WEDDING CHAPEL DI KUTA SELATAN.
ii KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat dan rahmat-Nya lah penyusunan Laporan Seminar Tugas Akhir by Design yang berjudul
Wedding Chapel di Kuta Selatan ini dapat terselesaikan dengan baik tepat pada waktunya.
Laporan Seminar Tugas Akhir by Design yang berjudul Wedding Chapel di Kuta Selatan ini disusun untuk memenuhi syarat demi menyelesaikan pendidikan Mahasiswa Universitas Udayana, Fakultas Teknik, Jurusan Arsitektur, Program Reguler.
Penulis menyadari bahwa penyusunan Seminar Tugas Akhir ini tentunya tidak terlepas dari bantuan bimbingan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih secara khusus kepada :
1. Bapak Prof. Ir. Ngakan Putu Gede Suardana, MT., PhD., selaku Dekan Fakultas Teknik, Universitas Udayana.
2. Ibu Dr. Ir. Anak Agung Ayu Oka Saraswati, MT., selaku Ketua Jurusan Arsitektur, Universitas Udayana.
3. Bapak Ir. Ida Bagus Gde Primayatna, MErg., selaku Pembimbing Akademik.
4. Bapak Dr. Ir. Syamsul Alam Paturusi, MSP., selaku Dosen Koordinator Seminar Tugas Akhir Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Udayana.
5. Bapak Ir. Nengah Keddy Setiada, MT., selaku Dosen Pembimbing I, atas dorongan, semangat, bimbingan, waktu dan sarannya.
6. Bapak Ir. Ida Bagus Ngurah Bupala, MT., selaku Dosen Pembimbing II, atas dorongan, semangat, bimbingan, waktu dan sarannya.
7. Keluarga besar, Ayah, Ibu, Kakak, dan Adik yang telah memberikan dukungan, bantuan, doa, dan semangat.
8. Rekan-rekan saya yang telah memberikan banyak sekali motivasi dan dukungan yang sangat berarti.
9. Para narasumber, Kak Tania Ewaldine, Pak Gede dan lainnya yang telah memberikan kontribusi besar dalam pengumpulan data sehingga laporan ini dapat diselesaikan tepat waktu.
(2)
iii
10. Kepada Semua pihak yang telah membantu dan membimbing penulis dalam menyusun dan menyelesaikan laporan ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, penulis ucapkan terimakasih.
Penulis dengan segala kerendahan hati mengharapkan bimbingan, saran dan kritik yang bersifat membangun dan bermanfaat bagi kesempurnaan penyusunan Laporan Seminar Tugas Akhir ini. Akhir kata penulis berharap supaya penyusunan Laporan Seminar Tugas Akhir ini bisa bermanfaat bagi semua pihak.
Denpasar, 18 April 2016 Penulis,
Nadia Griselda 1204205027
(3)
iv DAFTAR ISI
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... ii
DAFTAR ISI ... iv
DAFTAR GAMBAR ... vi
DAFTAR TABEL ... viii
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang ... 1
1.2. Rumusan Masalah ... 3
1.3. Tujuan Perancangan ... 3
1.4. Metode Penyusunan Tulisan ... 4
BAB II PEMAHAMAN WEDDING CHAPEL 2.1. Pengertian Wedding ... 6
2.1.1 Pernikahan Legal (legal wedding ceremony) ... 8
2.1.2 Pernikahan Religi (Religious Ceremony) ... 8
2.1.3 Renewal of Vow... 8
2.2. Tahapan Pernikahan ... 9
2.3. Pengertian Chapel ... 9
2.4. Wedding Chapel ... 10
2.5. Kajian mengenai budaya wisatawan mancanegara dengan agama Kristiani ... 11
2.6. Prosesi Pemberkatan Pernikahan ... 11
2.7. Fasilitas Wedding Chapel ... 13
2.8. Jasa pendukung Acara Pernikahan ... 14
2.9. Studi Banding Objek Sejenis ... 15
2.9.1. Noah Chapel Bali ... 16
2.9.2. Conrad Bali ... 24
2.9.3. Blue Point Chapel ... 29
2.10. Spesifikasi Wedding Chapel... 32
BAB III STUDI PERENCANAAN WEDDING CHAPEL DI KUTA SELATAN 3.1. Potensi Lokal Kabupaten Badung ... 35
3.1.1 Kondisi Fisik Kabupaten Badung ... 35
3.1.2 Kondisi Non-Fisik Kabupaten Badung ... 37
3.2. Potensi Lokal Kecamatan Kuta Selatan ... 38
3.2.1 Kondisi Fisik Kecamatan Kuta Selatan ... 38
3.2.2 Kondisi Non-Fisik Kecamatan Kuta Selatan ... 41
3.3. Pendekatan tentang Pengadaan Wedding Chapel di Kuta Selatan ... 51
3.4. Spesifikasi Khusus ... 53
3.4.1 Lokasi ... 53
3.4.2 Lingkup Pelayanan dan Sasaran ... 54
3.4.3 Sistem Manajemen ... 55
3.4.4 Fasilitas ... 55
BAB IV PEMROGRAMAN RUANG 4.1. Tema rancangan ... 57
4.1.1 Pengertian Tema ... 57
4.1.2 Pendekatan Tema ... 58 DAfTAR ISI
(4)
v
4.1.3 Penentuan Tema ... 59
4.1.4 Penerapan Tema ... 60
4.2. Program Ruang ... 61
4.2.1 Program Fungsional ... 61
4.2.2 Program Performansi... 70
4.2.3 Program Arsitektural ... 77
4.3. Pemrograman Tapak ... 85
4.3.1 Studi kebutuhan Tapak ... 85
4.3.2 Analisis pemilihan tapak ... 85
4.3.3 Analisis Tapak ... 92
BAB V PEMROGRAMAN RUANG 5.1. Konsep Perancangan Tapak ... 98
5.1.1 Konsep Zoning ... 98
5.1.2 Konsep Entrance ... 101
5.1.3 Konsep Bentuk dan Pola Massa ... 103
5.1.4 Konsep Sirkulasi Tapak ... 105
5.1.5 Konsep Parkir ... 106
5.1.6 Konsep Ruang Luar ... 107
5.2. Konsep Perancangan Bangunan ... 111
5.2.1 Konsep Entrance Bangunan ... 111
5.2.2 Konsep Tampilan Bangunan ... 113
5.2.3 Konsep Ruang Dalam ... 114
5.2.4 Konsep Struktur Bangunan ... 115
5.3. Konsep Perancangan Utilitas ... 118
DAFTAR PUSTAKA ... 124
(5)
vi DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Sketsa Denah Gereja Masa Arsitektur Kristen Lama ... 13
Gambar 2.2 Noah Chapel Bali ... 16
Gambar 2.3 Lokasi Noah Chapel ... 16
Gambar 2.4 Susunan Organisasi Noah Chapel Bali ... 17
Gambar 2.5 Desain Noah Chapel Bali ... 18
Gambar 2.6 Interior Kapel ... 20
Gambar 2.7 Bridal Villa... 21
Gambar 2.8 Ruang untuk Acara Bebas... 22
Gambar 2.9 Taman atau Ruang Terbuka ... 22
Gambar 2.10Restoran ... 23
Gambar 2.11Bangunan Pengelola ... 24
Gambar 2.12Lokasi Invinity ... 25
Gambar 2.13Infinity Chapel , Conrad Bali ... 25
Gambar 2.14Conrad Resort ... 26
Gambar 2.15Conrad Suite ... 27
Gambar 2.16Infinity Chapel ... 28
Gambar 2.17Lokasi Blue Point Chapel ... 29
Gambar 2.18Blue Point Chapel ... 30
Gambar 3.1 Peta Pulau Bali dan Kabupaten Badung ... 36
Gambar 3.2 Peta Kecamatan Kuta Selatan ... 39
Gambar 3.3 Penggunaan Lahan Kecamatan Kuta Selatan ... 40
Gambar 3.4 Jumlah Penduduk Kecamatan Kuta Selatan Tahun 2013 ... 42
Gambar 3.5 Persentase Tenaga Kerja Tahun 2011-2013 ... 44
Gambar 3.6 Struktur Organisasi Wedding Chapel ... 55
Gambar 4.1 Alur kegiatan calon pengantin ... 66
Gambar 4.2 Alur kegiatan keluarga pengantin ... 67
Gambar 4.3 Alur kegiatan tamu undangan ... 67
Gambar 4.4 Alur kegiatan pendeta dan pemusik ... 67
Gambar 4.5 Alur kegiatan wedding organizer ... 68
Gambar 4.6 Alur kegiatan fotografer ... 68
Gambar 4.7 Alur kegiatan staff dan pengelola... 68
Gambar 4.8 Asumsi Jumlah keluarga mempelai ... 79
Gambar 4.9 Hubungan ruang makro ... 84
Gambar 4.10Hubungan ruang mikro ... 84
Gambar 4.11Akses makro ... 85
Gambar 4.12Perkiraan lokasi proyek ... 87
Gambar 4.13Alternatif 1 ... 88
Gambar 4.14Alternatif 2 ... 89
Gambar 4.15Peta lokasi menuju tapak ... 92
Gambar 4.16Bentuk tapak ... 92
Gambar 4.17Tampak sekeliling tapak ... 93
Gambar 4.18Pemandangan dari tapak ... 94
Gambar 4.19Kontur Tapak ... 94
Gambar 4.20Geologis tapak ... 95
Gambar 4.21Iklim makro ... 95
Gambar 4.22Kebisingan ... 96 DAFTAR GAMBAR
(6)
vii
Gambar 5.1 Tampak site ... 99
Gambar 5.2 Sempadan jurang ... 100
Gambar 5.3 Zoning site ... 100
Gambar 5.4 Entrance tapak ... 102
Gambar 5.5 Denah entrance tapak ... 102
Gambar 5.6 Gate Entrance tapak ... 103
Gambar 5.7 Bentuk dan Pola Massa ... 105
Gambar 5.8 Konsep Parkir ... 107
Gambar 5.9 Area outdoor ... 109
Gambar 5.10Ruang pasif ... 109
Gambar 5.11Tanaman lokal ... 110
Gambar 5.12Entrance bangunan ... 112
Gambar 5.13Entrance menuju kapel ... 112
Gambar 5.14Tampilan kapel ... 114
Gambar 5.15Material lokal ... 115
Gambar 5.16Stuktur wedding chapel ... 116
Gambar 5.17Sistem Kelistrikan ... 119
Gambar 5.18Sistem pengelolaan air bersih ... 120
Gambar 5.19Kolam tampung ... 121
Gambar 5.20APAR (1); Heat detectore (2); Sprinkler (3) ... 122
Gambar 5.21Dinding tidak rata ... 123
(7)
