PENGARUH PENGGUNAAN TEKNIK PENCATATAN MIND MAP TERHADAP PENGUASAAN KONSEP SISWA PADA MATERI POKOK BIOTEKNOLOGI

(1)

(Studi Eksperimen pada Siswa Kelas IX SMP Negeri 8 Bandar Lampung Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2012/2013)

(Skripsi)

Oleh N A N I

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG 2012


(2)

(Studi Eksperimen pada Siswa Kelas IX SMP Negeri 8 Bandar Lampung Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2012/2013)

Oleh N A N I

Skripsi

Sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar SARJANA PENDIDIKAN

Pada

Jurusan Pendidikan MIPA Program Studi Pendidikan Biologi

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG 2012


(3)

PENGARUH PENGGUNAAN TEKNIK PENCATATANMIND MAP TERHADAP PENGUASAAN KONSEP SISWA PADA

MATERI POKOK BIOTEKNOLOGI

(Studi Eksperimen pada Siswa Kelas IX SMP Negeri 8 Bandar Lampung Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2012/2013)

Oleh N A N I

Proses pembelajaran yang terjadi di kelas IX SMP Negeri 8 Bandar Lampung adalah selama proses pembelajaran masih didominasi oleh guru dengan

menggunakan metode ceramah. Hal tersebut menyebabkan penguasaan konsep siswa tergolong rendah, karena itu dibutuhkan pemilihan strategi mengajar yang mampu meningkatkan penguasaan konsep siswa. Strategi mengajar yang diduga dapat meningkatkan penguasaan konsep siswa salah satunya adalah tehnik pencatatanmind map. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh

penggunaan tehnik pencatatanmind mapdalam meningkatkan penguasaan konsep siswa dan aktivitas belajar siswa pada materi pokok bioteknologi.

Penelitian ini menggunakan desaintes awal-tes akhir non ekuivalen. Sampel penelitian ini adalah siswa-siswi kelas IXEsebagai kelas eksperimen dan kelas IXCsebagai kelas kontrol, dipilih dengan tehnikcluster random sampling. Data


(4)

ii

penelitian ini berupa data kuantitatif, yaitu data nilai tes awal, tes akhir dan N-gain; dan data kualitatif berupa data aktivitas siswa selama pembelajaran. Data kuantitatif dianalisis dengan uji t, sedangkan data kualitatif dianalisis secara deskriptif.

Hasil penelitian menunjukkan rata-rataN-gainpada kelas eksperimen yaitu 47,06; lebih tinggi daripada kelas kontrol yaitu 47,03. Rata-rata peningkatan indikator penguasaan konsep siswa pada kelas eksperimen adalah 3,16; lebih tinggi daripada rata-rata peningkatan indikator penguasaan konsep siswa pada kelas kontrol yang hanya 3,04. Aktivitas siswa pada kelas eksperimen mengalami peningkatan dari pertemuan I hingga pertemuan II pada setiap aspek yang diamati meliputi mengemukakan pendapat/ ide sebesar 15,3%, melakukan kegiatan diskusi sebesar 22,9%, menjawab pertanyaan sebesar 21,9%, dan mengajukan pertanyaan sebesar 31,5%. Dengan demikian, penggunaan tehnik pencatatan

mind mapdapat berpengaruh signifikan terhadap penguasaan konsep dan aktivitas belajar siswa materi pokok bioteknologi.


(5)

iv

MATERI POKOK BIOTEKNOLOGI

(Studi Eksperimen pada Siswa Kelas IX SMP Negeri 8 Bandar Lampung Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2012/2013)

Nama Mahasiswa : NANI

Nomor Pokok Mahasiswa : 0513024039

Program Studi : Pendidikan Biologi

Jurusan : Pendidikan MIPA

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

MENYETUJUI, 1. Komisi Pembimbing

Pramudiyanti, S.Si., M.Si. Rini Rita T. Marpaung, S.Pd., M.Pd. NIP 197303101998022001 NIP 197707152008012020

2. Ketua Jurusan Pendidikan MIPA

Dr. Caswita, M.Si


(6)

v 1. Tim Penguji

Ketua :Pramudiyanti, S.Si., M.Si. ___________

Sekretaris :Rini Rita T. Marpaung, S.Pd., M.Pd. ___________

Penguji

Bukan Pembimbing :Dr. Tri Jalmo, M.Si. ___________

2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Dr. Hi. Bujang Rahman, M.Si NIP 196003151985031003


(7)

vi Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Nani

Nomor Pokok Mahasiswa : 0513024039 Program Studi : Pendidikan Biologi

Jurusan : Pendidikan MIPA

Dengan ini menyatakan bahwa penelitian ini adalah hasil pekerjaan saya sendiri, dan sepanjang pengetahuan saya tidak berisi materi yang telah dipublikasikan atau ditulis oleh orang lain atau telah dipergunakan dan diterima sebagai persyaratan penyelesaian studi pada universitas atau institut lain.

Bandar Lampung, Desember 2012 Yang menyatakan

Nani


(8)

vii

Penulis dilahirkan di Kali Bening, Jawa Tengah pada tanggal 20 November 1986, anak ketiga dari empat bersaudara, dari pasangan Bapak Atmo dan Ibu Sami.

Penulis menyelesaikan pendidikan formal di SD Negeri I Kebon Jeruk, Bandar Lampung pada tahun 1999, di SMP Negeri 5 Bandar Lampung pada tahun 2002 dan di SMA Negeri 10 Bandar Lampung pada tahun 2005. Pada tahun 2005 penulis terdaftar sebagai mahasiswa Jurusan Pendidikan MIPA Program Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

Pada tahun 2008 penulis melaksanakan Program Pengalaman Lapangan (PPL) di SMA Tunas Harapan Bandar Lampung, dan pada tahun 2012 penulis melakukan penelitian di SMP Negeri 8 Bandar Lampung untuk meraih gelar sarjana


(9)

viii

PERSEMBAHAN

Teriring doa dan rasa syukur kehadirat Allah SWT, penulis persembahkan

skripsi ini sebagai tanda bakti dan cinta kasih penulis yang tulus kepada:

Mamak dan Bapak tercinta, yang sangat kusayangi, sosok mulia yang

telah membesarkanku, mendidikku, memberikan cinta, kasih sayang,

pengorbanan, dan senantiasa mendoakan keberhasilan dan kebahagiaan

untukku.

Kakakku Nanang Sartono, Ayukku Nining Sulastri, Kakak Iparku

Supono dan Adikku Komariyah, terima kasih atas dukungan, nasihat dan

do a yang telah dicurahkan kepadaku.

Guru-guru pendidikku yang telah menanamkan ilmu kepadaku.

Almamaterku tercinta Universitas Lampung .


(10)

ix

Cukuplah Alloh sebagai penolong bagi kami, dan

Alloh adalah sebaik-baiknya pelindung

(Q.S. Ali-Imron : 173)

Ikutilah impian-impianmu, setialah kepada kebaikan

yang ada dalam hatimu.

Jadilah dirimu yang terbaik

(Mario Teguh )

Orang yang berhasil di dunia ini adalah orang yang

bangkit dan mencari keadaan yang mereka inginkan,

dan jika mereka tidak menemukannya,

mereka akan menciptakannya


(11)

x

Alhamdulillah, puji syukur Penulis ucapkan ke hadirat Allah SWT, dengan ridhoNya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudulPENGARUH

PENGGUNAAN TEKNIK PENCATATANMIND MAPTERHADAP

PENGUASAAN KONSEP SISWA PADA MATERI POKOK

BIOTEKNOLOGI (Studi Eksperimen pada Siswa Kelas IX SMP Negeri 8 Bandar Lampung Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2012/2013)sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan biologi universitas

lampung.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1. Dr. Bujang Rahman, M.Si., selaku Dekan FKIP Unila.

2. Dr. M. Thoha B.S. Jaya, M.S., selaku Pembantu Dekan I, terima kasih atas bimbingan dan bantuannya.

3. Dr. Caswita, M.Si., selaku Ketua Jurusan Pendidikan MIPA FKIP Unila. 4. Pramudiyanti, S.Si. M.Si., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Biologi

sekaligus Pembimbing I, terima kasih atas saran, bantuan, kesedian dan kesabarannya untuk memberikan bimbingan, saran dan kritik dalam proses penyelesaian skripsi ini.

5. Rini Rita.T. Marpaung, S.Pd., M.Pd., selaku Pembimbing II terima kasih atas bantuan dan kesabarannya dalam memberikan bimbingan dan motivasinya kepada penulis selama studi.

6. Dr. Tri Jalmo, M.Si., selaku pembimbing akademik sekaligus pembahas, terima kasih atas bantuan dan kesediaannya untuk memberikan bimbingan, saran dan kritik dalam proses penyelesaian skripsi ini.


(12)

xi

8. Teristimewa untuk kedua orang tua, Bapak dan Mamak tersayang serta keluargaku yang senantiasa menjadi penyemangat dan selalu mendoakan yang terbaik demi kesuksesanku.

9. Elly Junaidah, S.Pd., selaku guru mitra dan keluarga besar SMP Negeri 8 Bandar Lampung, terima kasih atas bantuannya selama penelitian penulis. 10. Sahabatku, Saudaraku di tim BOTER, Himmah Hayati, S.Pd., Wuri Mandar

Jati, Vita Wulan, S.P., Indah Helma Afnil, S.E., Amrina, S.Pd., Haerul

Hamzah, Okta Andriansyah, Rocky Trisnando, S.T., & Edi Kurniawan, A.Md.,

terima kasih atas dukungan semangat dan do’a yangtak pernah putus. 11. Asef Riyadi, S.Pd., terima kasih telah senantiasa memberi semangat,

dukungan dan mendoakan yang terbaik untukku.

12. Sahabat seperjuangan Dian Eka Lestari, S.Pd. dan Desmalina Sagita, S.Pd. serta sahabat-sahabatku Nukhbatul Bidayati Haka, S.Pd., Purwanti, S.Pd., Pusvita Sari S.Pd., dan Rara Zenova, S.P., terima kasih atas kesabaran mendengar keluh kesahku dan keikhlasannya membantuku selama menyelesaikan penulisan skripsi ini.

