PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR DAN PENGUASAAN MATERI SISWA PADA MATERI POKOK DAUR AIR

ABSTRAK
PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR TERHADAP
AKTIVITAS BELAJAR DAN PENGUASAAN MATERI
SISWA PADA MATERI POKOK
DAUR AIR
(Kuasi Eksperimen pada Siswa Kelas V Semester Genap
SD Negeri 1 Olok Gading Bandar Lampung
Tahun Pelajaran 2013/2014)

Oleh
IRA ROSITA

Aktivitas belajar berperan penting dalam kegiatan pembelajaran, salah satunya
yaitu mempengaruhi kemampuan siswa dalam menguasai materi pelajaran. Hasil
observasi di kelas V SD Negeri 1 Olok Gading, menunjukkan bahwa aktivitas
belajar dan penguasaan materi oleh siswa masih rendah. Oleh karena itu penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan media gambar dalam
meningkatkan aktivitas belajar dan penguasaan materi oleh siswa.

Penelitian ini merupakan kuasi eksperimen dengan desain pretes-postes kelompok
tak ekuivalen. Sampel penelitian adalah siswa kelas VA dan VB yang dipilih dari

populasi secara purposive sampling. Data penelitian ini berupa data kualitatif dan
kuantitatif. Data kualitatif berupa deskripsi aktivitas belajar siswa yang diperoleh
melalui observasi serta data pendukung berupa deskripsi tanggapan siswa

Ira Rosita
terhadap penggunaan media gambar yang diperoleh melalui penyebaran angket.
Data kuantitatif diperoleh melalui rata-rata nilai pretes, postes, dan N-gain
dianalisis secara statistik menggunakan uji-t.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan media gambar meningkatan
aktivitas belajar pada semua aspek yang diamati dengan rata-rata peningkatan
berkriteria tinggi (76,30 ± 3,65). Pada aspek mengemukakan pendapat (81,48%);
bekerjasama (77,78%); mempersentasikan hasil diskusi (72,22%); mengajukan
pertanyaan (74,07); dan menjawab pertanyaan (75,93). Penguasaan materi
mengalami peningkatan dengan rata-rata N-gain (57,81). Besarnya peningkatan
penguasaan materi pada tiap indikator yaitu C1 (59,65 ± 32,25) dan C2 (56,09 ±
32,91), dengan rata-rata peningkatan (57,87). Selain itu, hasil angket
menunjukkan bahwa sebagian besar siswa memberikan tanggapan positif terhadap
penggunaan media gambar. Dengan demikian, pembelajaran menggunakan media
gambar berpengaruh terhadap peningkatan aktivitas belajar dan berpengaruh

signifikan terhadap peningkatan penguasaan materi oleh siswa.

Kata kunci: media gambar, aktivitas belajar, penguasaan materi
oleh siswa, daur air.

iii

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Bandar Lampung 13 September 1991,
yang merupakan anak pertama dari empat bersaudara
pasangan Bapak Idrus dan Ibu Hartati, S.Pd. Tempat tinggal
penulis di Jl Khairil Anwar no 02/47 Kecamatan Tanjung
Karang Pusat, B.Lampung. Cp (08992287913).
Penulis mengawali Pendidikan nonformal di TK Trisula II pada tahun (19961997), kemudian melanjutkan ke pendidikan formal di SD Negeri 2 Palapa (19972003), SMP Negeri 1 Bandar Lampung (2003-2006), SMA Negeri 3 Bandar
Lampung (2006-2009). Pada tahun 2009, penulis terdaftar sebagai mahasiswa
Pendidikan Biologi FKIP Unila melalui jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan
Tinggi (SNMPTN).
Selama menjadi mahasiswa penulis aktif dalam organisasi Himpunan Mahasiswa
Eksakta ( Himasakta) (2009/2010). Penulis melaksanakan Program Pengalaman

Lapangan (PPL) di SMP Negeri 3 Way Bungur dan Kuliah Kerja Nyata (KKN)
Tematik di Kabupaten Lampung Timur tepatnya di Desa Kali Pasir Kecamatan
Way Bungur (Tahun 2012), dan penelitian pendidikan di SD Negeri 1 Olok
Gading Bandar Lampung untuk meraih gelar sarjana pendidikan/S.Pd. (Tahun
2014).

vii

Dengan menyebut nama Allah yang Maha pengasih lagi Maha penyayang

PERSEMBAHAN
Segala puji bagi Allah SWT, atas rahmad dan karunia-Nya
sehingga karya ini dapat diselesaikan. Sholawat beriring salam selalu
dicurahkan kepada Rasulullah Muhammad SAW yang telah
menunjukkan jalan yang terang benderang
bagi kemaslahatan umat manusia di bumi.
Teriring doa, rasa syukur dan segala kerendahan hati
Dengan segala cinta dan kasih sayang kupersembahkan karya sederhana ini
untuk orang-orang yang akan selalu berharga dalam hidupku:
Yang tercinta Mamahku Hartati dan Ayahku Idrus, yang telah mendidik dan

membesarkanku dengan segala doa terbaik mereka, kesabaran dan limpahan
kasih sayang, selalu menguatkanku, mendukung segala langkahku menuju
kesuksesan dan kebahagian.
Adik-adikku Sofiah ,Nabilah, Hanum , yang selalu memotivasiku dan
menyayangiku; serta keluarga besarku yang selalu kusayangi.

Almamater tercinta Universitas Lampung.

viii

MOTO

Bukanlah hidup kalau tidak ada masalah, bukanlah sukses kalau
tidak melalui rintangan, bukanlah menang kalau tidak dengan
pertarungan, bukanlah lulus kalau tidak ada ujian, dan bukanlah
berhasil kalau tidak berusaha.
(Evelyn Underhill)

Pelaut yang handal tidak dilahirkan dari lautan yang tenang.
(Christoper Colombus)


Banyak kegagalan dalam hidup ini dikarenakan orang-orang tidak
menyadari betapa dekatnya mereka dengan keberhasilan saat mereka
menyerah.
(Thomas Alva Edison)

Jadilah seperti karang di lautan yang kuat dihantam ombak dan
kerjakanlah hal yang bermanfaat untuk diri sendiri dan orang lain,
karena hidup hanyalah sekali. Ingat hanya pada Allah apapun dan di
manapun kita berada kepada Dia-lah tempat meminta dan memohon.
(Penulis)

ix

SANWACANA

Puji Syukur kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat dan nikmat-Nya sehingga
skripsi ini dapat diselesaikan sebagai salah satu syarat dalam meraih gelar Sarjana
Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan Pendidikan MIPA
FKIP Unila. Skripsi ini berjudul “PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA

GAMBAR TERHADAP PENGUASAAN MATERI DAN AKTIVITAS
BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK DAUR AIR (Kuasi Eksperimen
Terhadap Siswa Kelas V Semester Genap SD Negeri 1 Olok Gading Tahun
Pelajaran 2013/2014)”.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari peranan
dan bantuan berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Dr. Bujang Rahman, M.Si., selaku Dekan FKIP Universitas Lampung;
2. Dr. Caswita, M.Si., selaku Ketua Jurusan PMIPA FKIP Universitas Lampung;
3. Berti Yolida, S.Pd., M.Pd., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Biologi;
4. Dr. Tri Jalmo, M. Si., selaku Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan
dan motivasi hingga skripsi ini dapat selesai;
5. Rini Rita T. Marpaung, S.Pd., M.Pd selaku Pembimbing II yang telah
memberikan bimbingan dan motivasi hingga skripsi ini dapat selesai;
6. Dr. Arwin Surbakti, M.Si., selaku Pembahas atas saran-saran perbaikan dan
motivasi yang sangat berharga;
xi

7. Rusmedi, S.Pd., selaku Kepala SD Negeri 1 Olok Gading dan Eni Supiati,
S.Pd., selaku guru mitra, yang telah memberikan izin dan bantuan selama
penelitian serta motivasi yang sangat berharga;

8. Seluruh dewan guru, staf, dan siswa-siswi kelas V A dan V B SD Negeri 1
Olok Gading atas kerjasama yang baik selama penelitian berlangsung;
9. Orangtuaku yang tak pernah berhenti mendoakan dan menyayangiku; serta
adik-adikku atas kasih sayang dan dukungan yang kalian berikan;
10. Pendamping hidupku Mipdeka Rulyansyah yang tak pernah lelah memotivasi
dan mendoakanku.
11. Sahabat-sahabatku seperjuangan (Da Silva, Fatma Astria, Imron Rosadi, Rio
Afrian, Rizky Putri, Tiara Putri, M.Bayu, Anggraini Aghfar, Kurniasih) atas
doa dan bantuannya, semangat kebersamaan dan kekeluargaan yang terjalin
hingga saat ini;
12. Rekan-rekan Amniota (Asosiasi Mahasiswa Pendidkan Biologi Unila 2009),
kakak dan adik tingkat Pendidikan Biologi FKIP UNILA atas persahabatan
yang kalian berikan;
13. Semua pihak yang membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

Akhir kata, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan,
akan tetapi sedikit harapan semoga skripsi yang sederhana ini dapat bermanfaat
dan berguna bagi kita semua. Amin.

Bandar Lampung,

Penulis

Juli 2014

Ira Rosita
xii

DAFTAR ISI

Halaman
DAFTAR TABEL ............................................................................................. xv
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xvii
I. PENDAHULUAN
A.
B.
C.
D.
E.
F.
G.


Latar Belakang Masalah .......................................................................
Rumusan Masalah ................................................................................
Tujuan Penelitian .................................................................................
Manfaat Penelitian ...............................................................................
Ruang Lingkup Penelitian ....................................................................
Kerangka Pikir .....................................................................................
Hipotesis ...............................................................................................

1
4
4
5
5
6
8

II. TINJAUAN PUSTAKA
A.
B.

C.
D.
E.

Media Pembelajaran ..............................................................................
Media Gambar .......................................................................................
Metode Diskusi Kelompok.....................................................................
Aktivitas Belajar Siswa .........................................................................
Penguasaan Materi ...............................................................................

10
15
18
27
28

III. METODE PENELITIAN
A.
B.
C.

D.
E.
F.

Tempat dan Waktu Penelitian ..............................................................
Populasi dan Sampel ............................................................................
Desain Penelitian ..................................................................................
Prosedur penelitian ................................................................................
Jenis dan Teknik Pengumpulan Data ...................................................
Teknik Analisis Data ............................................................................

32
32
32
33
39
43

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian ....................................................................................
B. Pembahasan ..........................................................................................

49
54

V. SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan ..............................................................................................
B. Saran ...................................................................................................

xiii

62
62

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................

63

LAMPIRAN
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Silabus ................................................................................................... 66
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ..................................................... 70
Lembar Kerja Siswa ............................................................................. 82
Soal Pretes dan Postes ............................................................................. 116
Data Hasil Penelitian ............................................................................. 124
Foto- Foto Penelitian............................................................................. 133

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel

Halaman

1. Kriteria N-gain .....................................................................................

39

2. Lembar observasi aktivitas belajar siswa .............................................

41

3. Daftar pernyataan angket tanggapan siswa ..........................................

42

4. Klasifikasi indeks aktivitas siswa .......................................................

46

5. Skor per soal angket .............................................................................

47

6. Tabulasi angket tanggapan siswa terhadap penggunaan media
gambar..................................................................................................

47

7. Kriteria tanggapan siswa terhadap penggunaan media gambar .........

48

8. Hasil uji normalitas, homogenitas, kesamaaan, dan perbedaan dua
rata-rata, nilai pretes-postes dan gain ..................................................

49

9. Hasil uji kesamaan dua rata-rata gain pada indikator kognitif
(C1,C2) pada siswa kelas eksperimen dan kontrol ..............................

51

10. Aktivitas belajar siswa kelas eksperimen dan kontrol .........................

52

11. Tanggapan siswa terhadap penggunaan media gambar .....................

53

12. Nilai pretes, postes dan gain kelas eksperimen.................................... 124
13. Nilai pretes, postes dan gain kelas kontrol .......................................... 125
14. Analisis butir soal kelas eksperimen .................................................... 126
15. Analisis butir soal kelas kontrol ........................................................... 127
16. Analisis butir soal per indikator kelas eksperimen .............................. 128
17. Analisisbutir soal per indikator kelas kontrol ...................................... 129

xv

18. Analisis data observasi aktivitas belajar siswa kelas eksperimen dan
kontrol .................................................................................................. 130
19. Analisis data angket tanggapan siswa terhadap penggunaan media
gambar.................................................................................................. 132

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar

Halaman

1. Hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat ..........................

8

2. Desain penelitian pretes-postes ...........................................................

33

3. Contoh jawaban siswa untuk soal nomor 2 pada soal pretes ..............

58

4. Contoh jawaban siswa untuk soal nomor 2 pada soal postes ...............

58

5. Contoh jawaban siswa untuk indikator C1 (pada LKS kelas
eksperimen ...........................................................................................

59

6. Contoh jawaban siswa untuk indikator C2 (pada LKS kelas
eksperimen) ..........................................................................................

60

7. Contoh jawaban siswa untuk indikator C4 (pada LKK kelas
eksperimen pertemuan 2) .....................................................................

60

8. Siswa berdiskusi kelompok (mengemukakan pendapat) untuk
menyelesaikan LKS dengan menggunakan media gambar.................. 146
9. Guru membimbing siswa dalam mengerjakan LKS dengan
menggunakan media gambar................................................................ 146
10. Siswa mempresentasikan hasil diskusi kelompok di depan kelas ........ 146
11. Siswa mengajukan pertanyaan,membantu
menjawab,menanggapi,mengkritik, dan memberi saran ...................... 147
12. Siswa berdiskusi kelompok (mengemukakan pendapat) untuk
menyelesaikan LKS ............................................................................. 148
13. Guru membimbing siswa dalam mengerjakan LKS ............................ 148
14. Siswa mengerjakan soal postes ........................................................... 148

xviii

I.

