Guru BK Peneliti : ―Wa‘allaikumsalam wr.wb
5. Peserta Didik Dz
PD : ―Assalamu‘alaikum...‖
Peneliti Guru BK : ―Wa‘alaikumsalam warohmatullahi wabarokatuh‖
Guru BK : ―Silahkan masuk‖
PD : ―iya bu..‖
Peneliti : ―Silahkan duduk..‖
PD : ―Iya bu..‖
Peneliti : ―Kamu yang bernama DZ kelas VIIIF kan ?‖
PD : ―Iya bu benar..‖
Peneliti : ―Apa kabar hari ini DZ ?‖
PD : ―Alhamdulillah, Baik bu..‖
Peneliti :
―Alhamdulillah.. sebelumnya DZ pernah melakukan sesi konseling ?‖
PD :
―Belum Bu.. apa bu sesi konseling itu ?‖
Peneliti : ―Baik DZ, sebelum kita memulai sesi konseling ini, mari kita
berdo‘a terlebih dahulu agar sesi konseling ini berjalan dengan lancar. Berdo‘a mulai ‖
Berdo‘a
Peneliti : ―Yaa selesai.. Baik ibu akan menjelaskan secara singkat apa itu
yang dimaksud dengan sesi konseling. Sesi konseling adalah percakapan antara dua orang atau lebih secara face to face, atau
secara tatap muka, atau dapat dikatakan juga secara langsung antara konselor dan konseli guna membantu menyelesaikan
atau mengentaskan suatu permasalahan yang dialami oleh konseli. Nah tugas sebagai konselor yaitu membantu dalam
mengarahkan suatu permasalahan tersebut agar secara terarah dengan baik. Dan perlu DZ ketahui, bahwa suatu permasalahan
itu dapat terselesaikan melalui niat dan tujuan yang baik dari diri DZ sendiri. Karena setiap permasalahan itu hanya kita
sendiri yang dapat menemukan solusinya yang baik untuk diri kita. Apakah DZ paham ?‖
PD : ―Paham Bu..‖
Guru BK :
―Baik DZ, dalam sesi konseling ini kita memiliki waktu 30 menit. Dan kamu tidak perlu khawatir, karena apapun
permasalahan kamu disini itu tidak akan ada yang dapat membeberkannya, atau membocorkannya. Permasalahan kamu
akan tersimpan disini dengan baik, dengan aman. Jadi kamu tidak perlu khawatir atau cemas, karena dalam sesi konseling
terdapat asas kerahasian tersebut. Terdapat juga asas keterbukaan, kesukarelaan, alih tangn kasus, dan kontrak
perjanjian. Dan jika sesi konseling pertama kita ini dirasa belum cukup dalam pengentasannya, atau belum terselesaikan
dengan baik, kita dapat mengadakan sesi konseling yang ke dua. Diharapkan kita semua disini dapat menyelesaikan
permasalahan kamu dengan baik dan tutas. Apakah kamu paham ?‖
PD : ―Iya paham bu..‖
Guru BK : ―Kamu tinggal dimana DZ ?‖
PD : ―Saya tinggal Jl. Galunggung II Perumnas way halim bu‖
Guru BK : ―DZ tinggal sama orang tua atau saudara terdekat ?‖
PD : ―Saya tinggal sama orang tua Bu‖
Peneliti : ―DZ berapa bersaudara ?‖
PD : ―Saya tiga bersaudara bu‖
Peneliti : ―Kamu anak ke berapa DZ ?‖
PD : ―Saya anak ke tiga, anak terakhir bu‖
Guru BK : ―Baik DZ, kamu sebelumnya pernah tidak masuk sekolah tanpa
keterangan ?‖
PD : ―Pernah bu‖
Peneliti :
―Sudah berapa kali kamu jarang masuk sekolah tanpa keterangan ?‖
PD : ―Sudah... 6 kalian kyaknya bu‖
Guru BK : ―Banyak juga ya DZ bolosnya‖
PD : ―Hehehe iya bu..‖
Peneliti :
―Kenapa kamu bisa jarang sekali masuk kesekolah tanpa keterangan DZ ? Coba kamu ceritakan masalahnya. Kan sudah
saya jelaskan diawal sesi konseling kita tadi, kamu jangan khawatir atau cemas, karena kita disini akan membantu kamu
dalam menyelesaikan masalah kamu‖
PD : ―Gak kenapa-kenapa bu‖
Guru BK : ―Gak kenapa-kenapa kok bolosnya banyak, sampai lebih dari 6
kali. Kamu kemana aja DZ kalau tidak masuk tanpa keterangan itu ? ceritakan saja jangan takut DZ. Kamu tidak akan disakiti
kok disini. Coba saya mau tau kenapa kamu jarang masuk itu ?‖
PD : ―Emmm... saya sering dikata-katain bu sama mereka dikelas.
