Tekhnik Analisis Data METODE PENELITIAN

3. Metode Dokumentasi

Dokumentasi merupakan suatu proses pengumpulan data dengan cara mencari data tertulis sebagai bukti penelitian. Menurut Arikunto dokumentasi adalah “mencari data mengenai hal-hal yang berupa catatan, transkip, buku, majalah, notulen, agenda dan sebagainya. 94 Jadi dengan demikian metode dokumentasi adalah suatu cara di dalam mengumpulkan data-data yang diperlukan dengan melalui catatan tertulis. Metode ini digunakan sebagai pengumpul data tentang pribadi obyektif Pondok Pesantren Salafiah Nurul Iman Desa Suka Maju Kasui Way Kanan seperti sejarah berdirinya pondok pesantren, jumlah santri, jumlah ustadzah, visi dan misi, struktur organisasi, keadaan siswa, keadaan guru, keadaan asrama, sarana dan prasarana dan keadaan lingkungan Pondok Pesantren Salafiah Nurul Iman Desa Suka Maju Kecamatan Kasui Kabupaten Way Kanan.

E. Tekhnik Analisis Data

Menurut Nasution, analisa data adalah “proses menyusun, mengkategorikan data, mencari pola atau tema dengan maksud untuk memahami maknanya”. 95 94 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: Rineka Cipta, 2006, Cet. Ke-v, hlm. 202. 95 S. Nasution, Metodologi Penelitian Dasar, Jakarta: Bulan Bintang, 2004, Edisi Revisi, hlm. 72. Tekhnik analisis data adalah tahap terpenting dalam sebuah penelitian. Setelah data terkumpul dengan lengkap dari lapangan, dan kemudian di olah dan di analisa dengan seksama sehingga berhasil menyimpulkan kebenaran- kebenaran yang digunakan untuk menjawab permasalahan-permasalahan yang diajukan dalam penelitian. Dalam penelitian kualitatif ada banyak analisa data yang dapat digunakan. Namun demikian, semua analisis data dilakukan sepanjang penelitian. Dengan kata lain, kegiatannya dilakukan bersamaan dengan proses pelaksanaan pengumpulan data”. 96 Adapun langkah yang digunakan adalah sebagai berikut: a. Reduksi Data Reduksi data atau proses transformasi diartikan “proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan, transformasi data yang muncul dari catatan-catatan dilapangan yang mencakup kegiatan mengikhtisarikan hasil pengumpulan data selengkap mungkin, dan memilah- milahkannya ke dalam satuan konsep, kategori atau tema tertentu”. Kegiatan mereduksi data yaitu data mentah yang telah dikumpulkan dari hasil studi dokumentasi, observasi dan wawancara diklasifikasikan kemudian diringkas agar mudah di pahami. Dalam kaitan ini peneliti menajamkan analisis, menggolongkan atau pengkategorisasian ke dalam tiap permasalahan melalui 96 H.B. Sutopo, Metodologi Penelitian Kualitatif, Surakarta: Sebelas Maret University Press, 2001 , hlm. 35-36. uraian singkat, mengarahkan, membuang yang tidak perlu, dan mengorganisasikan data sehingga kesimpulan-kesimpulan finalnya dapat di tarik dan divertifikasi. b. Display Data Display data atau penyajian data adalah “kegiatan yang mencakup mengorganisasi data dalam bentuk tertentu sehingga terlihat sosoknya secara lebih utuh. Display data dapat berbentuk uraian naratif, bagan, hubungan antar kategori, diagram alur atau bentuk- bentuk lain”. 97 Dalam kaitan ini peneliti berusaha menyusun data yang relevan sehingga menjadi informasi yang dapat disimpulkan dan memiliki makna tertentu prosesnya dilakukan dengan cara menampilkan dan membuat hubungan anyar fenomena untuk memaknai apa yang sebenarnya terjadi dan apa yang perlu ditindaklanjuti untuk mencapai tujuan penelitian. c. Menarik Kesimpulan verifikasi Penarikan kesimpulan atau verifikasi adalah usaha untuk mencari atau memahami makna atau arti, keteraturan, pola-pola, penjelasan, alur sebab akibat atau proposisi. Dalam pengambilan kesimpulan menggunakan pendekatan berfikir induktif yaitu pemikiran yang berangkat dari fakta-fakta atau peristiwa- peristiwa khusus kemudian dari fakta-fakta yang khusus tersebut ditarik generalisasi-generalisasi yang mempunyai sifat umum. 98 97 Ibid., hlm. 74-75. 98 Ibid., hlm. 77.

BAB IV PENYAJIAN DATA LAPANGAN DAN PEMBAHASAN

A. Profil Pondok Pesantren Salafiah Nurul Iman Desa Suka Maju

Kecamatan Kasui Kabupaten Way Kanan 1. Sejarah Berdirinya Pondok Pesantren Salafiah Nurul Iman Adapun yang melatarbelakangi berdirinya Pondok Pesantren Salafiah Nurul Iman Desa Suka Maju Kecamatan Kasui Kabupaten Way Kanan cukup sederhana, tetapi mengandung arti yang dalam dan luas, yaitu menyebarluaskan agama Islam, karena waktu itu masih banyak masyarakat yang belum mengerti ajaran Islam yang kaffah. Pondok Pesantren Salafiah Nurul Iman didirikan oleh Bapak Kyai. Abdurrahman pada tahun 1982 yang mana bapak kyai Abdurrohman ini Putra yang dilahirkan Pada Tanggal 9 September 1959 di Banten. Yang pada akhirnya menetap di Desa Suka Maju Kampung Tanjung Bulan Kecamatan Kasui Kabupaten Way Kanan, yang kemudian dengan berbekal keiklasan, dan keinginan yang kuat, serta tidak luput dari peran serta dukungan dari berbagai pihak masyarakat dan pemerintah setempat. Diawali nawaitu karna Allah Swt, sehingga berdirilah Yayasan Pendidikan Pondok Pesantren Salafiah Nurul Iman di Desa Suka Maju Kecamatan Kasui Kabupaten Way Kanan. 99 Pada awal didirikan pendidikan yang ada dibawah naungan YPP Salafiah Nurul Iman adalah Taman Pendidikan Al- Qur‟an TPA, dan Madrasah Diniyah 99 M. Suba‟i, Ketua Pondok Pesantren Salafiah Nurul Iman Desa Suka Maju Kecamatan Kasui Kabupaten Way Kanan, Wawancara, Februari 2017.