viii DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Kesimpulan Objek Sejenis ... 31
Tabel 3.1 Banyaknya Wisatawan Mancanegara yang Datang Langsung ke Bali per Bulan Tahun 2010-2014 ... 37
Tabel 3.2 Pengajuan Permohonan Akte Perkawinan Menurut Kewarganegaraan di Kabupaten Badung tahun 2011 ... 42
Tabel 3.3 Kedatangan Wisman Langsung ke Bali Menurut Kebangsaan bulan Agustus 2015 ... 45
Tabel 3.4 Banyaknya Hotel Bintang dan Melati Akhir Tahun 2013 ... 46
Tabel 3.5 Daftar Wedding Chapel dan Venue di Kuta Selatan ... 47
Tabel 3.6 Persentase Wisman yang Berkunjung ke Bali Berdasarkan Daya Tarik Utama untuk Berkunjung ke Bali ... 48
Tabel 3.7 Persentase Kunjungan Wisman ke Bali Berdasarkan Jenis Daya Tarik Wisata Alam yang Diminati ... 49
Tabel 3.8 Daftar Objek Wisata di Kuta Selatan ... 50
Tabel 3.9 Analisis S.W.O.T ... 52
Tabel 4.1 Jumlah kebutuhan vila ... 65
Tabel 4.2 Jumlah Staff dan Pengelola Wedding Chapel di Kuta Selatan ... 66
Tabel 4.3 Kebutuhan ruang ... 69
Tabel 4.4 Program performansi ... 71
Tabel 4.5 Studi kapasitas objek sejenis ... 77
Tabel 4.6 Studi besaran ruang ... 80
Tabel 4.7 Pembobotan kriteria ... 91
Tabel 4.8 Penilaian tapak ... 91
(8)
Bab I Pendahuluan
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Bali merupakan salah satu pulau di Indonesia yang mempunyai keanekaragaman jenis budaya, adat istiadat dan seni, dilengkapi dengan pesona wisata alamnya yang sangat indah dan menawan. Tidak heran pulau ini menjadi salah satu pulau dengan tujuan destinasi wisata yang banyak diminati oleh wisatawan. Bukan hanya wisatawan dalam negeri atau domestik saja, namun wisatawan luar negeri juga banyak melakukan perjalanan wisata ke pulau yang terkenal dengan sebutan Pulau Dewata ini.
Menurut data Badan Statistik Propinsi Bali (BPS Bali), kunjungan wisatawan khususnya wisatawan mancanegara meningkat secara signifikan dari tahun ke tahun. Pada tahun 2010, persentase pertumbuhan jumlah wisatawan mancanegara yang datang ke Bali sebesar 8,01% kemudian meningkat menjadi 9,73% pada tahun berikutnya. Namun pada tahun 2012, wisatawan mancanegara yang datang ke Bali mengalami penurunan persentase hingga 4,34%. Namun kenaikan drastis terjadi
(9)
Bab I Pendahuluan
2
pada tahun 2013 yaitu sebesar 11,16% dan 14,89% pada tahun 2014. Dari bulan Januari 2015 hingga bulan Agustus 2015, ada sebesar 7,25% perkembangan kedatangan wisatawan mancanegara jika dibandingkan dengan tahun 2014. Dilihat dari data ini, dapat disimpulkan bahwa kunjungan wisatawan ke Bali semakin meningkat. Hal ini juga pasti dapat terjadi oleh karena perkembangan sektor pariwisata yang semakin pesat.
Setelah adanya peraturan perundangan mengenai perkawinan campuran yang terdapat dalam Undang – Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan dalam Pasal 57 yang menyatakan sebagai berikut : “ yang dimaksud dengan perkawinan campuran dalam Undang – Undang ini adalah perkawinan antara dua orang yang di Indonesia tunduk pada hukum yang berlainan, karena perbedaan kewarganegaraan dan salah satu pihak berkewarganegaraan Indonesia”, perkawinan beda negara yang dilaksanakan di Bali meningkat cukup drastis. Berdasarkan catatan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil kota Denpasar, jumlah Warga Negara Indonesia yang melakukan pernikahan dengan Warga negara Asing pada tahun 2008 sejumlah 100 pasangan. Pada tahun 2009 terjadi kenaikan permohonan akte perkawinan campuran menjadi 104 kemudian turun menjadi 95 pada tahun berikutnya dan pada tahun 2001 mencapai 123 pasangan campuran. Perbandingan yang cukup tinggi jika disandingkan dengan permintaan akte perkawinan Warga Negara Asing di Kabupaten Badung pada tahun 2008 hingga tahun 2011 yang terus meningkat dari angka 220, 247, 366 dan terakhir 459 pasangan. Nyatanya dari jumlah angka tersebut, pernikahan juga dilaksanakan oleh orang-orang luar Bali, bahkan wisatawan mancanegara.
Keindahan alam dan keunikan budaya di Bali menjadi impian banyak orang untuk menciptakan kenangan-kenangan. Momen ini hanya terjadi sekali seumur hidup, oleh karena itu banyak orang menginginkan momen ini dirancang dengan indah dan tak terlupakan. Oleh Karena itu, dewasa ini, pernikahan tidak lagi dilakukan hanya di gedung-gedung ibadah saja. Tempat-tempat dengan pesona keindahan seperti pantai, perbukitan, villa dan sawah lebih dipilih untuk dijadikan tempat pernikahan, namun tidak mengurangi esensi kesakralan dan kekudusan pernikahan itu sendiri.
(10)
Bab I Pendahuluan
3
Kuta Selatan merupakan salah satu kecamatan yang berada di Kabupaten Badung. Luas kecamatan ini mencapai 24,16% luas dari Kabupaten Badung. Kuta Selatan terbagi menjadi 3 desa dan 3 kelurahan, yaitu Desa Ungasan, Desa Kutuh, Desa Pecatu, Kelurahan Benoa, Tanjung Benoa dan Kelurahan Jimbaran. Wilayah Kuta Selatan merupakan salah satu wilayah pariwisata terkenal di Bali. Selain memiliki banyak sekali objek wisata berupa wisata alam (pantai dan tebing) dan wisata budaya (pura luhur), Kecamatan Kuta Selatan termasuk strategis karena berada dekat dengan bandara internasional Ngurah Rai dan mudah dijangkau dari pusat kota Denpasar. Tidak heran tiap tahun banyak penduduk pendatang yang tinggal menetap di Kecamatan Kuta Selatan dan membuka usaha di bidang pariwisata.
Melihat adanya potensi wisata, serta melihat kebutuhan dan minat tingkat pernikahan di Bali, maka ketersediaan sarana pernikahan berupa wedding chapel
ini layak untuk diadakan.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang perancangan di atas didapatkan beberapa rumusan masalah, antara lain:
1. Bagaimana persepsi masyarakat mengenai kebudayaan pernikahan? 2. Bagaimana lingkup pelayanan sarana pernikahan Wedding Chapel ini? 3. Bagaimana fasilitas yang dapat menunjang kegiatan pernikahan di Wedding
Chapel?
4. Bagaimana merencanakan ruangan yang bisa digunakan untuk berbagai macam jenis dan budaya pernikahan?
1.3 Tujuan Perancangan
Dari beberapa rumusan masalah di atas penulis mendapatkan beberapa tujuan perancangan diantaranya adalah
1. Merancang sebuah kapel untuk melakukan prosesi pernikahan Kristiani dan dengan gaya internasional.
2. Merancang Wedding Chapel dengan lingkup pelayanan dan sasaran yang tepat dengan baik.
(11)
Bab I Pendahuluan
4
3. Merancang Wedding Chapel yang dilengkapi dengan fasilitas penunjang sehingga dapat mewadahi aktivitas di dalamnya.
4. Merancang ruangan yang bisa digunakan untuk berbagai macam jenis dan budaya pernikahan namun tetap menyertakan kebudayaan lokal dan tema rancangan.
1.4 Metode Penyusunan Tulisan
Penulisan seminar tugas akhir dilakukan untuk mendapatkan konsep dan gambaran pra-rancang yang nantinya dapat digunakan untuk landasan perancangan studio tugas akhir. Metode penyusunan tulisan yang digunakan yaitu metode yang terstruktur (metode glass box) dengan melalui beberapa proses tahapan. Proses dimulai dengan pengumpulan informasi yang dianalisis dan dievaluasi sehingga didapatkan keluaran yang dapat menjawab kebutuhan yang akan dirancang. Tahapan-tahapan perancangan tersebut adalah:
1.4.1 Planning
a. Ide / Gagasan
Perencanaan dimulai dengan penentuan judul, latar belakang, perumusan masalah hingga tujuan perancangan.
b. Pengumpulan Data
Menurut Suryabrata, dalam bukunya yang berjudul Metodologi Penelitian (2003:39), pengumpulan data dapat dibagi menjadi 2 menurut cara memperolehnya, yaitu:
Data Primer
Data primer yaitu data yang langsung dikumpulkan oleh peneliti (atau petugas-petugasnya) dari sumber pertamanya. Biasanya data ini didapatkan dari hasil wawancara atau survei kepada subjek-subjek yang berkaitan dengan objek rancangannya.