Saya sering dijailin bu‖
Peneliti : ―Memangnya mereka suka ngatain apa ke kamu DZ ?‖
PD : ―Ya ngatain saya item lah, ngatain nama orangtua saya lah,
ngatain saya gendut lah‖
Peneliti : ―Terus kamu menanggapi mereka gimana pada saat mereka
ngatain kamu ?‖
PD :
―Ya saya diam saja bu. Karena kalau saya tanggepin saya berantem bu sama mereka. Berapa kali aja saya berantem sama
si DN itu. Karena dia sih bu yang suka ngatain saya duluan. Terus mereka jadi ikut-
ikutan‖
Peneliti : ―Terus kalau DN atau mereka-mereka itu ngatain kamu dan
kamu diam, reaksi mereka gimana ?‖
PD :
―Ya lama-lama capek sendiri bu mereka. Akhirnya nggak ngatain saya lagi‖
Peneliti :
―Nah.. jadi solusinya udah ketemu belum kira-kira untuk masalah kamu ini ?‖
PD : ―Sudah bu..‖
Peneliti : ―Apa kira-kira DZ ?‖
PD :
―Saya diemin mereka bu. Nggak saya ladenin. Soalnya kalau saya ladenin saya bisa capek sendiri juga bu..‖
Peneliti : ―Baik.. sudah ketemu kan solusinya ?‖
PD : ―Iya bu sudah..‖
Peneliti :
―Terus kamu masih mau membolos gara-gara masalah ini nggak ?‖
PD : ―Tidak bu..‖
Peneliti :
―Iya bagus sekali DZ. Setiap seseorang itu yang tidak memahami kita dengan baik, mereka akan salah menilai kita.
Dan begitu pula dengan kita, kalau kita menanggapinya juga dengan tidak baik, maka akan terjadi kesalahpahaman anatara
diri kita dan orang-orang tersebut. Apa dengan adanya masalah ini DZ memiliki rasa dendam ?‖
PD : ―Ada sih bu sedikit..‖
Guru BK : ―Waah.. dendam itu tidak baik DZ. Hindari itu.. karena tidak
memberikan keuntungan apapun untuk diri kamu, terlebih lagi untuk orang lain. Malah akan merugikan diri kamu dan orang
lain. Dan dendam itu sangat berbahaya, akan memicu kamu untuk melakukan sebuah kejahatan DZ. Apa itu baik menurut
kamu ?‖
PD : ―Tidak baik bu..‖
Guru BK : ―Naah.. tidak baik kan DZ.. terus bagaimana cara kamu supaya
tidak timbul dendam dengan mereka ?‖
PD : ―Yaa.. saya memafkan mereka bu‖
Guru BK : ―Selain itu apa lagi ?‖
PD : ―Ya saya melupakan perbuatan mereka terhadap saya‖
Guru BK : ―Ya.. bagus sekali jika pemikiran kamu menjadi positif seperti
itu. Saya harap itu benar-benar tumbuh dalam hati kecil kamu dan terealisasikan secara benar. Bukan hanya saat ini saja kamu
berbicara disini. Tetapi ketika nanti kamu keluar dari sini, masuk kelas,dan melihat wajah mereka terutama DN itu tadi,
saya harap kamu bisa menghilangkan dendam kamu. Tidak perduli itu besar atau kecil, tidak perduli itu banyak atau
sedikit. Karena sekecil apapun dendam itu, akan membahayakan diri kamu dan orang lain DZ. Kira-kira gimana
cara kamu agar mereka dapat memahami kamu DZ ?‖
PD : ―Yaa.. saya akan memberikan pengertian bu kalau saya tidak
suka dikata- katain. Saya tidak suka dijailin itu aja sih bu‖
Guru BK : ―Terus gimana lagi ? apa dengan cara berantam ?‖
PD : ―Nggak bu..‖
Guru BK : ―Baik nggak berantem itu menurut kamu DZ ?‖