13. Teman-temanku di Pendidikan Biologi FKIP UNILA 2005 serta adik tingkat 2007, 2008 dan 2009 terima kasih atas persahabatan yang kalian berikan.

Bandar Lampung, Desember 2012 Penulis,


(13)

A. Latar Belakang

Setiap manusia lahir dengan segala potensi yang dimiliki, termasuk potensi pikiran. Namun, pada praktik pembelajaran, penggunaannya masih jauh dari optimal. Hal ini tercermin dari berbagai kesulitan yang muncul pada

pembelajaran, seperti kesulitan dalam memusatkan perhatian atau mengingat, yang berujung pada rendahnya hasil pembelajaran. Dalam praktik

pembelajaran di sekolah, kondisi ini masih diperburuk oleh praktik

pembelajaran yang keliru, seperti pemberian tambahan pembelajaran baik di dalam maupun di luar sekolah. Padahal proses tersebut, hanya dapat bermakna pengulangan dari proses pembelajaran sebelumnya dan tidak memberi nilai tambah bagi pemahaman siswa.

Menurut Yovan (dalam Buzan, 2008:76), pembelajaran melibatkan pemikiran yang bekerja secara asosiatif, sehingga dalam setiap pembelajaran terjadi penghubungan antar satu informasi dengan informasi yang lain. Pembelajaran sangat erat kaitannya dengan penggunaan otak sebagai pusat aktivitas mental mulai dari pengambilan, pemrosesan, hingga penyimpulan informasi. Dengan demikian, pembelajaran merupakan proses sinergisme antara otak, pikiran dan pemikiran untuk menghasilkan daya guna yang optimal.


(14)

Slameto (2003:54) menyatakan yang dimaksud dengan pelaksanaan proses pembelajaran adalah proses berlangsungnya belajar mengajar di kelas yang merupakan inti dari kegiatan pendidikan sekolah. Secara sempit proses belajar merupakan interaksi antara guru dan murid yang disebut kegiatan

pembelajaran. Berhasil atau tidaknya pencapaian tujuan pembelajaran tergantung dari bagaimana proses belajar yang dialami oleh siswa sebagai peserta didik (Roestiyah, 1994:1). Jadi pelaksanaan pengajaran adalah interaksi guru dengan murid dalam rangka menyampaikan bahan pelajaran kepada siswa dan untuk mencapai tujuan pengajaran.

Namun saat ini belum banyak guru yang menciptakan kondisi dan situasi yang memungkinkan siswa untuk memahami konsep materi ajar yang disampaikan oleh guru. Ketika mengajar, guru lebih menekankan siswa untuk menghafal konsep, bukan memahami konsep, dan masih banyak guru berpandangan bahwa pengetahuan sebagai perangkat fakta-fakta yang harus dihafal. Suasana belajar di kelas pun masih memfokuskan guru sebagai sumber untuk

memperoleh pengetahuan dan metode ceramah menjadi pilihan utama yang dipakai oleh guru pada saat mengajar, sehingga proses pembelajaran yang seharusnya menuntut siswa aktif dalam proses pembelajaran belum dapat berjalan secara optimal.

Menurut Trianto (2010:5) masalah utama pendidikan formal (sekolah) saat ini adalah masih rendahnya hasil belajar peserta didik yang merupakan hasil kondisi pembelajaran konvensional yang dalam proses pembelajaran memberikan dominasi guru dan tidak memberikan akses bagi siswa untuk


(15)

berkembang secara mandiri. Pendapat tersebut sesuai dengan hasil observasi dan diskusi dengan guru Biologi yang mengajar di kelas IX SMP Negeri 8 Bandar Lampung. Dari hasil observasi terlihat bahwa selama proses pembelajaran masih banyak didominasi oleh guru dengan menggunakan metode ceramah. Adapun metode lain yang digunakan adalah metode diskusi kelas, akan tetapi hanya sebagian siswa saja yang terlibat aktif dalam diskusi. Siswa pun lebih banyak menerima informasi dari guru.

Selama proses pembelajaran biologi guru belum mampu menentukan metode dan model pembelajaran yang tepat untuk meningkatkan penguasaan konsep pada diri siswa. Hal ini berakibat pada belum tercapainya standar Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan di sekolah yaitu 65 pada materi pokok bioteknologi. Hal ini diperkuat oleh data nilai rata-rata siswa pada materi pokok bioteknologi pada tahun pelajaran 2011/2012 yang belum mencapai standar KKM, yaitu sebesar 62. Jumlah siswa yang belum mencapai ketuntasan belajar mencapai 22,86% dari 35 siswa yaitu 8 orang. Hasil tersebut masih belum memenuhi standar KKM di SMP Negeri 8 Bandar Lampung.

Berdasarkan kondisi di atas, maka dibutuhkan pemilihan strategi mengajar yang mampu meningkatkan penguasaan konsep siswa. Pemilihan strategi mengajar pada mata pelajaran biologi adalah hal yang paling penting dalam proses pembelajaran guna tercapainya tujuan pengajaran di kelas. Strategi untuk mengajar yang diduga dapat meningkatkan penguasaan konsep siswa salah satunya adalah dengan membuat pemetaan pikiran (mind map).


(16)

Mind mapadalah teknik meringkas bahan yang akan dipelajari dan

memproyeksi-kan masalah yang dihadapi ke dalam bentuk peta atau teknik grafik sehingga lebih mudah memahaminya (Sugiarto, 2004:75). Dalammind mappertama-tama siswa harus mempelajari uraian materi secara cermat, kemudian dimulai dari tengah garis kosong, menggunakan gambar(simbol) untuk ide utama, menghubungkan cabang-cabang utama ke gambar pusat, membuat ranting-ranting yang berhubungan ke cabang dan seterusnya,

menambahkan garis hubung yang melengkung, menggunakan satu kunci untuk setiap garis dan gambar (Buzan, 2008:10).

Menurut De Porter (2002:65), ketika manusia berkomunikasi dengan kata-kata, otak pada saat yang sama harus mencari, memilah, merumuskan, merapikan, mengatur, menghubungkan, dan menjadikan campuran antara gagasan-gagasan dengan kata-kata yang sudah mempunyai arti itu sehingga dapat dipahami. Pada saat yang sama, kata-kata ini dirangkai dengan gambar, symbol, citra (kesan), bunyi, dan perasaan. Salah satu upaya yang dapat digunakan dalam membuat citra visual sehingga dapat memberikan kesan mendalam dan menghasilkan arti yang mudah dipahami adalah peta pikiran (mind map). Oleh karena itu, proses pembelajaran seharusnya dapat menggunakan teknik pencatatan peta pikiran sebagai salah satu cara belajar yang dapat dilatihkan kepada siswa. Dengan memadukan antara penerapan teknik pencatatan (mind map) dalam proses pembelajaran diharapkan dapat membuat daya ingat serta pemahaman siswa semakin kuat.


(17)

Putri (2010:41) telah melakukan penelitian tentang pengaruh penggunaan teknik pencatatanmind mapterhadap penguasaan materi pokok klasifikasi makhluk hidup oleh siswa kelas VII SMP Muhammadiyah 3 Bandar Lampung dan menyimpulkan bahwa teknik pencatatanmind mapterbukti dapat

meningkatkan penguasaan materi siswa. Hal ini berakibat pada bertambahnya jumlah siswa yang mendapat nilai di atas standar ketuntasan minimum (KKM).

Merujuk pada uraian di atas, maka pada penelitian ini peneliti mencoba menerapkan teknik pencatatanmind mapdi kelas IX SMP Negeri 8 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013. Diharapkan dengan penerapan teknik pencatatanmind mapdapat memberikan pengaruh pada pembelajaran biologi sehingga dapat membantu siswa dalam meningkatkan penguasaan konsep, khususnya pada materi bioteknologi.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Adakah pengaruh yang signifikan dari penggunaan teknik pencatatanmind mapterhadap peningkatan penguasaan konsep siswa pada materi pokok bioteknologi?

2. Apakah ada peningkatan terhadap aktivitas belajar siswa yang menggunakan teknik pencatatanmind mappada materi pokok bioteknologi?


(18)

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui:

1. Pengaruh penggunaan teknik pencatatanmind mapterhadap peningkatan penguasaan konsep siswa pada materi pokok bioteknologi.

2. Peningkatan aktivitas belajar siswa yang menggunakan teknik pencatatan

mind mappada materi pokok bioteknologi.

D. Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian yang ingin dicapai, maka penelitian ini diharapkan mempunyai manfaat sebagai berikut :

1. Peneliti yaitu untuk menambah pengalaman sebagai calon guru dalam penggunaan teknik pencatatanmind mapuntuk meningkatkan penguasaan konsep dan aktivitas siswa dalam pembelajaran biologi.

2. Guru biologi yaitu memberikan informasi tentang teknik pencatatanmind mapsebagai alternatif strategi untuk mengajar di kelas.

3. Siswa yaitu mendapat pengalaman belajar yang berbeda.

4. Sekolah yaitu dapat menjadi masukan dalam usaha meningkatkan mutu proses dan hasil belajar dalam mata pelajaran biologi.


(19)

E. Ruang Lingkup Penelitian

Untuk menghindari terjadinya salah penafsiran dalam penelitian ini, maka ruang lingkup penelitian ini adalah:

1. Teknik pencatatanmind map merupakan suatu teknik pembelajaran yang mengembangkan kemampuan otak kiri dan otak kanan dengan

menggambarkan hal-hal yang bersifat umum kemudian baru ke hal-hal yang bersifat khusus dalam sebuah peta pikiran.

2. Penilaian penguasaan konsep diperoleh dari hasil tes awal-tes akhir pada materi pokok bioteknologi dan dibatasi hanya meliputi C1 (hafalan), C2 (pemahaman), C3 (aplikasi).

3. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas IXC dan IXESMP Negeri 8 Bandar Lampung semester ganjil tahun pelajaran 2012/2013.