Data Sekunder
Data sekunder itu biasanya telah tersusun dalam bentuk dokumen-dokumen. Data ini bisa didapatkan dengan cara observasi langsung ke lapangan ataupun melalui kajian literatur (buku, jurnal dan bacaan
(12)
Bab I Pendahuluan
5
lainnya) sehingga perancang mendapatkan gambaran secara garis besar objek sejenis yang menjadi acuan perancangan.
1.4.2 Programming
Tahapan programming diawali dengan mengetahui kebutuhan dasar pada fungsi bangunan. Hasil yang akan dicapai nantinya yaitu adanya kesimpulan kebutuhan ruang, dimensi dan beberapa pertimbangan lainnya terkait dengan fasilitas utama dan penunjang untuk mewadahi kegiatan proses pernikahan.
1.4.3 Designing
Kelanjutan dari proses programming adalah proses desain. Konsep-konsep yang telah didapatkan sebelumnya ditransformasikan dalam bentuk desain. Untuk selanjutnya, transformasi desain ini akan menjadi rujukan menyeluruh untuk semua fungsi dan fasilitas yang ada di Wedding Chapel.
(13)
Bab II Pemahaman Wedding Chapel
6
BAB II
PEMAHAMAN
WEDDING CHAPEL
2.1 Pengertian Wedding
Wedding dalam bahasa indonesia artinya adalah pernikahan. Nikah, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti ikatan (akad) perkawinan yang dilakukan sesuai dengan ketentuan hukum dan ajaran agama. Di negara kita, hal-hal yang berkaitan tentang perkawinan sudah diatur dalam peraturan perundangan negara. Dalam bab 1 pasal 1 Undang-Undang RI nomor 1 tahun 1974 telah disebutkan bahwa “Perkawinan adalah ikatan lahir batin antara seorang pria dan seorang wanita sebagai suami istri dengan tujuan membentuk keluarga atau rumah tangga yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa.”. Disebutkan selanjutnya pada bab 1 pasal 2 bahwa “Perkawinan adalah sah apabila dilakukan menurut hukum masing-masing agama dan kepercayaannya itu.” Sehingga sah atau tidaknya suatu pernikahan tidak hanya ditentukan oleh aturan hukum pemerintahan saja namun juga bergantung pada ajaran dan kepercayaan agama masing-masing. Pengesahan pernikahan secara hukum biasanya tertulis pada dokumen pernikahan negara dan ditanda tangani oleh pihak-pihak yang terkait.
(14)
Bab II Pemahaman Wedding Chapel
7
Pencatatan perkawinan di Indonesia dicatat oleh Dinas Catatan Sipil di daerah masing-masing.
Dalam hukum di Indonesia, pernikahan bisa dilakukan oleh sesama warna negara indonesia maupun oleh dua orang yang berbeda kewarganegaraan dan salah satu pihak adalah warga negara Indonesia. Pernikahan berbeda kewarganegaraan ini dicantumkan dalam UU nomor 1 tahun 1974 tentang Perkawinan, yaitu pada bab XII bagian ketiga, pasal 57 mengenai Perkawinan Campuran, “ Yang dimaksud dengan perkawinan campuran dalam Undang-Undang ini ialah perkawinan antara dua orang yang di Indonesia tunduk pada hukum yang berlainan, karena perbedaan kewarga-negaraan dan salah satu pihak berkewarganegaraan Indonesia.” Pengaplikasian hukum mengenai perkawinan campuran ini lebih banyak dilakukan oleh masyarakat di Bali. Mengingat Bali merupakan pulau yang banyak dikunjungi oleh wisatawan mancanegara yang mempunyai kewarganegaraan dan kebudayaan yang berbeda-beda. Para orang asing ini juga dikenal ramah dengan masyarakat setempat sehingga tidak sedikit hubungan ini berakhir pada jenjang pernikahan.
Dalam agama kristen dan katolik, pernikahan merupakan sebuah ikatan suami istri yang menjadi satu kesatuan. Pengertian ini dilandasi sebuah ayat Alkitab, yaitu pada Efesus 5:31 yang berbunyi, “Sebab itu laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya itu menjadi satu daging.” Dari ayat tersebut dapat disimpulkan bahwa hubungan suami istri merupakan suatu kesatuan yang intim dan hubungan yang paling dekat. Esensi pernikahan kristiani adalah pernikahan yang dilandasi oleh kasih agape. Kasih agape lebih sering dikenal dengan kasih sejati, dimana kasih agape merupakan perbuatan kasih tanpa syarat yang tidak mementingkan diri sendiri, kasih yang peduli dan tanpa syarat. Kasih agape pada sesama merupakan peneladanan dari kasih Kristus yang juga ditulis di Alkitab dalam 1 Korintus 13:4 yang berbunyi, “Kasih itu sabar, kasih itu murah hati, ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong.” Atas dasar kasih inilah sebuah pernikahan Kristiani berlaku satu kali seumur hidup, artinya pernikahan yang kudus dan abadi tanpa perceraian. “Demikianlah mereka bukan lagi dua, melainkan satu. Karena itu, apa yang telah dipersatukan oleh Allah, tidak boleh diceraikan oleh manusia.”
(15)
Bab II Pemahaman Wedding Chapel
8
(Matius 19:6) dari ayat tersebut dapat dilihat bahwa adanya campur tangan Allah dalam pernikahan sehingga pernikahan kristiani adalah pernikahan tanpa perceraian.
Menurut situs tentangbali.wordpress.com, ada tiga tipe pernikahan yang biasa dilaksanakan di Bali, yaitu:
2.1.1 Pernikahan Legal (legal wedding ceremony)
Pernikahan legal adalah pernikahan yang mana disahkan dan dilegalkan dengan 2 sertifikat (sertifikat religi dan sertifikat catatan sipil) yang berlaku dan sah di semua negara. Ada lima agama yang disahkan di Indonesia, diantaranya adalah Islam, Kristen, Kaatolik, Hindu, dan Budha. Menikah secara legal di Bali dilakukan dengan 2 cara, yang pertama yaitu menikah secara agama dipimpin oleh pemuka agama, lalu dilanjutkan dengan menikah secara sipil oleh Kantor Catatan Sipil. Keduanya bisa dilakukan di satu lokasi maupun di dua lokasi sesuai dengan kesepakatan pasangan dan pihak terkait.
2.1.2 Pernikahan Religi (Religious Ceremony)
Pernikahan Religi adalah pernikahan yang dilakukan oleh pemimpin/pemuka agama (untuk Protestan dilakukan oleh pastor, untuk Katolik dilakukan oleh room, untuk Hindu oleh Pemangku, untuk Budha oleh pendeta dan untuk Islam oleh Penghulu). Pernikahan religi hanya legal secara agama saja dengan bukti sertifikat religi. Pernikahan ini biasanya dilakukan oleh pasangan yang ingin menikah terlebih dahulu, ataupun pasangan yang sudah menikah secara legal tetapi ingin menikah lagi.
2.1.3 Renewal of Vow
Renewal of Vows adalah pernikahan bagi pasangan yang ingin kembali mengulang ikrar janji perkawinan. Proses acara hampir sama dengan pernikahan religi dan tidak ada sertifikat legalnya hanya sertifikat Renewal of Vow. Pernikahan ini berlaku untuk pasangan yang beragama Kristen, Katolik, Budha dan Hindu. Pasangan beragama Muslim hanya diperbolehkan melakukan pernikahan secara legal.
(16)
Bab II Pemahaman Wedding Chapel
9 2.2 Tahapan Pernikahan
Pernikahan yang sah tidak hanya bergantung pada hukum negara namun juga tergantung pada agama dan kepercayaan masing-masing. Pencatatan pernikahan secara hukum negara didata oleh Dinas Catatan Sipil masing-masing daerah. Menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 1975 tentang Perkawinan Bab II Pasal 3 ayat (1), disebutkan bahwa setiap orang yang akan melangsungkan perkawinan harus memberitahukan kehendaknya itu kepada Pegawai Pencatat di tempat perkawinan akan dilangsungkan. Pemberitahuan dan pengurusan administrasi negara mengenai pencatatan surat nikah tersebut dilakukan sekurang-kurangnya 10 hari kerja sebelum perkawinan dilangsungkan. Secara umum, biasanya penandatanganan surat nikah ini dilakukan setelah upacara pernikahan agama masing-masing berlangsung.
Dalam agama Kristen dan Katolik sendiri, pernikahan biasanya diawali dengan pengisian formulir pemberkatan nikah yang diurus di sekretariat gereja masing-masing. Setelah melengkapi persyaratan administrasi, tahap selanjutnya yang harus dilakukan mempelai adalah mengikuti konseling pra-nikah. Pada tahap ini, calon pengantin akan diberi pelajaran mengenai kehidupan rumah tangga menurut iman Kristiani. Masa konseling bergantung pada gereja masing-masing. Tahapan terakhir adalah pemberkatan nikah yang dipimpin oleh pendeta, pastor atau romo.
Sedangkan untuk pernikahan campuran, dimana calon mempelai mempunyai kewarganegaraan yang berbeda, dan salah satunya adalah warga negara Indonesia, maka Dinas Catatan Sipil memerlukan data administrasi persyaratan khusus menyangkut identitas mempelai, seperti surat keterangan imigrasi, surat keterangan tempat tinggal, surat izin menikah dari kedutaan, dsb.