PD : ―Tidak baik bu..‖
Guru BK : ―Naah.. tidak baik kan.. Kamu boleh marah, tetapi marah lah
sewajarnya, dan katakan apa mau kamu terhadap mereka. Berikan pengertian kepada mereka bahwa kamu tidak suka
untuk dibully seperti itu. Kamu tidak suka dikata-katain, dijaili, atau lain sebagainya yang menurut kamu itu meresahkan. Bisa
juga kamu menganggap mereka hanya becanda, agar kamu bisa lebih dekat dengan mereka. Agar kamu bisa menjadi teman
mereka‖
PD : ―Iya bu..‖
Peneliti : ―Yaa yang jelas kamu tanggapi mereka dengan cara kamu yang
baik DZ, dan tidak dengan cara yang negatif. Apa DZ paham ?‖
PD : ―Paham bu..‖
Guru BK : ―Baiklah, karena sekarang DZ sudah paham, ada yang perlu DZ
ketahui juga bahwa didalam sekolah kita ini terdapat beberapa peraturan. Ya diantaranya tidak boleh membolos. Atau tidak
boleh tertera alfa yang terlalu sering. Kamu harus bisa untuk mematuhi akan hal itu. Dan jika kamu tidak sempat untuk
mengirim surat, kamu bisa meminta ayah atau ibu kamu menghubungi pihak sekolah dengan cara via telephone. Jika
keterangan dan alasan nya jelas yang disampaikan oleh orang tua kamu kepada pihak sekolah, Insya Allah kami juga akan
mengijinkannya dengan catatan, jangan terlalu sering untuk tidak masuk. Jika kamu terus tidak masuk, atau terlalu banyak
tanpa keterangan lebih dari 12 kali, kamu akan dikenakan sanksi. Sanksi-sanksi itu diantaranya kamu akan diberikan
peringatan oleh guru wali kelas, jika masih belum adanya perubahan, kamu akan dilimpahkan kepada guru BK, dan jika
masih melanggar, orang tua kamu akan dipanggil untuk datang kesekolah, guna mendapatkan keterangan yang jelas dan
diharapkan memberikan bimbingan yang ekstra terhadap kamu.
Dan jika dirasa hal-hal tersebut belum cukup, maka kamu akan di skors terancam untuk tidak naik. Dan jika kesempatan yang
semua itu sudah diberikan ternyata kamu masih belum adanya perubahan, dengan terpaksa dan berat hati, kamu tidak bisa
kami naikan ke kelas sembilan. Apakah DZ paham ?‖
PD : ―Paham bu.. Saya janji tidak akan bolos lagi‖.
Peneliti :
―Iya semoga kamu bisa menepati janji kamu, dan mudah- mudahn kamu menjadi lebih baik lagi DZ‖.
PD : ―Iya bu Insya Allah..‖
Guru BK : ―Nah.. sekarang kamu sudah paham, dan coba saya minta kamu
untuk menghafalkan sumpah pemuda sebagai hukuman kamu karena sudah tidak masuk tanpa adanya keterangan yang lebih
dari 3 kali. Ayuk coba kamu hafalkan ‖
PD : ―Sumpah pemuda yang gimana ya bu ?‖
Guru BK : ―Waah.. tanda-tanda tidak hafal nih..‖
PD : ―Iya bu, tidak hafal saya..‖
Guru BK : ―Yasudah ini saya ada teksnya coba kamu hafalin dulu selama
dua menit, nanti kalau sudah hafal, saya akan tanya kan kembali‖
PD : ―Baik bu..‖
Dua menit berjalan PD
: ―Sudah bu..‖
Peneliti : ―Ya coba kamu hafalkan..‖
PD :
―Iya bu.. SUMPAH PEMUDA.. Satu, kami putra dan putri indonesia, mengaku bertumpah darah satu, tanah air indonesia.
