19
sampai pertolongan medis tiba.
Sumber: Pedoman Penanggulangan Penderita Gawat Darurat, PMI, 1991
F. Pertolongan Terhadap Korban Histeri
GejalaTanda histeri: a. Hilang kesadaran sesaat dengan sikap yang dibuat-buat,
b. Mungkin berguling-guling di tanah, c. Nafas berlebihan cepat,
d. Tidak dapat bergerak atau jalan tanpa sebab yang tampak jelas.
Tindakan : 1. Tenangkan korban,
2. Hindarkan korban dari masa, 3. Bawa ke tempat tenang
4. Dampingi korban dan awasi terus, 5. Anjurkan ke dokter.
Sumber: Pedoman Penanggulangan Penderita Gawat Darurat, PMI, 1991
BAB IX KESELAMATAN OPERASI PERALATAN INSTALASI
9.1. DAFTAR PERALATAN YANG HARUS DISERTIFIKASI
Tabel 9.1. DATA PERALATAN YANG HARUS DISERTIFIKASI MEMILIKI IZIN PEMAKAIAN DARI DEPNAKER RI
No Jenis Peralatan
Syarat-syarat yang harus dipenuhi
1. Ketel uap, bejana uap,
pesawat uap, bejana tekan, botol-botol baja dan
tangki penimbunan. 1. Surat permohonan diatas meterai rangkap 4,
bentuk permohonan telah ditetapkan. 2. Gambar konstruksi lengkap dan detail las-lasan
pada setiap sambungan. 3. Sertifikat bahan dan perhitungan kekuatan
kontruksi. 4. Laporan hasil pemeriksaan dan pengujian dari
Pabrik pembuat. 5. NDT record bila dilakukan
6. data lain yang mendukung. 2.
Crane, forklift, conveyor, escalator, evevator lift,
truck derek dan gondola. 1. Surat permohonan diatas meterai rangkap 4,
bentuk permohonan telah ditetapkan. 2. Gambar konstruksi dan instalasi serta sistem
pengamanannya. 3. Sertifikat bahandan sambungan-sambungan
konstruksinya. 4. Perhitungan kekuatan konstruksi.
3. Motor diesel pembangkit
tenaga genset, turbin dan pesawat pembangkit
tenaga, serta pesawat produksi.
1. Surat permohonan diatas meterai rangkap 4, bentuk permohonan telah ditetapkan.
2. Gambar konstruksi dan instalasi. 3. Sertifikat bahan.
4. Cara kerja pesawat mesin manual operating. 5. Gambar konstruksi dari alat pelindung dan cara
kerjanya. 4.
Instalasi pelindungan kebakaran, instalasi listrik
dan petir, hydran, alarm, sprinkler system, instalasi
listrik dan instalasi penyalur petir.
1. Surat permohonan diatas meterai rangkap 4, bentuk permohonan telah ditetapkan.
2. Gambar konstruksi dan instalasi. 3. Perhitungan kekuatan konstruksi dan area yang
dilindungi. 4. Sertifikat bahan pabrik pembuat.
5. Data peralatan pendukung.
9.2. KESELAMATAN OPERASI ALAT LOCKOUT TAGOUT a. Pengertian:
Lockout Tagout adalah suatu cara untuk menjaga peralatan dan mesin agar beroperasi namun tidak membahayakan
karyawan.
Lockout a. Mematikan saklar, memutuskan arus, mengisolasi mekanisme
energi dengan menempatkan dalam posisi tidak aktif serta aman.
b.Sebuah alat sering dipasang pada mekanisme energi yang diisolasi tsb, untuk tetap menjaga keamanan pada posisi tak
aktif off. c. Sebuah gembok dipasang, sehingga peralatan atau mesin
tersebut tidak dapat digerakkan.
Tagout Tanda peringatan berupa kartu yang digantungkan diperalatan
mesin yang sedang diisolasi, agar mudah dibaca dan dikenal oleh karyawan lain. Contoh: tagout terlihat pada gambar 9.2.
Kapan Lockout dan Tagout Dipergunakan? Pada saat kegiatan service atau maintenance setiap peralatan
atau mesin, di mana kemungkinan karyawan dapat terluka karena :
a. Peralatan atau mesin dapat bekerja start up secara tak terduga.
b. Terlepasnya energi yang tersimpan.
mesin atau alat keselamatan lainnya. b. Saat karyawan harus memasang atau menempatkan suatu
bagian mesin dimana anggota badan karyawan dapat tersentuh bagian mesin yang bergerak.
Saat melakukan pekerjaan yang berhubungan dengan: a. Mereparasi rangkaian listrik.
b. Membersihkan atau meminyaki bagian mesin yang bergerak. c. Membebaskan “jam” kemacetan aliran bahan yang sedang
diproses yang terjadi pada mesin yang sedang beroperasi.
Sumber: Perpustakaan K3LK G.U. Ops Gambar 9.2. Tanda Tagout
9.3. PENANDAAN INSTALASI PIPA SALURAN