2.3 Pengertian Chapel
Menurut wikipedia.org, chapel yang dalam bahasa Indonesia ditulis “kapel” merupakan sebuah gereja kecil, tempat ibadah sekunder umat Kristiani. Chapel bisa merupakan milik perseorangan maupun milik lembaga atau bagian dari gereja besar. Chapel memiliki sifat ruang yang formal karena digunakan untuk kegiatan yang membutuhkan ketenangan serta kekhusyukan sendiri. Tidak heran biasanya bangunan chapel mempunyai bentuk yang kaku dan sesuai dengan filosofis dan
(17)
Bab II Pemahaman Wedding Chapel
10
pengertian dalam agama itu sendiri. Namun seiring perkembangan jaman dan potensi pariwisata, desain chapel sudah banyak dan bervariasi serta lebih mengarah kepada bisnis komersial, sehingga keluaran yang didapatkan adalah bentuk chapel
yang unik dengan penggunaan material yang mendukung demi mencapai keindahan tampak bangunan dan memaksimalkan view yang didapatkan.
2.4 Wedding Chapel
Dari beberapa pengertian perkawinan (wedding) dan kapel (chapel) pada subbab sebelumnya, dapat diambil kesimpulan bahwa kapel perkawinan atau
wedding chapel adalah gereja kecil yang difungsikan sebagai wadah kegiatan pemberkatan nikah. Tidak semua agama bisa menggunakan chapel sebagai tempat mengesahkan hubungan pernikahan. Agama Kristen memperbolehkan acara pemberkatan nikah diadakan di gereja maupun di luar gedung gereja seperti
wedding chapel. Namun berbeda dengan Agama Katolik yang melarang umatnya untuk mengadakan prosesi sakramen pernikahan di luar gedung gereja. Sakramen pernikahan yang diadakan di luar gedung gereja Katolik bisa didapatkan hanya ada sesuatu hal yang darurat, dan atau mendapatkan persetujuan dari paroki atau bagian keuskupan di gerejanya. Hal mendasar yang harus diutamakan adalah terbentuknya suasana yang sakral dan kudus dari setiap acara pemberkatan nikah yang dilakukan.
Wedding chapel biasanya dikelola oleh pribadi maupun manajemen, yang terpisah atau bahkan tidak berhubungan dengan komplek gereja seperti pengertian aslinya. Alasan utama orang melakukan pemberkatan nikah di Wedding Chapel
adalah untuk mendapatkan suasana baru yang berbeda dan untuk hal dokumentasi kenangan yang tidak dapat diulang kembali. Selain itu, wedding chapel juga digunakan untuk memperbaharui perjanjian nikah atau bahkan untuk pemberkatan nikah bagi orang yang pernah bercerai karena terkadang ada beberapa gereja yang memiliki prinsip untuk tidak menerima pemberkatan nikah bagi mereka yang sudah pernah bercerai. Penggunaan wedding chapel juga terkesan lebih fleksibel dan cenderung tidak ribet karena mereka menyediakan jasa paket komplit acara pernikahan mulai dari penyewaan chapel hingga pemenuhan kebutuhan organisir acara dengan harga yang terjangkau.
(18)
Bab II Pemahaman Wedding Chapel
11 2.5 Kajian mengenai budaya wisatawan mancanegara dengan agama
kristiani
Pernikahan memiliki banyak persepsi di kalangan masyarakat. Perbedaan persepsi yang sangat kontras dapat dilihat dari sudut pandang, pemikiran dan kebiasaan orang timur, khususnya Indonesia dengan orang barat. Kebudayaan Timur menganggap pernikahan merupakan suatu yang penting, agamawi dan membutuhkan komitmen satu sama lain. Kebiasaan ini membuat pernikahan lebih bersifat sakral dan suci. Sedangkan kebiasaan Barat umumnya menganggap pernikahan sebagai suatu perayaan kebahagiaan pasangan, oleh karena itu pernikahan lebih cenderung bersifat selebrasi atau pesta perayaan semata. Kedua sudut pandang mengenai pernikahan ini menjadi sebuah titik acuan untuk menetapkan spesifikasi proyek nantinya.
Prosesi pernikahan agama Kristen banyak digunakan dan seolah-olah menjadi tren gaya pernikahan internasional. Pernikahan bergaya internasional banyak digunakan oleh orang-orang mancanegara. Walaupun calon mempelai tidak menganut Kristen, namun gaya internasional (prosesi pernikahan Kristen) tetap digunakan untuk gaya pernikahan mereka. Namun fungsi pendeta sebagai pemimpin agama yang memberkati pernikahan dalam hal ini diganti dengan teman atau kerabat terdekat yang menyatukan dengan membacakan perjanjian pernikahan. Dapat disimpulkan bahwa kapel bisa digunakan sebagai tempat pemberkatan pernikahan oleh mereka yang beragama Kristen dan bagi mereka, dalam hal ini adalah wisatawan mancanegara yang menggunakan pernikahan bergaya internasional. Pada dasarnya keputusan ini menjadi kebijakan petinggi agama masing-masing calon pengantin.
2.6 Prosesi Pemberkatan Pernikahan
Pembahasan mengenai prosesi pemberkatan nikah ini bertujuan untuk merumuskan kebutuhan ruang yang digunakan pada fungsi utama, yaitu pada
wedding chapel.
Menurut wawancara yang penulis lakukan, persiapan pernikahan dilakukan sekurang-kurangnya 6 bulan sebelum hari pernikahan dilakukan. Hal ini bertujuan untuk mempersiapkan baik konsep acara, peralatan hingga waiting list kapel yang akan digunakan. Setiap wedding venue ataupun wedding chapel mempunyai
(19)
Bab II Pemahaman Wedding Chapel
12
kebijakan masing-masing dalam mempersiapkan acara pernikahan yang berlangsung. Kebijakan tersebut tentang fasilitas persiapan pernikahan yang disediakan seperti persiapan makeup dan berganti pakaian. Tahan persiapan sebelum pemberkatan berlangsung meliputi:
1. Persiapan make up dan pakaian pernikahan (kebijakan masing-masing
wedding venue dan wedding chapel)
2. Menunggu sampai acara pemberkatan berlangsung (kebijakan masing-masing wedding venue dan wedding chapel)
3. Menuju wedding chapel atau wedding venue
Selama tahap persiapan pernikahan berlangsung jika ada undangan yang datang, mereka bisa duduk di tempat yang disediakan di luar wedding chapel.
Biasanya tempat duduk di kapel digunakan untuk keluarga terdekat, pendeta dan pemusik. Setelah persiapan pernikahan, acara dilanjutkan dengan prosesi pernikahan. Prosesi pemberkatan nikah Kristen dapat dijabarkan dalam poin-poin berikut ini:
1. Prelude (mempelai memasuki ruangan kapel atau venue) 2. Votum (pembukaan oleh Pendeta)
3. Menyanyi bersama 4. Doa Pembukaan 5. Menyanyi bersama
6. Doa menyambut firman Tuhan 7. Pemberitaan firman Tuhan
8. Upacara peneguhan nikah (pertanyaan peneguhan nikah) 9. Ikatan Janji setia suami istri
10.Pengenaan cincin pernikahan 11.Peneguhan dan pemberkatan nikah 12.Pembukaan kerudung
13.Penyerahan alkitab, dan ucapan terimakasih pada orang tua 14.Doa berkat
Setelah acara pemberkatan pernikahan selesai, acara pernikahan biasanya dilanjutkan dengan sesi foto bersama di dalam kapel dan makan bersama para
(20)
Bab II Pemahaman Wedding Chapel
13
undangan di luar gedung kapel. Prosesi pemberkatan nikah ini biasanya berlangsung selama 30 menit hingga 1 jam.
2.7 Fasilitas Wedding Chapel
Wedding chapel sebagai fungsi utama yang mewadahi kegiatan pemberkatam pernikahan sebaiknya dilengkapi dengan fasilitas-fasilitas penunjang. Fasilitas wedding chapel yang lengkap bisa sangat mendukung acara dalam bangunan supaya berlangsung dengan baik dan sesuai dengan rencana.
Arsitektur chapel hampir sama dengan arsitektur gereja pada umumnya dalam skala mikro yang sudah ada sejak masa arsitektur Kristen lama (313-800M). Pada masa itu, gereja memiliki bagian-bagian dalam satu ruangan besar yang digunakan untuk mendukung jalannya ibadah. Bagian-bagian tersebut antara lain (sketsa denah dapat dilihat pada Gambar 2.1):
1. Entrance (pintu masuk) 2. Pelataran (atrium)
3. Nave, merupakan area tempat duduk jemaat yang dibagian depannya terdapat tempat khusus untuk para paduan suara (choir). Tempat ini terpisah menjadi dua oleh adanya aisle.
4. Aisle, merupakan lorong, ruang untuk melakukan sirkulasi yang memisahkan nave satu dengan yang lainnya.
5. Altar, merupakan tempat pendeta atau pastor berdiri memberitakan Firman Tuhan.
6. Apse, merupakan tempat altar berupa semi kubah dan banyak digunakan oleh bangunan gereja bergaya romawi.
Berlatar belakang arsitektur Kristen lama serta melihat prosesi pemberkatan nikah Kristiani, maka ada beberapa space pada wedding chapel yang digunakan untuk menunjang kegiatan di dalamnya, seperti:
(21)
Bab II Pemahaman Wedding Chapel
14
1. Tempat duduk jemaat
Tempat bagi para jemaat sebagai saksi ataupun keluarga dari pengantin untuk duduk dan menyaksikan acara pemberkatan yang berlangsung. Kapasitas masing-masing kapel berbeda-beda dengan rata-rata 30-50 tamu undangan. Tempat duduk berada di kanan dan kiri dipisahkan oleh
aisle.
2. Aisle
Lorong atau tempat sirkulasi tamu keluar dan masuk. Aisle biasanya di dekor atau dihias dengan bunga-bunga karena digunakan sebagai jalan untuk mempelai saat memasuki ruangan kapel menuju altar.
