikan di perguruan tinggi. Majalah Kentingan pertama yang terbit bulan Juli tahun 1994 mengangkat tentang analisa “Suksesi 1998 Suatu Prespektif” dan majalah kedua yang terbit Juli tahun 1995 mengangkat tentang “Potret Pendidikan Tinggi Kita. Melihat perpolitikan yang masih didominasi kekuasaan Orde Baru dan masih terpasungnya kebebasan pers. Saat itulah LPM Kentingan sebagai sebuah Unit Kegiatan Mahasiswa berani untuk menyuarakan apa yang sedang bergejolak dimasyarakat. Kritik-kritik kebijakan pemerintah tak lepas dari sorotan, begitu juga tentang kritik perguruan tinggi yang masih carut marut pengelolaannya.

4. Segmentasi Pembaca LPM Kentingan.

Pembaca merupakan salah satu alat ukur keberhasilan sebuah persma untuk bertahan hidup. Melalui pembaca sebuah persma mampu mengukur sejauh mana tercapainya penyampaian sebuah berita melalui media. Semakin banyaknya pembaca, dapat dikatakan persma itu telah berhasil menarik minat pembaca dan telah berhasil menyampaikan apa yang diinginkannya melalui media. Sebaliknya sedikitnya pembaca juga berpengaruh kepada hasil yang ingin dicapai untuk penyampaian ide. Gambaran ini yang ingin disampaikan oleh LPM Kentingan. Segmentasi pembaca sangat perlu untuk menentukan hasil dari sebuah terbitan dapat dianggap berhasil ataukah gagal. Proses penentuan segmentasi pembaca pada masa itu dilihat dari penempatan diri organisasi. Sebagai organisasi kampus, jelas sasaran pembaca yang dibidik adalah mahasiswa sebagai pembacanya. Mahasiswa terbilang aktor yang commit to user 71 kritis dalam menyikapi setiap permasalahan yang muncul dikampus maupun di Negara. Itu sebabnya LPM Kentingan menginginkan segmentasi pembacanya adalah kalangan mahasiswa. Kalangan birokrat kampus dan pembaca umum diluar kampus tidak luput juga menjadi target pembaca dari terbitan LPM Kentingan. 20 Tugas berat dipegang bidang Perusahaan yang bertanggung jawab memproduksi dan mendistribusikan produk LPM Kentingan ke pembaca. Tugas berat ini mengingat, pada tahun-tahun awal LPM Kentingan berdiri pembiayaan dari pihak kampus tidak cukup untuk memproduksi majalah sesuai dengan jumlah mahasiswa, karenanya bidang Perusahaan selalu mencari iklan dari pihak luar agar dapat membantu dan menutupi kekurangan biaya produksi majalah. Semua itu belum dapat memenuhi kuota penerbitan agar semua mahasiswa dapat membaca majalah LPM Kentingan. Dengan biaya minim pada penerbitan awal tahun 1994 dan 1995 LPM Kentingan hanya mampu mencetak 1000 majalah setiap kali terbit, itu pun terbitnya satu kali setiap tahun. Ini jauh sekali jika dibandingkan dengan jumlah mahasiswa UNS pada tahun tersebut yang telah mencapai angka 10.000-an mahasiswa. Ditambah lagi biaya untuk menerbitkan buletin yang terbit berkala setiap bulan. Minimnya pembiayaan dari pihak kampus ini menyebabakan terkendalanya penerbitan, terkadang terbit dengan lancar, dilain waktu tersendat- sendat bahkan tidak menerbitkan produk jurnalistik. 21 20 Nurul Hidayati, op.cit. 21 Nurul Hidayati, Ibid. commit to user 72

5. Infrastruktur Pendukung LPM Kentingan.