Menggunakan hukuman secara manusiawi Tujuan

Jangan gunakan hukuman fisik, penghinaan didepan orang banyak, atau tugas kelas ekstra untuk menjauhkan siswa dari perilaku-prilaku yang tidak diinginkan.

2. Menggunakan hukuman secara manusiawi

Menurut Letman Vorndran, menjelaskan dan ketika kita dapat mengurangi dengan cepat dan efektif perilaku yang kontraproduktif di kelas- khususnya ketika perilaku itu merugikan diri sendiri dan orang lain-hukuman, dalam kenyataannya, dapat menjadi salah satu pendekatan yang paling manusiawi yang dapat kita gunakan. Berikut ini adalah beberapa petunjuk menggunakan hukuman secara efektif dan manusiawi : a. Pilihlah konsekuensi yang benar-benar menghukum tanpa terlalu keras b. Beritahukan sebelumnya kepada peserta didik bahwa perilaku tertentu akan dihukum, dan jelaskan bagaimana perilaku itu akan dihukum c. Laksanakan kosekuensi yang sudah ditentukan sebelumnya d. Jalankan hukuman secara privat, khususnya ketika para peserta didik yang lain tidak menyadari adanya kesalahan e. Jelaskan mengapa perilaku yang dihukum itu tidak dapat diterima f. Jelaskan hukuman dalam suasana yang hangat dan mendukung g. Ajarkan dan berikan penguatan pada perilaku alternatif yang diinginkan h. Monitor keefektifan hukuman

3. Tujuan

Punishment Secara subtansi, reward dan Punishment mempunyai tujuan yang sama, yaitu sebagai Reinforcement penguatan demi tercapainya kemandirian siswa. Tujuan pemberian penghargaan sama dengan tujuan pemberian hukuman, yaitu sama-sama membangkitkan perasaan dan tanggung jawab. Penghargaan bertujuan agar anak lebih bersemangat dalam memperbaiki dan mempertinggi prestasinya. 57 Teknik reward penghargaan merupakan teknik yang dianggap berhasil menumbuhkembangkan minat siswa. Pemberian penghargaan dapat membangkitkan minat anak untuk mempelajari atau mengerjakan sesuatu, di mana tujuan pemberian penghargaan adalah membangkitkan atau mengembangkan minat. Jadi, penghargaan berperan untuk membuat pendahuluan saja. Penghargaan adalah alat, bukan tujuan, hendaknya diperhatikan jangan sampai penghargaan ini menjadi tujuan. Tujuan pemberian penghargaan dalam belajar adalah bahwa setelah seseorang menerima penghargaan karena telah melakukan kegiatan belajar dengan baik, ia akan terus melakukan kegiatan belajarnya secara mandiri di luar kelas atau sekolah. 58 Sebaliknya, apabila siswa belajar untuk mencari penghargan berupa hadiah, penghargaan, dan sebagainya, ia didorong oleh motivasi ekstrinsik, oleh sebab tujuan-tujuan itu terletak di luar perbuatan itu, yakni tidak terkandung di 57 H.M.Arifin Sayy, Ilmu Pendidikan Islam Suatu Tinjauan Kritis dan Praktis Berdasarkan Interdisipliner Jakarta: PT Bumi Aksara, 1993, hal. 217 58 Oemar Hamalik, P sikologi Belajar dan Mengajar Jakarta: PT Bumi Aksara, 2001, hal. 184 dalam perbuatan itu sendiri. Tujuan itu bukan sesuatu yang wajar dalam kegiatan. Pelajar didorong oleh motivasi intrinsik, bila mereka belajar agar lebih sanggup mengatasi kesulitan-kesulitan hidup, agar memperoleh pengertian, pengetahuan, sikap yang baik, dan penguasaan kecakapan hidup. Hasil-hasil itu sendiri telah merupakan penghargaan. Dalam membangkitkan motivasi anak tidaklah mudah, perlu mengetahui secara mendalam tentang kondisi psikologis siswa dan memiliki kreativitas. 59 Adapun tujuan pemberian Punishment adalah sebagai berikut: Pertama, Punishment dilakukan untuk menciptakan kedisiplinan; Kedua, untuk melindungi siswa dari perbuatan yang tidak wajar; Ketiga, untuk menakuti si pelanggar, agar meninggalkan perbuatannya yang melanggar itu. 60 Dalam proses pembelajaran, hukuman merupakan salah satu metode untuk mencapai tujuan pendidikan sehingga pemberian hukuman harus sesuai dengan tujuan pembelajaran, yaitu: Pertama, hukuman diadakan karena pelanggaran, dan kesalahan yang diperbuat. Kedua, hukuman diadakan dengan tujuan agar tidak terjadi semula pelanggaran yang telah dilakukan. 61 59 Nasution, Didaktik Asas-Asas Mengajar Jakarta: PT Bumi Aksara, 2000, hal. 78 60 Abu Ahmadi, Op.Cit, hal. 151 61 Abu Ahmadi, Op.Cit, hal. 153 Tujuan hukuman menurut Gunning sebagaimana dikutip Ngalim Purwanto, tidak lain adalah pengasuhan kata hati atau membangkitkan kata hati. 62 Artinya, hukuman yang diterapkan harus bertujuan untuk membangkitkan kesadaran yang timbul dari dalam diri terhadap kesalahan yang telah diperbuatnya, sehingga berusaha bertobat dan menyadari tentang kesalahan yang telah diperbuatnya. Tujuan tersebut dipandang paling tepat sesuai dengan tujuan pendidikan, karena mengarahkan anak untuk menyadari kesalahan yang diperbuatnya sehingga ia menyesal dan dengan penuh kesadaran berusaha untuk memperbaiki atau menghindarinya bahkan tidak akan mengulangi perbuatan itu lagi. Dalam pemberian hukuman ini, pendidik harus mengetahui kondisi psikologis anak sehingga tidak terjadi traumatis atau gangguan mental pada masa mendatang setelah hukuman diberikan.