3. Altar
Altar adalah tempat dimana imam atau pendeta serta pengantin berdiri untuk diberkati. Altar biasanya dilengkapi dengan mimbar tempat pendeta meletakkan alkitab.
2.8 Jasa Pendukung Acara Pernikahan
Wedding chapel selain sebagai penyedia tempat pemberkatan pernikahan, juga terkadang menyediakan jasa lain yang sudah termasuk ke dalam paket pernikahan yang ditawarkan. Jasa-jasa tersebut seperti jasa wedding organizer, bridal gown and suit, photography, dan prewedding. Namun ada kalanya client
memilih custom atau tidak menggunakan paket yang ditawarkan dengan alasan tertentu. Biasanya untuk hal ini, ada beberapa jasa pernikahan lain yang ikut berperan aktif dan penting dalam proses pernikahan mulai dari perencanaan hingga berjalannya acara yang direncanakan. Jasa tersebut adalah jasa wedding organizer
(WO). Pembahasan mengenai wedding organizer ini bertujuan untuk mengetahui sasaran pengguna jasa wedding chapel, ruangan yang dibutuhkan terkait persiapan pernikahan, hingga fasilitas dan teknis acara pernikahan.
Arluis Wedding Organizer merupakan salah satu contoh jasa yang mengatur jalannya pernikahan. Wedding organizer (WO) ini terletak di daerah Kedonganan, Jimbaran Bali. Arluis merupakan kantor WO cabang dengan kantor pusatnya yang berada di Jepang. Klien yang ditangani oleh WO ini mayoritas dari Jepang. Klien yang ingin menggunakan jasa WO ini harus menghubungi kantor pusat terlebih dahulu, yaitu di Jepang. Setelah melalui beberapa konsultasi serta
(22)
kesepakatan-Bab II Pemahaman Wedding Chapel
15
kesepakatan dengan kantor pusat, permohonan klien akan diteruskan ke lokasi yang akan dituju untuk acara pernikahan. Karena alasan inilah Arluis cabang Bali mayoritas mendapat klien dari Jepang. Setelah orderan klien masuk ke sistem data kantor cabang, permohonan ini akan segera diproses mulai dari persiapan wedding chapel atau venue, gaun dan jas pengantin, makeup, fotografer yang dipakai, konsep dan teknis acara, dan lain sebagainya.
Prosesi pernikahan yang digunakan adalah pernikahan bergaya internasional namun bahasa yang digunakan adalah bahasa Jepang. Walaupun pengantin bukan beragama Kristen ataupun Katolik, prosesi pernikahan tetap menggunakan pendeta untuk memberkati hubungan pernikahan mereka. Penggunaan pendeta sebagai orang yang memberkati pernikahan biasanya tergantung oleh kesepakatan pengantin. Jika pengantin menolak menggunakan pendeta, biasanya akan digantikan oleh MC ataupun teman terdekat untuk pengucapan janji pernikahan.
Persiapan pernikahan dimulai 3 hari sampai 1 hari sebelum acara pernikahan dilaksanakan. Persiapan pernikahan yang dimaksud dalam hal ini adalah rapat dengan koordinator yang akan memegang acara pernikahan, fitting dress dan suit
pengantin, tes makeup, penjelasan rundown acara, dan kegiatan teknis lainnya. Namun pemesanan pernikahan ini bisa untuk 2 tahun sebelum acara pernikahan ini direncanakan. Pada saat hari pernikahan tiba, ruangan yang perlu dipersiapkan biasanya berupa ruang makeup dan ganti baju, kapel untuk upacara pernikahan, taman atau bale untuk para tamu undangan menunggu, ruangan sound untuk mengatur suara saat ibadah berlangsung, dan ruang persiapan makanan untuk tamu undangan.
2.9 Studi Banding Objek Sejenis
Studi banding dengan objek sejenis yang penulis lakukan bertujuan untuk mendapatkan hasil perbandingan sehingga dapat memberikan hasil yang baik pada saat proses perancangan. Beberapa faktor yang menjadi bahan perbandingan adalah mengenai view yang disuguhkan, paket pernikahan yang ditawarkan, fasilitas utama dan juga fasilitas pendukung.
(23)
Bab II Pemahaman Wedding Chapel
16 2.9.1 Noah Chapel Bali
Noah Chapel Bali adalah sebuah tempat yang mendukung acara pernikahan. Fungsi utama di Noah Chapel Bali adalah wedding chapel yang khusus hanya digunakan untuk pemberkatan pernikahan. Wedding chapel ini menjadi icon karena bentuknya yang unik dan berbeda dengan yang lainnya. Bangunan kapel ini berbentuk kapal besar. (Gambar 2.2)
Gambar 2.2 Noah Chapel Bali
(24)
Bab II Pemahaman Wedding Chapel
17
Noah Chapel Bali berlokasi di Jl. Indraprasta Br. Giri Dharma, Ungasan Kuta Selatan, Bali (Gambar 2.3). Dibangun pada awal tahun 2011 dan pembangunannya membutuhkan waktu 1,5 tahun, dan baru dibuka pada Juli 2012.
Owner sekaligus arsitek Noah Chapel Bali adalah seorang peranakan cina bernama Adi Utama Tanasa atau Adi Tien Sautana. Berikut ini adalah susunan organisasi pada Noah Chapel Bali. (Gambar 2.4)
Menurut Bapak Gede, Manajemen Operator Noah Chapel Bali, minat wisatawan khususnya wisatawan mancanegara yang ingin menikah di Bali cukup tinggi dari tahun ke tahun. Jika dihitung per bulannya, rata-rata Noah Chapel Bali menerima 3 acara pemberkatan pernikahan. Jumlah ini meningkat pada saat musim menikah yaitu pada bulan Juni hingga Juli yang biasanya ada 7 acara pernikahan per bulannya. Mayoritas client yang menggunakan kapel ini adalah wisatawan mancanegara dari Cina, sedangkan untuk wisatawan domestik paling banyak adalah Manado, Jakarta dan Surabaya.
Wedding chapel hanya dikhususkan untuk acara pemberkatan nikah saja, sedangkan untuk acara pesta, makan malam dan lain sebagainya sudah disediakan taman outdoor dan sebuah ruangan yang simpel. Konsep acara yang ditawarkan adalah privat dan kekeluargaan. Sehingga khusus untuk acara yang menunjang pernikahan, kompleks wedding chapel dibuat berdekatan dengan villa 3 bedroom
Gambar 2.4 Susunan Organisasi Noah Chapel Bali
Ow ner
Operat or M anagem ent
Sales Execut ive
Villa Koordinat or
Leader Housekeeping
House keeping
(25)
Bab II Pemahaman Wedding Chapel
18
dimana saat pemberkatan selesai dilakukan, maka pengantin, dan orang tua masing-masing mendapatkan satu villa.
View dan Desain
Noah Chapel Bali dibangun di lahan perbukitan di Jimbaran. Wedding chapel yang berupa bahtera berdiri dengan megah dan menyuguhkan pemandangan perbukitan dan matahari tenggelam jika sore hari. (Gambar 2.5) Konsep yang diambil dari wedding chapel adalah konsep cerita rohani Nabi Nuh, dimana beliau diperintahkan Tuhan untuk membuat sebuah kapal besar atau bahtera keselamatan untuk menyelamatkan keluarga serta hewan-hewan dari sebuah air bah. Bahtera keselamatan ini akhirnya diambil untuk tempat pemberkatan nikah, dimana nantinya diharapkan siapapun yang menggunakan wedding chapel ini untuk pemberkatan nikahnya akan membawa keselamatan bagi keluarganya kelak.
Paket yang ditawarkan
Paket-paket yang ditawarkan ada 3 macam, yaitu:
1. Wedding packages
Pada paket pernikahan ini, penyewaan kapel dibagi menjadi 3 slot waktu, yaitu pagi (09.00-11.00), siang (13.00-15.00) dan sore (16.00-18.00). Waktu ini dinilai cukup karena acara pemberkatan biasanya hanya berlangsung 1jam saja.
(26)
Bab II Pemahaman Wedding Chapel
19
Simply legal wedding package
Paket pernikahan ini diberandol harga sekitar USD 2,500 atau Rp 31.250.000. Paket ini sudah termasuk dekorasi bunga, 1 ruang makeup, 2 jam penggunaan kapel, Romantic Baloons atau merpati untuk diterbangkan, persyaratan administrasi sipil, pendeta atau imam, sertifikat pernikahan dari Noah Chapel Bali, 2 Balinese umbrella boys atau pembawa payung dan 2 pembawa bunga, 2 gelas champagne, peralatan liturgi pernikahan dan buku tamu, asisten pernikahan dan wedding organizer.
Love light wedding package
Paket pernikahan ini diberandol harga sekitar USD 3,800 atau Rp 47.500.000. Paket ini sudah termasuk dekorasi bunga, 2 ruang makeup, 2 jam penggunaan kapel, Romantic Baloons atau merpati untuk diterbangkan, persyaratan administrasi sipil, pendeta atau imam, sertifikat pernikahan dari Noah Chapel Bali, 2 Balinese umbrella boys atau pembawa payung dan 2 pembawa bunga, kue pernikahan, 3 jam fotografi, pemain keyboard dan penyanyi selama pemberkatan, menginap 2 malam di Noah Bridal villa (1 bedroom), 2 gelas champagne, peralatan liturgi pernikahan dan buku tamu, asisten pernikahan dan wedding organizer.
