Penanggulangan Kecelakaan: Pemenuhan Persyaratan Administratif: Melakukan koordinasikerja sama sebaik-baiknya dengan semua

22 5.14. Prosedur Kesehatan higiene, menjelaskan fasilitas dan

5.15. Prosedur Pekerjaan Listrik:

a.Pekerjaan Listrik pada umumnya, menjelaskan persyaratan petugas pekerja, penyediaan dan pemasangan serta perlindungan bahanperalatan bermuatan listrik, pemeriksaan harianberkala, grounding, rambu-rambu peringatan yang difahami semua personil pada tempat-tempat berbahaya, transformer, pemutus arus, kotak pemindah arus, mesin las, kabel listrik, penangkal petir dsb. b.Pekerjaan Listrik dan Mekanik khusus lain jika ada yang mempunyai potensi bahaya besar.

5.16. Penanggulangan Kecelakaan:

a.SistemProsedur Pemberitahuan dan Penanganan Kecela-kaan b.Prosedur Penyelidikan Kecelakaan c.SistemProsedur pelaporan kecelakaan d.Prosedur P3K, Daftar Alamat dan telepon Rumah Sakit Dokter, Kantor Depnaker, ASTEK dan kantor polisi setempat 6. Pengecualian bila ada, jelaskan 7. Rekaman, berisi daftar rekaman bukti pelaksanaan SMK3 Perijinan, la poran inspeksi, risalah rapat K3P2K3, Laporan Kecelakaan dsb. 8. Lampiran, berisi a.l. Daftar undang-undang dan peraturan pemerintah tentang K3, Daftar dokumen kontrakpersyaratan K3, Daftar dan gambar site plan, Bagan Organisasi, Daftar poster dan rambu-rambu yang dipakai, Format-format: Perintah tindakan perbaikan, Laporan K3, Ijin-ijin kerja, kartu pengenal, Format-format Laporan kecelakaan, kebakaran, penyelidikan, statistik kecelakaan bulanan dsb. 10.3. IMPLEMENSI SMK3 DI PROYEK

a. Pemenuhan Persyaratan Administratif:

1.Penutupan ASTEK ambil formulir ASTEK, isi dan lengkapi,lalu kembalikan dan bayar premi ASTEK, dapatkan bukti-buktinya beserta papan nama dan rekomendasi ASTEK semua filebukti dipelihara 2. Melapor ke Kanwil Depnaker setempat ambil formulir wajib lapor, isi dan lengkapi, lalu ajukan, dan dapatkan persetujuanijin Depnaker. 3. Penutupan Asuransi CAR dan PA sesuai persyaratan Kontrak, polis dan nilai pertanggungan jelas, semua file dan bukti-bukti dipelihara, 4. Perijinan Instansi yang berwenang a.l. : a. Tersedianya IP atau IMB dari Dinas Tata Kota setempat, b. Pemberitahuan keijin Instansi LurahCamatBupatiWali Ko-ta Polisi c. Ijin Penggunaan Jalanlalu lintas berat dari Dinas PU se- tempat. d. Ijin Layak Pakai Peralatan utama Proyekrekomendasi Dep- naker e. Ijin Pengadaan penyimpanan penggunaan Bahan peledak dsb.

b. Melakukan koordinasikerja sama sebaik-baiknya dengan semua

pihak yang terkait dengan K3, baik dengan pejabat di lingkungan Proyek seperti Pengguna Jasa, Konsultan, Pengawas dan para Mitra Kerja dan Perwakilan Pekerja, maupun Pejabat dan Instansi yang berwenang setempat seperti Depnaker, Polisi, Rumah sakitDokter dsb c. Melakukan Pengawasan atas pelaksanaan Program K3 a.l. : 1.Melakukan InspeksiPatroli harianmingguan oleh beberapa anggota P2K3 ke semua area dan kegiatan, secara terencana, sekitar 1-2 jam, masing-masing mencatat penyimpangan terhadap RencanaProsedur K3, PedomanStandar K3, dan pekerjaan yang membahayakan. 2.Melakukan Penyeliaan atas Pelaksanaan Program K3 secara konsisten oleh Manajer KonstruksiKoordinator yang ditunjuk MP, yang berwenang menegurmemberi perintah langsung terhadap Site Manajer dari Mitra Kerja, kepala regu, pelaksana, bila ada penyimpangan ProgramProsedur K3 atau pelaksanaan yang membahayakan K3. 3.Melakukan Rapat K3 secara periodik, yang membahas laporanhasil Inspeksipatroli K3 maupun hasil supervisi K3 oleh MKKoordinator. Agenda Rapat adalah mengkonfirmasi data hasil InspeksiPatroliSuper visi, mengevaluasi dan merencanakan serta melaksanakan tindakan: a.Perbaikan atas pelaksanaan pekerjaan, yang tak sesuai dengan Ketentuan K3, SistemMetoda Kerja, RencanaProsedur K3.

b.Perbaikan terhadap SistemMetoda Kerja, untuk mencegah agar