Dua, kami putra dan putri indonesia, mengaku berbangsa yang satu, bangsa indonesia. Tiga, kami putra dan putri indonesia,
menjunjung ba hasa persatuan,bahasa indonesia. Sudah bu..‖
Peneliti : ―Ya.. bagus DZ kamu sudah menghafalkannya dengan baik.
Sekarang DZ tau tidak makna dari sumpah pemuda ?‖
PD : ―Tidak tau sya bu..‖
Peneliti : ―Baiklah.. ibu akan jelaskan secara singkat apa itu makna dari
sumpah pemuda. Sumpah pemuda itu biasa yang sering kita peringati setiap tanggal 28 Oktober DZ. Dan makna yang
terkandung dalam sumpah pemuda itu, para pemuda bangsa indonesia saat itu bersama-sama memperjuangkan kemerdekaan
bangsa indonesia. Yang didasari oleh ketiga sumpah yang kamu
sudah hafalkan tadi. Mereka bersatu menjaga kekompakan dalam membela bangsa indonesia kita. Mereka menjunjung
tinggi persatuan dan kesatuan. Mereka rela bertumpah darah kepada bangsa indonesia, dan mereka menjunjung tinggi bahasa
persatuan yaitu bahasa indonesia. Nah.. melihat semangat mereka setidaknya kita sebagai generasi penerus bangsa
diharapkan bisa menjadi bagian dari mereka. Kita bisa mencontoh semangat mereka dan termotivasi akan perjuangan
mereka. Saat ini kita sebagai generasi penerusnya disuruh sekolah saja sudah malas. Apalagi menjadi bagian dari mereka.
Sebelum itu ibu mau tanya cita- cita DZ ingin menjadi apa ?‖
PD : ―Cita-cita saya ingin menjadi dokter bu‖
Peneliti : ―Waah.. cita-cita yang sangat bagus sekali DZ. Teruslah kamu
perjuangkan cita-cita kamu dengan baik DZ. Dengan kamu mempelajari dari para pemuda bangsa kita yang terdahulu
saling semangat untuk memperjuangkan semangat mereka merebut kemerdekaan bangsa indonesia kita ini. Kamu sebagai
generasi penerus bangsa, jadilah pemuda atau anak bangsa yang membanggakan dan mengharumkan bangsa indonesia kita ini
layaknya seperti semangat para pemuda bangsa kita yang dahulu memperjuangkan keharuman bangsa kita. jadilah
pemuda yang mampu bersaing dan tunjukan kepada dunia bahwa kita bisa menjadi anak bangsa yang membanggakan dan
mampu bersaing dalam ilmu yang dapat mensejahterakan bangsa kita. tanamkan tekat dan motivasi yang baik sejak dini
DZ, agar kelak dewasa nanti kamu akan mengerti apa itu arti pentingnya sekolah dan belajar. Jadi dengan begitu kamu akan
selalu termotivasi untuk mengejar cita-cita kamu dengan baik. Paham DZ ?‖
PD : ―Insya Allah paham bu.. saya akan berusaha melakukan yang
terbaik. Dan saya akan terus rajin belajar agar cita-cita saya tercapai‖
Peneliti : ―Amiin.. semoga DZ‖
Peneliti :
―Baik DZ, Bagaimana sekarang perasaan kamu setelah kita melakukan sesi konseling ini ?‖
PD : ―Saya senang bu.. saya termotivasi untuk menjadi lebih baik
lagi bu. Dan saya juga bisa tau bagaimana cara saya menghadapi teman-teman saya yang sudah membuat saya
resah. Dan saya akan mengikuti saran ibu yang sudah ibu katakan tadi. Saya tidak boleh pendendam, dan saya juga harus
bisa memperlakukan mereka dengan baik. Mungkin dengan
jalan salah satunya saya diam bu agar tidak menjadi lebih buruk. Dan saya merasa lega sudah menceritakan dan berbagi
masalah saya dengan ibu. Terima kasih ya bu..‖
Guru BK Peneliti : ―Iya.. sam-sama..‖
Guru BK : ―Iya bagus kalau seperti itu DZ. Semua itu berawal dari kamu
yang bisa menyikapinya dengan baik dan ingat, jangan membolos lagi ‖
PD : ―Iya bu..‖
Guru BK : ―Baik kita rasa cukup dalam sesi konseling kita ini, dan kami
akan melihat perkembangan kamu DZ, mudah-mudahan kamu benar menjadi lebih baik lagi ya‖
PD : ―Iya bu..‖
Guru BK : ―Yaa.. baiklah kita tutup sesi konseling ini dengan melafaskan
Hamdalah‖
Guru BK, Peneliti, PD : ―Alhamdulillah...
