KESIMPULAN DAN SARAN 58 PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUAZATION (TAI) UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS MATEMATIKA SISWA DI KELAS VIII SMP ST. YOSEPH MEDAN T.A.2012/2013.

DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Deskripsi unsur berpikir kreatif 10 Tabel 4.1 Deskripsi kemampuan siswa dalam Berpikir Kreatif Lancar I 42 Tabel 4.2 Deskripsi kemampuan siswa dalam Berpikir Kreatif Luwes I 43 Tabel 4.3 Deskripsi kemampuan siswa dalam Berpikir Kreatif Original I 43 Tabel 4.4 Deskripsi kemampuan siswa dalam Berpikir Kreatif I kategori Lancar, Luwes, Original 44 Tabel 4.5 Hasil Observasi Guru Siklus I 44 Tabel 4.6 Deskripsi kemampuan siswa dalam Berpikir Kreatif Lancar II 50 Tabel 4.7 Deskripsi kemampuan siswa dalam Berpikir Kreatif Luwes II 50 Tabel 4.8 Deskripsi kemampuan siswa dalam Berpikir Kreatif Original II 50 Tabel 4.9 Deskripsi kemampuan siswa dalam Berpikir Kreatif I kategori Lancar, Luwes, Original 51 Tabel 4.10 Hasil Observasi Guru Siklus II 51 DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Segitiga ABC 23 Gambar 3.1 Prosedur Penelitian Tindakan Kelas 33 DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I pertemuan 1 62 Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II pertemuan 1 68 Lampiran 3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II pertemuan 2 74 Lampiran 4 Tes Awal 79 Lampiran 5 Alternatif Jawaban Tes Awal 80 Lampiran 6 Lembar Kerja Siswa I 82 Lampiran 7 Alternatif Jawaban LKS I 84 Lampiran 8 Lembar Kerja Siswa II 87 Lampiran 9 Alternatif Jawaban LKS II 88 Lampiran 10 Lembar Kerja Siswa III 91 Lampiran 11 Alternatif Jawaban LKS III 92 Lampiran 12 Kisi-kisi Penyusunan Tes Kreativitas I 95 Lampiran 13 Pedoman Penskoran Tes Kreativitas I 97 Lampiran 14 Pedoman Penskoran Tes Kreativitas I 100 Lampiran 15 Lembar Observasi Guru Siklus I 102 Lampiran 16 Lembar Observasi Guru Siklus II Pertemuan 1 104 Lampiran 17 Lembar Observasi Guru Siklus II Pertemuan 2 106 Lampiran 18 Lembar Observasi Siswa Siklus I 108 Lampiran 19 Lembar Observasi Siswa Siklus II Pertemuan 1 110 Lampiran 20 Lembar Observasi Siswa Siklus II 112 Lampiran 21 Lembar Validitas Tes Kreativitas I 114 Lampiran 22 Lembar Validitas Tes Kreativitas I 120 Lampiran 23 Lembar Tes Kreativitas I 126 Lampiran 24 Lembar Tes Kreativitas II 127 Lampiran 25 Alternatif Jawaban Tes Kreativitas I 128 Lampiran 26 Alternatif Jawaban Tes Kreativitas II 133 Lampiran 27 Kemampuan Berpikir Kreatif I Siswa Dalam Berpikir Lancar 136 Lampiran 28 Kemampuan Berpikir Kreatif I Siswa Dalam Berpikir Luwes 138 Lampiran 29 Kemampuan Berpikir Kreatif I Siswa Dalam Berpikir Original 140 Lampiran 30 Kemampuan Berpikir Kreatif I Siswa Kelancaran, Keluwesan, Original 142 Lampiran 31 Kemampuan Berpikir Kreatif II Siswa Dalam Berpikir Lancar 144 Lampiran 32 Kemampuan Berpikir Kreatif II Siswa Dalam Berpikir Luwes 146 Lampiran 33 Kemampuan Berpikir Kreatif I Siswa Dalam Berpikir Original 148 Lampiran 34 Kemampuan Berpikir Kreatif I Siswa Kelancaran, Keluwesan, Original 150 Lampiran 35 Daftar Nama-nama Siswa Kelas VIII-C 152 Lampiran 36 Daftar Nama Kelompok Siklus I 154 Lampiran 37 Daftar Nama Kelompok Siklus II 155 Lampiran 38 Jadwal Kegiatan Penelitian 156 Lampiran 39 Dokumentasi 157 1

