4 mengandung furfural. Asam anakardat berkhasiat sebagai bakterisidal, fungisidal,
mematikan cacing dan protozoa Dalimartha, 2001. Dahake et al 2009 melakukan uji aktivitas ekstrak etanol daun jambu monyet terhadap
Staphylococcus aureus 20 mm, Bacillus subtilis 19 mm dan Escherichia coli
11 mm. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan tersebut, menarik untuk
dilakukan penelitian tentang aktivitas antibakteri kombinasi ekstrak etanol daun
jambu monyet Anacardium occidentale L. dan ampisilin terhadap Escherichia
coli dan Escherichia coli multiresisten. Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat
memberikan sumbangan bagi ilmu pengetahuan dan masyarakat luas sehingga dapat dikembangkan pemanfaatan obat tradisional khususnya daun jambu monyet
sebagai antibakteri.
II. Metode Penelitian
A. Jenis penelitian
Jenis penelitian : penelitian eksperimental. B.
Bahan dan alat
Bahan-bahan yang digunakan Bahan-bahan yang digunakan pada penelitian, yaitu bakteri Escherichia coli
diperoleh dari Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah Surakarta, sedangkan yang multiresisten diperoleh dari Fakultas Kedokteran Universitas
Gajah Mada. Daun jambu monyet yang digunakan berasal dari desa Gatak Malangan, Sukoharjo. Etanol 96, media Mac Conkey, Mueller Hinton MH,
media Brain Heart Infusion BHI, standar Mc. Farland III 10
8
CFUml, aquades, cat Gram A, cat Gram B, cat Gram C, dan cat Gram D, Dimethylsulfoxide
DMSO. etanol 70, disk antibiotik, dan paper disk. Alat-alat yang digunakan
Alat yang digunakan pada penelitian ini adalah blender, alat timbang Precisa, pengaduk kayu, bejana stainless steel, rotary evaporator Heidolph, waterbath,
cawan porselin, autoklaf My Life, oven Memmert, ose steril, penjepit, rak tabung, mikroskop Olympus, vortex Thermolyne Corporation, LAF Astari
Niagara International, inkubator Memmert, lampu spritus Bunsen, mikropipet
5 Socorex, blue tips, yellow tips, lampu UV254, bejana pengembangan, shaker
incubator New Brunswick dan alat-alat gelas.
C. Jalannya Penelitian
Determinasi tanaman Determinasi tanaman jambu monyet dilakukan di Laboratorium Biologi
Farmasi Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah Surakarta. Penyiapan bahan
Daun jambu monyet yang telah diambil dari salah satu pohon di desa Gatak, Malangan, Sukoharjo, dicuci sampai bersih agar tidak terdapat kontaminan
dalam ekstrak yang didapat. Daun-daun yang rusak juga dipisahkan agar didapatkan daun dengan mutu baik yang dapat digunakan untuk ekstraksi. Daun
jambu monyet tersebut dikeringkan kemudian diserbuk. Serbuk dari simplisia daun jambu monyet digunakan untuk ekstraksi.
Ekstraksi Serbuk simplisia daun jambu monyet sebanyak 1 kg direndam dengan 7,5
L etanol 96 didalam bejana maserasi yang terlindung dari cahaya, didiamkan selama 5 hari. Simplisia yang dimaserasi itu memerlukan pengadukan beberapa
kali agar didapatkan konsentrasi yang jenuh. Maserat yang didapat disaring, kemudian dievaporasi dan diuapkan di atas waterbath, sedangkan ampasnya
diremaserasi untuk mendapatkan maserat yang masih tersisa. Sterilisasi alat
Alat-alat gelas seperti tabung reaksi, beaker glass, petri, dan alat gelas lainnya dicuci hingga bersih. Kemudian dikeringkan hingga tidak ada sisa air
yang dapat mengganggu proses sterilisasi. Alat –alat yang telah kering dibungkus dengan kertas kemudian disterilkan dengan oven pada suhu 160º-180º C selama 1-
2 jam. Ose disterilkan dengan cara dibakar, sedangkan media, blue tips,dan yellow tips
disterilkan dengan autoklaf pada suhu 121 º C selama 15 menit. Pembuatan media
Media yang digunakan dalam bentuk serbuk yang telah tersedia dalam kemasan. Jumlah serbuk yang ditimbang disesuaikan dengan kebutuhan. Serbuk
tersebut dilarutkan dahulu dalam akuades, cara pembuatannya sesuai dengan
6 petunjuk pada kemasan, kemudian disterilkan dengan autoklaf pada suhu 121°C
selama 15 menit, dituang dalam cawan petri, dan didiamkan pada suhu kamar hingga padat.
Pembuatan stok bakteri Bakteri diperoleh dari Laboratorium Biologi Fakultas Farmasi Universitas
Muhammadiyah Surakarta diambil dengan menggunakan mata ose, kemudian dikultur dengan cara digoreskan di media Mueller Hinton MH, kemudian
diinkubasi pada suhu 37°C selama 18-24 jam. Bakteri tersebut disimpan pada suhu 4°C , sebagai stok bakteri.
Pembuatan suspensi bakteri Bakteri diambil 1 – 2 koloni tunggal, disuspensikan dalam media Brain
Heart Infussion BHI sebanyak 5 ml, kemudian dishaker selama 2 jam. Suspensi bakteri yang digunakan untuk pengujian konsentrasinya disamakan standart Mc.
Farland 10
8
CFUmL, jika kekeruhannya belum sama ditambahkan dengan NaCl 0,9 hingga sama.
Pembuatan stok ekstrak etanol daun jambu monyet Stok dibuat dengan konsentrasi 20, dengan cara mengambil 2 gram
ekstrak etanol daun jambu monyet kemudian disuspensikan dengan DMSO 20 sebanyak 10 mL.
Pembuatan Stok Ampisilin Konsentrasi stok ampisilin yang diperlukan adalah 0,1. Serbuk ampisilin
ditimbang sebanyak 100 mg kemudian dilarutkan dalam 100 mL akuades steril. Uji pendahuluan
Konsentrasi awal ekstrak jambu monyet dan ampisilin yang digunakan untuk uji pendahuluan adalah 10 ,15 dan 0,0025
;
0,005. Uji aktivitas antibakteri dengan metode Kirby Bauer
Kombinasi ekstrak etanol daun jambu monyet : ampisilin dibuat tiga perbandingan yaitu: 25:75 ; 50:50 dan 75:25 dengan volume total 10 µL.
Pengambilan berturut-turut 2,5:7,5 ; 5:5 ; dan 7,5 µL:2,5 µL. Suspensi sebanyak 300 µL dituang ke media MH dalam cawan petri dan diratakan. Preinkubasi
dilakukan pada suhu kamar selama 20-30 menit kemudian disk ditanam pada
7 media yang telah berisi suspensi bakteri. Media diinkubasi selama 18-24 jam pada
37ºC. D.
Teknik Analisis
Data diperoleh dengan mengukur diameter zona hambatan di sekitar disk yang diuji dibandingkan dengan kontrol.
III. HASIL DAN PEMBAHASAN