BAB III METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan studi literatur yang bertujuan untuk menganalisis pengaruh
Investasi dan Tenaga kerja terhadap Produk Domestik Regional Bruto PDRB Provinsi Jawa Tengah tahun 1986 – 2008. Pokok-pokok pikiran yang ada didasarkan pada teori,.
penggalian data, dan referensi dari berbagai literatur yang berhubungan dengan masalah yang akan dilakukan penelitian.
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu data yang diambil dari laporan, dokumen-dokumen atau catatan-catatan yang dikeluarkan oleh instansi
atau badan-badan tertentu. Data sekunder tersebut diperoleh dari BPS, dan sumber-sumber lain yang berkaitan dengan penelitian ini.
Data yang diambil dalam penelitian ini adalah; Investasi, Tenaga Kerja, dan Produk Domestik Regional Bruto PDRB dari Provinsi Jawa Tengah. Data yang digunakan adalah
data berskala 23 yaitu tahun 1986 – 2008. Data diambil dari Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Tengah.
B. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini merupakan analisis mengenai Pengaruh Investasi, dan Tenaga Kerja
terhadap Produk Domestik Regional Bruto PDRB Provinsi Jawa Tengah, selama tahun 1986 – 2008. Penelitian ini sengaja mengambil obyek di Provinsi Jawa Tengah, karena
Provinsi Jawa Tengah merupakan Provinsi yang mempunyai laju pertumbuhan tertinggi pada tahun 2008 Statistik Indonesia .
C. Definisi Operasional Variabel Definisi operasional adalah pernyataan tentang definisi, batasan, pengertian dan
pengambilan variabel dalam penelitian.
1.Variabel Dependen Variabel terikat Y disini adalah Produk Domestik Regional Bruto PDRB
Provinsi Jawa Tengah. yaitu total nilai produksi barang dan jasa yang diproduksi di Daerah Provinsi Jawa Tengah. Produk Domestik Regional Bruto PDRB di sini
mewakili pertumbuhan ekonomi Provinsi Jawa Tengah yang dihitung dengan
menggunakan perhitungan PDRB atas dasar harga konstan, tahun dasar yang digunakan adalah tahun 2000 dan dinyatakan dalam jutaan rupiah. Data PDRB diambil dari Jawa
Tengah Dalam Angka dan Produk Domestik Regional Bruto PDRB Provinsi Jawa Tengah terbitan Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Tengah. beberapa edisi.
2. Variabel Independen, dibedakan menjadi 2 variabel : a. Investasi
Variabel ini diukur dengan tingkat pembentukan modal tetap bruto yang terjadi di Provinsi Jawa Tengah yang dihitung dengan menggunakan perhitungan
dasar harga konstan, tahun dasar yang digunakan adalah tahun 2000 dan dinyatakan dalam jutaan rupiah. Data investasi diambil dari Jawa Tengah Dalam Angka dan
Produk Domestik Regional Bruto PDRB Provinsi Jawa Tengah terbitan Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Tengah. beberapa edisi.
b. Tenaga Kerja Variabel ini diukur dengan jumlah tenaga kerja usia 10 tahun. sampai dengan
65 tahun yang ikut memproduksi barang dan jasa sudah bekerja yang terdapat di Provinsi Jawa Tengah dan dinyatakan dalam jiwa. Data Tenaga Kerja diambil dari
Jawa Tengah Dalam Angka terbitan Badan Pusat Statistik Jawa Tengah. beberapa edisi
D. Teknik Analisis Data Alat analisis data dalam penelitian ini adalah menggunakan alat yang disebut dengan
regresi, yaitu suatu model yang menyatakan suatu hubungan antara variabel independen dan variabel dependen dalam persamaan matematik. Karena pada penelitian ini variabel
independen berjumlah lebih dari satu maka alat analisis yang digunakan adalah analisis regresi berganda. Pengertian linier dalam hal ini adalah bila penyajian variabel independen
dan parameternya hanya satu indeks dan tidak dikalikan atau dibagi dengan variabel atau parameter lain
Fungsi regresi linier berganda dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : Ln Y = β
1
+ β
2
Ln X
1
+ β
3
Ln X
2
+ e
1
48
Dimana : Y
= PDRB X
1
= Investasi X
2
= Tenaga Kerja Β
1
= Konstanta β
2
, β
3
= Koefisiensi regresi x
1
dan x
2
e
1
= Variabel pengganggu, wakil semua pengaruh yang timbul dari variabel terikat akibat kesalahan peneliti
1. Uji Statistik Untuk mengetahui pengaruh dari masing-masing variabel independent dalam
mempengaruhi variabel dependen, digunakan uji t test. Uji t test akan dilakukan untuk membuktikan hipotesis yang diambil.
Adapun hipotesis yang digunakan adalah sebagai berikut : Ho : β
1
= O : tidak pengaruh antara variabel independen terhadap variabel dependen
secara individual
Ha : β
1
≠ 0 :
ada pengaruh antara variabel independen terhadap variabel dependen secara individual
a. Uji t
Yaitu pengujian untuk mengetahui pengaruh variabel bebas x
1
, x
2
dan x
3
terhadap variabel terikat Y secara parsial atau individu. Menurut Gujarati 1995
Dengan langkah : 1.
t hitung =
β β
SE 49
Dimana : β
= Nilai masing-masing koefisien regresi SE β = Standar error untuk masing-masing koefisien regresi
2. Dalam penelitian ini menggunakan tingkat signifikan sebesar 0,05 dengan
derajat kebebasan n-k-1, karena pengujian dua sisi maka pada penentu t tabel menggunakan
2 a = 0,025
Dimana : n = Jumlah pengamatan
k = jumlah variabel 3.
