Instrument Penelitian METODE PENELITIAN

50 50 b. Observasi Non PartisipanTidak Berperan Serta Dalam observasi ini peneliti tidak terlibat dan hanya sebagai pengamat independen. H.B Sutopo 2002: 65 menyebutkan bahwa observasi tidak berperan serta ini kehadiran peneliti tidak diketahui oleh subyek yang diamati. Oleh karena itu observasi tidak berperan serta ini dapat dilakukan dari jarak jauh. c. Observasi Berperan Penuh Menurut Ali dalam Nana Sudjana dan Rudi Susilana, 2004: 25 observasi partisipasi adalah observasi dimana peneliti ikut ambil bagian atau melibatkan diri dalam situasi subyek yang diteliti. Observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi berperan pasif, dalam observasi jenis ini peneliti hanya sekedar mendatangi lokasi penelitian tetapi sama sekali tidak berperan sebagai apapun selain hanya sebatas pengamat pasif artinya peneliti hanya sekedar mengamati aktivitas dan perilaku subyek yang diteliti dan sebagainya.

F. Instrument Penelitian

Menurut Suharsimi Arikunto 2006: 136, instrumen penelitian merupakan alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaan lebih mudah dan hasilnya lebih baik, cermat, lengkap, dan sistematis sehingga lebih mudah untuk diolah. Menurut Sugiono 2011: 222, dalam penelitian kualitatif yang menjadi instrumen atau alat penelitian adalah peneliti itu sendiri. Peneliti sebagai instrumen dapat 51 51 berhubungan langsung dengan subyek dan responden lain dan mampu memahami serta menilai berbagai bentuk dari interaksi di lapangan. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik pengumpulan data berupa angket, wawancara dan observasi, sehingga instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa angketkuesioner, pedoman wawancara dan pedoman observasi. 1. AngketKuesioner Angket merupakan daftar pertanyaan yang ditujukan pada subjek maupun informan penelitian. Pertanyaan dalam angketkuesioner secara garis besar berkaitan dengan aspek-aspek yang akan diteliti. Daftar pertanyaan dalam angketkuesioner dibuat dalam pertanyaan terbuka sehingga diharapkan dapat memperoleh informasi yang sebanyak- banyaknya yang dapat mendukung data dalam penelitian. Angketkuesioner ini dibagikan kepada responden sebelum melakukan wawancara. Secara umum dalam penyusunan angketkuesioner dilakukan dengan tahap-tahap sebagai berikut : a. Mengadakan identifikasi terhadap variabel-variabel yang ada di dalam rumusan judul penelitian atau yang tertera di dalam problematika penelitian. b. Menjabarkan variabel menjadi sub atau bagian variabel. c. Mencari indikator setiap sub atau bagian variabel. d. Mengurutkan deskriptor menjadi butir-butir instrumen. 52 52 e. Melengkapi instrumen dengan pedoman atau instruksi dan kata pengantar Suharsimi Arikunto, 2006: 135. Adapun angketkuesioner yang diajukan oleh peneliti kepada informan yaitu berupa pertanyaan kepada subyek pelaku. Angketkuesioner tersebut sebagai berikut : Tabel 1. AngketKuesioner Variabel Sub-Variabel Aspek yang akan diungkap Pengambilan keputusan karir Faktor-faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan karir 1. Wawasan mengenai wirausaha 2. Pemahaman terhadap diri sendiri 3. Minat menjadi wirausaha 4. Optimisme 5. Kedisiplinan dan komitmen wirausaha 6. Peran keluarga dalam pengambilan keputusan karir 7. Peran orang lain dalam pengambilan keputusan karir 8. Kemampuan menyediakan barang dagangan 9. Kemampuan mempromosikan barang dagangan 10. Kemampuan berinovasi 11. Kemampuan berkomunikasi 12. Relasi bisnis 13. Kemampuan berorganisasi 14. Pengadaan modal 15. Kemampuan mengatur finansial 53 53 Tabel tersebut merupakan kuesioner yang telah disusun oleh peneliti dan digunakan untuk mendapatkan informasi sebanyak-banyaknya mengenai subjek penelitian. 