36 consent, selanjutnya peneliti melakukan pendekatan
terlebih dahulu selama kurang lebih 1 minggu dimulai pada tanggal 01 April 2014. Pendekatan dilakukan dengan cara
peneliti mendatangi rumah partisipan dan tinggal bersama-sama dengan partisipan dari pagi hingga malam
hari. Setelah partisipan dinilai telah nyaman bercerita dengan peneliti, peneliti mulai melakukan wawancara
pada tanggal 08 April 2014. 4.1.3 Gambaran riset partisipan
Nama Usia
Tahun Jenis
kelamin Hubungan
dengan SB
Pendidikan Pekerjaan
Tn. BB 40
Laki-laki Ayah
kandung SD
Wiraswasta
Ny. AB 37 Perempuan Ibu
kandung SD
Petani
VB 22
Laki-laki Kakak
kandung SMP
Wiraswasta
STB 15
Perempuan Adik kandung
SD Tidak ada -
4.2 Hasil Penelitian
37 Ny. AB mengatakan awal mula ia mengetahui kabar
kehamilan SB melalui telepon dari SB untuk memberitahukan kehamilannya, karena pada saat itu SB sedang tidak berada di
rumah. Ny. AB mengungkapkan bahwa ia adalah orang pertama yang mengetahui kehamilan yang terjadi pada SB karena pada
saat SB memberitahukan kabar kehamilannya, anggota keluarga yang lain sedang melakukan aktivitas mereka masing-
masing di luar rumah. Setelah mendengar kabar kehamilan yang disampaikan SB, Ny. AB bisa memahami SB yang tidak pulang
kerumah untuk menyampaikan kabar tersebut secara langsung atau bertatap muka karena Ny. AB bisa merasakan ketakutan
yang dirasakan SB seperti ketakutan akan dimarahi atau bahkan dipukuli jika Tn. BB dan anggota keluarga yang lain mengetahui
tentang kabar kehamilan tersebut. Sehingga Ny. AB mengatakan kepada SB bahwa ia akan membantu SB
memberitahukan kabar kehamilan tersebut kepada Tn. BB dan anggota keluarga yang lain.
Reaksi yang berbeda-beda didapatkan pada anggota keluarga yang menjadi partisipan ketika mendengar kabar
kehamilan SB. Seperti Ny. AB yang sangat terkejut, menangis, kecewa, menyalahkan Tuhan atas apa yang terjadi pada SB
hamil di luar nikah. Berbeda dengan Ny. AB, Tn. BB sangat marah sampai mengeluarkan kata-kata kasar memaki, ingin
38 memukuli SB, malu, kecewa. Reaksi lain dari VB yaitu marah,
ingin memukuli pacar SB. Selanjutnya reaksi yang ditunjukan STB yaitu terkejut, tidak percaya, dan hanya diam mendengar
kabar kehamilan SB tersebut. Namun disaat yang sama, SB belum pulang ke rumah.
Ny. AB kemudian menelpon SB dan membujuk SB agar segera pulang ke rumah, karena Ny. AB merasa kasihan
terhadap SB yang saat itu sedang berada di luar kota dan Ny. AB khawatir dengan kondisi SB. Setelah berhasil membujuk, SB
akhirnya memutuskan untuk pulang ke rumah. Sesampainya di rumah, SB mendapat perlakuan yang
berbeda dari setiap anggota keluarga yang menjadi partisipan. Ny. AB sebagai ibu yang saat melihat kedatangan SB merasa
iba dan mencoba mengalihkan ketakutan yang dialami SB dengan menyuruh SB untuk makan. Sedangkan Tn. BB yang
melihat kehadiran SB di rumah memutuskan untuk tidak mau berbicara dengan SB selama lebih dari dua minggu. Saudara SB
yang lain, yaitu VB dan STB bersikap seperti biasa, seolah-olah tidak terjadi apa-apa diantara mereka, walaupun VB dan STB
sebelumnya sudah mengetahui kabar kehamilan SB. Melihat respon Tn. BB yang tidak mau berbicara dengannya
selama lebih dari dua minggu, SB memohon maaf kepada Tn.
39 BB. Namun Tn. BB tetap tidak mau berbicara kepada SB. Selang
beberapa waktu, Tn. BB berpikir bahwa harus sampai kapan ia marah pada anaknya SB. Selain itu istrinya, Ny. AB juga
membujuk Tn. BB untuk memaafkan SB. Akhirnya Tn. BB mulai luluh dan memutuskan untuk memaafkan SB dan mulai
berbicara kembali dengan SB seperti biasa. Hasil penelitian yang akan dipaparkan diperoleh peneliti di
lapangan dan dianalisis berdasarkan aspek-aspek sesuai tema yang dipilih yakni:
4.2.1 Dukungan emosional 4.2.2 Dukungan informatif
4.2.3 Dukungan instrumental 4.2.4 Dukungan penilaian
4.3 Analisis Pemberian Tema Berdasarkan Representasi Makna dari Data Verbatim