Pengertian Akhlaq Pembinaan Akhlak

B. Pembinaan Akhlak

1. Pengertian Akhlaq

Dalam konteks bahasa, akhlaq berasal dari bahasa Arab yang merupakan bentuk jamak dari kata “khuluq” yang diartikan sebagai tabiat, perangai, kebiasaan, bahkan agama”. 55 Meskipun kata akhlak berasal dari bahasa Arab, tetapi kata akhlaq tidak terdapat dalam Al- Qur‟an. Satu-satunya kata yang ditemukan semakna akhlaq dalam al- qur‟an adalah bentuk tunggal, yaitu khuluq, tercantum dalam al- Qur‟an surat al-Qalam ayat 4 yaitu:      Artinya: “Dan Sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung”. 56 Dalam konteks terminologi, akhlaq menurut Ahmad Amin adalah kebiasaan kehendak. Ini berarti bahwa kehendak itu bila dibiasakan akan sesuatu maka kebiasaannya itu disebut akhlaq. Contohnya bila kehendak itu dibiasakan memberi, maka kebiasaan itu adalah akhlaq dermawan. 57 Sedangkan dalam Ensiklopedi Pendidikan, akhlaq diartikan sebagai “budi pekerti, watak kesusilaan 55 Rosihon Anwar, Akhlaq Tasawuf, Bandung: Pustaka Setia, 2010, hlm. 11. 56 Departemen Agama, Al- Qur’an dan Terjemahnya, Jakarta: Yayasan Penerjemah Al- Qur‟an, 2005, hlm. 318. 57 Ahmad Amin, Pengantra Studi Akhlaq, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2004, hlm. 1-2. kesadaran etik dan moral yaitu kelakuan baik yang merupakan akibat dari sikap ji wa yang benar terhadap khaliknya dan terhadap sesama manusia”. 58 Akhlaq dalam Islam tidak dapat disamakan dengan etika atau moral, walau etika dan moral itu diperlukan dalam rangka menjabarkan akhlak yang dalam perspektif Islami. Hal ini disebabkan karena etika terbatas pada sopan santun antara sesama manusia saja, serta hanya berkaitan dengan tingkah laku lahiriah. Jadi ketika etika digunakan untuk menjabarkan akhlaq Islami, itu tidak berarti akhlak Islami dapat dijabarkan sepenuhnya oleh etika dan moral. Akhlaq menggunakan tolak ukur ketentuan Allah. Quraish Shihab dalam hubungan ini mengatakan, “bahwa tolak ukur kelakuan baik mestilah merujuk kepada ketentuan Allah. Apa yang dinilai baik oleh Allah pasti baik dalam esensinya. Demikian pula sebaliknya, tidak mungkin dia menilai kebohongan sebagai kelakuan baik, karena kebohongan esensinya buruk”. 59 Berdasarkan pengertian diatas dapat diketahui bahwa akhlaq ialah sifat- sifat yang dibawa manusia sejak lahir yang tertanam dalam jiwanya dan selalu ada padanya. Sifat itu dapat lahir berupa perbuatan baik disebut akhlaq yang mulia atau perbuatan buruk disebut akhlaq yang tercela.

2. Proses Pembinaan Akhlaq