commit to user 72
5. Infrastruktur Pendukung LPM Kentingan.
Infrastruktur merupakan alat kelengkapan yang harus di miliki setiap lembaga atau institusi agar dapat bekerja dengan baik. Kelengkapan pendukung ini berupa
sarana dan prasarana yang berbentuk fisik. Setiap lembaga atau instistusi memiliki sifat yang berbeda, menyebabkan infrastruktur yang dimiliknya pun berbeda.
Tumbuh diarea akademika UNS, LPM Kentingan sebagai UKM baru yang muncul di tahun 1990-an belum sepenuhnya memiliki sarana dan prasarana memadai.
Awal berdirinya, anggota Forum Komunikasi Pers Mahasiswa Antar Fakultas FKPMAF hanya mengadakan pertemuan rutin membahas organisasi disembarang
tempat diarea kampus. Tempat yang sering digunakan untuk membahas program kerja dan merumuskan pembentukan LPM Kentingan di kantin Bu Broto terletak
disamping UNS Press. Salah satu infrastruktur yang belum dimiliki organisasi adalah gedung keskretariatan.
22
Tahun 1993 sampai dengan tahun 1995 LPM Kentingan belum juga memiliki gedung keskretariatan tetap. Setiap kali mengadakan rapat redaksi untuk membahas
terbitan maupun rapat-rapat lainnya yang berhubungan dengan masalah keorganisasian dan program kerja tiap bidang jika tidak dilakukan di area kampus
seperti dikantin Mbok Jum samping Fakultas Sastra, dilakukan di kos anggota. Keadaan ini tidak menyurutkan para pegiat LPM kentingan untuk selalu
mengembangkan organisasi dan menyuarakan ide yang tertuang kedalam tulisan.
23
22
Muhammad Ridho, op. cit.
23
Nurul Hidayati, op.cit.
commit to user 73
Infrastruktur lain yang belum dimiliki oleh LPM Kentingan adalah komputer dan alat rekam untuk melakukan wawancara kepada narasumber. Ini berimplikasi
setiap kali akan menerbitkan majalah dan buletin terkendala masalah setting design majalah. Solusi mengenai masalah ini biasanya mempergunakan jasa setting majalah,
hal ini menyebabkan biaya produksi jadi besar tidak sebanding dengan pemasukan yang didapatkan. Minimnya infrastrukutr tersebut, tidak menghalangi lembaga ini
untuk selalu menerbitakan majalah dan buletin. Majalah Kentingan dan Tabloid Saluran Sebelas terus di produksi, mulai dari
tahun 1994 di saat lembaga ini sudah terbentuk kepengurusan yang solid. Majalah dan buletin terus di produksi hingga tahun 1996. Meski hanya dengan sarana dan
prasaran yang memadai, produktifitas terus terjaga. Ditambah masa-masa itu masih kentara dengan nuansa perpolitikan yang menghambat dan mengekang kebebasan
pers. Setelah perjuangan panjang para pengurus dan anggota LPM Kentingan, maka
pada tanggal 26 Mei 1996 lembaga ini mendapatkan gedung keskretariatan baru yang terletak di kampus Mesen. Berdasarkan surat keputusan Rektor UNS yang ditujukan
kepada Pembantu Rektor III UNS tertanggal 4 Mei 1996 maka LPM Kentingan berhak menempati ruangan yang ada di kampus mesen.
24
Ketersediaan gedung keskretariatan belum cukup bagi LPM Kentingan untuk menjalankan roda organisasi
dengan baik. Prasarana seperti komputer, alat rekam handrecord, dan ATKBHP belum disediakan oleh pihak universitas. Hanya bermodalkan dana penerbitan saja,
24
Surat Keputusan Rektor yang ditujukan kepada Pembantu Rektor III UNS tertanggal 4 Mei 1996.
commit to user 74
para pengurus mengusahan prasarana yang belum dimiliki tersebut. Pengaturan keuangan organisasi yang berasal dari dana kegiatan mahasiswa dan dana penerbitan
dilakukan pengurus guna dapat menghasilkan majalah dan dapat memenuhi semua kebutuhan sarana dan prasarana tersebut.
D. LPM Kentingan Periode 1997-2000.