Karakteristik Usia Responden Berdasarkan Faskes Dokter Gigi

ARTIKEL PENELITIAN Studi Deskriptif Karakteristik Peserta Jaminan Kesehatan Nasional Non PBI Mandiri Kota Surakarta yang Tercatat Di BPJS Kesehatan Surakarta Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiya Surakarta 13 PEMBAHASAN A. Karakteristik Tempat Lahir Responden Kota kelahiran responden paling banyak berasal dari provinsi Jawa Tengah yaitu sebanyak 1458 orang 86,6. Secara menyeluruh, cakupan peserta BPJS berdasarkan tempat lahir melingkup beberapa daerah di Indonesia, hampir seluruh provinsi di Indonesia. BPJS merupakan program nasional, bukan lagi Jaminan Kesehatan Daerah Jamkesda, maka dari itu cakupan kepesertaannya melingkup seluruh penduduk di Indonesia. Sesuai dengan Hasil Seminar Nasional mengenai Implementasi Jaminan Kesehatan Nasional, bahwasannya dalam pertahapan capaian Universal Health Converage Jaminan Kesehatan Nasional, sasaran pada tahun 2019 yaitu seluruh penduduk Indonesia sekitar 257,5 juta menjadi peserta Jaminan Kesehatan Nasional melalui BPJS Kesehatan Subawa, 2013. Hal ini sesuai dengan Peta Jalan Kepesertaan menuju Jaminan Kesehatan Semesta UHC. Cakupan universal disebut juga cakupan semesta atau universal coverage merupakan sistem kesehatan dimana setiap warga di dalam populasi memiliki akses yang adil terhadap pelayanan kesehatan promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif, yang bermutu dan dibutuhkan, dengan biaya yang terjangkau. Cakupan universal mengandung dua elemen inti: Akses pelayanan kesehatan yang adil dan bermutu bagi setiap warga; dan Perlindungan risiko finansial ketika warga menggunakan pelayanan kesehatan WHO, 2005. Indonesia merupakan salah satu negara yang sedang dalam masa transisi menuju sistem pelayanan kesehatan universal. Undang-Undang Sistem Jaminan Sosial Nasional SJSN No.4 2004 mewajibkan setiap warga di Indonesia memiliki akses pelayanan kesehatan komprehensif yang dibutuhkan melalui sistem pra-upaya Murti, 2010.

B. Karakteristik Usia Responden

Tabel dan grafik 2 diketahui bahwa responden paling banyak pada usia antara 61-70 tahun, yaitu sebanyak 383 orang 22,7 dan jumlah responden yang paling sedikit berumur 100 tahun yaitu sebanyak 1 orang 0,1.Usia dapat didefinisikan sebagai jumlah waktu kehidupan yang telah dijalani oleh seseorang. Usia sering dihubungkan dengan kemungkinan terjangkit penyakit. Kelompok umur usia muda anak-anak ternyata lebih rentan terhadap penyakit infeksi diare, infeksi saluran pernafasan. Usia-usia produktif lebih cenderung berhadapan dengan masalah kecelakaan lalu-lintas, kecelakaan kerja dan penyakit akibat gaya hidup life style. Usia yang relatif lebih tua sangat rentan dengan penyakit- penyakit kronis hipertensi, jantung koroner atau kanker Notoatmodjo, 2005. Resiko kesakitan akibat faktor usia ini menyebabkan tingkat pemanfaatan pelayanan kesehatan juga sangat dipengaruhi oleh usia. Menurut Feldstein 2004 semakin bertambah umur seseorang, maka semakin bertambah pula permintaannya terhadap pelayanan kesehatan. Peserta Jaminan Kesehatan Nasional Non PBI Mandiri yang memanfaatkan pelayanan kesehatan adalah para lansia. Kesadaran lansia untuk ikut serta dalam Jaminan Kesehatan Nasional karena beberapa hal, diantaranya yaitu usia lansia merupakan usia yang rentan terhadap penyakit kronis, usia dimana produktivitas tubuh menurun dan sistem kekebalan tubuh menurun Maryam R, 2008. Angka kesakitan penduduk lansia tahun 2012 sebesar 26,93, artinya bahwa dari setiap 100 orang lansia terdapat 27 orang diantaranya ARTIKEL PENELITIAN Studi Deskriptif Karakteristik Peserta Jaminan Kesehatan Nasional Non PBI Mandiri Kota Surakarta yang Tercatat Di BPJS Kesehatan Surakarta Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiya Surakarta 14 mengalami sakit. Bila dilihat perkembangannya dari tahun 2005- 2012, derajat kesehatan penduduk lansia mengalami peningkatan yang ditandai dengan menurunnya angka kesakitan pada lansia Kemenkes, 2013. Hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Budiman, dkk 2009 menunjukkan bahwa responden yang mengalami penyakit hipertensi paling banyak yaitu pada usia 65 tahun 67,26.

C. Karakteristik Jenis Kelamin

Dokumen yang terkait

Hubungan Karakteristik Peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) Penerima Bantuan Iuran (PBI) dengan Perilaku Merokok di Wilayah Kerja Puskesmas Belawan Tahun 2015

7 64 124

Hubungan Karakteristik Peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) Penerima Bantuan Iuran (PBI) Dengan Perilaku Merokok Di Wilayah Kerja Puskesmas Kotanopan Tahun 2014.

1 58 114

DETERMINAN KEMAUAN MEMBAYAR IURAN PESERTA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL MANDIRI DI WILAYAH KERJA DINAS KESEHATAN KOTA SEMARANG

4 34 193

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PASIEN PESERTA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL BUKAN PENERIMA BANTUAN IURAN (NON PBI) DI PUSKESMAS HALMAHERA KOTA SEMARANG TAHUN 2015

0 21 119

STUDI DESKRIPTIF KARAKTERISTIK PESERTA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL NON PBI MANDIRI KOTA Studi Deskriptif Karakteristik Peserta Jaminan Kesehatan Nasional Non PBI Mandiri Kota Surakarta yang Tercatat di BPJS Kesehatan Surakarta.

0 2 18

PENDAHULUAN Studi Deskriptif Karakteristik Peserta Jaminan Kesehatan Nasional Non PBI Mandiri Kota Surakarta yang Tercatat di BPJS Kesehatan Surakarta.

0 1 7

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS ILMU KESEHATAN Studi Deskriptif Karakteristik Peserta Jaminan Kesehatan Nasional Non PBI Mandiri Kota Surakarta yang Tercatat di BPJS Kesehatan Surakarta.

0 1 51

SOSIALISASI JAMINAN KESEHATAN NASIONAL (Studi Evaluasi Efektivitas Sosialisasi Jaminan Kesehatan Nasional oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan di Kabupaten Temanggung).

0 1 19

Analisis Pola Pemanfaatan Jaminan Pembiayaan Kesehatan Era Jaminan Kesehatan Nasional Pada Peserta Non PBI Mandiri Di Wilayah Perdesaan Kabupaten Banyumas | Intiasari | Jurnal Kebijakan Kesehatan Indonesia 30649 70659 1 SM

0 0 9

Hubungan Karakteristik Peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) Penerima Bantuan Iuran (PBI) dengan Perilaku Merokok di Wilayah Kerja Puskesmas Belawan Tahun 2015

0 0 17