4. Materi pokok pada penelitian ini adalah bioteknologi dengan kompetensi dasar mendeskripsikan penerapan bioteknologi dalam mendukung kelangsungan hidup manusia melalui produksi pangan.

F. Kerangka Pikir

Proses pembelajaran adalah proses berlangsungnya belajar mengajar di kelas yang merupakan inti dari kegiatan pendidikan sekolah. Secara sempit proses belajar merupakan interaksi antara guru dan murid yang disebut kegiatan pembelajaran. Berhasil atau tidaknya pencapaian tujuan pembelajaran tergantung dari bagaimana proses belajar yang dialami oleh siswa sebagai peserta didik. Namun saat ini belum banyak guru yang menciptakan kondisi


(20)

dan situasi yang memungkinkan siswa untuk memahami konsep materi ajar yang disampaikan oleh guru. Oleh karena itu dibutuhkan strategi mengajar yang mampu meningkatkan penguasaan konsep siswa. Strategi mengajar yang diduga dapat meningkatkan penguasaan konsep siswa salah satunya adalah dengan membuat pemetaan pikiran (mind map).

Mind mapadalah teknik meringkas bahan yang akan dipelajari dan memproyeksikan masalah yang dihadapi ke dalam bentuk peta atau teknik grafik sehingga lebih mudah memahaminya. Pemetaan pikiran atau biasa dikenal dengan istilahmind mapadalah metode yang tepat untuk mengatasi permasalahan tersebut. Dalam metodemind mappertama-tama siswa harus mempelajari uraian materi secara cermat, kemudian dimulai dari tengah garis kosong, menggunakan gambar (simbol) untuk ide utama, menghubungkan cabang-cabang utama ke gambar pusat, membuat ranting-ranting yang berhubungan ke cabang dan seterusnya, menambahkan garis hubung yang melengkung, menggunakan satu kunci untuk setiap garis dan gambar. Dengan memadukan antara teknik pencatatanmind mapdalam proses pembelajaran diharapkan dapat membuat daya ingat serta pemahaman siswa semakin kuat sehingga berdampak pada peningkatan penguasaan konsep siswa.

Penguasaan konsep merupakan hasil belajar dari ranah kognitif. Untuk mencapai penguasaan konsep dalam pembelajaran tidak cukup dengan hanya membaca ataupun mendengarkan saja, tetapi perlu dilakukan pembelajaran aktif. Penguasaan konsep pelajaran oleh siswa dapat diukur melalui tes awal dan tes akhir.


(21)

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah teknik pencatatanmind map(X), sedangkan variabel terikat dalam penelitian ini adalah penguasaan konsep (Y). Hubungan antara kedua variabel tersebut digambarkan sebagai berikut:

Gambar 1. Hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat Keterangan: X = Teknik pencatatanmind map

Y = Penguasaan konsep

G. Hipotesis Penelitian

Anggapan dasar dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

seluruh siswa dalam kelas yang terlibat dalam penelitian memiliki kemampuan kognitif, menerima materi pelajaran dan mengalami lama waktu belajar yang sama dengan faktor-faktor lain diabaikan.

Hipotesis kerja :

H0 = Tidak ada pengaruh yang signifikan dari penggunaan teknik

pencatatanmind mapterhadap peningkatan penguasaan konsep siswa pada materi pokok bioteknologi.

H1 = Ada pengaruh yang signifikan dari penggunaan teknik pencatatan

mind mapterhadap peningkatan penguasaan konsep siswa pada materi pokok bioteknologi.


(22)

A. Mind Map

Mindmerupakan gagasan berbagai imajinasi.Mindmerupakan suatu keadaan yang timbul bila otak (brain) hidup dan sedang bekerja (Bahaudin, 1999:53).

Mind mapadalah teknik meringkas bahan yang akan dipelajari dan

memproyeksikan masalah yang dihadapi ke dalam bentuk peta atau teknik grafik sehingga lebih mudah memahaminya (Sugiarto, 2004:75).

Mind mapmerupakan pendekatan keseluruhan otak yang membuat otak anda mampu membuat catatan yang menyeluruh dalam satu halaman. Dengan menggunakan citra visual dan perangkat grafis lainnya, peta pikiran akan memberikan kesan yang lebih dalam. Peta pikiran menggunakan pengingat-pengingat visual dan sensorik dalam suatu pola dari ide-ide yang berkaitan, seperti peta jalan yang digunakan untuk belajar, mengorganisasikan dan merencanakan. Peta ini dapat membangkitkan ide-ide orisinil dan memicu ingatan yang mudah. Ini lebih mudah daripada metode pencatatan tradisional karena ia mengaktifkan kedua belahan otak anda (karena itu disebut dengan istilah “pendekatan keseluruhan otak”. Cara ini juga menenangkan,


(23)

mengulangi catatan anda jika catatan-catatan tersebut dibuat dalam bentuk peta pikiran (Bobbi DePorter dan Hernacki, 2002:152).

Berikut ini disajikan perbedaan antara catatan tradisional (catatan biasa) dengan catatan pemetaan pikiran (mind mapping).

Tabel 1. Perbedaan Catatan Biasa danMind Map

Catatan Biasa Mind Map

Hanya berupa tulisan-tulisan saja Berupa tulisan, symbol dan gambar Hanya dalam satu warna Berwarna-warni

Untuk mereview ulang memerlukan waktu yang lama

Untuk mereview ulang diperlukan waktu yang pendek

Waktu yang diperlukan untuk belajar lebih lama

Waktu yang diperlukan untuk belajar lebih cepat dan efektif

Statis Membuat individu menjadi lebih

kreatif.

Sumber: Sugiarto (2004:76)

Dari uraian tersebut,mind mapadalah satu teknik mencatat yang mengembangkan gaya belajar visual.Mind mapmemadukan dan

mengembangkan potensi kerja otak yang terdapat di dalam diri seseorang. Dengan adanya keterlibatan kedua belahan otak maka akan memudahkan seseorang untuk mengatur dan mengingat segala bentuk informasi, baik secara tertulis maupun secara verbal. Adanya kombinasi warna, simbol, bentuk dan sebagainya memudahkan otak dalam menyerap informasi yang diterima (DePorter, Reardon dan Nourie 2002:175).

Metode mencatat yang baik harus membantu kita mengingat perkataan dan bacaan, meningkatkan pemahaman terhadap materi, membantu mengorgani-sasikan materi, dan memberikan wawasan baru. Mind mapmemungkinkan


(24)

terjadinya semua hal itu. Menurut Tony Buzan,mind mappingadalah metode mencatat kreatif yang memudahkan mengingat banyak informasi. Setelah selesai, catatan tersebut akan membentuk suatu pola gagasan yang saling berkaitan, dengan topik utama di tengah dan subtopik serta perincian menjadi cabang-cabangnya.Mind mappingyang baik adalahmind mapping yang warna-warni dan menggunakan banyak gambar dan simbol, biasanya tampak seperti karya seni (DePorter, Reardon dan Nourie 2002:175).

Metode mencatat ini, yang didasarkan pada penelitian tentang cara otak memproses informasi, bekerja bersama otak bukannya menentangnya (Buzan, 1993:173). Mind mappingmenirukan proses berpikir, yakni memungkinkan siswa berpindah-pindah topik. Siswa akan merekam informasi melalui simbol, gambar, arti emosional, dan dengan warna, persis seperti cara otak memprosesnya.Mind mappingmelibatkan kedua belah otak sehingga dapat mengingat informasi lebih mudah (DePorter, Reardon dan Nourie, 2002:176).

Menurut Buzan (2008:19)mind mapdapat bekerja dengan baik karena menggunakan kedua pemain utama dalam ingatan yaitu imajinasi dan

asosiasi.Mind mapadalah bentuk istimewa pencatatan dan perencanaan yang bekerja selaras dengan otak untuk memudahkan ingatan.Mind map

menggunakan warna dan gambar-gambar untuk membantu membangun imajinasi dan cara menggambarmind mapdengan kata-kata atau gambar-gambar yang ada di garis-garis melengkung atau cabang-cabang akan membantu ingatan membuat asosiasi.


(25)

Mind mappingmerupakan cara untuk menempatkan informasi ke dalam otak dan mengambilnya kembali ke luar otak. Bentukmind mappingseperti peta sebuah jalan di kota yang mempunyai banyak cabang. Seperti halnya peta jalan kita bisa membuat pandangan secara menyeluruh tentang pokok masalah dalam suatu area yang sangat luas. Dengan sebuah peta kita bisa merencanakan sebuah rute yang tercepat dan tepat dan mengetahui kemana kita akan pergi dan di mana kita berada (Herdian, 2010:1).

Mind mapbisa disebut sebuah peta rute yang digunakan ingatan, membuat kita bisa menyusun fakta dan fikiran sedemikian rupa sehingga cara kerja otak kita yang alami akan dilibatkan sejak awal sehingga mengingat informasi akan lebih mudah dan bisa diandalkan daripada menggunakan teknik mencatat biasa.Mind mapsangat efektif bila digunakan untuk

memunculkan ide terpendam yang kita miliki dan membuat asosiasi di antara ide tersebut.Mind mapjuga berguna untuk mengorganisasikan informasi yang dimiliki. Bentuk diagramnya yang seperti diagram pohon dan

percabangannya memudahkan untuk mereferensikan satu informasi kepada informasi yang lain (Herdian, 2010:2).

Buzan (2008:36) mengusulkan menggunakan struktur dasarmind map

sebagai berikut : (a) Memulai dari tengah dengan gambar Tema,

menggunakan minimal 3 warna, (b) Menggunakan gambar, simbol, kode, dan dimensi di seluruhmind mapyang dibuat, (c) Memilih kata kunci dan tulis dengan huruf besar atau kecil, (d) Tiap kata/gambar harus sendiri dan mempunyai garis sendiri, (e) Mengaitkan garis-garis itu, mulai dari tengah


(26)

yaitu gambar tema utama. Garis bagian tengah tebal, organis, dan mengalir dari pusat keluar, menjulur seperti akar, atau pancaran cahaya, (f) Membuat garis sama panjangnya dengan gambar/kata, (g) Menggunakan warna–kode rahasia sendiri di peta pikiran yang dibuat, (h) Mengembangkan gaya

penuturan, penekanan tertentu, dan penampilan khas di Peta Pikiran yang dibuat. Jadi peta pikiran setiap orang tidak harus sama, meskipun tema yang dibahas sama, (i) Menggunakan kaidah asosiasi dimind mapyang dibuat dan (j) Membiarkanmind mapitu jelas, menggunakan hirarki yang runtun, urutan yang jelas dengan jangkauan sampai ke cabang-cabang paling ujung.