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Berdasarkan Undang-undang Sisdiknas No. 20 Tahun 2003 Bab I, Pendidikan
adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan
proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan
bagi dirinya, masyarakat, bangsa dan negara (Depdiknas, 2003: 1). Dalam
keseluruhan proses pendidikan di sekolah, kegiatan belajar mengajar
merupakan kegiatan yang paling pokok. Ini berarti bahwa berhasil tidaknya
pencapaian tujuan pendidikan banyak bergantung kepada proses belajar yang
dialami siswa sebagai anak didik (Slameto, 2010: 2). Oleh karena itu proses
ini perlu mendapat perhatian dan pemikiran yakni menciptakan proses belajar
mengajar yang optimal. Siswa dilibatkan secara langsung sebagai proses
pemberian pengalaman belajar pada siswa.

Meskipun demikian proses pembelajaran yang dilakukan oleh banyak tenaga
pendidik saat ini cenderung pada penyampaian target materi kurikulum dan
lebih mementingkan pada penghafalan konsep (Amri dan Ahmadi, 2010: 88).
Hal ini ditunjukkan dari hasil observasi dan wawancara dengan guru IPA SD

2

Negeri 1 Olok Gading pada bulan September 2013, kegiatan pembelajaran di
dalam kelas selalu didominasi oleh guru. Kondisi seperti ini mengakibatkan
suasana pembelajaran kurang interaktif, siswa hanya duduk, mencatat dan
mendengarkan apa yang disampaikan oleh guru dan sedikit peluang bagi
siswa untuk bertanya.Selain itu dalam proses pembelajaran di SD Negeri 1
Olok Gading masih belum efektif karena kurang nya penggunaan media
pembelajaran dalam proses kegiatan belajar. Sumber belajar yang digunakan
selama ini berasal dari buku teks yang tersedia di perpustakaan sekolah,
dengan jumlah yang sangat terbatas dan biasanya hanya dipinjam pada saat
jam pelajaran berlangsung.

Hal ini mengakibatkan aktivitas belajar siswa dalam proses kegiatan belajar
menjadi menurun. Padahal aktivitas tersebut merupakan salah satu
pengalaman belajar yang penting bagi siswa. Siswa tidak banyak dilibatkan
dalam proses pembelajaran akibatnya siswa pasif dalam pembelajaran dan
hasil belajar siswa menjadi rendah. Kurang efektifnya pembelajaran tersebut
diduga berdampak juga terhadap penguasaan beberapa materi pokok Biologi,
salah satunya yaitu materi pokok Proses Daur Air Dan Kegiatan Manusia
Yang Mempengaruhinya. Hal ini dapat dilihat dari nilai rata-rata hasil
ulangan harian pada materi Proses Daur Air Dan Kegiatan Manusia Yang
Mempengaruhinya yang diperoleh siswa yaitu 60,00. Nilai tersebut, belum
mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah ditetapkan oleh
sekolah yaitu ≥ 70 untuk semua Standar Kompetensi yang ada. Siswa yang
telah mencapai KKM hanya sekitar 47% dari jumlah siswa kelas V.

3

Berdasarkan uraian di atas, maka diperlukan suatu media pemebelajaran yang
dapat digunakan oleh guru agar proses pembelajaran menjadi menarik dan
efektif sehingga meningkatkan aktivitas belajar dan penguasaan materi siswa.
Khusus nya pada materi pokok Daur Air terdapat proses terjadinya hujan
yang memerlukan gambaran langsung melalu media pembelajaran. Pemilihan
media yang tepat harus disesuaikan dengan tujuan pembelajaran yang akan
dicapai, isi materi pelajaran, strategi belajar mengajar yang digunakan, serta
karakteristik peserta didik. Media merupakan alat komunikasi untuk
mengefektifkan pembelajaran agar dapat mencapai tujuan pembelajaran
secara optimal. Salah satu media pembelajaran yang sesuai adalah media
gambar. Media gambar dapat memudahkan siswa dalam memahami materi
dan dapat menimbulkan daya tarik pada diri siswa serta mempermudah
pengertian dan pemahaman siswa (Subana, 1998: 322). Media gambar mudah
didapatkan, mudah menggunakannya, tidak memerlukan alat tambahan, dan
dapat dibuat sendiri. Media gambar mampu memproyeksikan ukuran benda
yang sebenarnya sehingga siswa mempunyai gambaran akan konsep yang
dijelaskan oleh guru melalui media gambar tersebut (Subana, 2011: 287).
Berdasarkan hal tersebut, siswa akan termotivasi untuk belajar dan memiliki
rasa ingin tahu yang tinggi, karena siswa telah mempunyai gambaran yang
jelas akan penjelasan guru, sehingga konsep yang ada dapat tertanam dengan
baik dalam ingatan siswa dan hal ini mempengaruhi keterampilan proses dan
hasil belajar siswa menjadi lebih baik.
Menurut Teori Dale (dalam Arsyad, 2013: 13) pemerolehan hasil belajar
melalui indra pandang berkisar 75%, melalui indra dengar sekitar 13%, dan

4

melalui indra lainnya sekitar 12%. Gambaran ini menunjukkan bahwa
pembelajaran akan lebih optimal bila memberdayakan semua indra melalui
berbagai pengalaman belajar. Hasil penelitian oleh Ani (2012: 80)
menyimpulkan bahwa media gambar berpengaruh terhadap hasil belajar
siswa pada materi IPA-Biologi yaitu, 80% dari sampel telah mencapai
prestasi yang diharapkan yaitu nilai 81 ke atas. Selain itu, pada hasil
penelitian Aditya (2012: 65) menyimpulkan bahwa penggunaan media
gambar dapat menarik perhatian dan membuat siswa tetap memperhatikan
materi pelajaran.
Berdasarkan uraian di atas, oleh karena itu peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian dengan judul “Pengaruh Penggunaan Media Gambar Terhadap
Penguasaan Materi Dan Aktivitas Belajar Siswa Pada Materi Pokok Daur
Air”.
B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah:
1. Adakah pengaruh penggunaan media gambar terhadap aktivitas belajar
siswa pada materi pokok Daur Air ?
2. Adakah pengaruh yang signifikan penggunaan media gambar terhadap
penguasaan materi oleh siswa pada materi pokok Daur Air ?

5

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan penelitian ini adalah mengetahui:
1. Pengaruh penggunaan media gambar terhadap aktivitas belajar siswa pada
materi pokok Daur Air .
2.

Pengaruh penggunaan media gambar terhadap penguasaan materi oleh
siswa pada materi pokok Proses Daur Air.

D. Manfaat Penelitian

Setelah dilakukan penelitian, hasil penelitian ini diharapkan dapat
memberikan manfaat bagi :
1. Peneliti: memberikan masukan dan pengalaman yang sangat berharga
sebagai calon guru untuk meningkatkan keterampilan memilih media
pembelajaran.
2. Siswa: dapat lebih memotivasi siswa di dalam proses belajar sehingga
meningkatkan hasil belajar.
3. Guru: memperoleh pengalaman untuk meningkatkan ketrampilan memilih
media pembelajaran dan termotivasi untuk melakukan perbaikan dalam
proses pembelajaran.

