ARTIKEL PENELITIAN
Studi Deskriptif Karakteristik Peserta Jaminan Kesehatan Nasional Non PBI Mandiri Kota Surakarta yang Tercatat Di BPJS Kesehatan Surakarta
Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiya Surakarta
14
mengalami sakit.
Bila dilihat
perkembangannya dari tahun 2005- 2012, derajat kesehatan penduduk lansia
mengalami peningkatan yang ditandai dengan menurunnya angka kesakitan
pada lansia Kemenkes, 2013.
Hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Budiman, dkk 2009
menunjukkan bahwa responden yang mengalami penyakit hipertensi paling
banyak yaitu pada usia 65 tahun 67,26.
C. Karakteristik Jenis Kelamin
Responden
Responden paling banyak berjenis kelamin laki-laki, yaitu sebanyak
1180 orang 70,1. Sedangkan responden
berjenis kelamin perempuan sebanyak 504 orang 29,9. Jenis kelamin laki-
laki lebih mendominasi dibandingkan perempuan. Sesuai data dari Dinas
Kependudukan Surakarta, bahwa
Kota Surakarta merupakan salah satu kota
yang ada di Jawa Tengah dengan jumlah penduduk sebanyak 545.653 jiwa, terdiri
dari 266.724 jiwa laki-laki dan 278.929 jiwa perempuan. Tingkat kebutuhan
dalam pemanfaatan layanan kesehatan kelompok
laki-laki lebih
besar dibandingkan
perempuan yang
kemudian berdampak pada pemanfaatan Jaminan Kesehatan Nasional.
Dalam studi epidemiologi, jenis kelamin juga menjadi salah satu bagian
dari karakteristik
yang memiliki
pengaruh terhadap kejadian kesakitan. Sebagai contoh, penyakit kanker serviks
hanya dijumpai pada wanita, sedangkan kanker prostat hanya dijumpai pada pria
Notoatmodjo,
2005. Beberapa
penelitian sebelumnya yang menyatakan bahwa jenis kelamin laki-laki lebih
rentan terkena penyakit dibandingkan perempuan, diantaranya sebagai berikut:
Hiswani 2009 mengungkapkan bahwa keterpaparan penyakit TBC pada
seseorang dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya yaitu jenis kelamin.
Penderita TB-paru cenderung lebih tinggi pada laki-laki dibandingkan
perempuan. Pada jenis kelamin laki-laki penyakit ini lebih tinggi karena merokok
dan minum alkohol, sehingga dapat menurunkan sistem pertahanan tubuh,
dengan begitu akan lebih mudah terpapar agent penyebab TB-paru.
Hasil penelitian sebelumnya oleh Herryanto 2004, menunjukkan bahwa
terdapat proporsi menurut jenis kelamin laki-laki sebesar 54,5 dan perempuan
sebesar 45,5 yang menderita TB paru. Penelitian lain yang dilakukan oleh
Safitri, dkk 2011 menunjukkan bahwa pasien asma menurut jenis kelamin
sebagian besar pada kelompok laki-laki yaitu sebanyak 18 pasien 55 .
Menurut Guru Besar FKUI Ali Sulaiman 2013, lebih dari 85 dari
kasus kanker hati terjadi di negara- negara berkembang, termasuk Indonesia.
Pria lebih rentan terkena kanker hati dibandingkan wanita. Dari 632.000
kasus kanker hati yang terdiagnosis di dunia, rasio penderita pria tiga kali lipat,
bahkan pada kondisi esktrem mencapai 6 kali lipat dibandingkan penderita
perempuan. Perbedaan hormonal dan tingkah
laku para
pria memicu
datangnya kanker hati.
D. Karakteristik Status Perkawinan
Responden
J enis status perkawinan responden
yang mendominasi adalah kawin, yaitu sebanyak 1222 72,6. Di urutan kedua
terdapat status perkawinan janda dengan jumlah responden 238 orang 14.1. Di
urutan ketiga terdapat status perkawinan belum
menikah dengan
jumlah responden sebanyak 170 orang 10,1.
Di urutan terakhir atau dengan kata lain jumlah responden paling sedikit adalah
status perkawinan duda dengan jumlah responden 54 orang 3,2.
Hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan
oleh Riyadina
2012, diketahui bahwa kejadian hipertensi
untuk pekerja yang statusnya kawin menikah ternyata jauh lebih tinggi
ARTIKEL PENELITIAN
Studi Deskriptif Karakteristik Peserta Jaminan Kesehatan Nasional Non PBI Mandiri Kota Surakarta yang Tercatat Di BPJS Kesehatan Surakarta
Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiya Surakarta
15
15,7 dibandingkan pekerja yang belum kawin 4,5. Hal tersebut
didukung dengan risiko hipertensi bagi pekerja yang sudah kawin menikah
sebesar
3,9 kali
lebih besar
dibandingkan dengan status belum kawin. Banyaknya persoalan dalam
rumah tangga serta tanggung jawab sebagai kepala keluarga antara lain
sebagai penyebab timbulnya beban mental yang pada akhirnya dapat
mempengaruhi kenaikan tekanan darah.
E. Karakteristik Alamat Responden
Kelurahan dan Kecamatan
Kelurahan tempat tinggal dengan
jumlah responden paling banyak adalah Kelurahan Mojosongo, yaitu sebanyak
162 orang 9,62. Desa Mojosongo
merupakan desa dengan letak yang strategis, luas wilayah 5,329 Km² dan
jumlah penduduk 40.872 jiwa Profil Kota Surakarta, 2010.
Kelurahan Mojosongo merupakan kelurahan yang besar dan terletak di
bagian utara Kota Solo. Penduduk Mojosongo adalah mayoritas pendatang,
atau mereka yang mencari pemukiman yang lebih aman dari banjir. Program
nasional
perumahan memungkinkan
pembangunan insfrastuktur lebih lanjut di wilayah ini. Tingkat sosial ekonomi
mempengaruhi seseorang untuk ikut serta dalam program Jaminan Kesehatan
Nasional
dan memilih
pelayanan kesehatan yang diinginkan.
Sedangkan kecamatan
dengan responden
paling banyak
adalah Kecamatan Banjarsari, yaitu sebanyak
518 orang
30,8. Kecamatan
Banjarsari merupakan kecamatan yang terletak di pusat Kota Surakarta, dengan
luas wilayah 14,81 Km². Jumlah penduduk di Kecamatan Banjarsari yaitu
sejumlah 162.708 jiwa Profil Kota Surakarta, 2010.
Kecamatan Banjarsari
selain merupakan kecamatan paling luas di
Kota Surakarta, letaknya juga sangat strategis,
yaitu di
jantung kota.
Penduduk yang tinggal di Kecamatan Banjarsari antusias untuk mengikuti
program Jaminan Kesehatan Nasional yang diselenggarakan oleh BPJS. Selain
tempatnya
di kota,
akses untuk
mendaftarkan diri ke Kantor BPJS juga mudah,
seringnya sosialisasi
yang diberikan dan pengetahuan masyarakat
mengenai Jaminan Kesehatan itu sendiri sangat tinggi.
F. Karakteristik Kelas Tingkat Faskes