2. Pedoman Wawancara Pedoman wawancara merupakan daftar pertanyaan yang ditujukan pada subjek maupun informan penelitian. Pertanyaan wawancara secara garis besar berkaitan dengan aspek-aspek yang akan diteliti. Daftar pertanyaan dalam pedoman wawancara dibuat dalam pertanyaan terbuka dan tertutup sehingga diharapkan dapat memperoleh informasi yang sebanyak-banyaknya yang dapat mendukung data dalam penelitian. Secara umum dalam penyusunan pedoman wawancara dilakukan dengan tahap-tahap sebagai berikut: a. Mengadakan identifikasi terhadap variabel-variabel yang ada di dalam rumusan judul penelitian atau yang tertera di dalam problematika penelitian. b. Menjabarkan variabel menjadi sub atau bagian variabel. c. Mencari indikator setiap sub atau bagian variabel. d. Mengurutkan deskriptor menjadi butir-butir instrumen. e. Melengkapi instrumen dengan pedoman atau instruksi dan kata pengantar Suharsimi Arikunto, 2006: 135. Adapun pedoman wawancara yang diajukan oleh peneliti kepada informan yaitu berupa pertanyaan kepada subyek pelaku wirausaha, 54 54 keluarga subyek dan teman subyek. Pedoman wawancara tersebut sebagai berikut: Tabel 2. Pedoman Wawancara Variabel Sub Variabel Indikator Aspek Yang Akan Diungkap Pengambilan Keputusan Karir Faktor Pendukung Pengambilan Keputusan Karir 1. Karakteristik Personal 1. Pemahaman terhadap diri sendiri 2. Kepercayaan diri 3. Optimisme 4. Pengetahuan mengenai wirausaha 5. Kedisiplinan individu 6. Komitmen kewirausahaan 2. Hubungan dengan lingkungan sosial Peran orang lain dalam pengambilan keputusan karir 3. Hubungan dengan keluarga Peran keluarga dalam pengambilan keputusan karir 4. Keterampilan personal 1. Kemampuan mempromosikan barang dagangan 2. Kemampuan berinovasi 3. Kemampuan untuk berkreasi kreativitas 4. Kemampuan berkomunikasi 5. Kemampuan berorganisasi 6. Kemampuan melihat pasar 7. Relasi bisnis Link dan channel bisnis 5. Kondisi ekonomi 1. Pengadaan modal 2. Kemampuan mengatur finansial Faktor Penghambat Pengambilan Keputusan Karir 1. Karakteristik personal 1. Pemahaman terhadap diri sendiri 2. Kepercayaan diri 3. Optimisme 4. Pengetahuan mengenai wirausaha 5. Kedisiplinan individu 6. Komitmen kewirausahaan 2. Hubungan dengan lingkungan sosial Peran orang lain dalam pengambilan keputusan karir 3. Hubungan dengan keluarga Peran keluarga dalam pengambilan keputusan karir 55 56 56 4. Keterampilan personal 1. Kemampuan mempromosikan barang dagangan 2. Kemampuan berinovasi 3. Kemampuan untuk berkreasi kreativitas 4. Kemampuan berkomunikasi 5. Kemampuan berorganisasi 6. Kemampuan melihat pasar 7. Relasi bisnis Link dan channel bisnis 5. Kondisi ekonomi 1. Pengadaan modal 2. Kemampuan mengatur finansial Tabel tersebut merupakan kisi-kisi pedoman wawancara yang telah disusun oleh peneliti dan digunakan untuk mendapatkan informasi sebanyak-banyaknya mengenai subjek penelitian. 3. Pedoman observasi Pedoman observasi ini berisi mengenai aspek-aspek yang berkaitan dengan hal-hal yang diamati. Peneliti melakukan observasi terhadap subjek penelitian pada saat berjalannya wawancara. Secara umum penyusunan instrumen pengumpulan data berupa observasi dilakukan dengan tahap-tahap berikut ini : 57 57 a. Mengadakan identifikasi terhadap variabel-variabel yang ada di dalam rumusan judul penelitian atau yang tertera di dalam problematika penelitian. b. Menjabarkan variabel menjadi sub atau bagian variabel. c. Mencari indikator setiap sub atau bagian variabel. d. Mengurutkan deskriptor menjadi butir-butir instrumen. e. Melengkapi instrumen dengan pedoman atau instruksi dan kata pengantar Suharsimi Arikunto, 2006: 135. Adapun kisi-kisi pedoman observasi disusun secara rinci pada tabel 2 sebagai berikut : Tabel 3. Pedoman Observasi No. Komponen Aspek Yang Diteliti 1. Karakteristik Subjek a. Sikap Dan Perilaku Subjek Saat Wawancara. b. Perilaku Subjek Saat Beraktifitas. 2. Keadaan Fisik a. Penampilan subjek dalam kesehariannya. b. Kondisi Kesehatan Subjek Saat Wawancara. c. Ekspresi Wajah Subjek Saat Wawancara. 3. Kehidupan Sosial a. Sikap dan Perilaku Subjek Dengan Lingkungan Masyarakat. b. Kegiatan Sosial Yang Dilakukan Subjek Di Lingkungan Masyarakat. 4. Kemampuan personal a. Kemampuan berkomunikasi b. Kemampuan manajerial 5. Keadaan Ekonomi a. Kondisi fisik tempat tinggal b. Pekerjaan dan penghasilan orangtua dalam mencukupi kebutuhan 6. Kondisi Keluarga Mengamati Pola Interaksi Subjek Dengan Keluarga, Keadaan Rumah Dan Suasana 58 58 Rumah. Tabel tersebut merupakan kisi-kisi pedoman observasi yang telah disusun oleh peneliti dan akan digunakan untuk mendapatkan informasi sebanyak-banyaknya dari subjek penelitian. Pada saat pengamatan dilakukan pedoman obserbasi ini dapat berkembang seiring dengan penemuan peneliti di lapangan.

G. Uji Keabsahan Data