E. Ruang Lingkup Penelitian

Untuk menghindari kesalahpahaman terhadap masalah yang akan dibahas,
maka diberikan batasan masalah sebagai berikut:
1. Media pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah media
gambar berupa gambar foto yang diunduh dari internet.

6

2. Metode pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
diskusi dengan langkah-langkah;(1) guru mengemukakan masalah yang
akan didiskusikan; (2) siswa membentuk kelompok diskusi; (3) para siswa
melakukan diskusi di masing - masing kelompoknya; (4) tiap kelompok
mempresentasikan hasil diskusinya; (5) para siswa mencatat hasil diskusi.
3. Kompetensi dasar dalam penelitian ini adalah “Mendeskripsikan proses
daur air dan kegiatan manusia yang dapat mempengaruhinya”.
4. Aktivitas siswa dalam penelitian ini adalah kegiatan siswa selama
pembelajaran berlangsung yaitu (1) kemampuan mengemukakan pendapat
atau ide; (2) bekerjasama dengan teman anggota kelompok; (3)
mempresentasikan hasil diskusi kelompok; (4) kemampuan bertanya; dan
(5) kemampuan menjawab pertanyaan.
5. Penguasaan materi diukur dengan pretes, postes, dan N-Gain.
6. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas V A sebagai kelompok
eksperimen dan siswa kelas V B sebagai kelompok kontrol.

F. Kerangka Pemikiran
Proses pembelajaran adalah proses bertujuan, salah satu tujuannya yaitu untuk
meningkatkan penguasaan materi pelajaran oleh siswa yang dapat membentuk
pola perilaku siswa itu sendiri. Oleh sebab itu, apa yang dilakukan oleh
seorang guru harus mengarah pada pencapaian tujuan dan keberhasilan dalam
suatu proses pembelajaran. Keberhasilan dalam suatu proses pembelajaran,
dapat didukung oleh beberapa faktor antara lain yaitu media, bahan ajar,
ataupun metode dan pendekatan yang dilakukan oleh guru dalam

7

pembelajaran. Saat ini, peran guru tidak hanya mengacu pada satu-satunya
pemberi informasi dalam proses belajar namun, lebih menekankan pada salah
satu pemberi fasilitas bagi siswa untuk mendapatkan ilmu pengetahuan dalam
proses pembelajaran. Salah satu yang dapat dilakukan oleh seorang guru, yaitu
dengam memvariasikan media pembelajaran sebagai salah satu sumber belajar
bagi siswa.
Salah satu media pembelajaran yang dapat digunakan yaitu dengan Gambar.
Penggunaan gambar, diharapkan dapat menimbulkan daya tarik pada diri
siswa untuk mengamatinya dan diharapkan dapat membantu siswa dalam
memahami materi pelajaran. Gambar ini diperoleh dari berbagai sumber
misanya dari surat-surat kabar, majalah-majalah, brosur-brosur dan bukubuku. Gambar, lukisan, kartun, ilustrasi dan foto yang diperoleh dari berbagai
sumber tersebut dapat dipergunakan oleh guru secara efektif dalam kegiatan
belajar mengajar. Selain itu, penggunaan gambar ini dirasa lebih tepat jika
dikombinasikan dengan salah satu metode pembelajaran. Salah satu metode
pembelajaran yang dapat digunakan yaitu dengan metode diskusi kelompok.
Kombinasi antara keduanya, tercermin pada fase yaitu penyampaian materi
pembelajaran yang dilakukan melalui media gambar. Dengan metode diskusi
kelompok, saling berdiskusi antar teman dalam kelompok juga dapat
menambah pengetahuan mereka karena, dalam diskusi tersebut dapat terjadi
saling tukar pendapat dan gagasan dari setiap siswa. Pengalaman belajar ini,
diharapkan dapat membuat siswa lebih termotivasi belajar untuk membangun
pengetahuan mereka.

8

Variabel yang digunakan didalam penelitian ini adalah varibel bebas dan
variabel terikat. Dimana variabel bebasnya adalah penggunaan media gambar
sedangkan variabel terikatnya adalah aktivitas belajar dan penguasaan materi
pokok Proses Daur Air Dan Kegiatan Manusia Yang Mempengaruhinya oleh
siswa. Hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat dapat
digambarkan sebagai berikut :

Y1
X

Y2

Keterangan: X = Media Gambar , Y1 = Aktivitas belajar siswa,
Y2 = Penguasaan materi oleh siswa

Gambar 1. Diagram Hubungan variabel bebas dengan variabel terikat.

G. Hipotesis

Hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Penggunaan media gambar dengan metode diskusi kelompok berpengaruh
dalam meningkatkan aktivitas belajar siswa pada materi pokok Proses
Daur Air Dan Kegiatan Manusia Yang Mempengaruhinya.

9

2. a) H0 = Penggunaan media gambar dengan metode diskusi kelompok
tidak berpengaruh secara signifikan terhadap penguasaan materi
oleh siswa pada materi pokok Proses Daur Air Dan Kegiatan
Manusia Yang Mempengaruhinya.
b) H1 = Penggunaan media gambar dengan metode diskusi kelompok
berpengaruh secara signifikan terhadap penguasaan materi oleh
siswa pada materi pokok Proses Daur Air Dan Kegiatan Manusia
Yang Mempengaruhinya.

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Media Pembelajaran

Media berasal dari bahasa Latin dan merupakan bentuk jamak dari kata
medium yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Jadi dapat
dipahami bahwa media adalah perantara atau pengantar dari pengirim ke
penerima pesan . Selanjutnya akan diuraikan pengertian media menurut
istilah. Para ahli di dalam memberikan batasan media berbeda-beda
pendapat, tetapi arah dan tujuannya sama, yang tidak lepas dari kata
medium. Menurut Gerlach dan Ely (1971) menyatakan bahwa media
apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian
yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh
pengetahuan, keterampilan atau sikap.

Media adalah bagian yang sangat penting dan tidak terpisahkan dari proses
pembelajaran, terutama untuk mencapai tujuan pembelajaran. Hamidjojo
(dalam Latuheru,1993) menyatakan bahwa memberi batasan media sebagai
semua bentuk perantara yang digunakan oleh manusia untuk menyampaikan
atau menyebar ide, gagasan, atau pendapat sehingga ide, gagasan atau
pendapat yang dikemukakan itu sampai kepada penerima yang dituju.

11

Sedangkan Assosiasi Teknologi dan Komunikasi (Association of Education
and Communication Technology/ AECT) di Amerika memberi batasan
yaitu: media sebagai segala bentuk dan saluran yang digunakan orang untuk
menyalurkan pesan/ informasi. Gagne (dalam Sardiman, 2007: 6)
menyatakan bahwa media adalah berbagai jenis komponen dalam
lingkungan siswa yang dapat merangsang untuk belajar. Sementara Heinich
(1982) berpendapat bahwa media adalah sarana fisik untuk menyampaikan
isi/materi pembelajaran seperti : buku, film, dan video. Selanjutnya Mc.
Luhan (dalam Sadiman, 1996: 189) berpendapat bahwa media adalah sarana
yang juga disebut channel, karena pada hakekatnya media memperluas atau
memperpanjang kemampuan manusia untuk merasakan, mendengarkan, dan
melihat dalam batas-batas jarak, ruang, dan waktu yang hampir tak terbatas
lagi.

