39 BB. Namun Tn. BB tetap tidak mau berbicara kepada SB. Selang
beberapa waktu, Tn. BB berpikir bahwa harus sampai kapan ia marah pada anaknya SB. Selain itu istrinya, Ny. AB juga
membujuk Tn. BB untuk memaafkan SB. Akhirnya Tn. BB mulai luluh dan memutuskan untuk memaafkan SB dan mulai
berbicara kembali dengan SB seperti biasa. Hasil penelitian yang akan dipaparkan diperoleh peneliti di
lapangan dan dianalisis berdasarkan aspek-aspek sesuai tema yang dipilih yakni:
4.2.1 Dukungan emosional 4.2.2 Dukungan informatif
4.2.3 Dukungan instrumental 4.2.4 Dukungan penilaian
4.3 Analisis Pemberian Tema Berdasarkan Representasi Makna dari Data Verbatim
4.3.1 Dukungan emosional Verbatim
Representasi makna
40 Dorang bukang orang nasrani,
dong orang Islam kong. Dong pe orang tua mau tanggung
jawab tapi dong pe orang tua bilang SB musti maso iko pa
dorang, sedangkan torang ni tara mau, tong mau tu dorang
yang maso pa torang. Jadi, om tara mau kase kaweng pa
dong dua. Tn. BB, 363-368. Tindakan yang diambil oleh Tn.BB: tidak
menikahkan SB karena perbedaan keyakinan dengan pacarnya.
Kita ni terserah tong mama deng papa saja, dong pe
keputusan apa kita iko saja. Kita juga tara selesai skolah
jadi kita mana-mana kita pe orang tua saja,dong mo kase
nikah SB deng dia pe cowo ka tarada? itu kita iko pa dorang
saja. Tapi kalo kita ni, tara setuju soalnya tong pe agama
kan beda to deng dorang. VB, 419-425.
Sikap VB
kakak SB
terhadap kehamilan SB: pasrah menyerahkan
segala keputusan
kepada orang
tuanya. Walaupun VB menyerahkan segala keputusan kepada kedua orang
tuanya, VB sendiri juga tidak menyetujui hubungan SB dengan pacarnya karena
perbedaan agama.
41 pas dia sampe di rumah tanta
so tara bisa marah sudah me tanta so pasrah, lagian dia
tong pe anak mo marah juga so terjadi, kong tanta suru dia
makang dulu. Ny. AB, 504- 507.
Ny. AB memberikan rasa aman dan nyaman mengalihkan ketakutan SB
waktu pertama kali tiba di rumah dengan menyuruhnya makan.
Biasa kalo dia kaluar malam bagitu tong jaga suru bawah
bawang putih, guraka deng gunting supaya setang tara
brani badekat. Ny. AB, 902- 905.
Perhatian yang diberikan Ny. AB ketika SB keluar dimalam hari: menyarankan
SB membawah bawang putih, jahe dan gunting sebagai alat perlindungan diri.
Kalo om tu, yang penting dia batul-batul mau skolah, tara
malu mo skolah ulang deng dia jang biking bagini lagi tu,
om akang kase skolah ulang. Tn.BB, 1091-1093.
Tn. BB menenggapi keinginan SB untuk melanjutkan:
menyerahkan segala
keputusan kepada SB dengan harapan SB
bersekolah dengan
sungguh- sungguh dan tidak melakukan hal yang
sudah terjadi sebelumnya hamil di luar nikah.
Biar suda tong yang urus SB pe ana nanti. Baru SB dia me
tara mau kase lagi, dia bilang Ny. AB mendukung keputusan SB untuk
merawat anaknya dan Ny. AB juga
42 biar dia yang jaga suda. Jadi,
tong me kase iko saja, biar nanti tanta yang bantu-bantu
pa SB. Baru, om dia sayang skali lagi, soalnya ini tong pe
cucu yang pertama kong. Ny. AB, 1117-1121.
bersedia membantu
SB merawat
anaknya.
kita lia ka SB so datang tu, kita biasa-biasa saja STB, 543-
544. Tong me tara dekat jadi tara
pernah baku curhat. Kalo lagi sama-sama paling tong cuma
makang deng banonton tv saja. STB, 928-931.