Guru BK :
―Baik DZ, terimakasih atas kerjasamanya, silahkan kamu kembali ke kelas‖
PD : ―Iya bu.. Assalamualaikum..‖
Guru BK Peneliti : ―Wa‘allaikumsalam wr.wb
Wawancara dengan peserta didik berlangsung secara kelompok yang terdiri dari 5 peserta didik. Peserta didik yang mengalami prilaku membolos dan diberikan
teknik
reward
Berikut adalah petikan wawancaranya:
Guru BK Peneliti : ―Assalamu‘alaikum Wr. Wb‖
Peserta konseling : ―Wa‘allaikumsalam Wr.Wb
Peneliti :
―Sebelumnya saya ucapkan terima kasih karena adik-adik semua telah berkenan hadir di ruang BK ini. Bagaimana kabar
kalian semua?‖
Peserta konseling : ―Baik...‖
Peneliti : ―Sebelumnya bagaimana sekolahnya, masih semangat?‖
Peserta konseling : ―Semangat bu..‖
Peneliti : ―Mudah-mudahan benar semangatnya terealisasi dengan baik
ya... dan juga membolosnya sudah berkurang. Dari data yang sudah saya dapatkan, terdapat perubahan terhadap perilaku
membolos kalian untuk saat ini, dari yang kemarin sudah saya sesi konseling awal dan itu saya lihat perkembangannya. Dan
sekarang kalian sudah banyak perubahan, sudah tidak membolos lagi dan untuk keaktifan lainnya saya harap bisa
dikurangi. Bukan hanya membolos saja tetapi juga keaktifan lain misalnya suka ribut dikelas, suka berkelahi, suka melawan
sama guru atau yang lain sebagainya. Jika orang yang tidak begitu memahami mungkin bisa dikatakan itu kenakalan-
kenalakan peserta didik. Tetapi bagi kami sebagai konselor itu adalah keagresifan yang harus diminimalisir. Saya harap kalian
bisa mengurangi itu semua, dan juga kalian saat ini sudah masuk ke tahap ujian semester, jadi saya harap kalian bisa
menjadi lebih baik dan bisa naik ke kelas sembilan. Apakah paham semuanya?‖
Peserta konseling : ―Paham Bu..‖
Peneliti :
―Ya.. terima kasih. Pesan-pesan saya kalian harus tetap semangat, mematuhi tata tertib sekolah ini dengan baik dan
kurangi semua hal-hal yang menyimpang atau negatif dan hal itu yang dapat merugikan bagi diri kalian sendiri maupun bagi
orang lain, dan orang lain ini bisa menjadi pihak sekolah maupun lingkungan masyarakat. Jadi saya harap kalian bisa
merubah pola pikir atau pribadi kalian itu menjadi jauh lebih baik lagi. Sekarang karena kalian sudah memiliki banyak
perubahan, kemarin juga saya sudah memberi konseling awal dan saya sudah kasih kalian treatment berupa hukuman yang
kemarin kita lakukan, dan sekarang mengalami banyak perubahan. Sekarang saya akan memberikan kalian treatment
yang kedua yaitu reward. Ada yang tahu reward itu apa?‖
Peserta konseling : ―Tidak tahu bu..‖
Peneliti : Baiklah saya aka menjelaskan secara singkat mengenai reward.