Contoh gambarmind map:

Gambar:Mind mapping materi Kelangsungan Hidup Hewan (Animal Survival). Sumber: (Widiantoro, 2009: 1)

Gambar 2.Mind mapmateri Kelangsungan Hidup Hewan (Animal Survival). Sumber: (Widiantoro, 2009:1)

Contohmind mapdi atas mempunyai kategori yang cukup jelas, yaitu


(27)

mind map. Struktur juga ditampilkan dengan baik, dimana kategori utama dan struktur-struktur pembentuknya ditampilkan dengan baik dan cukup terperinci. Penggunaan warna berbeda juga tampak padamind mapdi atas untuk membuat struktur tampil lebih jelas. Hubungan antara tiap bagian juga ditampilkan dengan baik (menggunakan garis).Mind mapdi atas juga

menunjukkan kelengkapan yang baik, darimind mapdi atas dapat dilihat bahwa unsur-unsur penting dalam pembuatanmind mapsudah termuat dengan lengkap.

Beberapa manfaat membuatmind mapantara lain; (a) Merencanakan sesuatu, (b) Berkomunikasi, (c) Menjadi Kreatif, (d) Menghemat Waktu, (e) Menyele-saikan Masalah, (f) Memusatkan Perhatian, (g) Menyusun dan Menjelaskan pikiran-pikiran, (h) Mengingat dengan lebih baik (i) Belajar Lebih Cepat dan Efisien dan (j) Melihat gambar keseluruhan. Ada beberapa kelebihan saat menggunakan teknikmind mappingini, yaitu: (a) Cara ini cepat, (b) Teknik dapat digunakan untuk mengorganisasikan ide-ide yang muncul di kepala anda, (c) Proses menggambar diagram bisa memunculkan ide-ide yang lain, dan (d) Diagram yang sudah terbentuk bisa menjadi panduan untuk menulis (Herdian, 2010:2-3).

B. Penguasaan Konsep

Konsep merupakan salah satu pengetahuan yang harus dimiliki siswa karena konsep merupakan dasar dalam merumuskan prinsip-prinsip. Konsep adalah suatu ide yang diterima oleh fikiran, mewakili hubungan-hubungan yang


(28)

mempunyai atribut sama. Hal ini sesuai dengan pendapat Dahar (1996:79) yang menyatakan bahwa konsep adalah sesuatu yang diterima fikiran atau suatu ide yang diperoleh dari pengalaman atau hasil fikiran.

Gagne (dalam Dahar 1996:81) berpendapat bahwa konsep adalah ide abstrak yang memungkinkan kita mengelompokkan benda atau symbol atau peristiwa tertentu dalam contoh atau bukan contoh dari ide abstrak itu. Sedangkan menurut Hamalik (2006:162) konsep adalah suatu kelas atau kategori stimuli atau objek yang memiliki ciri-ciri umum.

Slameto (2001:137) menyatakan bahwa:

“Apabila sebuah konsep telah dikuasai oleh siswa, kemungkinan siswa dapat menggolongkan apakah contoh konsep yang dihadapi sekarang termasuk dalam golongan konsep yang sama ataukah golongan konsep yang lain, mengenal konsep lain dalam memecahkan masalah serta memudahkan siswa untuk mempelajari konsep-konsep kini.”

Maka kesimpulan yang dapat ditarik dari pernyataan Slameto, apabila sebelum pelajaran siswa sudah menguasai konsep, maka akan besar kemungkinan siswa tersebut dapat dengan mudah memecahkan masalah-masalah yang berkaitan dengan ilmu yang dipelajarinya.

Adapun kegunaan tentang penguasaan konsep adalah sebagai berikut : 1. Konsep-konsep mengurangi kerumitan lingkungan;

2. Konsep membantu kita untuk mengidentifikasi objek-objek yang ada di sekitar kita;

3. Konsep membantu kita untuk mempelajari sesuatu yang baru, lebih luas dan lebih maju;


(29)

4. Konsep mengarahkan kegiatan instrumental;

5. Konsep memungkinkan melaksanakan pengajaran, dan

6. Konsep dapat digunakan untuk mempelajari dua hal yang berbeda (Hamalik (2002:164).

Penguasaan merupakan kemampuan menyerap arti dari materi suatu bahan yang dipelajari. Penguasaan bukan hanya sekedar mengingat mengenai apa yang pernah dipelajari tetapi menguasai lebih dari itu, yakni melibatkan berbagai proses kegiatan mental sehingga lebih bersifat dinamis (Arikunto, 2003:115).

Penguasaan konsep adalah kemampuan siswa menguasai materi pelajaran yang diberikan. Penguasaan konsep yang baik akan membantu siswa memudahkan dalam pembelajaran serta akan membantu pemakaian konsep yang lebih kompleks. Penguasaan konsep merupakan dasar dari penguasaan teori, artinya untuk dapat menguasai teori maka terlebih dahulu harus

menguasai konsep-konsep yang menyusun teori yang bersangkutan. Untuk mengetahui sejauh mana siswa telah menguasai konsep, maka pengusaann konsep siswa dapat diukur dengan mengadakan evaluasi. Menurut Thoha (1994:1) evaluasi merupakan kegiatan yang terencana untuk mengetahui keadaan suatu objek dengan menggunakan instrumen dan hasilnya

dibandingkan dengan tolok ukur untuk memperoleh kesimpulan. Instrumen atau alat ukur yang biasa digunakan dalam evaluasi adalah tes. Menurut Arikunto (2001:53) tes merupakan alat atau prosedur yang digunakan untuk


(30)

mengetahui atau mengukur sesuatu dengan cara dan aturan-aturan yang sudah ditentukan.

Tes untuk mengukur berapa banyak atau berapa persen tujuan pembelajaran dicapai setelah satu kali mengajar atau satu kali pertemuan adalahposttest

atau tes akhir. Disebut tes akhir karena sebelum memulai pelajaran guru mengadakan tes awal ataupretest. Kegunaan tes ini ialah terutama untuk dijadikan bahan pertimbangan dalam memperbaiki rencana pembelajaran. Dalam hal ini, hasil tes tersebut dijadikan umpan balik dalam meningkatkan mutu pembelajaran (Daryanto, 1999:195-196).

Penguasaan materi oleh siswa dapat diketahui malalui pedoman penilaian. Bila nilai siswa≥ 66 maka dikategorikan baik, bila 55 ≤ nilai siswa < 66

maka dikategorikan cukup baik, dan bila nilai siswa < 55 maka dikategorikan kurang baik (Arikunto, 2001:245). Penguasaan konsep juga merupakan salah satu upaya siswa untuk memahami hal-hal lain diluar pengetahuan

sebelumnya. Maka siswa dituntut untuk menguasai mteri-materi pembelajaran selanjutnya.

Untuk mengetahui apakah siswa telah menguasai suatu konsep, menurut Hamalik (2002 : 166) terdapat empat hal yang harus diperbuat oleh siswa, yaitu: (1) Siswa dapat menyebutkan nama contoh-contoh konsep bila dia melihatnya; (2) Siswa dapat menyatukan ciri-ciri (properties) konsep tersebut; (3) Siswa dapat memilih serta membedakan antara contoh-contoh dari yang bukan contoh; (4) Siswa mampu memecahkan masalah yang berkenaan dengan konsep tersebut.


(31)

C. Aktivitas Belajar

Aktivitas adalah segala usaha yang mengarah pada perubahan perilaku untuk mencapai tujuan yang terarah dan yang diharapkan. Dalam kegiatan

pembelajaran, aktivitas belajar siswa sangat diperlukan agar proses

pembelajaran menjadi berkualitas dengan melibatkan langsung siswa dalam kegiatan pembelajaran. Seperti yang diungkapkan oleh Sardiman (2007:95), bahwa dalam belajar sangat diperlukan adanya aktivitas, tanpa aktivitas belajar itu tidak mungkin berlangsung dengan baik. Aktivitas dalam proses pembelajaran merupakan kegiatan yang meliputi keaktifan siswa dalam mengikuti pelajaran, bertanya hal yang belum jelas, mencatat, mendengar, berfikir, membaca dan segala kegiatan yang dilakukan yang dapat menunjang prestasi belajar. Aktivitas pembelajaran harus melibatkan seluruh aspek psikologis peserta didik, baik jasmani maupun rohani sehingga akselerasi perubahan perilakunya dapat terjadi secara cepat, tepat, mudah, dan benar, baik berkaitan dengan aspek kognitif, afektif maupun psikomotor.

Menurut Hanafiah dan Suhana (2009:24) aktivitas dalam belajar dapat memberikan nilai tambahan(added value)bagi peserta didik, berupa hal-hal berikut :

1. Peserta didik memiliki kesadaran (awareness) untuk belajar sebagai wujud adanya motivasi internal (driving force) untuk belajar sejati. 2. Peserta didik mencari pengalaman dan langsung mengalami sendiri, yang

dapat memberikan dampak terhadap pembentukan pribadi yang integral. 3. Peserta didik belajar menurut minat dan kemampuannya.


(32)

4. Menumbuhkembangkan sikap disiplin dan suasana belajar yang demokratis di kalangan peserta didik.

5. Pembelajaran dilaksanakan secara kogkret sehingga menumbuh kembangkan pemahaman dan berfikir kritis serta menghindarkan terjadinya verbalisme.

6. Menumbuhkembangkan sikap kooperatif dikalangan peserta didik sehingga sekolah menjadi hidup, sejalan, dan serasi dengan kehidupan masyarakat sekitarnya.

