Penelitian Terdahulu Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Keinginan Keluar

5 dan stres kerja sebesar 45,1 dan sisanya sebesar 54,9 dijelaskan oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. 2. Bonaventura Riyda Putra 2012 melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Job Stressor Terhadap Turnover Intention dengan Kepuasan Kerja Sebagai Variabel Pemediasi Bonaventura Ridya Putra. Populasi yang menjadi subjek pada penelitian ini adalah seluruh karyawan Divisi Operasional PO. Rosalia Indah Surakarta. Teknik pengambilan sampel menggunakan convenience sampling pada karyawan Divisi Operasional PO. Rosalia Indah sebanyak 100 responden. Teknik analisis data menggunakan path analysis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa job stressor berpengaruh negatif pada kepuasan kerja, hal ini bearti bahwa semakin tinggi job stressor pada karyawan maka kepuasan kerja karyawan akan semakin rendah. Job stressor mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap turnover intention. Hasil ini berarti bahwa semakin tinggi job stressor pada karyawan maka turnover intention karyawan akan semakin tinggi. Kepuasan kerja tidak memediasi pengaruh job stressor terhadap turnover intention. 3. Nasrin Arshadi and Hojat Damiri 2012 melakukan penelitian dengan judul Relationship of Job Stress with Turnover Intention and Job Performance: Moderating Role of OBSE. Sampel penelitian ini 286 karyawan Iran National Drilling Perusahaan INDC, yang dipilih dengan metode simple random sampling. Teknik analisis menggunakan korelasi pearson dan regresi moderasi. Temuan menunjukkan hubungan negatif antara pekerjaan stres dan pekerjaan kinerja dan hubungan positif antara stres kerja dan keinginan berpindah. Selain itu, berdasarkan organisasi- harga diri OBSE secara signifikan memoderasi hubungan stres kerja dengan keinginan berpindah dan prestasi kerja. 4. Sulaiman Olanrewaju Adebayo 2011 melakukan penelitian dengan judul Influence of Supervisory Behaviour and Job Stress on Job Satisfaction and Turnover Intention of Police Personnel in Ekiti State. Sampel sebanyak 350 personil polisi. Analisis data dengan statistik ANOVA 2x2 mengungkapkan pengaruh signifikan perilaku pengawasan terhadap kepuasan kerja, pengaruh yang signifikan dari behaivour pengawasan di turnover intention dan pengaruh yang signifikan stres kerja terhadap kepuasan kerja. Stres kerja berpengaruh signifikan terhadap niat turnover. Namun tidak ada efek interaksi yang signifikan dari pengawasan perilaku dan pekerjaan stres diamati pada kepuasan pekerjaan 5. Rita Andini 2010 dengan judul Analisis Pengaruh Kepuasan Gaji, Kepuasan Kerja, Komitmen Organisasional Terhadap Turnover Intention Studi Kasus Pada Rumah Sakit Roemani Muhammadiyah Semarang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi turnover intention. Faktor-faktor yang dianalisis adalah kepuasan gaji, kepuasan kerja dan komitmen organisasional. Sampel penelitian ini adalah karyawan Rumah Sakit Roemani Muhammadiyah Semarang. Tehnik analisis data yang digunakan adalah Structural Equation Modeling SEM. Hasil penelitian menunjukkan kepuasan gaji 6 berpengaruh negatif terhadap turnover intention, kepuasan kerja berpengaruh positif terhadap komitmen organisasional, kepuasan kerja berpengaruh negatif terhadap turnover intention dan komitmen organisasional berpengaruh negatif terhadap turnover intention. METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini meggunakan tipe penelitian penjelasan explanatory reseach dengan menggunakan metode survei, yaitu metode pengumpulan data primer berdasar komunikasi antara peneliti dengan responden. Data penelitian berupa data subjek yang menyatakan opini, sikap, pengalaman atau karakteristik subjek penelitian secara individual atau secara kelompok Indrianto dan Supomo, 1999: 152. B. Populasi Sampel dan Tehnik Sampling Sampel dalam penelitian ini adalah Karyawan yang bekerja di PT. DELTA DUNIA TEKSTIL yang bersedia dijadikan objek penelitian. Dalam penelitian ini, penelitian tidak menentukan terlebih dahulu jumlah sampel yang digunakan.Dalam penarikan sampel, metode yang digunakan dalam penelitian ini convenience sampling merupakan pengumpulan informasi dari anggota populasi yang dengan senang hati bersedia memberikan Sekaran; 2006:136 .

