b Aspek psikologis. Kebahagiaan keluarga bertambah, karena kelahiran lebih
jarang, sehingga suasana kejiwaan ibu baik dan dapat mendekatkan hubungan bayi dengan keluarga.
c Aspek kemudahan. Menyusui sangat praktis, karena dapat diberikan dimana saja
dan kapan saja. Keluarga tidak perlu repot menyiapkan air masak, botol, dan dot yang harus dibersihkan serta minta pertolongan orang lain Siswoyo, 2014.
4 Bagi Negara: a
Menurunkan angka kesakitan dan kematian bayi. Adanya faktor protektif dan nutrient yang sesuai dalam ASI menjamin status gizi baik serta kesakitan dan
kematian anak menurun. b
Menghemat devisa Negara. ASI dapat dianggap sebagai kekayaan nasional. Jika semua ibu menyusui diperkirakan dapat menghemat devisa sebesar Rp. 8,6
milyar yang seharusnya dipakai untuk membeli susu formula. c
Mengurangi subsidi untuk rumah sakit. Subsidi untuk rumah sakit berkurang, karena rawat gabung akan memperpendek lama rawat ibu dan bayi, mengurangi
komplikasi persalinan dan infeksi nosokomial serta mengurangi biaya yang diperlukan untuk perawatan anak sakit. Anak yang mendapat ASI lebih jarang
dirawat di rumah sakit dibandingkan anak yang mendapatkan susu formula. d
Peningkatan kualitas generasi penerus. Anak yang mendapatkan ASI dapat tumbuh kembang secara optimal sehingga kualitas generasi penerus bangsa akan
terjamin Siswoyo, 2014.
b. Komponen ASI
Kandungan ASI nyaris taktertandingi. ASI mengandung zat gizi yang secara khusus diperlukan untuk menunjang proses tumbuh kembang otak dan memperkuat
daya tahan alami tubuhnya. Kandungan ASI yang utama terdiri dari Almatsier, 2010 : 1
Laktosa, merupakan jenis karbohidrat utama dalam ASI yang berperan penting sebagai sumber energi. Selain itu laktosa juga akan diolah menjadi glukosa dan
galaktosa yang berperan dalam perkembangan sistem syaraf. Zat gizi ini membantu penyerapan kalsium dan magnesium di masa pertumbuhan bayi.
2 Lemak, merupakan zat gizi terbesar kedua di ASI dan menjadi sumber energi
utama bayi serta berperan dalam pengaturan suhu tubuh bayi. Lemak di ASI
mengandung komponen asam lemak esensial yaitu: asam linoleat dan asam alda linolenat yang akan diolah oleh tubuh bayi menjadi AA dan DHA. AA dan DHA
sangat penting untuk perkembangan otak bayi. 3
Oligosakarida, merupakan komponen bioaktif di ASI yang berfungsi sebagai prebiotik karena terbukti meningkatkan jumlah bakteri sehat yang secara alami
hidup dalam sistem pencernaan bayi. 4
Protein. Komponen dasar dari protein adalah asam amino, berfungsi sebagai pembentuk struktur otak. Beberapa jenis asam amino tertentu, yaitu taurin,
triptofan, dan fenilalanin merupakan senyawa yang berperan dalam proses ingatan.
c. Komposisi ASI
1 Kolostrum
Disekresi oleh kelenjar mammae dari hari pertama sampai hari ketiga atau keempat dari masa laktasi. Kolostrum merupakan cairan kental yang ideal. Kolostrum
merupakan suatu laksatif yang ideal untuk membersihkan mekoneum usus bayi yang baru lahir dan mempersiapkan saluran pencernaan bayi untuk menerima
makanan selanjutnya, mengandung kadar protein yang tinggi terutama gama globulin sehingga dapat memberikan perlindungan tubuh terhadap infeksi, serta
mengandung zat antibodi sehingga mampu melindungi tubuh bayi dari berbagai penyakit infeksi Kristiyanasari, 2009
2 Air susu masa peralihan masa transisi
Merupakan ASI peralihan dari kolostrum menjadi ASI matur. Disekresi dari hari ke 4 sampai dengan hari ke 10 dari masa laktasi Kristiyanasari, 2009
3 Air susu matur
ASI yang disekresi pada hari ke 10 dan seterusnya. Merupakan makanan yang dianggap aman bagi bayi Kristiyanasari, 2009
d. Faktor yang mempengaruhi pemberian ASI Eksklusif