18 Langkah B : Breathing pernafasan.
d. Fase-II : Bantuan Hidup Lanjut harus dilakukan tenaga profesional Langkah D : Drugs and fluids pemberian obat dan cairan
Langkah E : Electro Cardiography Langkah F : Fabrillation Treatment
e. Fase III : Bantuan Hidup Jangka Lama perawatan pasca resu-
sitasi, harus dilakukan oleh tenaga profesional Langkah G : Gauging, yaitu memberi terapi secara kausal dan
menemukan seberapa jauh korban dapat ditolong.
Langkah H : Human mentationresusitasi syaraf pusat Langkah I
: Intensive Care Sumber: Pedoman Penanggulangan Penderita Gawat Darurat, PMI, 1991
8.6. PROSEDUR TINDAKAN BANTUAN PERNAFASAN Resusitasi Jantung ParuRJP
8.7. PERTOLONGAN TERHADAP BERBAGAI JENIS KORBAN A. Pertolongan Terhadap Korban Penderita Koma
Koma terjadi bila seseorang tak sadar karena fungsi otaknya terganggu.
Penyebab :
a. Kekurangan oksigen di dalam darah, misal karena tenggelam, dan telah menyebabkan kerusakan otak,
b. Kerusakan pada otak karena pukulanbenturan pada kepala yang menyebabkan pendarahan otak atau memar otak,
c. Keracunan makanan, minuman, gas carbon atau keracunan obat,
d. Kepanasan atau kedinginan, e. Kehilangan banyak darah,
f. Terkena aliran listrik, g. Akibat penyakit ginjal, gula darah atau hati
Gejala dan Tanda-tanda:
Penderita tidak menjawab bila dipanggil, dan tidak
memberikan reaksi terhadap rangsangan bila dicubit
Tindakan:
1. Baringkan di tempat teduh berudara segar, tanpa bantal 2. Miringkan kepala, agar bila korban muntah dapat keluar dan
3. Keluarkan isi mulut makanan, gigi palsu, sumbatan darah, lendir dsb
4. Longgarkan pakaian penderita, dan bila perlu selimuti agar tidak dingin,
5. Jangan diberikan apapun melalui mulut, 6. Jangan tinggalkan korban seorang diri, terutama bila ia
gelisah, dan dijaga agar tangan, kaki dan kepalanya tak terbentur benda keras. Gerak kaki dan tangan jangan
ditahan dengan paksa. 7. Segera bawa korban ke Rumah Sakit terdekat.
B. Pertolongan pada Kasus KOMA HIPOGLIKEMIA
Adalah koma yang terjadi karena kadar gula darah di bawah batas normal, penyebanya karena dosis obat berlebihan pada penderita
penyakit diabetes melitus. Gejalanya : awalnya gelisah, keringat dingin dan jantung berdebar-
debar, lalu kehilangan kontrol dan jatuh dalam koma, dan orang-orangan mata mula-mula melebar, lama-kelamaan
mengecil.
Tindakan yang harus diambil: 1. Pada waktu penderita belum jatuh dalam koma, segera diberi minum
air gula +- 1 satu gelas, 2. Bila sudah terjadi koma, lakukan tindakan seperti diuraikan pada butir
C. tsb di atas.
Sumber: Pedoman Penanggulangan Penderita Gawat Darurat, PMI, 1991
C. Pertolongan Korban Kejang-kejang KONVULSI
Konvulsi adalah kekakuan tubuh dan anggota tubuh untuk beberapa saat yang disertai kejang dan diikuti hilangnya kesa-daran.
Penyebab: a.Penderita ayan,
b. Adanya gangguan otak atau riwayat benturan di kepala, atau c. Suhu tubuh terlalu tinggi,
d. Muntaber, e. Keracunan kehamilan.
GejalaTanda:
a. Tubuh kakukejang, b. Otot rahang kaku,
c. Mulut berbuih, d. Mata dapat mendelik ke atas,
e. Kesadaran menurun atau hilang
Tindakan: 1.Jaga korban dari bahaya cedera
2.Bebaskan jalan nafas dengan longgarkan pakaian dan miringkan penderita
3.Masukkan sapu tangan yang digulung atau benda lain dilapisi kain lunak ke mulut korban, tapi jangan memaksa
4.Jangan menahan atau melawan kejang. 5.Bila telah sadar, biarkan istirahat dan dapat diberi minum.
Sumber: Pedoman Penanggulangan Penderita Gawat Darurat, PMI, 1991
D. Pertolongan Terhadap Gangguan Nafas Asma
GejalaTanda: a. Korban lemas dan sukar bicara,
b. Sukar bernafas mengeluar kan nafas, c. Muka biru.
Tindakan pertolongan: 1. Amankan dan tenangkan korban,
2. Anjurkan duduk tenang dengan dagu ditopang oleh kedua tangan korban,
3. Beri obat anti asma, bila ada, 4. Bila gejala tetap tak membaik, bawa segera ke dokter.
Sumber: Pedoman Penanggulangan Penderita Gawat Darurat, PMI, 1991
E. Pertolongan Gangguan Serangan Jantung