Dalam kaitannya dengan komunikasi interaksi dalam bentuk organisasi,
Hamalik (1994) berpendapat bahwa media komunikasi adalah suatu media
atau alat bantu yang digunakan oleh suatu organisasi untuk mencapai
efisiensi dan efektivitas kerja dengan hasil yang maksimal.
Dalam dunia pendidikan kita mengenal peragaan atau keperagaan. Ada yang
lebih senang menggunakan istilah peragaan. Tetapi ada pula yang senang
yang menggunakan istilah komunikasi peragaan. Dewasa ini telah mulai
dipopulerkan istilah baru yakni “Media pendidikan”.

12

Beragamnya istilah tersebut, yang mempunyai tekanan sendiri-sendiri, maka
akan lebih baik di salah satu diantaranya yaitu “Media pendidikan”. Media
pendidikan sebagai alat bantu memiliki ciri-ciri:
a. Media pendidikan identik artinya dengan pengertiankeparagaan yang
berasal dari kata raga, suatu benda yang dapat diraba, dilihat, didengar,
dan dapat diamati.
b. Tekanan utama terdapat pada benda atau hal-hal yang bisa dilihat dan
didengar.
c. Media pendidikan digunakan dalam rangka hubungan (komunikasi)
dalam pengajaran, antara guru dengan siswa.
d. Media pendidikan sebagai alat bantu belajar mengajar, baik diluar kelas.
e. Berdasarkan (3) dan (4), maka pada dasarnya media pendidikan
merupakan suatu “perantara” (medium, media) dan digunakan dalam
rangka pendidikan.
f. Media pendidikan mengandung aspek; sebagai alat dan sebagai teknik,
yang sangat erat pertaliannya dengan metode mengajar.
g. Karena itu, sebagai tindakan operasional, dalam tulisan ini kita
menggunakan pengertian “media pendidikan”.

Berdasarkan dari ciri-ciri umum media pendidikan tersebut,Hamalik (1994)
memberi batasan media pendidikan adalah alat, metode dan teknik digunakan
dalam rangka mengaktifkan komunikasi dan interaksi antar guru dan siswa
dalam proses pendidikan dan pengajaran disekolah. Adapun Remiszewski
memberikan batasan tentang pengertian media yaitu bahwa pesan dapat

13

berupa orang atau benda kepada penerima pesan dalam proses belajar
mengajar, penerima pesan ialah siswa. Melalui inderanya, siswa dirangsang
oleh media untuk menggunakan kombinasi dari beberapa inderanya sehingga
mampu menerima pesan secara lebih lengkap. Dalam proses belajar
mengajar, pesan yang disalurkan oleh media ialah isi pelajaran. Dengan kata
lain, pesan ini dapat bersifat rumit dan mungkin juga dapat dirangsang
dengan cara cermat untuk dikomunikasikan secara baik kepada siswa
(Subana, 1998: 289).

Santoso (1974: 287) menjelaskan beberapa manfaat media yaitu :
a. Memudahkan menggambar obyek yang sangat besar dan tidak dapat
dibawa di dalam kelas, seperti gambar.
b. Memudahkan obyek yang terlalu konfliks, yaitu dengan cara disajikan
melalui diagram atau model yang sederhana.

Menurut Sanjaya (2008: 224) ada beberapa persyaratan yang harus
diperhatikan dalam memilih media pembelajaran, diantaranya yaitu:
a. Media pembelajaran harus sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, tidak
semua media pembelajaran dapat cocok untuk semua tujuan pembelajaran.
Setiap media memiliki karakteristik tertentu yang harus dijadikan bahan
pertimbangan dalam pemakaiannya.
b. Media pembelajaran harus berdasarkan konsep yang jelas. Artinya
pemilihan media tertentu bukan didasarkan kepala kesenangan guru atau
sekedar selingan dan hiburan, melainkan harus menjadi bagian integral
dalam keseluruhan proses pembelajaran.

14

c. Media pembelajaran harus sesuai dengan karakteristik siswa.
d. Media pembelajaran harus sesuai dengan kondisi lingkungan, fasilitas dan
waktu yang tersedia untuk kebutuhan pembelajaran.
Media pembelajaran dapat digunakan untuk menciptakan komunikasi yang
efektif antara guru dan murid. Media pembelajaran dapat digunakan sebagai
alat bantu dalam proses belajar mengajar, baik di dalam maupun di luar kelas.
Media pembelajaran mengandung aspek-aspek alat dan teknik yang sangat
erat pertaliannya dengan metode mengajar (Angkowo, 2007: 11).

Menurut Santoso (1974: 287) media dapat digunakan dalam proses belajar
mengajar dengan dua arah berikut:

a.Dependen media

Dependen media adalah media yang dipakai sebagai alat bantu mengajar
dan sebagai media belajar yang digunakan sendiri oleh siswa. Contoh
gambar foto yang digunakan guru menerangkan suatu konsep.

b. Independen media

Independen media adalah media belajar yang dapat digunakan oleh siswa
dalam kegiatan belajar mandiri. Media ini dirancang, dikembangkan, dan
diproduksi secara sistematik untuk menyalurkan informasi secara terarah
dan mencapai tujuan instruksional tertentu. Contoh media film bingkai,
video, dan media cetak.

15

B. Media Gambar

Gambar adalah tiruan barang (orang, binatang, tumbuhan, dan sebagainya)
berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia. Gambar merupakan media
visual dua dimensi di atas bidangnya yang tidak transparan. Dale (dalam
Subana, 1998: 322) menjabarkan bahwa guru dapat menggunakan gambar
untuk memberikan gambaran tentang sesuatu sehingga penjelasannya lebih
kongkrit bila diuraikan dengan kata-kata. Melalui gambar, guru dapat
menterjemahkan ide-ide abstrak dalam bentuk yang lebih realistis. Dalam
membuat paragraf, siswa bisa menyusun kata-kata dari gambar yang dilihat.

Dewasa ini gambar fotografi secara luas dapat diperoleh dari berbagai
sumber, misanya dari surat-surat kabar, majalah-majalah, brosur-brosur dan
buku-buku. Gambar, lukisan, kartun, ilustrasi dan foto yang diperoleh dari
berbagai sumber tersebut dapat dipergunakan oleh guru secara efektif dalam
kegiatan belajar mengajar (Sudjana: 2005).

Gambar pada dasarnya membantu mendorong para siswa dan dapat
membangkitkan minatnya pada pelajaran. Membantu mereka dalam
kemampuan berbahasa, kegiatan seni, dan pernyataan kreatif dalam bercerita,
dramatisasi, bacaan, penulisan, melukis dan menggambar serta membantu
mereka menafsirkan dan mengingat-ingat isi materi bacaan dari buku teks
(Arif, 1984).