Hamalik menyatakan (dalam Hanafiah dan Suhana, 2009:24) menyatakan, aktivitas belajar dibagi dalam kelompok, yaitu sebagai berikut :

1. Kegiatan-kegiatan visual, yaitu membaca, melihat gambar-gambar, mengamati eksperimen, demonstrasi, pameran, dan mengamati orang lain bekerja atau bermain.

2. Kegiatan-kegiatan lisan (oral), yaitu mengemukakan suatu fakta atau prinsip, mengubungkan suatu kejadian, mengajukan pertanyaan, member saran, mengemukakan pendapat, berwawancara, diskusi, dan interupsi. 3. Kegiatan-kegiatan mendengarkan, yaitu mendengarkan penyajian bahan,

mendengarkan percakapan atau diskusi kelompok, mendengarkan suatu permainan, atau mendengarkan radio.

4. Kegiatan-kegiatan menulis, yaitu menulis cerita, menulis laporan, memeriksa karangan, bahan-bahan copy, membuat outline atau rangkuman, dan mengerjakan tes, serta mengisi angket.

5. Kegiatan-kegiatan menggambar, yaitu menggambar, membuat grafik, chart, diagram, peta, dan pola.


(33)

6. Kegiatan-kegiatan metrik, yaitu melakukan percobaan, memilih alat-alat, melaksanakan pameran, membuat strategi, menyelenggarakan

permainan, serta menari dan berkebun.

7. Kegiatan-kegiatan mental, yaitu merenungkan, mengingat, memecahkan masalah, menganalisa factor-faktor, melihat hubungan-hubungan, dan membuat keputusan.

8. Kegiatan-kegiatan emosional, yaitu minat, membedakan, berani, tenang dan lain-lain.

Faktor-faktor yang mempengaruhi aktivitas belajar menurut Dimyati dan Mudjiono (2006:260) adalah sebagai berikut :

1. Faktor Internal meliputi hal-hal seperti : sikap terhadap belajar, motivasi belajar, konsentrasi belajar, kemampuan mengolah bahan ajar, kemampuan menyimpan perolehan hasil belajar, kemampuan menggali hasil belajar yang tersimpan, kemampuan berprestasi atau unjuk hasil belajar, rasa percaya diri siswa, intelegensi dan keberhasilan belajar, kebiasaan belajar, dan cita-cita siswa.

2. Faktor eksternal meliputi hal-hal seperti: guru sebagai pembina belajar, prasarana dan sarana pembelajaran, kebijakan penilaian, lingkungan sosial siswa disekolah, dan kurikulum sekolah.

Aktivitas siswa dalam kegiatan pembelajaran akan memberikan manfaat bagi siswa. Karena belajar dengan melakukan aktivitas akan lebih bermakna dan tidak mudah dilupakan oleh siswa, sehingga kesan yang diperoleh siswa akan lebih tersimpan lama dalam ingatan (Djamarah, 2000:67).


(34)

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan November 2012 di SMP Negeri 8 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013.

B. Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IX SMP Negeri 8 Bandar Lampung semester ganjil tahun pelajaran 2012/2013. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa-siswi kelas IXC dan IXE yang masing-masing kelas berjumlah 35 siswa. Sampel dipilih dari populasi kelas IX dengan teknikcluster random sampling(pemilihan kelompok-kelompok individu secara acak), selanjutnya siswa-siswi pada kelas IXE terpilih sebagai kelompok eksperimen dan siswa-siswi pada kelas IXC sebagai kelompok kontrol.

C. Desain Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain tes awal-tes akhir non ekuivalen.


(35)

level dan kondisi yang homogen. Kelas eksperimen diberi perlakuan pembelajaran dengan teknik pencatatanmind map, sedangkan kelas kontrol menggunakan metode diskusi. Pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol mendapat tes awal dan tes akhir struktur desainnya sebagai berikut:

Kelompok Tes awal Perlakuan Tes akhir

I O1 X O2

II O1 C O2

Gambar 3. Desain tes awal-tes akhir tak ekuivalen Keterangan : I = kelompok eksperimen O1 = tes awal

II = kelompok kontrol O2 = tes akhir X = teknik pencatatanmind map C = metode diskusi (dimodifikasi dari Riyanto, 2001:43).

D. Prosedur Penelitian

Penelitian ini terdiri dari dua tahap, yaitu prapenelitian dan pelaksanaan penelitian. Adapun langkah-langkah dari tahap tersebut yaitu sebagai berikut: 1. Prapenelitian

Kegiatan yang dilakukan pada prapenelitian sebagai berikut : a. Membuat surat izin penelitian pendahuluan ke fakultas untuk

observasi ke sekolah.

b. Mengadakan observasi ke sekolah tempat diadakannya penelitian, untuk mendapatkan informasi tentang keadaan kelas yang akan diteliti.


(36)

c. Menetapkan sampel penelitian untuk kelas kontrol dan kelas eksperimen.

d. Membuat perangkat pembelajaran yang terdiri dari Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Lembar Kerja Siswa (LKS). e. Membuat instrumen penelitian evaluasi berupa soal tes awal dan tes

akhir berbentuk pilihan ganda beralasan.

f. Membuat lembar observasi kegiatan belajar mengajar berupa lembar penilaian kinerja guru dan catatan lapangan.

g. Membentuk kelompok diskusi pada kedua kelas eksperimen dan kelas kontrol yang bersifat heterogen berdasarkan nilai akademik siswa, 2 siswa dengan nilai tinggi, 1 siswa dengan nilai sedang, dan 2 siswa dengan nilai yang rendah. Setiap kelompok terdiri dari 5 orang siswa (Lie, 2004:42). Nilai diperoleh dari dokumentasi pada guru kelas.

2. Pelaksanaan Penelitian

Mengadakan kegiatan pembelajaran menggunakan teknik pencatatanmind mapuntuk kelas eksperimen dan metode diskusi untuk kelaskontrol. Penelitian ini direncanakan sebanyak dua kali pertemuan dan materi yang diajarkan adalah bioteknologi. Pertemuan pertama membahas tentang pengertian bioteknologi dan jens-jenis bioteknologi dan pertemuan kedua membahas tentang materi peranan mikroorganisme dalam bioteknologi, dampak negatif serta upaya untuk menanggulangi dampak negatif dari bioteknologi. Langkah-langkah pembelajaran pada kelas eksperimen sebagai berikut:


(37)

I. Kelas Eksperimen (teknik pencatatanmind map) a. Pendahuluan

1. Guru membacakan Standar Kompetensi (SK), Kompetensi Dasar (KD), indikator dan tujuan pembelajaran.

2. Guru memberikan apersepsi dan motivasi dengan cara : Pertemuan I :

Apersepsi :

“Apa yang kalian ketahuimengenai bioteknologi?”

Motivasi :

“Hari ini kita akan mempelajari tentang bioteknologi. Dengan mempelajari materi ini kita dapat mengetahui manfaat

bioteknologi bagi kehidupan kita. Pengetahuan ini tidak hanya penting untuk evaluasi diakhir pelajaran tapi juga bermanfaat bagi kalian dikehidupan sehari-hari, misalnya kalian akan mengetahui cara membuat makanan yang

menggunakan mikrooganisme sepertitempe, tapai, yoghurt”.

Pertemuan II :

Apersepsi :

“Sebutkan contoh produk bioteknologi modern?”

Motivasi :

”Setelah pertemuan sebelumnya kita mempelajari

bioteknologi dan jenis-jenis bioteknologi, maka hari ini kita akan mempelajari tentang peranan mikroorganisme dalam bioteknologi, dampak negatif dan upaya untuk


(38)

menanggulangi dampak negatif dari bioteknologi. Dengan mempelajari ini kalian akan mengetahui pengaruh

bioteknologi bagi kehidupan kita”.

3. Pertemuan I : Guru memberikan tes awal berupa soal pilihan ganda beralasan sebagai pengukur awal penguasaan konsep siswa.

b. Kegiatan inti

1. Guru menempatkan siswa ke dalam 7 kelompok, masing-masing kelompok terdiri dari 4-5 siswa. Anggota kelompok terdiri dari siswa-siswa yang memiliki kemampuan akademik berbeda, jenis kelamin, dan suku yang beragam. Hal ini bermanfaat untuk melatih siswa menerima perbedaan dan bekerja sama dengan teman yang berbeda latar belakangnya.

2. Guru menjelaskan materi secara garis besar.

3. Guru membagikan Lembar Kerja Siswa (LKS) yang berisi wacana mengenai materi pokok bioteknologi kepada setiap kelompok untuk dikaji dan didiskusikan.

Pertemuan I : bioteknologi dan jenis-jenis bioteknologi; Pertemuan II : peranan mikroorganisme dalam bioteknologi,

dampak negatif dan upaya untuk menanggulangi dampak negatif dari bioteknologi.

4. Guru meminta siswa untuk berdiskusi bersama kelompoknya mengenai wacana tersebut dan membimbing siswa membuat


(39)

mind mapsesuai dengan kreativitas dan pemikiran masing-masing.

5. Guru memilih perwakilan dari masing-masing kelompok untuk maju mempresentasikanmind mapyang mereka buat secara bergantian.

6. Guru mengadakan penguatan dengan menjelaskan materi yang belum dipahami oleh siswa.

7. Guru meminta siswa mengumpulkan Lembar Kerja Siswa.

c. Penutup

1. Guru bersama-sama dengan siswa membuat kesimpulan dari materi yang telah dipelajari.

2. Pertemuan I : Guru meminta siswa untuk membaca materi yang akan dibahas pada pertemuan selanjutnya; Pertemuan II : Guru memberikan tes akhir sebagai penilaian akhir pengguasaan konsep siswa melalui tes berupa soal pilihan ganda beralasan tentang bioteknologi.

II. Kelas Kontrol (metode diskusi) a. Pendahuluan

1. Guru membacakan Standar Kompetensi (SK), Kompetensi Dasar (KD), pembelajaran.


(40)

Pertemuan I :

Apersepsi :

“Apa yang kalian ketahuimengenai bioteknologi?”

