24 24
dimana hal ini dilakukan secara terus menerus sehingga terjadi kecocokan yang optimal antara tujuan karir dengan kenyataan dunia kerja.
2. Gaya Pengambilan Keputusan Karir
Holland dalam Santrock, 2003: 484 menjelaskan ketika seseorang menemukan suatu karir yang sesuai dengan kepribadiannya, ia akan lebih
menikmati pekerjaan tersebut dan akan dapat bekerja lebih lama dibidang itu daripada orang yang bekerja di bidang yang tidak cocok dengan
kepribadiannya. Oleh karena itu, individu dalam prosesnya mengambil keputusan karir mempunyai gaya yang berbeda-beda sesuai dengan
kepribadian individu tersebut. Jones
2005:305 mengemukakan
adanya delapan
gaya pengambilan keputusan, yaitu rasional, berdasarkan perasaan, impulsif,
sangat berhati-hati, penghindar, pengikut, pemberontak, berdasarkan nilai. Penjelasan singkat mengenai gaya pengambilan keputusan tersebut adalah
sebagai berikut : a. Rasional. Seseorang yang menggunakan akal pikirannya dengan
tenang dan logis dalam menilai semua informasi yang penting dan kemudian memilih pilihan terbaik berdasarkan kriteria yang jelas.
b. Berdasarkan perasaan.
Seseorang yang
mengambil keputusan
berdasarkan perasaan didasarkan pada intuisi yang dirasakan sebagai suatu kebenaran.
25 25
c. Impulsif. Seseorang membuat keputusan dengan cepat, berdasarkan
doronganrangsangan yang mendadak, bertindak berdasarkan perasaan yang muncul dan timbul daripada mengeksplorasi dan mengevaluasi
pilihan. d. Sangat berhati-hati. Seseorang yang mencoba terlalu keras dalam
mengambil keputusan, oleh karenanya menjadi begitu cemas dan terdorong oleh konflik dan stres yang dipicu oleh keputusan tersebut
sehingga mungkin menjadi ragu-ragu dan gagal untuk melihat seluruh situasi dengan jelas.
e. Penghindar. Seseorang yang berupaya untuk menghindari atau menolak untuk menghadapi pengambilan keputusan, dengan harapan
masalah itu akan pergi dengan sendirinya, atau dengan menunda- nunda mengambil suatu keputusan.
f. Pengikut. Seseorang yang menyesuaikan dengan harapan orang lain,
memerlukan pendapat atau pengaruh dari orang lain dalam mengambil keputusan atau bahkan mengizinkan orang lain untuk membuat
keputusan menyangkut dirinya. g. Pemberontak. Seseorang yang memberontak terhadap apa yang orang
lain harapkan darinya, mengambil jalan yang berlawanan dengan apa yang orang lain pikirkan.
h. Berdasarkan nilai. Seseorang yang mengambil keputusan berdasarkan kode etik, nilai-nilai agama, sosial atau budaya.
26 26
Penjelasan lain dikemukakan oleh Krumboltz dalam Taksonomi Krumboltz yang menyebutkan ada lima gaya pengambilan keputusan karir
Greenhause dan Callanan 2006:94 yaitu rational, fatalistic, intuitive, impulsive dan dependent. Penjelasan singkat dari lima gaya pengambilan
keputusan tersebut adalah sebagai berikut: a. Rational
Rational adalah pengambilan keputusan karir yang dilakukan sesuai
dengan kaidah
logika, cara-cara
sistematis dan
bertanggungjawab. b. Fatalistic
Fatalistic adalah seseorang yang memiliki kurangnya control terhadap dirinya sendiri dalam pengambilan keputusan.
c. Intuitive Intuitive adalah pengambilan keputusan karir seseorang yang
bergantung pada suara hati dan kondisi emosional dirinya. d. Impulsive
Impulsive adalah pegambilan keputusan karir yang dilakukan secara spontan sesuai kata hatinya saat itu juga.
e. Dependent Dependent adalah pengambilan keputusan karir yang dilakukan
dengan mengandalkan harapan diri atau saran dari orang lain. Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan oleh para ahli, maka
dapat disimpulkan bahwa gaya pengambilan keputusan yang paling baik
27 27
adalah dengan cara rasional. Karena dalam pengambilan keputuan dengan menggunakan rasional didasari atas pertimbangan dan alasan yang kuat
dalam mengambil keputusan. Dalam mengambil keputusan perlu menggunakan akal pikiran agar menghasilkan keputusan yang dapat
dipertanggungjawabkan kebenarannya kelak.
3. Aspek-Aspek Pengambilan Keputusan Karir