3. Konseling

Dokumen yang terkait

EFEKTIVITAS LAYANAN KONSELING KELOMPOK DENGAN TEKNIK MANAJEMEN DIRI UNTUK MENGURANGIKECANDUAN GAME ONLINE PESERTA DIDIK KELAS VIII SMP NEGERI 11 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2016 2017

2 20 152

PEMBERIAN LAYANAN KONSELING KELOMPOK DENGAN TEKNIK ROLE PLAYING UNTUK MENGURANGI PERILAKU BULLYING PADA PESERTA DIDIK KELAS VII DI SMP GAJAH MADA BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2016 2017

3 21 98

EFEKTIVITAS KONSELING BEHAVIORAL DENGAN TEKNIK OPERANT CONDITIONING UNTUK MENGURANGI PERILAKU MENCONTEK PADA SISWA KELAS VIII DI MTs MUHAMMADIYAH SUKARAME BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2016 2017

0 1 167

KONSELING KELOMPOK PENDEKATAN BEHAVIORAL DENGAN TEKNIK SELF-MANAGEMENT DALAM UPAYA MEREDUKSI PERILAKU MEROKOK PESERTA DIDIK KELAS VIII SMP GAJAH MADA BANDAR LAMPUNG TAHUN AJARAN 2016/2017 - Raden Intan Repository

0 0 100

PERKEMBANGAN MORAL PESERTA DIDIK KELAS XI DI SMA AL-AZHAR 3 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 20182019 SKRIPSI

0 1 113

PENGARUH LAYANAN KONSELING KELOMPOK DENGAN TEKNIK BEHAVIORAL CONTRACT TERHADAP PERILAKU MEMBOLOS PESERTA DIDIK KELAS XI DI SMA MUHAMMADIYAH 2 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2018/2019 - Raden Intan Repository

0 1 106

EFEKTIVITAS LAYANAN KONSELING KELOMPOK DENGAN TEKNIK MODELING DALAM MENINGKATKAN DISIPLIN BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS VIII DI SMP NEGERI 3 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2017/2018 - Raden Intan Repository

0 1 117

KONSELING INDIVIDUAL MENGATASI PERILAKU MEMBOLOS MENGGUNAKAN PENDEKATAN BEHAVIORAL DENGAN TEKNIK SELF-MANAGEMENT PADA PESERTA DIDIK KELAS VIII DI SMP NEGERI 5 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2017/2018 - Raden Intan Repository

0 3 99

EFEKTIVITAS KONSELING SEBAYA DENGAN TEKNIK REWARD DAN PUNISHMENT PADA EKSTRAKURIKULER PRAMUKA DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN PESERTA DIDIK DI SMA NEGERI 9 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2016/2017 - Raden Intan Repository

0 0 115

PELAKSANAAN KONSELING INDIVIDU DENGAN PENDEKATAN KONSELING REALITAS DALAM MENGURANGI PERILAKU MEMBOLOS PESERTA DIDIK KELAS VIII SMP PERINTIS 2 BANDAR LAMPUNG TAHUN AJARAN 2017/2018 - Raden Intan Repository

0 1 128