Celebrate love wedding package
Paket pernikahan ini diberandol harga sekitar USD 5,200 atau Rp 65.000.000. Paket ini sudah termasuk menginap 1 malam di 3 Noah Bridal Villas untuk pengantin dan orang tua, penggunaan kapel tanpa batasan waktu saat hari pemberkatan, dekorasi bunga, 2 ruang makeup, 2 jam penggunaan kapel, Romantic Baloons atau merpati untuk diterbangkan, persyaratan administrasi sipil, pendeta atau imam, sertifikat pernikahan dari Noah Chapel Bali, 2 Balinese umbrella boys atau pembawa payung dan 2 pembawa bunga, kue pernikahan, 3 jam fotografi, pemain keyboard dan penyanyi selama pemberkatan, kado pernikahan dari Noah, asisten pernikahan dan wedding organizer. Untuk persiapan lainnya, baik itu makeup, gaun dan jas pernikahan bersifat custom, sehingga jika client
(27)
Bab II Pemahaman Wedding Chapel
20
membutuhkan jasa ini, maka pihak Noah akan menyediakan dengan harga yang sudah ditentukan.
2. Honeymoon package
Paket bulan madu bisa didapatkan dengan harga sekitar Rp 3.500.000 dan sudah mendapatkan fasilitas penginapan 3 hari 2 malam di 1 bedroom villa. Selain itu, pasangan juga mendapatkan pelayanan spa, makan malam romantis, dan antar jemput ke tempat wisata di dekat villa.
3. Chapel Rental
Paket penyewaan kapel disediakan bagi client yang ingin menikah namun tidak memilih paket yang ditawarkan pihak Noah. Selain itu, kapel juga bisa disewa untuk kebutuhan foto pre wedding dengan ketentuan biaya sesuai kesepakatan.
Fasilitas Utama (Wedding Chapel)
Fasilitas utama di Noah Chapel Bali adalah bangunan kapel kacanya yang berada di atas bahtera bernuansa putih. Desain kapel yang berupa bahtera besar ini bagian bawahnya menggunakan bahan kalsiboard sehingga tampak menyerupai kayu. Di bagian dasar terdapat beberapa ruang yang difungsikan untuk ruang peralatan pernikahan dan ruang sound system. Sedangkan di lantai
(28)
Bab II Pemahaman Wedding Chapel
21
atasnya terdapat ruang kaca dengan luasan 6 x 10 meter. Kapasitas kapel jika acara duduk adalah 30 orang sedangkan jika acara berdiri bisa menampung hingga 45 orang dalam satu ruangan. Secara keseluruhan bangunan villa dan kapel menggunakan nuansa warna putih karena pernikahan identik dengan warna putih yang berarti kudus, suci dan bersih. (Gambar 2.6)
Fasilitas Pendukung
1. 1 unit 3 bedroom villa (Noah Bridal Villas)
Bridal villa (Gambar 2.7) merupakan villa pendukung kegiatan pernikahan. Lokasinya satu kompleks dengan kapel sehingga biasanya 3 villa ini disewakan satu paket dengan kapel untuk pengantin dan orang tuanya. Sebenarnya masing-masing villa hanya mempunyai 1 kamar tidur saja, namun hanya bisa di sewa dalam 1 paket beserta kapelnya. Beda komplek villa ini dibandingkan dengan villa yang lain adalah komplek villa ini dilengkapi dengan ruang keluarga, dan dapur yang berada di bangunan tersendiri, serta dilengkapi pula dengan
infinity yang luas di depan villa pengantin. Gambar 2.7 Bridal Villa
(29)
Bab II Pemahaman Wedding Chapel
22
2. 10 unit 1 bedroom villa
Lokasi 10 unit villa ini diluar komplek bridal villa dan chapel. 1 unit villa dilengkapi dengan 1 kamar tidur, dapur, ruang makan dan kolam renang pribadi serta dilengkapi dengan fasilitas seperti LCD, Wifi, sarapan pagi, dll. Villa ini cocok dihuni oleh 2 orang.
3. Ruang Acara Bebas
Ruangan semi terbuka ini berukuran 3 x 2,5 meter (Gambar 2.8). Ruangan ini bersifat fleksibel, bisa digunakan untuk mewadahi kegiatan bersama, seperti tea party, barbeque party, tempat makanan prasmanan saat acara pernikahan, makan malam romantis, dsb. Untuk mendukung kegiatan seperti yang telah disebutkan tadi, ruangan ini bisa didekorasi sesuai kegiatan yang berlangsung.
4. Taman atau ruang terbuka
Gambar 2.8 Ruang untuk acara bebas
(30)
Bab II Pemahaman Wedding Chapel
23
Ruangan terbuka berupa taman ini ditata sedemikian rupa sehingga bisa dimanfaatkan untuk acara outdoor party. Penataan kolam yang dibuat berundak-undak semakin menambah cantik pemandangan. (Gambar 2.9)
5. Front Office
Ruangan ini digunakan untuk resepsionis. Pengunjung yang ingin menginap di villa maupun ingin menggunakan kapel diterima oleh pegawai yang bertugas di resepsionis.
6. Restoran
Ruangan (Gambar 2.10) yang disediakan untuk restoran hanya untuk kurang lebih 16 orang. Dapur dan ruangan pengolahan makanan tidak disediakan di Noah karena sudah ada kerjasama dengan pihak lain untuk katering makanan.
7. Toilet
Toilet yang disediakan digunakan untuk tamu pernikahan dengan jumlah 2 hingga 4 buah.
(31)
Bab II Pemahaman Wedding Chapel
24
8. Ruang Pengelola
Ruang pengelola yang disediakan adalah ruangan kantor, ruang alat, serta ruangan loker karyawan. Ruangan pengelola ini berada di bangunan tersendiri yang masih dalam satu komplek kapel dan villa. (Gambar 2.11)
9. Parkir
Lahan yang cukup luas disediakan untuk menampung kendaraan yang dibawa oleh pengunjung, client, maupun pengelola Noah.
2.9.2 Conrad Bali
Conrad Bali adalah salah satu komplek hotel bintang lima di Bali. Lokasinya berada di Jl. Pratama Tanjung Benoa (Gambar 2.12). Conrad adalah komplek bangunan hospitality yang terdiri dari hotel, resort, spa, wedding chapel
dan wedding venue.Wedding chapel di Conrad adalah salah satu kapel pernikahan terkenal di Bali. Terbukti dari banyaknya pasangan yang menikah di tempat ini. Setiap tahunnya, ada 400 pasangan yang menggunakan kapel ini untuk pemberkatan pernikahannya.
(32)
Bab II Pemahaman Wedding Chapel
25
Kapel ini lebih sering dikenal dengan nama Infinity Chapel. Arsitek perancang kapel ini adalah Andra Matin, Anthony Liu dan Ferry Ridwan. Sasaran yang dituju oleh pihak Conrad adalah tempat pernikahan yang bisa digunakan untuk semua agama. Oleh karena itu pihak Conrad Bali tidak menyebut kapel ini dengan sebutan “wedding chapel” namun “wedding venue”.
View dan Desain
Kapel pernikahan bernama Infinity Chapel ini dibangun di atas infinity pool. (Gambar 2.13) Pemandangan yang ditawarkan berupa bangunan segitiga tinggi di atas kolam yang seolah-olah langsung berbatasan dengan laut. Luasan
Gambar 2.13 Infinity Chapel, Conrad Bali Sum ber : w w w.conradbali.com Gambar 2.12 Lokasi Invinit y
(33)
Bab II Pemahaman Wedding Chapel
26
bangunan ini adalah 117 m2 dengan ketinggian 12 meter. Dengan luasan ini, kapel bisa menampung tamu undangan sebanyak 60 orang.
Bangunan ini menggunakan material kaca dipadukan dengan beton. Untuk mengatasi matahari sore yang biasanya sangat terik, hanya sebagian atap yang menggunakan kaca. Sedangkan bagian timur, kaca-kaca yang ada dilengkapi dengan blind window dimana jika panas matahari dinilai mengganggu prosesi acara di dalamnya, maka blind window bisa diturunkan. Paket yang ditawarkan
Conrad Bali menyediakan 5 slot waktu untuk prosesi pemberkatan nikah, diantaranya adalah pukul 10.00, 11.30, 13.00, 15.00, dan pukul 17.00. Client
bisa menggunakan kapel selama 1,5 jam karena lewat dari jam yang telah ditentukan tersebut, maka akan dikenakan tambahan biaya US$ 1,500.
Fasilitas Utama
Berikut ini beberapa fasilitas utama yang ada di Conrad Bali 1. Resort
Gambar 2.14 adalah contoh salah satu ruangan resort yang ada di Conrad. Ada beberapa tipe resort yang ditawarkan oleh Conrad Bali, diantaranya adalah:
Deluxe Garden, dengan luas kamar 45 m2. Kamar ini mempunyai balkon yang langsung menghadap ke arah taman.
Deluxe Resort, dengan luas kamar 45 m2. Kamar ini mempunyai balkon yang sedikit menghadap ke arah lautan.
Gambar 2.14 Conrad Resort
(34)
Bab II Pemahaman Wedding Chapel
27
Deluxe Ocean, dengan luas kamar 45 m2. Kamar ini mempunyai balkon yang langsung menghadap ke lautan.
Deluxe Lagoon, dengan luas kamar 45 m2. Kamar ini mempunyai balkon dan mempunyai akses 24 jam untuk menggunakan kolam renang.
Deluxe Family, dengan luas kamar 90 m2. Kamar ini mempunyai 1 king bed dan 2 twin beds di ruangan kedua.
Deluxe Ocean Suite, dengan luas kamar 90 m2. Kamar ini dilengkapi dengan ruang tamu, ruang makan, balkon pribadi yang mendapatkan pemandangan indah ke lautan.
Presidential Suite, dengan luasan 315 m2. Kamar ini dilengkapi dengan ruang tamu, ruang makan, balkon pribadi yang mendapatkan pemandangan indah ke lautan.
2. Conrad Suites
Gambar 2.15 merupakan gazebo atau bale yang disediakan sebagai fasilitas di Conrad Suites. Tipe-tipe yang ditawarkan antara lain:
Conrad Suite, dengan luasan 110 m2. Kamar ini menawarkan ruang makan yang dilengkapi dengan bar pribadi, dressing room, 1 king atau 2 queen bedroom.
