Sary Safieri Matien, 2012 Pembelajaran Berbasis Multiple Intelligences Pada Siswa Tunarungu Di Sekolah Inklusi
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
E. Manfaat Penelitian
a. Manfaat Teoritis
Secara teoritis, diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai suatu pengembangan ilmu pendidikan khusus dalam menerapkan strategi pembelajaran
yang tepat bagi siswa, khususnya siswa tunarungu. b.
Manfaat Praktis Secara praktis, diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai salah satu
masukan dalam mengoptimalkan pembelajaran bagi siswa tunarungu di sekolah inklusi dengan memperhatikan kecerdasan siswa dan gaya belajar siswa
tunarungu.
F. Struktur Organisasi Skripsi
A. BAB I PENDAHULUAN
a. Latar Belakang Penelitian
b. Identifikasi dan Perumusan Masalah
c. Tujuan Penelitian
d. Metode Penelitian
e. Manfaat Penelitian
f.
Struktur Organisasi Skripsi B.
BAB II KAJIAN PUSTAKA
a. Konsep Ketunarunguan
b. Pendidikan Inklusif
c. Pembelajaran Berbasis Multiple Intelligences
d. Pembelajaran Berbasis Multiple Intelligences Pada Siswa Tunarungu di
Sekolah Inklusi e.
Penelitian yang Relevan
Sary Safieri Matien, 2012 Pembelajaran Berbasis Multiple Intelligences Pada Siswa Tunarungu Di Sekolah Inklusi
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
C. BAB III METODE PENELITIAN
a. Lokasi dan Subjek Penelitian
b. Metode Penelitian
c. Definisi Operasional
d. Instrumen Penelitian
e. Teknik Pengumpulan Data
f. Teknik Analisis Data
g. Pengujian Keabsahan Data
D. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
a. Temuan Penelitian
b. Pembahasan
E. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
c. Kesimpulan
d. Saran
Sary Safieri Matien, 2012 Pembelajaran Berbasis Multiple Intelligences Pada Siswa Tunarungu Di Sekolah Inklusi
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
BAB III METODE PENELITIAN
A. Lokasi dan Subjek Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah inklusi SD Mutiara Bunda, Jl. Arcamanik Endah no.3, Arcamanik, Bandung Telp. 022 721 6578, Fax. 022
720 4123. Sekolah ini dipilih karena merupakan salah satu sekolah inklusi yang terdapat siswa tunarungu dan juga menurut rekomendasi dari salah seorang
konsultan pendidikan yang juga pakar Multiple Intelligences, sistem pembelajaran di sekolah ini menggunakan pembelajaran berbasis Multiple
Intelligences.
2. Subjek Penelitian
Pemilihan subjek penelitian dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling, dimana penelitian ini tidak dilakukan pada seluruh
populasi, tetapi terfokus pada sebagiannya yang dianggap paling penting. Menurut Sugiyono 2010: 218-219:
Purposive sampling adalah teknik pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu. Pertimbangan tertentu ini, misalnya orang tersebut
yang dianggap paling tahu tentang apa yang harapkan, atau mungkin dia sebagai penguasa sehingga akan memudahkan peneliti menjelajahi objek
situasi sosial yang diteliti.
Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah seorang siswa tunarungu kelas II SD, guru kelas II SD, asisten guru kelas II SD, dan empat orang guru
bidang studi Unit Stimulasi Anak.
Sary Safieri Matien, 2012 Pembelajaran Berbasis Multiple Intelligences Pada Siswa Tunarungu Di Sekolah Inklusi
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
Tabel 3.1
No Nama
LP Jabatan
1. T
L Siswa tunarungu
2. Rk
P Guru kelas
3. S
P Asisten guru kelas
4. F
P Guru bidang studi bahasa
komunikasi dan persepsi 5.
Rm P
Guru bidang studi life skill 6.
N P
Guru bidang studi memori dan konsentrasi
7. Rs
L Guru bidang studi motorik halus
dan motorik kasar
B. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Sudjana 1997:52 menjelaskan bahwa metode deskriptif
adalah: ”Metode penelitian yang digunakan apabila bertujuan untuk
mendeskripsikan atau menjelaskan peristiwa dan kejadian yang ada pada masa sekarang”. Metode ini sejalan dengan tujuan penelitian yang ingin dicapai, yaitu
untuk memperoleh data dan informasi yang dapat menggambarkan pembelajaran berbasis Multiple Intelligences pada siswa tunarungu kelas II SD inklusi Mutiara
Bandung. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini bersifat kualitatif. Moleong
1997:3 menjelaskan penelitian kualitatif sebagai berikut: Sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-
kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati, pengenalan diarahkan pada latar dan individu tersebut secara holistik utuh. Jadi
dalam hal ini tidak boleh mengisolasi individu atau organisasi ke dalam variabel atau hipotesis, tetapi perlu memandang sebagai bagian dari suatu keutuhan.
Sary Safieri Matien, 2012 Pembelajaran Berbasis Multiple Intelligences Pada Siswa Tunarungu Di Sekolah Inklusi
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
C. Definisi Operasional