Motivasi :

“Hari ini kita akan mempelajari tentangbioteknologi. Dengan mempelajari materi ini kita dapat mengetahui manfaat

bioteknologi bagi kehidupan kita. Pengetahuan ini tidak hanya penting untuk evaluasi diakhir pelajaran tapi juga bermanfaat bagi kalian dikehidupan sehari-hari, misalnya kalian akan mengetahui cara membuat makanan yang

menggunakan mikrooganismeseperti tempe, tapai, yoghurt”.

Pertemuan II :

Apersepsi :

“Sebutkan contoh produk bioteknologi modern?”

Motivasi :

”Setelah pertemuan sebelumnya kita mempelajari

bioteknologi dan jenis-jenis bioteknologi, maka hari ini kita akan mempelajari tentang peranan mikroorganisme dalam bioteknologi, dampak negatif dan upaya untuk

menanggulangi dampak negatif dari bioteknologi. Dengan mempelajari ini kalian akan mengetahui pengaruh


(41)

3. Pertemuan I : Guru memberikan tes awal berupa soal pilihan ganda beralasan sebagai pengukur awal penguasaan konsep siswa.

b. Kegiatan inti

1. Guru menempatkan siswa ke dalam 7 kelompok, masing-masing kelompok terdiri dari 4-5 siswa. Anggota kelompok terdiri dari siswa-siswa yang memiliki kemampuan akademik berbeda, jenis kelamin, dan suku yang beragam. Hal ini bermanfaat untuk melatih siswa menerima perbedaan dan bekerja sama dengan teman yang berbeda latar belakangnya.

2. Guru menjelaskan materi secara garis besar.

3. Guru membagikan Lembar Kerja Siswa (LKS) mengenai materi pokok bioteknologi kepada setiap kelompok untuk dikaji dan didiskusikan.

Pertemuan I : bioteknologi dan jenis-jenis bioteknologi; Pertemuan II : pemanfaatan bioteknologi, dampak positif dan

negatif bioteknologi, serta upaya menanggulangi dampak negatif dari bioteknologi

4. Guru meminta siswa untuk berdiskusi bersama kelompoknya dan membimbing setiap kelompok dalam mengerjakan Lembar Kerja Siswa.

5. Guru memilih perwakilan dari masing-masing kelompok untuk maju mempresentasikan hasil diskusinya secara bergantian.


(42)

6. Guru membahas hasil persentasi yang dibuat oleh siswa. 7. Guru mengadakan penguatan dengan menjelaskan materi yang

belum dipahami oleh siswa.

8. Guru meminta siswa mengumpulkan Lembar Kerja Siswa.

c. Penutup

1. Guru bersama-sama dengan siswa membuat kesimpulan dari materi yang telah dipelajari.

2. Pertemuan I: Guru meminta siswa untuk membaca materi yang akan dibahas pada pertemuan selanjutnya; Pertemuan II : Guru memberikan tes akhir sebagai penilaian akhir penguasaan konsep siswa melalui tes berupa soal pilihan jamak beralasan tentang bioteknologi.

E. Jenis dan Teknik Pengambilan Data

1. Jenis Data

Terdapat dua jenis data yang diperoleh dalam penelitian ini, yaitu data kuantitatif dan data kualitatif.

a. Data Kuantitatif

Data kuantitatif dalam penelitian ini adalah data yang diperoleh dari nilai tes awal dan tes akhir pada materi pokok bioteknologi.

b. Data kualitatif dalam penelitian ini adalah data aktivitas siswa yang diperoleh dari lembar observasi aktivitas siswa selama pembelajaran.


(43)

2. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengambilan data pada penelitian ini adalah: a. Penguasaan Konsep

Data pada penelitian ini diperoleh melalui nilai tes awal dan tes akhir pada kelas ekspreimen dan kelas kontrol. Tes awal dilakukan diawal pertemuan I, dan tes akhir dilakukan diakhir pertemuan II. Tes awal dan tes akhir dilakukan pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dengan bentuk dan jumlah soal yang sama. Soal diberikan dalam bentuk pilihan ganda beralasan, yang terdiri dari 10 soal dengan empat pilihan jawaban (a, b, c, dan d).

b. Aktivitas Siswa

Aktivitas siswa diperoleh dengan lembar observasi aktivitas siswa yang berisi semua aspek kegiatan yang diamati pada saat proses pembelajaran. Setiap siswa diamati point kegiatan yang dilakukan dengan cara memberi tanda (√ ) pada lembar observasi sesuai dengan aspek yang telah ditentukan. Lembar observasi yang digunakan dalam pengambilan data aktivitas siswa pada saat pembelajaran sebagai berikut:

Tabel 2. Lembar Observasi Aktivitas Siswa No. Nama

Aspek yang diamati

Xi

A B C D

1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1

2 3 dst.

Jumlah (Xi)

Keterangan : Xi = jumlah skor; = Rata-rata skor siswa (dimodifikasi dari Sudjana, 2002:69)


(44)

Kriteria penilaian:

A. Mengemukakan pendapat/ ide 1. Tidak mengemukakan pendapat/ ide

2. Mengemukakan pendapat/ ide namun tidak sesuai dengan pembahasan

3. Mengemukakan pendapat/ ide sesuai dengan pembahasan B. Melakukan kegiatan diskusi

1. Diam saja, tidak melakukan diskusi dalam kelompok

2. Melakukan diskusi, tapi kurang tepat dan tidak sesuai dengan permasalahan

3. Melakukan diskusi dengan tepat dan sesuai dengan permasalahan

C. Menjawab pertanyaan

1. Tidak menjawab pertanyaan

2. Menjawab pertanyaan, tetapi tidak sesuai dengan konsep yang telah dipelajari

3. Menjawab pertanyaan yang mengarah dan sesuai dengan konsep yang telah dipelajari.

D. Mengajukan pertanyaan

1. Tidak mengemukakan pertanyaan

2. Mengajukan pertanyaan, tetapi tidak mengarah pada permasalahan

3. Mengajukan pertanyaan yang mengarah dan sesuai dengan permasalahan

F. Teknik Analisis Data

Data penguasaan konsep siswa diperoleh dari skor tes awal dan tes akhir. Untuk memperoleh skor tiap indikator penguasaan konsep dicari dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

S = 100

N R

Keterangan: S = nilai yang diharapkan (dicari); R = jumlah skor benar; N = jumlah skor maksimum (Purwanto, 2008:112).


(45)

N-gain = Y Z Y X   x 100

Setelah diperoleh skor, kemudian dihitung selisih antara skor tes awal dan tes akhir sehingga diperoleh N-gain. N-gainkemudian diolah dan dianalisis secara statistik. Untuk mendapatkan N-gainpada setiap pertemuan menggunakan formula Hake (dalam Loranz, 2008:2) sebagai berikut:

Keterangan :

X = nilai rata-rata tes akhir

Y = nilai rata-rata tes awal Z = skor maksimum

Tabel 3. Kriteria N-gainyang diperoleh siswa Nilai rata-rata N-gain (G) Kriteria

G > 70 Tinggi

30 < G≤ 70 Sedang

G < 30 Rendah

Dimodifikasi dari Hake (dalam Widiyaningrum, 2010:40)

Data yang berupa nilai tes awal, tes akhir, dan N-gain pada kelas eksperimen dan kontrol dianalisis menggunakan uji t melalui program SPSS versi 17 sebelumnya dilakukan uji prasyarat berupa :

1. Uji Normalitas Data

Uji normalitas data dihitung menggunakan ujiLillieforsdengan menggunakansoftwareSPSS versi 17.

a) Hipotesis

H0 = Sampel berdistribusi normal H1 = Sampel tidak berdistribusi normal


(46)

b) Kriteria Uji

Terima H0jika Lhitung< Ltabelatau p-value > 0,05, tolak H0untuk harga yang lainnya (Pratisto, 2004:5).

2. Kesamaan Dua Varians

Apabila masing masing data berdistribusi normal, maka dilanjutkan dengan uji kesamaan dua varian dengan menggunakansoftwareSPSS versi 17.

a) Hipotesis

Ho = Kedua sampel mempunyai varians sama H1 = Kedua sampel mempunyai varians berbeda b) Kriteria Uji

- Jika Fhitung< Ftabelatau probabilitasnya > 0,05 maka Ho diterima

- Jika Fhitung> Ftabelatau probabilitasnya < 0,05 maka Ho ditolak (Pratisto, 2004:13).

3. Pengujian Hipotesis

Untuk menguji hipotesis digunakan uji kesamaan dua rata-rata dan uji perbedaan dua rata-rata atau menggunakan uji U. Uji t digunakan apabila sampel berdistribusi normal, sedangkan uji U digunakan apabila sampel tidak berdistribusi normal. Uji hipotesis dilakukan dengan menggunakan program SPSS 17.

1) Uji Kesamaan Dua Rata-rata a) Hipotesis

H0= Rata-rata N-gainkedua sampel sama H1= Rata-rata N-gainkedua sampel tidak sama b) Kriteria Uji

Jika -ttabel< thitung< ttabel, maka H0diterima

Jika thitung< -ttabelatau thitung> ttabel, maka H0ditolak (Pratisto, 2004:13).


(47)

2) Uji Perbedaan Dua Rata-rata a) Hipotesis

H0= Rata-rata N-gainpada kelompok eksperimen sama dengan kelompok kontrol.

H1= Rata-rata N-gainpada kelompok eksperimen lebih tinggi dari kelompok kontrol

b) Kriteria Uji

Jika -ttabel< thitung< ttabel, maka H0diterima

Jika thitung< -ttabelatau thitung> ttabel, maka H0ditolak (Pratisto, 2004:10).

3) Uji hipotesis dengan uji U a) Hipotesis

H0= Rata-rataN-gainkedua sampel sama H1= Rata-rataN-gainkedua sampel tidak sama b) Kriteria Uji

- Jika–Ztabel< Zhitung< Ztabelatau p-value> 0,05, maka Ho diterima - Jika Zhitung< -Ztabelatau Zhitung> Ztabelatau p-value< 0,05, maka

Ho ditolak (Margono, 2010:158).