Reward adalah sebuah penghargaan, dalam reward itu bisa berupa pujian, ucapan selamat, bisa berupa nasihat baik, juga
berupa hadiah. Disini saya menerapkan rewardnya berupa pujian dan juga memberikan sebuah hadiah kepada kalian,
karena kalian sudah banyak mengalami perkembangan dan perubahan sudah tidak membolos kembali. Disini saya dengan
ibu suci akan memberikan kalian treatment yang terakhir dan mudah-mudahan treatment ini bukan hanya menjadi kepuasan
sementara. Saya harap dengan penghargaan ini kalian benar- benar bisa memegang teguh penghargaan dan ini berarti kalian
sudah menjadi pribadi yang lebih baik dan tidak untuk mengulangi kesalahan yang kedua kalinya atau kesalahan yang
lainnya. Sekarang saya berikan sebuah hadiah penghargaan, mungkin hadiah ini tidak seberapa jika diukur dengan materi,
tetapi saya harap kalian tidak mengharap dari bentuk penghargaannya tapi dari diri kalian sendiri itu memang tidak
hanya terpacu dengan penghargaan ini. Tentunya kalian memiliki rasa benar-benar ingin adanya perubahan didalam diri
kalian untuk tidak membolos kembali untuk tidak melakukan hal-hal yang tidak baik kembali seperti itu. Silahkan diterima
hadiahnya. Masih pada semangat? Peserta konseling
: ―Masih bu..‖
Peneliti : ―Untuk bu Suci adakah yang ingin disampaikan?
Guru BK :
―Yang ingin saya sampaikan kepada kalian, jadi kalian selain mengalami perubahan kalian juga harus berterima kasih kepada
ibu Nur, karena dengan adanya ibu Nur ini kalian bisa berubah, yang tadinya membolos jadi sekarang tidak membolos. Saya
harapkan dengan diberikannya treatment dari ibu Nur, kalian memang benar-benar akan berubah kedepannya. Jadi tidak
membolos lagi, benar-benar tobat, benar-benar ingin berubah, itu saja.‖
Peneliti : ―Terima kasih untuk ibu Suci, saya harap semua ini memang
benar-benar kalian jalani dan kalian realisasikan dengan baik, dan tetap semangat untuk sekolahnya semoga kalian semua
naik kelas. Dan saya ucapkan terima kasih karena kalian sudah berpartisipasi dalam penelitian saya, mudah-mudahan kalian
menjadi lebih baik lagi.‖
Peserta konseling : ―Amin...‖
Peneliti : ―Baik.. saya akhiri, wassallamualaikum wr. wb‖
Peserta konseling : ―Wa‘alaikum salam wr. wb‖
F.
Traskrip Wawancara Peserta Didik
Wawancara ini merupakan sebagai bentuk evaluasi setelah diberikan penerapan konseling behavioral dengan teknik
reward
dan
punishment
dalam kasus prilaku membolos kelas VIII di SMP Al-Azhar 3 Bandar lampung. Berikut petikan
wawancaranya : Peserta Didik
: ―Assalamualaikum...‖
Peneliti : ―Wa‘alaikumsalam... silahkan masuk ‖
Peserta Didik : ―Iya Bu..‖
Peneliti : ―Silahkan Duduk‖
Peserta Didik : ―Iya Bu‖
Peneliti :
―Terima kasih sebelumnya karena kamu sudah berkenan untuk datang ke ruang bk ini, dan juga karena waktu kita terbatas jadi
saya dengan singkat akan menjelaskan apa tujuan kita diruang BK ini. Disini saya ingin melakukan wawancara kepada kamu, ini
merupakan agenda terakhir kita dari yang sudah kita lakukan kemarin kita melakukan sebuah treatment yaitu sesi konseling
dengan menggunakan treatment punishment dan juga menggunakan teknik reward dan saya juga sudah mengamati kamu
secara langsung perubahan apa yang terjadi dan perkembangan apa yang terjadi juga didalam diri kamu. Disini karena kemarin
kita sudah melakukannya dengan baik dan kamu juga sudah terbukti tidak membolos kembali dan kamu sudah menerima
punishment dari saya dan kamu juga sudah menerima reward dari saya dan mudah-mudahan ini semua berjalan dengan baik, ini
semua berjalan dan bermanfaat bagi kamu. Wawancara yang kita lakukan ini merupakan wawancara mengenai treatment kita
kemarin, tentang membolos dan memberikan punishment kepada kamu atau hukuman dan memberikan penghargaan kepada kamu.