16

Gambar fotografi merupakan salah satu media pengajaran yang amat dikenal
di dalam setiap kegiatan pengajaran hal ini disebabkan kesederhanaannya,
tanpa memerlukan perlengkapan dan tidak diproyeksikan untuk
mengamatinya. Media gambar termasuk kepada gambar tetap atau still
picture yang terdiri dari dua kelompok, yaitu: pertama flat opaque picture
atau gambar datar tidak tembus pandang, misalnya gambar fotografi, gambar
dan lukisan cetak. Kedua adalah transparent picture atau gambar tembus
pandang, misalnya film slides, film strips dan transparancies.
Menurut Subana (1998: 322) media gambar adalah media yang dipergunakan
untuk memvisualisasikan atau menyalurkan pesan dari sumber ke penerima
(siswa). Pesan yang akan disampaikan dituangkan ke dalam komunikasi
visual, di samping itu media gambar berfungsi pula untuk menarik perhatian,
memperjelas sajian ide, mengilustrasikan atau menghiasi fakta yang mungkin
akan cepat dilupakan atau diabaikan bila tidak digrafiskan.Terdapat
manfat,kelebihan serta kekurangan pada media gambar yaitu sebagai berikut:

1.Manfaat Gambar

Media gambar memiliki manfaat sebagai media pembelajaran bagi guru
dan siswa diantaranya adalah :

a. Menimbulkan daya tarik pada diri siswa.
b. Memperudah pengertian atau pemahaman siswa
c. Mempermudah pemahaman yang sifatnya abstrak.
d. Memperjelas dan memperbesar bagian yang penting atau yang
kecil sehingga dapat diamati

17

e. Menyingkat suatu uraian informasi yang diperjelas dengan kata-kata mungkin membutukan uraian panjang.

2. Syarat-syarat Gambar

Media gambar memilki beberapa syarat yang harus di penuhi agar dapat
mempermudah siswa dalam memahami materi.Dan diantara beberapa
syarat tersebut adalah :

a.

Bagus, jelas, menarik dan mudah dipahami.

b.

Cocok dengan materi pembelajaran

c.

Benar dan otentik artinya menggambarkan situasi yang sebenarnya

d.

Sesuai dengan tingkat umur dan kemampuan siswa

e.

Walaupun tidak mutlak baiknya gambar menggunakan warna yang
menarik sehingga tampak lebih realistis dan merangsang minat
siswa untuk mengamatinya

f.

Perbandingan ukuran gambar harus sesuai dengan ukuran obyek
yang sebenarnya, agar siswa lebih tertarik dan memahami gambar,
hendaknya menunjukkan hal-hal yang sedang mereka perbuat.

g.

Gambar yang dipilih hendaknya mengandung nilai-nilai murni
dalam kehidupan sosial.

3. Kelebihan Gambar

Kelebihan gambar sebagai media pembalajaran antara lain:

18

a. Gambar mudah diperoleh pada buku, majalah, koran, album foto dan
sebagainya.
b. Dapat menerjemahkan ide-ide abstrak dalam bentuk yang lebih nyata.
c. Gambar mudah dipakai karena tidak membutuhkan peralatan
d. Gambar relatif mudah
e. Gambar dapat digunakan dalam banyak hal dan berbagai disiplin
ilmu.

C. Metode Diskusi Kelompok

Dalam pendidikan kata metode digunakan untuk menunjukan serangkaian
kegiatan guru yang terarah yang menyebabkan siswa belajar. Metode dapat
pula dianggap sebagai cara atau prosedur yang keberhasilannya di dalam
belajar, atau sebagai alat yang menjadikan mengajar menjadi efektif. Metode
merupakan jalinan dengan tujuan, dengan kematangan siswa, bahan bantu
dengan kemampuan guru, dengan keadaan sosial, dengan pemilihan,
organisasi dan penilaian bahan. Para ahli pendidikan mencoba menetapkan
sifat-sifat metode mengajar yang baik, dimana metode yang baik akan
memiliki beberapa sifat yang dimaksud. Yang pertama adalah harus teiti atau
cermat dan sungguh-sungguh. Harus didasarkan pada ketelitian yang bersifat
ilmiah. Selain itu, metode yang baik harus artistik, dimana guru dituntut harus
memiliki rasa kesesuaian dan tidak sesuai. Melalui metode yang dimilikinya
guru dituntut menafsirkan dan mengsintesakannya. Metode yang baik adalah
bersifat pribadi, merupakan sesuatu yang sudah disusun dan dikembangkan
guru yang tidak hanya sekedar kegiatan rutin guru. Metode yang baik juga

19

harus menghubungkan seorang guru dengan pengalaman siswa, sebab metode
ialah suatu proses bukan suatu tindakan (Wahab, 2009: 36-38).

Menurut Wesley dan Wronski (dalam Wahab, 2009: 83), metode mengajar
adalah kata yang digunakan untuk menandai serangkaian kegiatan yang
diarahkan oleh guru yang hasilnya adalah belajar pada siswa. Dengan
demikian, meode dapat pula diartikan sebagai proses atau prosedur yang
hasilnya adalah belajar, atau dapat pula merupakan alat melalui makna belajar
menjadi aktif. Wesley dan Wronski (dalam Wahab, 2009: 85-86)
mengemukakan beberapa pertimbangan yang mencoba mengemukakan ciriciri sebuah metode yang baik. Di antara ciri metode yang baik itu adalah:
a. Teliti, cermat, tepat, dan tulus hati (sungguh-sungguh), dengan melibatkan
kejujuran guru dan siswa.
b. Harus artistik, dalam arti guru benar-benar dapat merasakan hal mana yang
relevan dan yang tidak, juga tidak sama dengan kebenaran. Melalui
metode ini guru menfsirkan dan mensisntesa.
c. Harus bersifat pribadi, yaitu sesuatu yang telah mempribadi pada diri guru,
tidak bersifat formalisme atau sesuatu yang rutin belaka, sebab yang
penting adalah aktualita melalui pengalaman.Menghubungkan dirinya
dengan pengalaman yang telah dimiliki siswa.

Diskusi merupakan salah satu metode di dalam mengajar. Dilihat dari
sejarahnya, diskusi sebagai salah satu cara mengajar formal pada jaman
Yunani dan Romawi dan terletak di dalam, dan tugas guru adalah seperti
bidan membantu lahirnya gagasan dari pikiran siswa. Pada jaman modern

20

diskusi telah dianggap sebagai salah satu ciri penting sebuah kelas yang
demokratis, yang didefinisikan sebagai suatu kegiatan dimana orang-orang
berbicara bersama untuk berbagi dan saling tukar informasi tentang sebuah
topik atau masalah atau mencari pemecahan terhadap suatu masalah
berdasrkan bukti-bukti yang ada (Wahab, 2009 :100-101).
Adapun kegunaaan dari metode diskusi diantaranya adalah:
a. Pemecahan masalah
b. Mengembangkan dan mengubah sikap
c. Menyampaikan dan membantu siswa menyadari adanya pandangan yang
berbeda
d. Mengembangkan keteramplan berkomunikasi
e. Mengembangkan keterampilan kepemimpinan
f. Membantu siswa merumuskan masalah dan prinsip-prinsip dan
membantunya dalam menggunakan prinsip tersebut
g. Mendorong berfikir logis dan konstruktif
h. Melibatkan siswa dalam belajar menurut kemampuannya dengan
menumbuhkan tanggungjawabnya untuk belajar dengan memberi
kesempatan untuk menetukan pendiriannya, mengembangkan
argumentasinya, mempertahankan pandangan-pandanganya dengan
kemungkinan dikritik oleh anggota kelompoknya
i. Mengembangkan kepercayaan diri, kesadaran, dan sikap yang tenang
(poise)
Menurut Wahab (2009: 101-105), beberapa keuntungan dengan
menggunakan metode diskusi adalah: siswa akan terlibat langsung dalam