4. Aktivitas Siswa

Data aktivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung merupakan data yang diambil melalui observasi. Data tersebut dianalisis dengan menggunakan persentase aktivitas siswa dengan menghitung rata–rata skor aktivitas siswa menggunakan rumus sebagai berikut:

Keterangan :X = Rata-rata skor aktivitas siswa

x = Jumlah skor yang diperoleh

n = Jumlah skor maksimum (Sudjana, 2002:69)

%

100

x

n

x

X

i


(48)

Kemudian menafsirkan atau menentukan kategori indeks aktivitas siswa sesuai klasifikasipada tabel berikut:

Tabel 4. Klasifikasi persentase aktivitas siswa

Interval Kategori 0,00–29,99 Sangat Rendah

30,00–54,99 Rendah

55,00–74,99 Sedang

75,00–89,99 Tinggi

90,00–100,00 Sangat Tinggi


(49)

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa:

1. Penggunaan teknik pencatatanmind mapberpengaruh signifikan dalam meningkatkan penguasaan konsep siswa pada materi pokok bioteknologi. 2. Penggunaan teknik pencatatanmind mapberpengaruh dalam

meningkatkan aktivitas belajar siswa pada materi bioteknologi.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan, penulis menyampaikan saran sebagai berikut :

1. Teknik pencatatan mind mapdapat dijadikan sebagai salah satu strategi dalam pembelajaran di kelas.

2. Bagi guru atau peneliti yang akan menerapkan teknik pencatatanmind maphendaknya menyarankan siswa untuk membaca literatur yang terkait dengan materi, agar siswa dapat merancang untuk membuatmind map


(50)

xii

Halaman

DAFTAR TABEL... xiv

DAFTAR GAMBAR ... xv

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 5

C. Tujuan Penelitian ... 6

D. Manfaat Penelitian ... 6

E. Ruang Lingkup Penelitian ... 7

F. Kerangka Pikir ... 7

G. Hipotesis ... 9

II. TINJAUAN PUSTAKA A. Mind Map…... 10

B. Penguasaan Konsep ... 15

C. Aktivitas Belajar Siswa ... 19

III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian ... 22

B. Populasi dan Sampel ... 22

C. Desain Penelitian ... 22

D. Prosedur Penelitian ... 23

E. Jenis dan Teknik Pengambilan Data... 30

F. Teknik Analisis Data ... 32

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 37

B. Pembahasan ... 42

V. SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan ... 51

B. Saran ... 51


(51)

xiii

3. Analisis Statistik Data Penelitian ... 130 4. Foto-Foto Penelitian... 148 5. Surat-Surat Izin Penelitian ... 151


(52)

xiv

Halaman Tabel

1. Perbedaan catatan biasa danmind map... 11

2. Lembar Observasi Aktivitas Siswa ... .. 31

3. Kriteria N-gainyang diperoleh siswa... 33

4. Klasifikasi persentase aktivitas siswa ... .. 36

5. Hasil uji prasyarat tes awal, tes akhir, N-gain ... .. 37

6. Hasil uji t1dan uji t2nilai rata-rata tes awal, tes akhir, dan N-gain siswa pada kelas eksperimen dan kontrol... 38

7. Hasil rata-rata N-gain, uji t dan ujiMann-WithneyUsetiap indikator penguasaan konsep siswa pada kelas eksperimen dan kontrol... 39

8. Data peningkatan indikator kognitif siswa pada kelas eksperimen dan kontrol... 40

9. Persentase aktivitas belajar siswa kelas eksperimen dan kontrol... 41

10. Daftar Nilai Mid Semester Kelas IXE... . 110

11. Daftar Pembagian Kelompok Kelas IXE... . 111

12. Daftar Nilai Mid Semester Kelas IXC... . 112

13. Daftar Pembagian Kelompok Kelas IXC... . 113

14. Daftar Nilai Tes Awal, Tes Akhir, dan N-gainSiswa... 114

15. Nilai Siswa Per-Indikator Kognitif pada Kelas Eksperimen... 115


(53)

xv

19. Data Aktivitas Siswa pada Kelas Eksperimen... .. 125 20. Data Aktivitas Siswa pada Kelas Kontrol... .. 127


(54)

xvi

Halaman Gambar

1. Hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat ... 9

2. Contohmind map... 14

3. Desain tes awal-tes akhir kelompok tak ekuivalen ... 23

4. Grafik rata-rata peningkatan aktivitas siswa... 42

5. Grafik aktivitas belajar siswa pada kelas eksperimen dan kontrol. ... 45

6. Contoh hasilmind mapdengan kriteria nilai baik. ... 46

7. Contoh hasilmind mapdengan kriteria sedang. ... 47

8. Contoh hasilmind mapdengan kriteria kurang. ... 48

9. Guru Memberikan penjelasan tentangmind map. ... 148

10. Guru membimbing siswa dalam membuat mind map... 148

11. Siswa bekerjasama membuatmind map... ... 149

12. Guru membimbing siswa dalam mengerjakan LKS... ... 149

13. Guru menjelaskan materi yang kurang dipahami oleh siswa... 150


(55)

Arikunto, S. 2001. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Edisi VIII. Bina Aksara. Jakarta.

---. 2003.Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Bumi Aksara. Jakarta. Bahaudin, T. 1999.Brainware Management: Generasi Kelima Manajemen

Manusia. Elex Media Komputindo. Jakarta.

Belina. 2008.Peningkatan Kecakapan Berpikir Rasional Siswa Dalam

Pembelajaran Fisika di SMP Pada Pokok Bahasan Pemantulan Cahaya Melalui Model PBI (Penelitian eksperimen pada siswa kelas VIII di salah satu SMP Swasta di kota Bandung). Skripsi Jurusan Pendidikan Fisika UPI Bandung. Tidak diterbitkan.

Buzan, T. 2003.Mind Mapping. Google. Dalam

http://id.wikipedia.org/wiki/Pemetaan_pikiran. (05 Februari 2000; 17.35 WIB).

Buzan, T dan Barry. 2004.Memahami Peta Pikiran : The Mind Map Book. Interaksa. Batam.

Buzan, T. 2008.Buku Pintar Mind Mapping untuk Anak. PT Gramedia. Jakarta. ---. 2010.Manfaat Mind Map.

http://mindmappinggallery.blogspot.com/2010/09/manfaat-mind-map.html. (11 Agustus 2011, 10:27).

Colleta, v. P dan Phillips, J. A. 2005.Interpreting FCL scores: Normalized gain, preinstruction scores, and scientific reasoning ability. California.

Departemen of Physics, Loyola Marymount University. Dahar, R.W. 1996.Teori-Teori Belajar. Erlangga. Jakarta. Daryanto, H. 1999.Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

De Porter dan Paul Hernacki. 1999.Quantum Learning : Membiasakan Belajar Nyaman dan Menyenangkan.Kaifa. Bandung.


(56)

DePorter, Mark Reardon dan Sarah Nourie. 2002.Quantum Teaching. PT Kaifa Pustaka. Bandung.

Dimyati dan Mudjiono. 2006.Belajar dan Pembelajaran. Rineka Cipta. Jakarta. Djamarah, S.B. dan Zain. 1996. Strategi Belajar Mengajar. Rineka Cipta. Jakarta. Ganawati dkk. 2008.IPA Terpadu dan Kontekstual (BSE) IX : Untuk SMP dan

MTs. Pusat Perbukuan-Depdiknas. Jakarta.

Hamalik, O. 2006.Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem. Bumi Aksara. Jakarta.

---. 2001.Proses Belajar Mengajar. Bumi Aksara. Jakarta.

Hanafiah dan Suhana. 2009.Konsep Strategi Pembelajaran. PT Refika Aditama. Bandung.

Herdian. 2010. Mind Mapping. Google.

http://www.kaskus.s/showthread.php?t=702661, (04 Maret 2010; 15.30 WIB).

Jensen Eric dan Karen Makowitz. 2002.Otak Sejuta Gygabite: Buku Pintar Membangun Ingatan Super. Kaifa. Bandung.

Kurniawan, D. 2008.Uji T 2-Sampel Independen. http://ineddeni.wordpress.com. (5 April 2010. Jam 13:00).

Lie, A. 2004.Cooperative Learning Mempraktikkan Cooperative Learning di Ruang-Ruang Kelas. PT Grasindo. Jakarta.

Loranz, Daniel. 2008.Gain Score. Google.

http://www.tmcc.edu/vp/acstu/assessment/downloads/documents/reports/ar chives/discipline/0708/SLOAPHYSDisciplineRep0708.pdf. (13 Desember 2011; 09.45 WIB).

Margono, S. 2009.Metode Penelitian Pendidikan.Rineka Cipta. Jakarta.

Pratisto, A. 2004. Cara Mudah Mengatasi Statistik dan Rancangan Percobaan dengan SPSS 12. PT Gramedia. Jakarta.

Putri, Eresi Y. 2010.Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Mind Mapping Terhadap Penguasaan Materi Pokok Klasifikasi Makhluk Hidup oleh Siswa(Skripsi). FKIP UNILA. Bandar Lampung.


(57)

Roestiyah, N. 1994.Masalah Pengajaran Sebagai Suatu Sistem.Rineka Cipta. Jakarta.

Sardiman. 2005.Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta.

Slameto. 2001.Proses Belajar Mengajar Dalam Sistem Kredit. Jakarta: Rineka Cipta.

---. 2003.Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya.Rineka Cipta. Jakarta.

Sudijono, A. 2005. Pengantar Evaluasi Pendidikan.PT Raja Grafindo. Jakarta. Thoha, M. C. 1994.Teknik Evaluasi Pendidikan.PT RajaGrafindo Persada.

Jakarta.

Trianto. 2010.Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif.Kencana. Jakarta.

