34
besar. Selain itu soft skill juga dapat berkembang pada lingkungan anak-anak, dimana dia dibesarkan.
B. Penelitian yang Relevan
Ada beberapa penelitian yang pernah dilakukan oleh peneliti sebelumnya yang ada kaitan dengan judul penelitian penulis, di antaranya:
1. Endang Mulyatiningsih 2012 Tujuan penelitian ini adalah mengkaji
keterampilan-keterampilan soft yang diperlukan guru atau dosen untuk mendukung kompetensi professional. Keterampilan lunak soft skills
merupakan bagian dari kompetensi kepribadian yang sudah ditetapkan undang-undang menjadi salah satu kompetensi yang harus dimiliki oleh
guru dan dosen. Soft skill merupakan kompetensi yang abstrak. Data hasil pengukuran soft skill berupa dampak yang positif atau negatif dalam
interaksi manusia. Ada berbagai macam soft skill yang dapat diidentifikasi sesuai dengan tuntutan bidang keahlianpekerjaan. Keterampilan soft yang
diperlukan dalam pekerjaan dosen antara lain berupa keterampilan interpersonal seperti: keterampilan menjalin hubungan, bekerja dalam tim,
keterampilan menyajikan materi pelajaran, negosiasi, dan menyampaikan gagasan dalam bentuk tulisan. Keterampilan soft yang berhubungan
dengan karakteristik kepribadian antara lain: dapat menghormati orang lain, memiliki motivasi kerja yang tinggi, disiplin, percaya diri,
pengendalian diri, self esteem, rasa tanggung jawab, mampu memutus stres, mengambil keputusan yang efektif, melatih inisiatif, dan mudah beradaptasi
35
dengan lingkungan budaya yang berlainan. Dosen yang ingin sukses, selain dituntut memiliki kemampuan untuk mengikuti perubahan teknologi dan
industri mereka juga harus memiliki motivasi kerja tinggi, pantang menyerah dalam mengahadapi kesulitan.
2. Naniek Prihatiningtyas 2009. Penelitian Naniek berangkat dari
permasalahan sistem pendidikan Indonesia yang cenderung menekankan aspek kognitif berupa prestasi belajar, dibanding aspek lainnya. Di sisi lain
dunia kerja mempersyaratkan lulusan yang diterima adalah yang memiliki kemampuan teknis hard skill dan soft skill yang baik. Penelitian ini ingin
mengetahui sejauh mana sistem pendidikan di Politeknik TEDC Bandung yang disebut pendidikan berbasis karakter PBK mampu membentuk soft
skill mahasiswa. Sistem PBK menekankan pembentukan kebiasaan melalui
penguasaan pengetahuan, keterampilan, kemauan, dan dilakukan melalui repetisi. Soft skill mahasiswa meliputi proaktivitas, kebiasaan merujuk pada
tujuan akhir, prioritas, solusi menang-menang, komunikasi empatik, sinergi, dan pembaharuan diri yang seimbang. Tujuan dari penelitian ini adalah
mengkaji secara empirik pengaruh PBK terhadap pengembangan soft skill mahasiswa, sekaligus mengetahui kontribusi PBK terhadap pengembangan
soft skill. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif
dengan pendekatan kuantitatif dengan menggunakan analisis regresi. Populasi yang digunakan adalah Mahasiswa Politeknik TEDC Bandung
Konsentrasi Otomotif Alat Berat sebanyak 64 orang. Data utama dikumpulkan melalui angket dan skala psikologi, kemudian dilanjutkan
36
dengan analisis regresi menggunakan SPSS versi 13. Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh yang kuat penerapan Pendidikan Berbasis
Karakter PBK terhadap pengembangan soft skill Mahasiswa. Persamaan penelitian Endang Mulyatiningsih 2012 dan Naniek
Prihatiningtyas 2009 dengan penelitian yang dilakukan adalah sama-sama mengkaji tentang soft skills. Perbedaan penelitian Endang Mulyatiningsih
2012 dengan penelitian yang dilakukan adalah pada penelitian Endang, soft skill
yang dimaksud adalah soft skills pada diri dosen dan guru, sedangkan pada penelitian yang dilakukan adalah soft skill yang dimiliki siswa. Perbedaan
penelitian Naniek Prihatiningtyas 2009 dengan penelitian yang dilakukan adalah pada penelitian Naniek mengkaji pengaruh pendidikan berbasis karakter
terhadap soft skills mahasiswa, sedangkan pada penelitian ini mengkaji hubungan soft skills dengan prestasi praktik industri siswa.
C. Kerangka Berfikir