Gambar 2.15 Conrad suite
(35)
Bab II Pemahaman Wedding Chapel
28
Conrad Ocean Suite, dengan luasan 110 m2. Kamar ini menawarkan ruang makan yang dilengkapi dengan bar pribadi dan menghadap ke lautan.
Conrad Pool Suite, dengan luasan 120 m2 dan kolam renang 30 m2. Dilengkapi dengan bale dan taman serta pemandangan lautan.
Conrad Penthouse Suite, dengan luasan 340 m2 dan pemandangan 180o dari lautan. Dilengkapi dengan 40 m2 kolam pribadi dan taman. Fasilitas Pendukung
1. Wedding Venue
Conrad Bali menyediakan 3 wedding venue, yaitu Infinity chapel, water garden dan ocean garden. Infinity chapel adalah tempat untuk pemberkatan nikah berupa bangunan segitiga kaca setinggi 12 meter di atas kolam tak terhingga (Gambar 2.16). Di bawah kolam ini ada ruangan untuk menyimpan alat-alat pernikahan dan ruang sound sistem.
Water garden adalah tempat acara berupa bale di tengah kolam. Bale ini bisa dihias atau didekor sesuai dengan acara yang berlangsung. Sedangkan
Ocean garden adalah sebuah tempat yang berupa taman luas dengan pemandangan langsung ke arah laut. Baik water garden maupun ocean garden, keduanya bisa digunakan untuk acara outdoor seperti gala dinner, party, dsb.
(36)
Bab II Pemahaman Wedding Chapel
29
2. Sarana Olahraga
Spa adalah fasilitas pendukung yang disediakan pihak Conrad Bali untuk memanjakan tamunya. Selain fasilitas spa, ada juga fasilitas olahraga lainnya seperti tempat fitnes.
3. Restaurant
Conrad Bali menyediakan restoran untuk tamu yang menginap maupun bagi tamu umum.
4. Convention dan Bisnis Center
Fasilitas ini disediakan untuk kebutuhan komersial penyewaan tempat untuk acara-acara pertemuan seperti rapat, konvensi, dan acara bisnis lainnya.
2.9.3 Blue PointChapel
Blue Point Chapel terletak di kawasan Bay Villa, Pantai Suluban Uluwatu (Gambar 2.17). Kapel mendapat permintaan penyewaan yang cukup tinggi dengan angka 360 pasangan tiap tahunnya.
(37)
Bab II Pemahaman Wedding Chapel
30
View dan Desain
Bangunan kapel bernuansa putih. Berbeda dengan kebanyakan bangunan kapel lainnya, bangunan kapel di Blue Point ini cenderung kaku dengan bentuk yang menyerupai gereja kebanyakan. Material yang digunakan masih mengandung unsur kaca, serta dinding solid dengan bentuk lengkung di bagian atasnya. (Gamber 2.18)
Paket yang ditawarkan
Blue PointChapel hanya menyediakan 2 slot waktu penyewaan kapel, yaitu:
1. Daylight Wedding Package
Blue PointChapel menyewakan 2 jam pemakaian kapel pada jam-jam pagi hingga siang hari. Dalam paket ini sudah termasuk pendeta, penyanyi dan pemain musik, administrasi sipil, menginap 1 malam di honeymoon villa, servis fotografi serta 2 jam spa untuk pasangan.
2. Sunset Wedding Package
Blue PointChapel menyewakan kapel untuk 2 jam selama sore hari. Paket yang ditawarkan pada sunset wedding package hampir sama dengan
daylight wedding package. Keuntungan tambahan paket ini adalah prosesi pemberkatan nikah bisa dilatarbelakangi oleh matahari tenggelam di lautan yang indah.
Gambar 2.18 Blue Point Chapel
(38)
Bab II Pemahaman Wedding Chapel
31
Fasilitas Utama
Sesuai dengan namanya, fasilitas utama yang ditawarkan adalah wedding chapelnya. Bangunan Blue PointChapel menyerupai bentuk gereja masa lalu dengan pilar-pilar dan disambungkan dengan balok lengkung. Selain beton, material dipakai adalah kaca. Bentuk bangunan yang cenderung kaku membuat kesan sakral dan formal dalam bangunan. Untuk menambah kesan kudus pada pernikahan, pemakaian warna putih pada setiap sudut ruangan juga dilakukan. Fasilitas Pendukung
1. Villa dan spa 2. Coffee shop dan bar
Kedai kopi dibuat bertingkat 2 dengan konsep semi outdoor. Kedai kopi akan mendapatkan pemandangan dari taman dan kolam renang yang indah. 3. Restaurant dan bar
Restaurant mendapatkan pemandangan langsung dari Samudra Hindia. Restaurant ini menyediakan makan pagi, makan siang dan makan malam dengan berbagai pilihan menu.
Berdasarkan uraian objek sejenis yang penulis observasi, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
Noah Chapel
Bali Invinity Bali
Blue Point Chapel
Lokasi
Kawasan Pariwisata dekat GWK, berada di jalan lingkungan.
Kawasan pariwisata Tanjung Benoa,
berada di jalan kolektor.
Kawasan pariwisata Blue
Point Beach, berada di jalan
lingkungan.
Kapasitas 30-45 orang 60 orang 30 orang
Pengguna per tahun 84 pasangan /tahun 400 pasangan /tahun 360 pasangan /tahun
View Perbukitan Pantai Nusa Dua Pantai Suluban
Objek Item
(39)
Bab II Pemahaman Wedding Chapel
32 Bentuk
bangunan
Bahtera / Kapal besar Segitiga setinggi 12 meter Cenderung kaku seperti gereja pada umumnya. Fasilitas sarana dan prasarana
Kapel, Bridal and family villa, villa umum, restoran.
Hotel Conrad,
wedding venue, sarana olahraga,
restoran, convention dan
bisnis center.
Kapel, villa dan spa, coffee shop, restoran dan bar
2.10 Spesifikasi Wedding Chapel
Dari beberapa studi literatur dan studi kasus mengenai proyek serupa mengenai tempat pernikahan berupa kapel di Bali dengan lokasi yang berbeda-beda, maka dapat penulis simpulkan sebagai berikut:
1. Pengertian Wedding Chapel
Wedding chapel merupakan sebuah gereja kecil, tempat atau venue yang digunakan untuk melakukan prosesi pernikahan serta dilengkapi dengan dekorasi dan fasilitas-fasilitas tertentu sehingga menjadi kesatuan yang menarik. 2. Tujuan dan Sasaran
Adapun tujuan dari wedding chapel adalah untuk mewadahi kegiatan prosesi pemberkatan pernikahan. Sasaran yang dicapai adalah wisatawan baik itu wisatawan domestik maupun wisatawan mancanegara yang ingin mengadakan pernikahan secara kristiani atau gaya internasional di Bali.
3, Klasifikasi
Berdasarkan beberapa perbandingan dari observasi objek sejenis, maka lokasi acara pernikahan bisa diklasifikasikan menurut fungsinya, yaitu:
Indoor Wedding
Digunakan untuk mewadahi kegiatan pemberkatan pernikahan di dalam ruangan (kapel).
(40)
Bab II Pemahaman Wedding Chapel
33
Outdoor Wedding
Digunakan untuk mewadahi kegiatan resepsi ataupun perayaan pernikahan di luar ruangan, baik itu di taman maupun di bale yang bersifat semi
outdoor.
4. Spesifikasi Wedding Chapel
Dari ketiga contoh kapel yang berbeda bentuk, lokasi dan fasilitasnya, dapat disimpulkan bahwa spesifikasi wedding chapel secara umum adalah:
Chapel di Bali merupakan tempat komersil milik perseorangan (pribadi) maupun milik manajemen hotel.
Terletak di tempat yang memiliki view indah.
Tidak untuk diakses oleh orang umum.
Dilengkapi dengan fasilitas penginapan minimal untuk 1 malam.
Material yang digunakan sebagian besar berupa kaca.
Berada di kawasan pariwisata yang banyak dikunjungi para wisatawan. 5. Fasilitas yang disediakan Wedding Chapel
Fasilitas wedding chapel bisa dibagi menjadi 2, yaitu: 1. Fasilitas Utama
Fasilitas utama adalah fasilitas yang mewadahi kegiatan utama. Dalam pokok bahasan ini, kegiatan utama yang dimaksud adalah kegiatan prosesi pemberkatan pernikahan. Fasilitas utama yang menunjang kegiatan ini adalah kapel pernikahan atau wedding chapel.
2. Fasilitas Pendukung
Fasilitas pendukung adalah fasilitas yang disediakan untuk mendukung kegiatan utama. Yang termasuk kegiatan yang mendukung kegiatan utama antara lain adalah menginap, pesta outdoor, dll. Untuk itu diperlukan fasilitas-fasilitas pendukung sebagai berikut ini:
Villa atau Hotel, merupakan tempat penginapan yang disediakan baik untuk pengantin maupun untuk keluarga dan kerabat pengantin.
Ruang makeup, disediakan untuk pengantin mempersiapkan makeup dan ganti pakaian.
Ruang pengelola, digunakan untuk pemilik maupun karyawan mengelola proyek kompleks wedding chapel secara keseluruhan.
(41)
Bab II Pemahaman Wedding Chapel
34
Lobby, merupakan tempat yang bisa digunakan tamu untuk menunggu, klien untuk melakukan pemesanan.
Restaurant, disediakan oleh pihak manajemen kapel untuk mewadahi pengguna yang akan memesan makanan.
Ruang terbuka atau taman, digunakan untuk melaksanakan perayaan di luar ruangan, seperti barbeque, tea party, dsb.
Ruang dinner, merupakan tempat yang khusus digunakan untuk melakukan makan malam romantis bagi pasangan. Ruangan ini bersifat fleksibel dimana jika tidak digunakan bisa digunakan untuk fungsi lain, seperti ruang duduk, atau ruang berkumpul.