C. Definisi operasional dan pengukuran variabel

Variabel yang akan diteliti pada penelitian ini meliputi antara lain keinginan keluar sebagai variabel dependen, ketidakamanan kerja, komitmen organisasional dan kepuasan kerja sebagai variabel independen. 1. Keinginan Keluar Variabel Dependen Kondisi ini muncul karena banyaknya jenis pekerjaan yang sifatnya sesaat atau pekerjaan kontrak. Ketidakamanan mencerminkan derajat kepada karyawan yang merasa pekerjaan mereka terancam dan merasakan tidak berdaya untuk melakukan segalanya tentang itu. Keinginan keluar merupakan keinginan atau niatan karyawan untuk berhenti dari pekerjaannya dan keluar dari organisasinya. Menurut Daromes 2006 terdapat 5 indikator yang digunakan untuk mengukur variabel ini. Pada penelitian ini pengukuran yang digunakan adalah skala likert yaitu: SS Sangat Setuju: Score 5, S Setuju: Score 4, R Ragu- ragu: Score 3, TS Tidak Setuju: Score 2, STS Sangat Tidak Setuju: Score 1 Sugiyono, 2006:86

2. Ketidakamanan Kerja Variabel Independen

Ketidakamanan kerja merupakan sikap tidak supportif dan tidak mendukung terhadap kenyamanan atau keyakinan bagi karyawan dalam melaksankan suatu pekerjaan, sedangkan menurut Greenhalgh dan Rosenblatt 2002 dalam Wulandari 2010 mendefinisikan ketidakamanan kerja job insecurity sebagai ketidakberdayaan untuk 7 mempertahankan kesinambungan yang diinginkan dalam kondisi kerja yang terancam. Ketidakamanan kerja merupakan ketidak berdayaan seseorang dalam mempertahankan kesinambungan yang diinginkan dalam kondisi terancam. Menurut Wulandari 2010 terdapat 5 indikator yang digunakan untuk mengukur variabel ini Pada penelitian ini pengukuran yang digunakan adalah skala likert yaitu: SS Sangat Setuju: Score 5, S Setuju: Score 4, R Ragu-ragu: Score 3, TS Tidak Setuju: Score 2, STS Sangat Tidak Setuju: Score 1 Sugiyono,2006:86.

3. Komitmen Organisasional Variabel Independen

Menurut Robins 2007 mendefinisikan komitmen organisasional sebagai suatu keadaan dimana seorang karyawan memihak pada suatu organisasi tertentu dan tujuan-tujuannya, serta berniat memelihara keanggotaan dalam organisasi itu. Sedangkan menurut Mathis dan Jackson 2001: 99 komitmen organisasional adalah tingkat kepercayaan dan penerimaan tenaga kerja terhadap tujuan organisasi dan mempunyai keinginan untuk tetap ada di dalam organisasi tersebut. Komitmen organisaional merupakan suatu keadaan dimana seorang karyawan memihak pada suatu organisasi dan tujuan-tujuannya, serta berniat memelihara keanggotaan dalam organisai itu. Menurut Trisnaningsih 2007 terdapat 12 indikator yang digunakan untuk mengukur variabel ini. Pada penelitian ini pengukuran yang digunakan adalah skala likert yaitu: SS Sangat Setuju: Score 5, S Setuju: Score 4, R Ragu-ragu: Score 3, TS Tidak Setuju: Score 2, STS Sangat Tidak Setuju, Score: 1 Sugiyono,2006:86.

4. Kepuasan Kerja Variabel Independen

Menurut Robins 2007 mendefinisikan sikap umum seorang individu terhadap pekerjaannya. Sedangkan menurut Mathis dan Jackson 2001 kepuasan kerja adalah keadaan emosi yang positif dari mengevaluasi pengalaman kerja seseorang. Sedangkan menurut Rivai 2004 kepuasan kerja pada dasarnya merupakan sesuatu yang bersifat individual. Setiap individu memiliki tingkat kepuasan yang berbeda-beda sesuai dengan sistem nilai yang berlaku pada dirinya. Makin tinggi penilaian terhadap kegiatan dirasakan sesuai dengan keinginan individu, maka makin tinggi kepuasannya terhadap kegiatan tersebut. Menurut Rivai 2004 terdapat 7 indikator yang digunakan untuk mengukur variabel ini. Pada penelitian ini pengukuran yang digunakan adalah skala likert yaitu: SS Sangat Setuju: Score 5, S Setuju: Score 4, R Ragu- ragu: Score 3, TS Tidak Setuju: Score 2, STS Sangat Tidak Setuju: Score 1 Sugiyono,2006:86.

D. Uji Kualitas Data

Uji kualitas data dilakukan untuk mengetahui validitas dan reliabilitas dari instrumen yang digunakan. Uji reliabilitas menggunakan teknik cronbach alpha, suatu variabel maupun konstruk dikatakan reliabel jika memberikan nilai croanbach’s alpha 0,60 Ghozali, 2002:133.