Setelah mengetahui kehamilan SB dan melihat keadaan SB, STB bersikap biasa
saja seolah-olah tidak terjadi sesuatu kepada SB.
STB merasa kurang begitu dekat dengan SB, baik STB maupun SB tidak
pernah berbagi cerita.
Dukungan emosional dalam bentuk memberikan perhatian, cinta, bersimpati dan empati terhadap persoalan yang dihadapi
bahkan mau memecahkan masalah yang dihadapi, tidak dilakukan oleh semua pertisipan. Seperti, STB yang tidak peduli terhadap
masalah yang dihadapi SB karena merasa jarang berkomunikasi dan
43 merasa tidak begitu dekat walaupun tinggal serumah dengan SB.
Berbeda dengan STB yang tidak perduli terhadap persoalan yang dihadapi SB, VB walaupun ia menyerahkan segala keputusan
kepada kedua orang tuanya untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi SB, namun VB sendiri juga tidak menyetujui hubungan SB
dengan pacarnya karena adanya perbadaan agama tersebut. Sedangkan Tn. BB, walaupun tidak memiliki banyak waktu untuk
bersama dengan SB karena pekerjaan yang ia lakukan dari pagi hingga sore hari sehingga dalam memberikan perhatian kepada SB
memang tidak bisa maksimal lagi. Namun sebagai keluarga, melihat SB yang memiliki masalah, Tn. BB merasa kasihan dan tidak tega
membiarkan SB menghadapi masalahnya seorang diri. Bukan hanya merasa kasihan, Tn. BB bahkan mau membantu memecahkan
masalah atau mencari solusi dari persoalan yang dihadapi SB dengan tidak menikahkan SB dengan pacarnya karena perbedaan
keyakinan. Selain itu, ketika mendengar permintaan SB yang ingin melanjutkan sekolahnya lagi setelah melahirkan, Tn. BB memberikan
respon yang baik dengan menyetujui permintaan SB tersebut. Mengetahui bahwa SB sangat membutuhkan dukungan dari
keluarganya, Ny.
AB memberikan
perhatiannya seperti
menyarankan SB membawa gunting dan bawang putih sebagai alat perlindungan diri hantu apabila SB keluar di malam hari, memberikan
rasa aman dan nyaman pada SB ketika berada dirumah, menyuruh
44 SB memeriksa kandungannya di puskesmas yang jaraknya dekat
dari rumah, mendukung keputusan SB yang ingin merawat anaknya dan bersedia membantu SB apabilamengalami kesusahan dalam
merawat anaknya. 4.3.2 Dukungan informatif
Verbatim Representasi makna
Kita pe hidup me tara batul- batul lagi, tara kase selesai
skolah jadi kita me tara pernah kase nasehat pa dia. VB, 811-
813. Karena
tidak menyelesaikan
pendidikannya di sekolah dengan baik dan merasa kehidupannya tidak lebih
baik, VB kakak SB merasa tidak pantas memberikan nasehat kepada SB
tanta ada bilang pa dia lagi deng puru basar bagitu tu tara
boleh pake yang ta’kep-ta’kep kage kong pengaruh pa dia pe
anak. Ny. AB, 687-689. Ny. AB: melarang SB memakai pakaian
yang ketat karena akan memberikan pengaruh pada janin yang dikandung
SB.
kalo tanta paling jaga kase- kase inga makang tu jang talu
banya deng jaga suru-suru pa dia, biar dia bagara-bagara,
bajalang pagi supaya kalo melahirkan kabawah tu tara
Ny. AB: mengontrol pola makan SB dan menyarankan SB berjalan di pagi hari
agar proses melahirkan nanti tidak mengalami kesulitan.