21

proses belajar baik sebagai partisipan maupun sebagai ketua kelompok
dimana setiap siswa dimungkinkan untuk berpartisipasi khususnya dalam
kelompok kecil guna mengembangkan proses intelektualnya, serta
menumbuhkan sikap toleran dengan menyadari adanya perbedaan-perbedaan
pandangan. Melalui diskusi juga menumbuhkan perasaan yang pada
kenyataannya benar-benar dapat mengubah sikap dan prilaku yang oleh
teknik atau metode lain sulit untuk mempengaruhinya. Oleh karena diskusi
melibatkan seanyak mungkin siswa dalam proses belajar maka akan
membantu menghangatkan suasana kelas.
Namun disamping keuntungan-keuntungan tersebut, diskusi juga memiliki
beberapa kelemahan diantaranya, metode diskusi walaupun diorganisasikan
secara baik belum menjamin dilaksanakan kesepakan kelompok, juga diskusi
sulit diduga karena mungkin saja berubah menjadi tanpa tujuan atau „free-forall’ terutama jika ketua diskusi tidak produktif, akibatnya diskusi dengan
mudah menjadi pembicaraan yang tidak berujung pangkal atau tidak terarah.
Guna mengatasi kelemahan-kelemahan tersebut, pertama-tama yang harus
diperhatikan adalah:
A. Persiapan
a. Topik harus yang benar-benar dapat didiskusikan, merupakan
maslah-masalah kontroversial dan dapat dipecahkan melaui diskusi
b. Siswa harus siap. Semua bahan dan alat yang diperlukan benarbenar telah disiapkan dengan baik
c. Perencanaan harus dilakuakan atau agenda. Perlu adanya
pernyataan pembukaan tentang tujuan dan tatacara diskusi yang

22

lebih bersifat saran (suggestive) darpada merupakan resep yang
harus diikuti (prescriptive). Dan jika kelompok memerlukannya,
penyesuaian dapat dilakukan.
B. Gunakan batu loncatan untuk memulai diskusi
Bentuk teknik yang dapat digunakan diantaranya adalah:
a. Mengemukakan masalah yang bisa dialakukan dengan bermain
peran, hasil studi kasus secara tertulis
b. Dapat pula dikemukakan pertanyan-pertanyaan terbuka yang
menantang
c. Menantang kelompok dengan menyajikan kutipan atau pernyataan
atau pertanyaan yang menantang
d. Dapat pula dengan kuis atau tes awal.
C. Menciptakan lingkungan agar dapat saling berhadapan
a. Menyusun ruang diskusi setengah lingkaran atau lingkaran penuh,
merupakan bentuk pengaturan yang baik
b. Mengusahakan diskusi berlangsung informal namun diupayakan
agar tidak meluncur menjadi wadah ketidaktahuan
c. Menekankan penghargaan setiap saat terhadap setiap orang.
d. Mendorong peserta yang malu agar berpartisipasi melalui
pertanyaan-pertanyaan langsung kepada mereka. Pertanyaan
seperti, “apakah Anda sependapat” atau „apakah Anda akan
memberi komentar / pendapat”
D. Mengupayakan agar diskusi terus berjalan

23

a. Mengusakan agar pembahasan tetap berada pada jalurnya. Untuk
perlu pernyataan kembali tentang masalah yang dibahas, atau
reorientasi dibantu dengan ringkasan atau sebagai kesimpulan
b. Mendorong agar terjadi saling-diskusi sepanjang aturan-aturan
diikuti. Mengemukakan pertanyaan terhadap keseluruhan dari
siswa ke siswa
c. Harus diyakini bahwa pandangan siswa adalah penting. Saat itu
kadang-kadang guru harus mengangkat permasalahan atau topik
yang berbeda dan jika perlu bahkan yang bertentangan, namun
pandangan guru harus tepat jika diungkapkan. Misalnya
mengemukakan pertanyaan dengan mengatakan “Sebagian orang
tidak sependapat bahwa melakukan hal itu akan memberi manfaat”.
d. Membiarkan diskusi bersifat impersonal, pada tingkat rasional. Itu
berarti emosi harus dikendalikan.
e. Menghentikan diskusi yang tidak efektif, emosional, tidak penting
(immaterial) sebelum menimbulkan kekacauan di dalam kelas.
E. Mengupayakan berfikir tingkat tinggi
a. Mengatasi ketidakruntunan (inconsistencies, logika yang keliru,
dan kedangkalan). Mengupayakan agar fakta yang salah dikoreksi
dan jika perlu fakta-fakta yang benar disampaikan.
b. Mengupayakan agar siswa mengklarifikasikan pemikirannya.
Menanyakan mengapa mengatakan hal seperti itu dan mengapa
meyakini hal itu. Memaksa mereka untuk menguji pendapatnya
sendiri atau pendapat temannya secara kritis.

24

c. Mengupayakan mengatasi ketidakjelasan. Meminta siswa memberi
ilustrasi tentang apa yang dikatakannya. Meminta mereka untuk
menjelaskan pendapatnya.
F. Mengusahakan agar diskusi sesuai dengan yang diharapkan. Meminta
kepada siswa agar mengintegrasikan dan mensintesakan pendapatpendapat yang beragam. Mengusahakan agar diskusi terbuka, dan
membiarkan agar kesimpulan, kesepakatan, dan posisi akhir menjadi milik
mereka bukan apa yang guru simpulkan.

Diskusi kelompok merupakan pilihan yang tepat pada strategi belajarmengajar. Tidak hanya mengantar pada tujuan instruksional, tetapi juga
memberikan tujuan iringan (nutrunant effect) tertentu kepada siswa. Di dalam
diskusi kelompok siswa belajar menghargai pendapat orang lain, bersikap
terbuka, mengaktalisasikan diri, percaya diri, dan sebagainya (Gulo, 2002:
126).