Apa kamu paham?‖
Peserta Didik : ―Paham Bu‖
Peneliti : ―Pertanyaan pertama, bagaimana pendapat kamu mengenai kasus
membolos?‖
Peserta Didik : ―Membolos itu tidak baik karena dapat merugikan diri sendiri dan
menghambat pelajaran disekolah‖
Peneliti : ―Baik, itu pendapat dari kamu, jadi kamu sudah paham membolos
itu apa dan dampaknya seperti apa. Bukan begitu?‖
Peserta Didik : ―Iya bu‖
Peneliti : ―Pertanyaan kedua, apakah kamu pernah melakukan konseling
individu kepada guru BK?‖
Peserta Didik : ―Pernah bu..‖
Peneliti :
―Kamu melakukan konseling individu dalam hal apa?‖
Peserta Didik : ―Tentang membolos bu‖
Peneliti : ―Pertanyaan yang ketiga, apa pendapat kamu mengenai metode
reward dan punishment yang sudah kita lakukan kemarin?‖
Peserta Didik : ‗Bagus sekali dapat mengurangi perilaku membolos dan merubah
diri sendiri menjadi lebih baik‖
Peneliti : ―Pertanyaan yang ke empat, bagaimana penerapan teknik reward
dan punishment yang dilakukan oleh guru BK?‖
Peserta Didik : ―Secara punishment sudah dilakukan dengan baik dan memiliki
perubahan terhadap saya, begitupun rewardnya tetapi jarang diberikan guru kepada anak yang bermasalah‖
Peneliti : ―Untuk yang punishment atau hukuman sering diberikan oleh guru
BK tetapi yang rewardnya jarang?‖
Peserta Didik :
―Iya Bu‖
Peneliti : Pertanyaan yang terakhir, apa manfaat yang dirasakan setelah
pemberian reward dan punishment dari guru BK khususnya kepada siswa membolos?
Peserta Didik :
―Dapat merubah perilaku membolos, berjanji tidak membolos lagi, dan menjadi
lebih baik‖
Peneliti : ―Benar ya berjanji menjadi lebih baik?‖
Peserta Didik : ―Iya Bu‖
Peneliti : ―Saya kira itu saja wawancara yang saya berikan kepada kamu,
mudah-mudahan semua terealisasi dengan baik, kamu tidak membolos lagi dan karena kemarin saya sudah melihat perubahan
kamu juga dan saya sudah memberikan reward kepada kamu. Itu menjadi salah satu kebanggan bagi saya dan juga pihak sekolah
bahwa kamu benar memiliki perubahan yang menjadi lebih baik‖
Peserta Didik : ―Iya Bu‖
Peneliti : ―Terima kasih kamu sudah berpartisipasi dengan baik, sekarang
silahkan kamu kembali ke kelas‖
Peserta Didik : ―Iya Bu, Wassalamualaikum...‖
Peneliti : ―Wa‘alaikumsalam.. wr.wb‖
PROGRAM TAHUNAN PELAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING SMP AL-AZHAR 3 BANDARLAMPUNGTAHUN PELAJARAN 20162017
No Kegiatan
Materi Bidang Pengembangan Pribadi
Sosial Belajar
Karier 1
2 3
4 5
6
1. Layanan Orientasi