Widiyaningrum, N. 2010.Pengaruh Media Lingkungan Sekitar Sekolah Melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Terhadap Kecakapan Berpikir Rasional Siswa (Studi Eksperimen Pada Siswa Kelas VII A SMP N 16 Bandar Lampug Tahun Pelajaran 2009/2010).Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Jurusan Pendidikan MIPA Program Studi Pendidikan Biologi Unila. Lampung


(1)

xiv

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel

1. Perbedaan catatan biasa danmind map... 11

2. Lembar Observasi Aktivitas Siswa ... .. 31

3. Kriteria N-gainyang diperoleh siswa... 33

4. Klasifikasi persentase aktivitas siswa ... .. 36

5. Hasil uji prasyarat tes awal, tes akhir, N-gain ... .. 37

6. Hasil uji t1dan uji t2nilai rata-rata tes awal, tes akhir, dan N-gain siswa pada kelas eksperimen dan kontrol... 38

7. Hasil rata-rata N-gain, uji t dan ujiMann-WithneyUsetiap indikator penguasaan konsep siswa pada kelas eksperimen dan kontrol... 39

8. Data peningkatan indikator kognitif siswa pada kelas eksperimen dan kontrol... 40

9. Persentase aktivitas belajar siswa kelas eksperimen dan kontrol... 41

10. Daftar Nilai Mid Semester Kelas IXE... . 110

11. Daftar Pembagian Kelompok Kelas IXE... . 111

12. Daftar Nilai Mid Semester Kelas IXC... . 112

13. Daftar Pembagian Kelompok Kelas IXC... . 113

14. Daftar Nilai Tes Awal, Tes Akhir, dan N-gainSiswa... 114

15. Nilai Siswa Per-Indikator Kognitif pada Kelas Eksperimen... 115


(2)

xv

17. Analisis Nilai Siswa Per-Indikator Kognitif pada Kelas Eksperimen .. 121 18. Analisis Nilai Siswa Per-Indikator Kognitif pada Kelas Kontrol... .. 123 19. Data Aktivitas Siswa pada Kelas Eksperimen... .. 125 20. Data Aktivitas Siswa pada Kelas Kontrol... .. 127


(3)

xvi

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar

1. Hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat ... 9

2. Contohmind map... 14

3. Desain tes awal-tes akhir kelompok tak ekuivalen ... 23

4. Grafik rata-rata peningkatan aktivitas siswa... 42

5. Grafik aktivitas belajar siswa pada kelas eksperimen dan kontrol. ... 45

6. Contoh hasilmind mapdengan kriteria nilai baik. ... 46

7. Contoh hasilmind mapdengan kriteria sedang. ... 47

8. Contoh hasilmind mapdengan kriteria kurang. ... 48

9. Guru Memberikan penjelasan tentangmind map. ... 148

10. Guru membimbing siswa dalam membuat mind map... 148

11. Siswa bekerjasama membuatmind map... ... 149

12. Guru membimbing siswa dalam mengerjakan LKS... ... 149

13. Guru menjelaskan materi yang kurang dipahami oleh siswa... 150


(4)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. 2001. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Edisi VIII. Bina Aksara. Jakarta.

---. 2003.Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Bumi Aksara. Jakarta. Bahaudin, T. 1999.Brainware Management: Generasi Kelima Manajemen

Manusia. Elex Media Komputindo. Jakarta.

Belina. 2008.Peningkatan Kecakapan Berpikir Rasional Siswa Dalam

Pembelajaran Fisika di SMP Pada Pokok Bahasan Pemantulan Cahaya Melalui Model PBI (Penelitian eksperimen pada siswa kelas VIII di salah satu SMP Swasta di kota Bandung). Skripsi Jurusan Pendidikan Fisika UPI Bandung. Tidak diterbitkan.

Buzan, T. 2003.Mind Mapping. Google. Dalam

http://id.wikipedia.org/wiki/Pemetaan_pikiran. (05 Februari 2000; 17.35 WIB).

Buzan, T dan Barry. 2004.Memahami Peta Pikiran : The Mind Map Book. Interaksa. Batam.

Buzan, T. 2008.Buku Pintar Mind Mapping untuk Anak. PT Gramedia. Jakarta. ---. 2010.Manfaat Mind Map.

http://mindmappinggallery.blogspot.com/2010/09/manfaat-mind-map.html. (11 Agustus 2011, 10:27).

Colleta, v. P dan Phillips, J. A. 2005.Interpreting FCL scores: Normalized gain, preinstruction scores, and scientific reasoning ability. California.

Departemen of Physics, Loyola Marymount University. Dahar, R.W. 1996.Teori-Teori Belajar. Erlangga. Jakarta. Daryanto, H. 1999.Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

De Porter dan Paul Hernacki. 1999.Quantum Learning : Membiasakan Belajar Nyaman dan Menyenangkan.Kaifa. Bandung.


(5)

53

DePorter, Mark Reardon dan Sarah Nourie. 2002.Quantum Teaching. PT Kaifa Pustaka. Bandung.

Dimyati dan Mudjiono. 2006.Belajar dan Pembelajaran. Rineka Cipta. Jakarta. Djamarah, S.B. dan Zain. 1996. Strategi Belajar Mengajar. Rineka Cipta. Jakarta. Ganawati dkk. 2008.IPA Terpadu dan Kontekstual (BSE) IX : Untuk SMP dan

MTs. Pusat Perbukuan-Depdiknas. Jakarta.

Hamalik, O. 2006.Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem. Bumi Aksara. Jakarta.

---. 2001.Proses Belajar Mengajar. Bumi Aksara. Jakarta.

Hanafiah dan Suhana. 2009.Konsep Strategi Pembelajaran. PT Refika Aditama. Bandung.

Herdian. 2010. Mind Mapping. Google.

http://www.kaskus.s/showthread.php?t=702661, (04 Maret 2010; 15.30 WIB).

Jensen Eric dan Karen Makowitz. 2002.Otak Sejuta Gygabite: Buku Pintar Membangun Ingatan Super. Kaifa. Bandung.

Kurniawan, D. 2008.Uji T 2-Sampel Independen. http://ineddeni.wordpress.com. (5 April 2010. Jam 13:00).

Lie, A. 2004.Cooperative Learning Mempraktikkan Cooperative Learning di Ruang-Ruang Kelas. PT Grasindo. Jakarta.

Loranz, Daniel. 2008.Gain Score. Google.

http://www.tmcc.edu/vp/acstu/assessment/downloads/documents/reports/ar chives/discipline/0708/SLOAPHYSDisciplineRep0708.pdf. (13 Desember 2011; 09.45 WIB).

Margono, S. 2009.Metode Penelitian Pendidikan.Rineka Cipta. Jakarta.

Pratisto, A. 2004. Cara Mudah Mengatasi Statistik dan Rancangan Percobaan dengan SPSS 12. PT Gramedia. Jakarta.

Putri, Eresi Y. 2010.Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Mind Mapping Terhadap Penguasaan Materi Pokok Klasifikasi Makhluk Hidup oleh Siswa(Skripsi). FKIP UNILA. Bandar Lampung.


(6)

54

Roestiyah, N. 1994.Masalah Pengajaran Sebagai Suatu Sistem.Rineka Cipta. Jakarta.

Sardiman. 2005.Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta.

Slameto. 2001.Proses Belajar Mengajar Dalam Sistem Kredit. Jakarta: Rineka Cipta.

---. 2003.Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya.Rineka Cipta. Jakarta.

Sudijono, A. 2005. Pengantar Evaluasi Pendidikan.PT Raja Grafindo. Jakarta. Thoha, M. C. 1994.Teknik Evaluasi Pendidikan.PT RajaGrafindo Persada.

Jakarta.

Trianto. 2010.Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif.Kencana. Jakarta.

Widiyaningrum, N. 2010.Pengaruh Media Lingkungan Sekitar Sekolah Melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Terhadap Kecakapan Berpikir Rasional Siswa (Studi Eksperimen Pada Siswa Kelas VII A SMP N 16 Bandar Lampug Tahun Pelajaran 2009/2010).Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Jurusan Pendidikan MIPA Program Studi Pendidikan Biologi Unila. Lampung


Dokumen yang terkait

Pengaruh teknik mencatat (mind map) terhadap hasil belajar Matematika siswa

0 18 140

Pengaruh penggunaan teknik mind map terhadap pemahaman konsep siswa pada mata pelajaran IPA di Kelas V MIN 16 Cipayung

1 34 208

PENGARUH PENGGUNAAN TEHNIK PENCATATAN MIND MAP TERHADAP BERPIKIR KREATIF SISWA KELAS IX SMP NEGERI 13 BANDAR LAMPUNG (Materi Pokok Sisitem Ekskresi Pada Manusia Semester Ganjil TP 2011/2012)

0 4 47

PENGARUH PENGGUNAAN TEHNIK PENCATATAN MIND MAP TERHADAP BERPIKIR KREATIF SISWA KELAS IX SMP NEGERI 13 BANDAR LAMPUNG (Materi Pokok Sisitem Ekskresi Pada Manusia Semester Ganjil TP 2011/2012)

0 8 52

PENGGUNAAN TEKNIK PENCATATAN PEMETAAN KONSEP TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR DAN PENGUASAAN KONSEP PADA MATERI POKOK ORGANISASI KEHIDUPAN OLEH SISWA KELAS VII SMPN 10 BANDAR LAMPUNG

0 4 54

PENGARUH PENGGUNAAN METODE DISCOVERY LEARNING TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR DAN PENGUASAAN KONSEP OLEH SISWA PADA MATERI POKOK GERAK TUMBUHAN

2 24 55

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR DAN PENGUASAAN MATERI SISWA PADA MATERI POKOK DAUR AIR

0 11 68

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK PENCATATAN MIND MAP DAN TANPA MENGGUNAKAN TEKNIK PENCATATAN MIND MAP PADA MATERI SISTEM REPRODUKSI MANUSIA DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 6 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014.

0 4 19

PENGARUH PENGGUNAAN MULTIMEDIA ANIMASI TERHADAP PENINGKATAN PENGUASAAN KONSEP MATERI PENGUATAN LOGAM PADA MATA KULIAH MATERIAL TEKNIK.

1 6 28

PENGARUH PENGUASAAN MATEMATIKA MAHASISWA TERHADAP PENGUASAAN KONSEP FISIKA MELALUI STRATEGI MIND-MAP PADA PERKULIAHAN MEKANIKA DI JURUSAN FISIKA FMIF'A UNP

0 0 34