Ruang servis, fasilitas-fasilitas ini semua dilengkapi dengan fasilitas servis seperti toilet, gudang, MEP, ruang penyimpanan alat pernikahan dan ruang dekorasi.
6. Persyaratan Lokasi
Berdasarkan studi banding terhadap proyek sejenis, persyaratan lokasi yang diambil adalah sebagai berikut:
Lokasi wedding chapel mendapatkan view yang bagus dan menarik. Terletak di kawasan pariwisata yang banyak dikunjungi wisatawan.
Terletak di daerah yang mudah dijangkau pengunjung dan bisa dijangkau oleh jaringan listrik, telepon dan air.
(1)
Bab II Pemahaman Wedding Chapel
29
2. Sarana Olahraga
Spa adalah fasilitas pendukung yang disediakan pihak Conrad Bali untuk memanjakan tamunya. Selain fasilitas spa, ada juga fasilitas olahraga lainnya seperti tempat fitnes.
3. Restaurant
Conrad Bali menyediakan restoran untuk tamu yang menginap maupun bagi tamu umum.
4. Convention dan Bisnis Center
Fasilitas ini disediakan untuk kebutuhan komersial penyewaan tempat untuk acara-acara pertemuan seperti rapat, konvensi, dan acara bisnis lainnya.
2.9.3 Blue PointChapel
Blue Point Chapel terletak di kawasan Bay Villa, Pantai Suluban Uluwatu
(Gambar 2.17). Kapel mendapat permintaan penyewaan yang cukup tinggi dengan angka 360 pasangan tiap tahunnya.
(2)
Bab II Pemahaman Wedding Chapel
30 View dan Desain
Bangunan kapel bernuansa putih. Berbeda dengan kebanyakan bangunan kapel lainnya, bangunan kapel di Blue Point ini cenderung kaku dengan bentuk yang menyerupai gereja kebanyakan. Material yang digunakan masih mengandung unsur kaca, serta dinding solid dengan bentuk lengkung di bagian atasnya. (Gamber 2.18)
Paket yang ditawarkan
Blue PointChapel hanya menyediakan 2 slot waktu penyewaan kapel, yaitu:
1. Daylight Wedding Package
Blue PointChapel menyewakan 2 jam pemakaian kapel pada jam-jam pagi
hingga siang hari. Dalam paket ini sudah termasuk pendeta, penyanyi dan pemain musik, administrasi sipil, menginap 1 malam di honeymoon villa, servis fotografi serta 2 jam spa untuk pasangan.
2. Sunset Wedding Package
Blue PointChapel menyewakan kapel untuk 2 jam selama sore hari. Paket
yang ditawarkan pada sunset wedding package hampir sama dengan
daylight wedding package. Keuntungan tambahan paket ini adalah prosesi
pemberkatan nikah bisa dilatarbelakangi oleh matahari tenggelam di lautan yang indah.
Gambar 2.18 Blue Point Chapel
(3)
Bab II Pemahaman Wedding Chapel
31 Fasilitas Utama
Sesuai dengan namanya, fasilitas utama yang ditawarkan adalah wedding
chapelnya. Bangunan Blue PointChapel menyerupai bentuk gereja masa lalu
dengan pilar-pilar dan disambungkan dengan balok lengkung. Selain beton, material dipakai adalah kaca. Bentuk bangunan yang cenderung kaku membuat kesan sakral dan formal dalam bangunan. Untuk menambah kesan kudus pada pernikahan, pemakaian warna putih pada setiap sudut ruangan juga dilakukan.
Fasilitas Pendukung 1. Villa dan spa
2. Coffee shop dan bar
Kedai kopi dibuat bertingkat 2 dengan konsep semi outdoor. Kedai kopi akan mendapatkan pemandangan dari taman dan kolam renang yang indah. 3. Restaurant dan bar
Restaurant mendapatkan pemandangan langsung dari Samudra Hindia. Restaurant ini menyediakan makan pagi, makan siang dan makan malam dengan berbagai pilihan menu.
Berdasarkan uraian objek sejenis yang penulis observasi, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
Noah Chapel
Bali Invinity Bali
Blue Point Chapel
Lokasi
Kawasan Pariwisata dekat GWK, berada di jalan lingkungan.
Kawasan pariwisata Tanjung Benoa,
berada di jalan kolektor.
Kawasan pariwisata Blue
Point Beach, berada di jalan
lingkungan.
Kapasitas 30-45 orang 60 orang 30 orang
Pengguna per tahun 84 pasangan /tahun 400 pasangan /tahun 360 pasangan /tahun
View Perbukitan Pantai Nusa Dua Pantai Suluban
Objek Item
(4)
Bab II Pemahaman Wedding Chapel
32 Bentuk
bangunan
Bahtera / Kapal besar
Segitiga setinggi 12 meter
Cenderung kaku seperti gereja pada umumnya.
Fasilitas sarana dan prasarana
Kapel, Bridal and family villa, villa umum, restoran.
Hotel Conrad,
wedding venue,
sarana olahraga, restoran, convention dan
bisnis center.
Kapel, villa dan spa, coffee shop, restoran dan bar
2.10 Spesifikasi Wedding Chapel
Dari beberapa studi literatur dan studi kasus mengenai proyek serupa mengenai tempat pernikahan berupa kapel di Bali dengan lokasi yang berbeda-beda, maka dapat penulis simpulkan sebagai berikut:
1. Pengertian Wedding Chapel
Wedding chapel merupakan sebuah gereja kecil, tempat atau venue yang
digunakan untuk melakukan prosesi pernikahan serta dilengkapi dengan dekorasi dan fasilitas-fasilitas tertentu sehingga menjadi kesatuan yang menarik. 2. Tujuan dan Sasaran
Adapun tujuan dari wedding chapel adalah untuk mewadahi kegiatan prosesi pemberkatan pernikahan. Sasaran yang dicapai adalah wisatawan baik itu wisatawan domestik maupun wisatawan mancanegara yang ingin mengadakan pernikahan secara kristiani atau gaya internasional di Bali.
3, Klasifikasi
Berdasarkan beberapa perbandingan dari observasi objek sejenis, maka lokasi acara pernikahan bisa diklasifikasikan menurut fungsinya, yaitu:
Indoor Wedding
Digunakan untuk mewadahi kegiatan pemberkatan pernikahan di dalam ruangan (kapel).
(5)
Bab II Pemahaman Wedding Chapel
33
Outdoor Wedding
Digunakan untuk mewadahi kegiatan resepsi ataupun perayaan pernikahan di luar ruangan, baik itu di taman maupun di bale yang bersifat semi
outdoor.
4. Spesifikasi Wedding Chapel
Dari ketiga contoh kapel yang berbeda bentuk, lokasi dan fasilitasnya, dapat disimpulkan bahwa spesifikasi wedding chapel secara umum adalah:
Chapel di Bali merupakan tempat komersil milik perseorangan (pribadi) maupun milik manajemen hotel.
Terletak di tempat yang memiliki view indah. Tidak untuk diakses oleh orang umum.
Dilengkapi dengan fasilitas penginapan minimal untuk 1 malam. Material yang digunakan sebagian besar berupa kaca.
Berada di kawasan pariwisata yang banyak dikunjungi para wisatawan. 5. Fasilitas yang disediakan Wedding Chapel
Fasilitas wedding chapel bisa dibagi menjadi 2, yaitu: 1. Fasilitas Utama
Fasilitas utama adalah fasilitas yang mewadahi kegiatan utama. Dalam pokok bahasan ini, kegiatan utama yang dimaksud adalah kegiatan prosesi pemberkatan pernikahan. Fasilitas utama yang menunjang kegiatan ini adalah kapel pernikahan atau wedding chapel.
2. Fasilitas Pendukung
Fasilitas pendukung adalah fasilitas yang disediakan untuk mendukung kegiatan utama. Yang termasuk kegiatan yang mendukung kegiatan utama antara lain adalah menginap, pesta outdoor, dll. Untuk itu diperlukan fasilitas-fasilitas pendukung sebagai berikut ini:
Villa atau Hotel, merupakan tempat penginapan yang disediakan baik untuk pengantin maupun untuk keluarga dan kerabat pengantin.
Ruang makeup, disediakan untuk pengantin mempersiapkan makeup dan ganti pakaian.
Ruang pengelola, digunakan untuk pemilik maupun karyawan mengelola proyek kompleks wedding chapel secara keseluruhan.
(6)
Bab II Pemahaman Wedding Chapel
34 Lobby, merupakan tempat yang bisa digunakan tamu untuk menunggu,
klien untuk melakukan pemesanan.
Restaurant, disediakan oleh pihak manajemen kapel untuk mewadahi pengguna yang akan memesan makanan.
Ruang terbuka atau taman, digunakan untuk melaksanakan perayaan di luar ruangan, seperti barbeque, tea party, dsb.
Ruang dinner, merupakan tempat yang khusus digunakan untuk melakukan makan malam romantis bagi pasangan. Ruangan ini bersifat fleksibel dimana jika tidak digunakan bisa digunakan untuk fungsi lain, seperti ruang duduk, atau ruang berkumpul.
Ruang servis, fasilitas-fasilitas ini semua dilengkapi dengan fasilitas servis seperti toilet, gudang, MEP, ruang penyimpanan alat pernikahan dan ruang dekorasi.
6. Persyaratan Lokasi
Berdasarkan studi banding terhadap proyek sejenis, persyaratan lokasi yang diambil adalah sebagai berikut:
Lokasi wedding chapel mendapatkan view yang bagus dan menarik.
Terletak di kawasan pariwisata yang banyak dikunjungi wisatawan.
Terletak di daerah yang mudah dijangkau pengunjung dan bisa dijangkau oleh jaringan listrik, telepon dan air.