Latar Belakang WEDDING CHAPEL DI KUTA SELATAN.

Bab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Bali merupakan salah satu pulau di Indonesia yang mempunyai keanekaragaman jenis budaya, adat istiadat dan seni, dilengkapi dengan pesona wisata alamnya yang sangat indah dan menawan. Tidak heran pulau ini menjadi salah satu pulau dengan tujuan destinasi wisata yang banyak diminati oleh wisatawan. Bukan hanya wisatawan dalam negeri atau domestik saja, namun wisatawan luar negeri juga banyak melakukan perjalanan wisata ke pulau yang terkenal dengan sebutan Pulau Dewata ini. Menurut data Badan Statistik Propinsi Bali BPS Bali, kunjungan wisatawan khususnya wisatawan mancanegara meningkat secara signifikan dari tahun ke tahun. Pada tahun 2010, persentase pertumbuhan jumlah wisatawan mancanegara yang datang ke Bali sebesar 8,01 kemudian meningkat menjadi 9,73 pada tahun berikutnya. Namun pada tahun 2012, wisatawan mancanegara yang datang ke Bali mengalami penurunan persentase hingga 4,34. Namun kenaikan drastis terjadi Bab I Pendahuluan 2 pada tahun 2013 yaitu sebesar 11,16 dan 14,89 pada tahun 2014. Dari bulan Januari 2015 hingga bulan Agustus 2015, ada sebesar 7,25 perkembangan kedatangan wisatawan mancanegara jika dibandingkan dengan tahun 2014. Dilihat dari data ini, dapat disimpulkan bahwa kunjungan wisatawan ke Bali semakin meningkat. Hal ini juga pasti dapat terjadi oleh karena perkembangan sektor pariwisata yang semakin pesat. Setelah adanya peraturan perundangan mengenai perkawinan campuran yang terdapat dalam Undang – Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan dalam Pasal 57 yang menyatakan sebagai berikut : “ yang dimaksud dengan perkawinan campuran dalam Undang – Undang ini adalah perkawinan antara dua orang yang di Indonesia tunduk pada hukum yang berlainan, karena perbedaan kewarganegaraan dan salah satu pihak berkewarganegaraan Indonesia”, perkawinan beda negara yang dilaksanakan di Bali meningkat cukup drastis. Berdasarkan catatan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil kota Denpasar, jumlah Warga Negara Indonesia yang melakukan pernikahan dengan Warga negara Asing pada tahun 2008 sejumlah 100 pasangan. Pada tahun 2009 terjadi kenaikan permohonan akte perkawinan campuran menjadi 104 kemudian turun menjadi 95 pada tahun berikutnya dan pada tahun 2001 mencapai 123 pasangan campuran. Perbandingan yang cukup tinggi jika disandingkan dengan permintaan akte perkawinan Warga Negara Asing di Kabupaten Badung pada tahun 2008 hingga tahun 2011 yang terus meningkat dari angka 220, 247, 366 dan terakhir 459 pasangan. Nyatanya dari jumlah angka tersebut, pernikahan juga dilaksanakan oleh orang-orang luar Bali, bahkan wisatawan mancanegara. Keindahan alam dan keunikan budaya di Bali menjadi impian banyak orang untuk menciptakan kenangan-kenangan. Momen ini hanya terjadi sekali seumur hidup, oleh karena itu banyak orang menginginkan momen ini dirancang dengan indah dan tak terlupakan. Oleh Karena itu, dewasa ini, pernikahan tidak lagi dilakukan hanya di gedung-gedung ibadah saja. Tempat-tempat dengan pesona keindahan seperti pantai, perbukitan, villa dan sawah lebih dipilih untuk dijadikan tempat pernikahan, namun tidak mengurangi esensi kesakralan dan kekudusan pernikahan itu sendiri. Bab I Pendahuluan 3 Kuta Selatan merupakan salah satu kecamatan yang berada di Kabupaten Badung. Luas kecamatan ini mencapai 24,16 luas dari Kabupaten Badung. Kuta Selatan terbagi menjadi 3 desa dan 3 kelurahan, yaitu Desa Ungasan, Desa Kutuh, Desa Pecatu, Kelurahan Benoa, Tanjung Benoa dan Kelurahan Jimbaran. Wilayah Kuta Selatan merupakan salah satu wilayah pariwisata terkenal di Bali. Selain memiliki banyak sekali objek wisata berupa wisata alam pantai dan tebing dan wisata budaya pura luhur, Kecamatan Kuta Selatan termasuk strategis karena berada dekat dengan bandara internasional Ngurah Rai dan mudah dijangkau dari pusat kota Denpasar. Tidak heran tiap tahun banyak penduduk pendatang yang tinggal menetap di Kecamatan Kuta Selatan dan membuka usaha di bidang pariwisata. Melihat adanya potensi wisata, serta melihat kebutuhan dan minat tingkat pernikahan di Bali, maka ketersediaan sarana pernikahan berupa wedding chapel ini layak untuk diadakan.

1.2 Rumusan Masalah