Ho : β
1
, β
2
, = 0 secara parsial, variabel bebas tidak berpengaruh terhadap variabel terikat
Ha : β
1
, β
2
, ≠
0 paling tidak salah satu variabel bebas berpengaruh terhadap variabel terikat
4. Uji t dipergunakan untuk mengetahui apakah Ho diterima atau ditolak dengan
ketentuan sebagai berikut :
a. Jika t
hit
t
tabel
, atau t
hit
- t
tabel
, maka Ho diterima dan ditolak. Berarti signifikasi atau variabel independen yang diuji secara nyata berpengaruh
terhadap variabel dependent. b.
Jika t
hit
t
tabel
atau t
hit
-t
tabel
, maka Ho diterima dan ditolak. Berarti signifikasi atau variabel independ yang diuji secara nyata tidak berpengaruh
terhadap variabel dependent dengan = 0,05 Gambar 3.1
Daerah terima dan daerah tolak uji t
Ho ditolak Ho diterima
Ho ditolak -1
2 a
; n –k 1
2 a
; n – k b.
Uji F Yaitu pengujian untuk mengetahui pengaruh variabel bebas x
1
, x
2
dan x
3
terhadap variabel terikat Y secara bersama-sama. Menurut Gujarati 1995
Dengan langkah-langkah sebagai berikut : 1.
F hitung : F =
1 1
1
2 2
− −
− −
K n
R K
R 50
Dimana : R
2
: Koefisien determinan
K :
Jumlah variabel independent N
: Jumlah data atau sampel
2. Dalam penelitian ini menggunakan tingkat signifikasi sebesar 0,05 dengan
derajat kebebasan df pembilang k-1 dan penyebut n-k. Df = k – 1 ; n – k 3.
Ho : β
1
, β
2
,
=
0 tidak ada pengaruh secara bersama-sama, antara variabel terikat dengan variabel bebas
Ha : β
1
, β
2
, ≠
0 ada pengaruh secara bersama-sama, antara variabel terikat dengan variabel bebas
4. Uji F ini dipergunakan untuk mempengaruhi apakah Ho diterima dan ditolak
dengan ketentuan sebagai berikut : a.
Apabila F
hit
F
tabel
, maka H
o
ditolak dan diterima berarti signifikansivariabel independent secara keseluruhan berpengaruh terhadap variabel dependent
b. Apabila F
hit
F
tabel
, maka Ho, ditolak dan diterima berarti tidak signifikan variabel independent secara keseluruhan tidak berpengaruh terhadap variabel
dependen. Gambar 3.2.
Daerah terima dan daerah tolak uji F
Ho diterima Ho ditolak
F
α
; k – 1 : n – k c.
Koefisien Determinasi R
2
Untuk mengukur kebaikan dari model regresi maka diperlukan perhitungan determinasi R
2
, yaitu angka untuk persentase total variasi variabel dependent yang dapat dijelaskan variabel independent dalam model.
2. Uji Asumsi Klasik
a. Multikolinaritas
Variabel bebas terdapat korelasi dengan variabel bebas lainnya atau dengan kata lain, suatu variabel bebas merupakan tugas linier dari variabel bebas lainnya.
Cara paling mudah untuk mendeteksi ada tidaknya multikolinieritas aalah dengan metode Auxillary Regresi, yaitu dengan melihat nilai R
2
dan nilai r
2
. Apabila dari hasil pengujian statistik diperoleh r
2
R
2
berarti tidak ada multikolinieritas, sedangkan jika r
2
R
2
berarti terjadi multikolinieritas. b.
Heteroskedastisitas Heteroskedastisitas terjadi jika gangguan muncul dalam fungsi regresi yang
mempunyai varian yang tidak sama sehingga penaksir OLS tidak efisien baik dalam sampel kecil maupun besar tapi masih tetap tidak bias dan konsisten
Salah satu cara untuk mendeteksi masalah heteroskedastisitas adalah dengan uji Park. Langkah-langkah pengujiannya adalah sebagai berikut :
1 Dari hasil regresi OLS akan diperoleh nilai residualnya
2 Nilai residual dikuadratkan, lalu diregresikan dengan variabel bebas sehingga
diperoleh persamaan sebagai berikut : e
1
= α
1
X
1
+ α
2
X
2
51 Hasil regresi tahap dua dilakukan uji t
Jika signifikan maka terjadi masalah heteroskedastisitas, sedangkan jika tidak signifikasi maka tidak terjadi masalah heteroskedentisitas dalam model tersebut.
a. Autokolerasi
Untuk menguji ada tidaknya autokorelasi maka dilakukan percobaan ddarbin-Watson test.
D =
−
∑ ∑
− 2
1 1
1 1
1 e
e e
52
Gambar 3.3. Autokorelasi
Ragu-ragu Ragu-ragu
Autokorelasi Autokorelasi
Positif Negatif
Tidak ada autokorelasi
dL dU
2 4 – dU
4 – dL 4
Dengan Ho : tidak ada serial autokorelasi antara dua ujungnya baik yang positif maupun negatif, sehingga jika :
0 d dL : menolak Ho 4-dL d 4 : menolak Ho dU d 4 – dU : menerima Ho dL d dU atau 4 – dU d 4-dL: tidak
meyakinkan
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN