89
c. Teknik dokumentasi, yaitu untuk melengkapi data yang bersifat dokumen,
foto, gambar, dan lain-lain yang diperlukan untuk kelengkapan penelitian. Dalam penelitian ini dokumen dapat dijadikan bahan triangulasi untuk
mengecek kesesuaian data. Sebelum data dari dokumen, ada tiga hal yang perlu dipertimbangkan, yaitu; a apakah dokumen itu otentik atau palsu,
b apakah isinya dapat diterima sebagai kenyataan, dan c apakah data itu cocok untuk menambah pengertian tentang gejala yang diteliti.
Data data yang dikumpulkan melalui teknik dokumentasi adalah foto-foto tentang pelatihan, program pembelajaran silabus, RPP, materi, dan
jadwal, daftar peserta pelatihan, daftar fasilitator, dan profil PKBM. d.
Tes Tes digunakan untuk mengetahui data tentang kemampuan awal dan
akhir dari peserta pelatihan tentang materi manajemen. Tes dilakukan dalam bentuk pretest yang diberikan pada awal kegiatan untuk mengetahui
kemampuan awal peserta sebelum mengikuti pelatihan dan posttest diberikan pada akhir kegiatan untuk mengetahui kemampuan akhir peserta
setelah mengikuti pelatihan. Tes diberikan dalam bentuk pilihan ganda atau multiple choice dengan 4 option jawaban, sebagaimana terdapat pada
lampiran 8.
D. Data dan Sumber Data
Data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah aspek-aspek yang berkaitan dengan pengembangan model pelatihan manajemen berbasis
90
kompetensi untuk meningkatkan kreativitas pengelola PKBM di Kota Gorontalo.
Data dalam penelitian ini terbagi atas data primer dan data sekunder. Data primer adalah data tentang pengembangan model manajemen berbasis
kompetensi untuk meningkatkan kreativitas pengelola PKBM di Kota Gorontalo diperoleh dari hasil wawancara sedangkan data sekunder adalah
data yang diperoleh dari dokumen-dokumen dan informasi-informasi yang relevan dengan variabel penelitian.
Data hasil penelitian awal diperoleh bahwa terdapat 16 PKBM di Kota Gorontalo. Dari 16 PKBM tersebut terdapat 9 PKBM yang pernah mengikuti
pelatihan tentang manajemen berbasis kompetensi, sedangkan 7 PKBM lainnya belum pernah mengikuti pelatihan manajemen berbasis kompetensi.
Pelatihan yang digunakan masih berbentuk kompensional dan belum dapat meningkatkan kreativitas pengelola PKBM.
Dari hasil penelitian akhir diperoleh bahwa terjadi peningkatan kreativitas pengelola PBKM yang ditunjukkan oleh hasil postest kelas
eksperimen lebih tinggi dari kelas kontrol. Keterampilan pengelola PKBM mengalami peningkatan sebesar 39,25, di mana keterampilan pengelola
PKBM sebelum pelatihan sebesar 38 dan meningkat menjadi 77,25 setelah mengikuti pelatihan. Selain itu kreativitas pengelola mengalami peningkatan
sebesar 26,50, di mana kreativitas pengelola sebelum pelatihan sebesar 40,00 dan menjadi 66,50 setelah mengikuti pelatihan.
91
E. Analisis Data
Proses penelitian dan pengembangan memiliki prosedur dan langkah- langkah sebagai berikut: a produk yang dikembangkan diperoleh dari hasil
penelitian yang relevan, b mengembangkan produk berdasarkan hasil penelitian, c uji lapangan, dan d mengurangi kesalahan dan kelemahan-
kelemahan dalam pelaksanaan ujicoba lapangan. Dalam penelitian awal, data yang diperoleh dari hasil observasi,
wawancara dan dokumentasi dianalisis dengan teknik induksi. Datanya kebanyakan berbentuk kata-kata, pernyataan, perilaku, gambar-gambar, foto,
dokumen-dokumen dan tanda-tanda lain. Untuk kepentingan analisis dan interpretasi lebih lanjut, setiap paragraf dari teks tersebut diberi kode cetak
untuk mengenal substansi model pelatihan manajemen berbasis kompetensi untuk meningkatkan kreativitas pengelola PKBM di Kota Gorontalo dapat
dikelompokkan secara sistematis dan diinterpretasi secara bermakna. Mengacu pada uraian di atas, maka dalam analisis data kualitatif, peneliti
membagi pada beberapa tahap yaitu pekerjaan menuliskan, mengedit, mengklasifikasi data, mereduksi, interpretasi data atau memberi tafsiran. Data
yang diperoleh dari hasil observasi dan wawancara kemudian direduksi, dirangkum, dipilih dan difokuskan variabel pengembangan selanjutnya, data
disusun secara berurutan berdasarkan kepentingan, sehingga data tersebut dapat memberikan gambaran yang lengkap mengenai objek atau fokus kajian.
92
Aplikasi teknik analisis data dalam penelitian ini dikelompokkan atas tiga tahap, yaitu studi pendahuluan, pengembangan model dan kajian efektivitas.
1 Tahap Studi Pendahuluan
Pada tahap studi pendahuluan digunakan teknik analisis data kualitatif. Huberman dan Miles dalam Sugiyono 2007: 276 mengatakan bahwa analisis
data dan pengumpulan data kualitatif memperlihatkan sifat interaktif, sebagai suatu sistem dan merupakan siklus. Pengumpulan data ditempatkan sebagai
bagian komponen yang merupakan bagian integral dari kegiatan analisis data sebagaimana gambar berikut:
Gambar 3.2. Komponen-Komponen Analisis Data Model Interaktif
2 Tahap Pengembangan Model
Pada tahap pengembangan model dilakukan analisis deskriptif, di mana berdasarkan hasil studi pendahuluan dan kajian teoretik meliputi menyusun
model pelatihan manajemen berbasis kompetensi untuk meningkatkan kreativitas pengelola PKBM. Model yang disusun ini kemudian divalidasi
Data collection
Data Display
Data Reduction
Conclusion Drawing
Verification
93
pakar, praktisi, dan teman sejawat serta dikonsultasikan dengan dosen pembimbing.
3 Tahap Kajian Efektivitas
Pada tahap kajian efektivitas model ini menggunakan analisis deskriptif kuantitatif. Analisis data kuantitatif dalam penelitian ini menggunakan model
eksperimen “Randomized Posttest-Only Control Group Design” desain kelompok kontrol PascaTest beracak yang bagannya sebagai berikut:
Kelompok Perlakuan
Pascatest A ke
X B kk
Gambar 3.3. Randomized Posttest-Only Control Group Design
Keterangan: A
: Kelompok yang dibentuk B
: Kelompok yang dibentuk KE
: Kelompok eksperimen KK
: Kelompok kontrol X
: Perlakuan yang diberikan : Tes yang diberikan
Kelompok A dan Kelompok B memiliki karakteristik yang sama atau homogen. Kelompok A diberi perlakuan dalam hal ini kegiatan
pembelajarannya menggunakan model pelatihan manajemen berbasis kompetensi untuk meningkatkan kreativitas pengelola PKBM model yang
dikembangkan. Kelompok B kegiatan pembelajarannya menggunakan model yang selama ini biasa dilaksanakan. Setelah kegiatan pembelajaran berakhir
kelompok A dan kelompok B diberi tes yang sama. Hasil tes kedua kelompok ini diuji perbedaannya dengan menggunakan statistika melalui uji t.
94
F. Pengecekan Keabsahan Data