Bab II Pemahaman Wedding Chapel
11 2.5
Kajian mengenai budaya wisatawan mancanegara dengan agama kristiani
Pernikahan memiliki banyak persepsi di kalangan masyarakat. Perbedaan persepsi yang sangat kontras dapat dilihat dari sudut pandang, pemikiran dan
kebiasaan orang timur, khususnya Indonesia dengan orang barat. Kebudayaan Timur menganggap pernikahan merupakan suatu yang penting, agamawi dan
membutuhkan komitmen satu sama lain. Kebiasaan ini membuat pernikahan lebih bersifat sakral dan suci. Sedangkan kebiasaan Barat umumnya menganggap
pernikahan sebagai suatu perayaan kebahagiaan pasangan, oleh karena itu pernikahan lebih cenderung bersifat selebrasi atau pesta perayaan semata. Kedua
sudut pandang mengenai pernikahan ini menjadi sebuah titik acuan untuk menetapkan spesifikasi proyek nantinya.
Prosesi pernikahan agama Kristen banyak digunakan dan seolah-olah menjadi tren gaya pernikahan internasional. Pernikahan bergaya internasional
banyak digunakan oleh orang-orang mancanegara. Walaupun calon mempelai tidak menganut Kristen, namun gaya internasional prosesi pernikahan Kristen tetap
digunakan untuk gaya pernikahan mereka. Namun fungsi pendeta sebagai pemimpin agama yang memberkati pernikahan dalam hal ini diganti dengan teman
atau kerabat terdekat yang menyatukan dengan membacakan perjanjian pernikahan. Dapat disimpulkan bahwa kapel bisa digunakan sebagai tempat pemberkatan
pernikahan oleh mereka yang beragama Kristen dan bagi mereka, dalam hal ini adalah wisatawan mancanegara yang menggunakan pernikahan bergaya
internasional. Pada dasarnya keputusan ini menjadi kebijakan petinggi agama masing-masing calon pengantin.
2.6 Prosesi Pemberkatan Pernikahan
Pembahasan mengenai prosesi pemberkatan nikah ini bertujuan untuk merumuskan kebutuhan ruang yang digunakan pada fungsi utama, yaitu pada
wedding chapel. Menurut wawancara yang penulis lakukan, persiapan pernikahan dilakukan
sekurang-kurangnya 6 bulan sebelum hari pernikahan dilakukan. Hal ini bertujuan untuk mempersiapkan baik konsep acara, peralatan hingga waiting list kapel yang
akan digunakan. Setiap wedding venue ataupun wedding chapel mempunyai
Bab II Pemahaman Wedding Chapel
12
kebijakan masing-masing dalam mempersiapkan acara pernikahan yang berlangsung. Kebijakan tersebut tentang fasilitas persiapan pernikahan yang
disediakan seperti persiapan makeup dan berganti pakaian. Tahan persiapan sebelum pemberkatan berlangsung meliputi:
1. Persiapan make up dan pakaian pernikahan kebijakan masing-masing wedding venue
dan wedding chapel 2. Menunggu sampai acara pemberkatan berlangsung kebijakan masing-
masing wedding venue dan wedding chapel 3. Menuju wedding chapel atau wedding venue
Selama tahap persiapan pernikahan berlangsung jika ada undangan yang datang, mereka bisa duduk di tempat yang disediakan di luar wedding chapel.
Biasanya tempat duduk di kapel digunakan untuk keluarga terdekat, pendeta dan pemusik. Setelah persiapan pernikahan, acara dilanjutkan dengan prosesi
pernikahan. Prosesi pemberkatan nikah Kristen dapat dijabarkan dalam poin-poin berikut ini:
1. Prelude mempelai memasuki ruangan kapel atau venue 2. Votum pembukaan oleh Pendeta
3. Menyanyi bersama 4. Doa Pembukaan
5. Menyanyi bersama 6. Doa menyambut firman Tuhan
7. Pemberitaan firman Tuhan 8. Upacara peneguhan nikah pertanyaan peneguhan nikah
9. Ikatan Janji setia suami istri 10. Pengenaan cincin pernikahan
11. Peneguhan dan pemberkatan nikah 12. Pembukaan kerudung
13. Penyerahan alkitab, dan ucapan terimakasih pada orang tua 14. Doa berkat
Setelah acara pemberkatan pernikahan selesai, acara pernikahan biasanya dilanjutkan dengan sesi foto bersama di dalam kapel dan makan bersama para
Bab II Pemahaman Wedding Chapel
13
undangan di luar gedung kapel. Prosesi pemberkatan nikah ini biasanya berlangsung selama 30 menit hingga 1 jam.
2.7 Fasilitas Wedding Chapel