Teknik-Teknik Pembelajaran Soft Skill Siswa

32 12 Kerjasama dalam tim 13 Berfikir kritis; Berpikir kritis adalah kemampuan dalam membuat penilaian terhadap satu atau lebih pernyataan dan membuat keputusan yang objektif berdasarkan pada pertimbangan dan fakta yang mendukung. 14 Menghargai pendapat orang lain

b. Teknik-Teknik Pembelajaran

Soft Skill Keterampilan lunak ini merupakan modal dasar manusia untuk berkembang secara maksimal sesuai pribadi masing-masing. Soft skill merupakan hal penting selain dari ilmu pengetahuan yang dipelajari otak. Pembelajaran Soft skill yang bersifat abstrak lebih berada pada ranah afektif olah rasa dan psikomotor olah laku. Kondisi ini mengakibatkan kita tidak bisa mendapatkan pelajaran Soft skill dari sekolah formal. Soft skill dipelajari dalam kehidupan sosial melalui interaksi sosial. Soft skill dapat dipelajari melalui pengamatan atas perilaku orang lain dan juga atas refleksi tindakan seseorang sebelumnya. Dengan kata lain, Soft skill bisa kita pelajari melalui proses pengasahan, baik dari melihat maupun melakukan sesuatu. Konsep pembelajarannya pun tidak terikat waktu dan tempat, sehingga belajar Soft skill dapat kapan dan dimana saja selama kita berinteraksi dengan orang lain. Beberapa kemungkinan penjelasan bahwa soft skill dilahirkan Elfindri, et all., 2011 melalui: 33 1 Rintangan yang dilalui oleh seseorang, semakin berat rintangan semakin matang dalam menghadapi berbagai masalah. Rintangan itu dilihat sebagai hal yang positif, baik berupa tantangan alam, maupun pekerjaan yang begitu kompleks. 2 Pendidikan formal yang dilalui. Semakin baik pendidikan yang diterima maka semakin kompleks soft skill anak-anak. Begitu pula sebaliknya. Sebuah paket pendidikan yang direncanakan yang dapat meningkatkan soft skill anak-anak akan menyebabkan arahan di sekolah semakin baik. Termasuk dalam proses belajar ada contoh yang bisa dilihat dan ditiru. 3 Lingkungan yang kondusif, yang menyebabkan munculnya berbagai bentuk soft skill. Sebagai contoh ketika lingkungan biasa untuk mendorong seseorang untuk berperilaku dan bertuturkata baik, maka akan lahir generasi yang talenta bahasanya juga baik 4 Learning by doing . Pada bagian terakhir adalah bentuk dimana karakter anak akan terbentuk. Belajar sendiri memang membutukan fasilitas dan arahan, namun ketika kunci-kunci belajar diperoleh secara baik, maka akan memudahkan seseorang untuk menggali sampai diperoleh suatu pemaknaan. Soft skill dapat dilakukan oleh mereka yang paling dekat dengan perkembangan anak. Pertama adalah orang tua, khususnya ibu yang dikembangkan di rumah. Kemudian pengembangan soft skill dapat pula dikembangkan semasa anak-anak menempuh pendidikan di sekolah, tentunya guru berperan 34 besar. Selain itu soft skill juga dapat berkembang pada lingkungan anak-anak, dimana dia dibesarkan.

B. Penelitian yang Relevan

Ada beberapa penelitian yang pernah dilakukan oleh peneliti sebelumnya yang ada kaitan dengan judul penelitian penulis, di antaranya: 1. Endang Mulyatiningsih 2012 Tujuan penelitian ini adalah mengkaji keterampilan-keterampilan soft yang diperlukan guru atau dosen untuk mendukung kompetensi professional. Keterampilan lunak soft skills merupakan bagian dari kompetensi kepribadian yang sudah ditetapkan undang-undang menjadi salah satu kompetensi yang harus dimiliki oleh guru dan dosen. Soft skill merupakan kompetensi yang abstrak. Data hasil pengukuran soft skill berupa dampak yang positif atau negatif dalam interaksi manusia. Ada berbagai macam soft skill yang dapat diidentifikasi sesuai dengan tuntutan bidang keahlianpekerjaan. Keterampilan soft yang diperlukan dalam pekerjaan dosen antara lain berupa keterampilan interpersonal seperti: keterampilan menjalin hubungan, bekerja dalam tim, keterampilan menyajikan materi pelajaran, negosiasi, dan menyampaikan gagasan dalam bentuk tulisan. Keterampilan soft yang berhubungan dengan karakteristik kepribadian antara lain: dapat menghormati orang lain, memiliki motivasi kerja yang tinggi, disiplin, percaya diri, pengendalian diri, self esteem, rasa tanggung jawab, mampu memutus stres, mengambil keputusan yang efektif, melatih inisiatif, dan mudah beradaptasi

Dokumen yang terkait

PENGARUH MOTIVASI DAN PRESTASI PRAKTIK KERJA INDUSTRI TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA PADA SISWA KELAS XI Pengaruh Motivasi Dan Prestasi Praktik Kerja Industri Terhadap Minat Berwirausaha Pada Siswa Kelas XI Jurusan Akuntansi Di Smk Negeri 1 Karanganyar Tahu

0 2 18

PENGARUH MOTIVASI DAN PRESTASI PRAKTIK KERJA INDUSTRI TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA PADA SISWA KELAS XI Pengaruh Motivasi Dan Prestasi Praktik Kerja Industri Terhadap Minat Berwirausaha Pada Siswa Kelas XI Jurusan Akuntansi Di Smk Negeri 1 Karanganyar Tahu

0 2 15

HUBUNGAN PENGALAMAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI DENGAN MINAT SISWA DALAM BERWIRAUSAHA DI SMK MUHAMMADIYAH PRAMBANAN.

1 7 100

PROFIL KOMPETENSI HARD SKILL DAN KOMPETENSI SOFT SKILL SISWA JURUSAN TATA BOGA DI SMK N 3 MAGELANG DALAM PRAKTIK INDUSTRI DI HOTEL.

0 15 14

HUBUNGAN PRESTASI PRAKTIK KERJA INDUSTRI DENGAN KESIAPAN MENTAL KERJA SISWA KELAS III JURUSAN TEKNIK MEKANIK OTOMOTIF SMK MUHAMMADIYAH 1 BAMBANGLIPURO BANTUL.

0 3 113

PENGARUH SOFT SKILL TERHADAP PELAKSANAAN PRAKTIK INDUSTRI SISWA JURUSAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SMK NEGERI 1 ADIWERNA KABUPATEN TEGAL.

0 1 81

PENGARUH SOFT SKILL TERHADAP PELAKSANAAN PRAKTIK INDUSTRI SISWA JURUSAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SMK NEGERI 1 ADIWERNA KABUPATEN TEGAL.

0 0 150

LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) SMK MUHAMMADIYAH 3 KLATEN TENGAH.

0 0 122

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN DI SMK MUHAMMADIYAH 3 KLATEN TENGAH.

8 137 112

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN DI SMK MUHAMMADIYAH 3 KLATEN TENGAH.

0 0 47