Menurut Gulo (2002: 127-129), kelompok yang dimaksud dalam strategi
belajar mengajar ini adalah dynamic group (kelompok dinamik). Kelompok
ini mempunyai lima ciri pokok sebagaimana dijelaskan berikut ini:
a. Interaksi
Anggota-anggota suatu kelompok terikat pada pokok pembicaraan
tertentu. Keterikatan pada pokok pembicaraan ini menimbulkan
komunikasi. Di dalam kelompok, seorang berbicara yang lain
mendengarkan, ada juga yang bertanya dan ada yang menjawab. Diskusi
dalam kelompok berjalan lancar dan makin bermutu jika ditunjang dengan

25

sumber-sumber informasi seperti buku, surat kabar, rekaman, atau
narasumber. Tanpa adanya interaksi, maka kumpulan ini tidak dapat
disebut sebagai kelompok.
b. Tujuan
Suatu kelompok diskusi mempunyai tujuan bersama yang jelas. Tanpa
tujuan yang jelas, maka kelompok itu mengalami desintegrasi. Tujuan
yang samar-samar menyebabkan kurangnya motivasi di antara anggota
kelompok, ikatan kelompok kurang kokoh, kohesivitasnya menjadi lemah.
Oleh karena itu, sebelum kelompok membahas permasalahan, setiap
anggota harus memahami secara jelas tujuan yang akan dicapai dalam
diskusi.
c. Kepemimpinan
Fungsi kepemimpinan ini tidak selalu berada dalam diri seseorang, tetapi
dapat berpindah dari satu orang kepada yang lainnya. Pada saat seseorang
berbicara maka dialah pemimpin pembicaraan di dalam kelompok.
Namun, sering juga kepemimpinan suatu kelompok ditetapkan secara
formal oleh anggota kelompok itu sendiri, hal ini dilakukan agar
pembicaraan berjalan secara disiplin dan terarah pada tujuan. Ini tidak
berarti bahwa fungsi kepemimpinan menmpuk pada diri seseorang. Fungsi
kepemimpinan dibagi-bagi di antara anggota kelompok guna
memanfaatkan secara optimal kelebihan-kelebihan yang ada pada setiap
anggota.

26

d. Norma
Setiap anggota kelompok terikat pada norma-norma tertentu. Umumnya
norma-norma tersebut bersifat implisit tetapi sering dinyatakan secara
eksplisit. Norma-norma yang harus ditaati anggota kelompok seperti tidak
berbicara keras-keras, tidak boleh melarang anggota lain berbicara,
berbicara tidak lebih dari 3 menit, berbicara melalui pimpinan kelompok,
dan sebagainya. Ketaatan terhadap norma-norma tersebut akan membuat
kelompok lebih kohesif dan efisien.

e. Emosi
Setiap anggota dalam kelompok mengalami cetusan-cetusan emosional
tertentu. Rasa bosan, kecewa, senang, kesal, tertarik, merasa ditolak,
merasa bangga, dan sebagainya, semua dapat terjadi jika setiap orang aktif
di dalam kelompok. Di dalam kelompok timbul dua bentuk perasaan, yaitu
perasaan individu dan perasaan kelompok.

Menurut Joyce cs ( dalam Gulo, 2002: 132) tujuan-tujuan pengajaran yang
dapat dicapai melalui diskusi kelompok ini, dapat berupa tujuan instruksional
(instructional) meliputi, pandangan yang konstruktif terhadap pengetahuan,
kedisiplinan berinkuiri, dan keefektifan memproses dan memimpin
kelompok. Serta tujuan iringan (nurtunant ) yang meliputi, afiliasi dan
kehangatan hubungan antarpribadi, komitmen terhadap inkuiri sosial,
kebebasan sebagai siswa, dan penghargaan terhadap martabat manusia dan
komitmen terhadap kemajemukan.

27

Sebelum masuk ke dalam diskusi kelompok, guru harus mengetahui pasti
bahwa setiap siswa telah mengeahui tujuan yang ingin dicpai oleh masingmasing kelompok. Di dalam diskusi kelompok guru perlu melakukan
pemantauan untuk mengetahui kesulitan masing-masing kelompok dalam
berdiskusi dan memberi pengarahan kepada mereka (Gulo, 2002: 132).

D. Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran Biologi

Aktivitas dalam proses belajar mengajar merupakan salah satu faktor penting
yang dapat mendukung ketercapaian kompetensi pembelajaran siswa.
Pengajaran yang efektif adalah pengajaran yang menyediakan kesempatan
belajar sendiri atau melakukan aktivitas sendiri (Hamalik, 2002: 172).
Sardiman (2007: 100) mengungkapkan bahwa belajar sangat diperlukan
adanya aktivitas. Tanpa adanya aktivitas, belajar tidak mungkin berlangsung
dengan baik. Aktivitas dalam proes belajar mengajar merupakam rangkaian
kegiatan yang meliputi keaktifan siswa dalam mengikuti pelajaran, bertanya
hal-hal yang belum jelas, mencatat, mendengar, berpikir, membaca dan segala
kegiatan yang dilakukan dapat menunjang prestasi belajar. Siswa yang
beraktivitas akan memperoleh pengetahuan, pemahaman, dan aspek-aspek
tingkah laku lainnya, serta mengembangkan keterampilan yang bermakna
untuk hidup di masyarakat.

Berikut ini adalah daftar macam-macam kegiatan siswa menurut Diendrich
(dalam Sardiman, 2003: 101) dan Whipple (dalam Hamalik, 2002: 173)
sebagai berikut:

28

a. Visual activities, yang termasuk didalamnya misalnya, membaca,
memperhatikan gambar demontrasi, percobaan, pekerjaan orang lain.
b. Oral

Dokumen yang terkait

PENGARUH PENGGUNAAN TEKNIK PENCATATAN MIND MAP TERHADAP PENGUASAAN KONSEP SISWA PADA MATERI POKOK BIOTEKNOLOGI

1 9 57

PENGGUNAAN MACROMEDIA FLASH DAN MEDIA GAMBAR MELALUI MODEL PICTURE AND PICTURE TERHADAP PENGUASAAN MATERI POKOK ORGANISASI KEHIDUPAN OLEH SISWA

0 5 17

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA KARTU BERGAMBAR DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP AKTIVITAS SISWA DAN PENGUASAAN MATERI POKOK VIRUS

0 4 67

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA KARTU BERGAMBAR DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR DAN PENGUASAAN MATERI POKOK VIRUS OLEH SISWA

0 6 66

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA KARTU BERGAMBAR DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA DAN PENGUASAAN MATERI OLEH SISWA PADA MATERI POKOK VIRUS

3 7 66

Pengaruh Penggunaan Media Kartu Kuartet terhadap Aktivitas dan Penguasaan Materi pada Materi Pokok Dunia Tumbuhan Kelas X Semester Genap Tahun Ajaran 2013/2014

8 68 74

PENGARUH PENGGUNAAN METODE DISCOVERY LEARNING TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR DAN PENGUASAAN KONSEP OLEH SISWA PADA MATERI POKOK GERAK TUMBUHAN

2 24 55

Pengaruh Penggunaan Metode Diskusi Dengan Media Gambar Terhadap Akativitas Belajar dan Penguasaan Materi Pertumbuhan dan Perkembangan Pada Makhluk Hidup

0 7 73

PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR DAN PENGUASAAN KONSEP OLEH SISWA PADA MATERI POKOK PERISTIWA ALAM DAN DAMPAKNYA

0 8 58

PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA MATERI DAUR AIR UNTUK MENINGKATKAN NILAI HASIL BELAJAR SISWA.

0 0 28