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Permasalahan yang ada dalam dunia pendidikan formal bertambah dari tahun ke tahun. Salah satu permasalahan utama yang dihadapi bangsa Indonesia adalah rendahnya mutu pendidikan formal pada setiap jenjang pendidikan. Usaha telah dilakukan untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional, antara lain melalui berbagai pelatihan dan peningkatan kompetensi guru, pengadaan buku dan alat pelajaran, perbaikan sarana dan prasarana pendidikan dan peningkatan mutu manajemen sekolah. Namun demikian berbagai indikator mutu pendidikan belum menunjukkan peningkatan yang berarti. Sebagai negara yang berkembang, Indonesia sangat membutuhkan tenaga- tenaga kreatif yang mampu memberi sumbangan bermakna kepada ilmu pengetahuan, teknologi dan kesenian serta kesejahteraan bangsa pada umumnya. Munandar 2009:31 menyatakan : “Hidup dalam suatu masa dimana ilmu pengetahuan berkembang dengan pesatnya untuk digunakan secara konstruktif maupun destruktif, suatu adaptasi kreatif merupakan satu-satunya kemungkinan bagi suatu bangsa yang sedang berkembang untuk dapat mengikuti perubahan-perubahan yang terjadi,untuk menghadapi problema-problema yang semakin kompleks”. Melalui pernyataan diatas disimpulkan bahwa kreativitas atau kemampuan berpikir kreatif telah menjadi faktor penentu kemajuan suatu negara, karena dengan manusia yang kreatif diharapkan mampu mengantisipasi dan merespon secara efektif ketidakmampuan perubahan di dunia saat ini. Kreativitas tidak lahir dengan sendirinya, tetapi dapat dilahirkan melalui proses pendidikan. Proses pendidikan tidak terlepas dari kegiatan belajar mengajar di kelas. Dalam kegiatan belajar mengajar di kelas, dilaksanakanlah rencana yang telah telah disusun dalam pencapaian tujuan pembelajaran. Pembelajaran adalah usaha sadar dari seorang guru dalam rangka mencapai tujuan yang diharapkan untuk membelajarkan siswanya dan mengarahkan interaksi siswa dengan sumber belajar lainnya. Tujuan pembelajaran merupakan sesuatu yang ingin dicapai setelah mengikuti kegiatan belajar mengajar. Dari waktu ke waktu tujuan pembelajaran perlu disempurnakan sesuai dengan tuntutan perkembangan zaman dan siswa. Oleh karena itu, guru sebagai pengelola pembelajaran diharapkan dapat menciptakan pembelajaran yang berkualitas. Pembelajaran yang berkualitas adalah pembelajaran yang melibatkan seluruh komponen utama proses belajar mengajar, yaitu guru, siswa dan interaksi antara keduanya, serta ditunjang oleh berbagai unsur-unsur pembelajaran, meliputi tujuan pembelajaran, pemilihan materi pelajaran, sarana prasarana yang menunjang, situasi atau kondisi belajar yang kondusif, lingkungan belajar yang mendukung kegiatan belajar mengajar KBM, serta evaluasi yang sesuai dengan kurikulum. Prestasi belajar dapat dioptimalkan melalui peningkatan kualitas pembelajaran. Pembelajaran matematika pada dasarnya bertujuan untuk membantu melatih pola pikir siswa agar dapat memecahkan masalah dengan kritis, logis, cermat dan tepat. Disamping itu agar siswa terbentuk kepribadiannya serta terampil menggunakan matematika dalam kehidupan sehari - hari. Namun banyak siswa yang menganggap bahwa matematika itu pelajaran yang menakutkan sehingga siswa tidak berpartisipasi aktif dalam pembelajaran secara optimal bahkan cenderung pasif. Menurut Abdurrahman 2003:252 : “ Dari berbagai bidang study yang diajarkan di sekolah, matematika merupakan bidang study yang dianggap paling sulit oleh para siswa, baik yang tidak berkesulitan belajar dan lebih-lebih bagi yang berkesulitan belajar. Menyadari hal tersebut perlu dilakukan suat u upaya untuk meningkatkan kreativitas matematika”. Oleh karena itu dalam pembelajaran matematika membutuhkan metode yang tepat. Kesalahan menggunakan metode dapat menghambat tercapainya tujuan pembelajaran matematika yang diinginkan. Dampak yang lain adalah terganggunya kestabilan psikologi peserta didik. Sehingga diperlukan pemilihan suatu strategi yang dapat melibatkan atau mengaktifkan siswa dalam belajar. Namun kenyataan menunjukkan bahwa sampai saat ini masih banyak guru yang menggunakan pendekatan tradisional dalam pembelajaran matematika

Dokumen yang terkait

ANALISIS STRATEGI BELAJAR MENGAJAR MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PELAJARAN MATEMATIKA SDN CANDIPARI I PORONG

0 6 19

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 UNGGUL DARUL IMARAH PADA MATERI LAJU REAKSI

0 2 1

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PENGUASAAN KONSEP IKATAN KIMIA DAN TATA NAMA SENYAWA

0 3 95

UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) PADA MATA PELAJARAN IPS DI KELAS VII.4 SEMESTER GENAP PADA SMP NEGERI 1 GADINGREJO KAB. PRINGSEWU TAHUN PELAJARAN 2011/

0 7 67

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

0 6 88

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION ( TAI ) SISWA KELAS VI SDN 5 MERAK BATIN

0 9 45

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMP MUHAMMADIYAH

0 0 6

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMP N 3 UJUNG BATU

0 0 6

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VIII F SMP NEGERI 15 YOGYAKARTA

0 8 8

1 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI (TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA

1 1 14