45 stengah mati. Ny. AB, 865-
868. Ada pacaran deng sapa tu
bilang la tong tau lagi ka bawa kamari la tong kanal lagi, jang
ngoni babadiam nanti so bagini baru manyasal. Tn.
BB, 853-856. Tn.BB: menyarankan agar kedepannya
jika SB mempunyai seorang pacar, sebaiknya diberitahukan dan dikenalkan
kepada keluarga.
Kita tara selesai skolah bagini, baru kaka SB tu lebe tua dari
kita jadi kita tara pernah kase saran. STB, 927-928.
Karena tidak
menyelesaikan pendidikannya di sekolah dan merasa
kalau SB adalah orang yang lebih tua darinya sehingga STB tidak pernah
memberikan saran kepada SB.
Keluarga mengetahui pentingnya memberikan informasi tentang kehamilan pada SB yang masih remaja dan belum memiliki
pengalaman agar SB tidak melakukan hal-hal yang dapat membahayakan kesehatan SB dan anaknya. Oleh karena itu, Ny. AB
melarang SB memakai pakaian ketat karena akan memberikan pengaruh pada kesehatan janin yang dikandung SB, melarang SB
makan makanan secara berlebihan karena Ny. AB takut anak yang dikandung SB terlalu besar dan menyarankan agar SB berjalan di
pagi hari supaya proses melahirkan nanti tidak mengalami kesulitan.
46 Dukungan informatif dalam bentuk nasehat dilakukan oleh
Tn. BB yang menasehati SB agar kedepannya dapat memilih teman dangan baik dan apabila nantinya SB memiliki seorang pacar, Tn.
BB menyarankan agar dikenalkan pada anggota keluarga yang lain. Dukungan informatif berupa pemberi nasehat, pengarahan,
ide-ide atau informasi lainnya yang dibutuhkan klien tidak dilakukan oleh semua anggota keluarga. Hal tersebut dibuktikan dengan hasil
wawancara yang dilakukan pada VB dan STB. Dukungan informatif tidak dilakukan VB karena VB merasa bahwa ia tidak memiliki
kehidupan yang baik yang dapat dijadikan contoh bagi SB karena pada saat ia bersekolah dibangku SMA, ia tidak menyelesaikan
sekolahnya tersebut. Sama seperti VB, dukungan informatif juga tidak dilakukan oleh STB karena tidak menyelasaikan pendidikannya
dibangku SMP, selain itu STB merasa tidak pantas dan merasa kalau ia tidak berhak menasehati SB kerana SB adalah kakaknya.
4.3.3 Dukungan instrumental Verbatim
Representasi makna Dia makang apa saja yang
tong masa, yah biasanya tu sayor deng ikang. Ny. AB,
634-635. Pengetahuan Ny. AB tentang makanan
yang di makan SB.
47 tanta pe baju-baju yang basar-
basar dia so ambe pake suda tersenyum. Deng tanta ada
bali dia pe daster-daster lagi. Ny. AB, 689-692.
Ny. AB memberikan pakaiannya yang berukuran besar dan membelikan
beberapa daster kepada SB .
Oh kalo baju bayi so ada sdh. Nanti pake SB pe ade SNB pe
baju yang waktu dia masi bayi. Tanta masi simpang me masi
bagus, masi bae-bae samua balong tarobe-tarobe jadi pake
yang itu suda. Ny. AB, 699- 702.
Ny. AB telah mempersiapkan pakaian bayi untuk anak SB nantinya
manyimpang rumah,
cuci piring, jaga pa SNB, laeng kali
kalo dong mama ada pi kabong kita yang mamasa.
STB, 820-822. STB membantu SB dalam melakukan
pekerjaan rumah seperti: membersihkan rumah, mencuci piring, membantu SB
merawat SNB
dan menyiapkan
makanan. tong baojek kasana-kamari
panas-panas, tong piara orang pe sapi hanya untuk dong
skolah Tn. BB, 344-346. Tn.
BB melakukan
pekerjaannya sebagai wiraswasta untuk membiayai
sekolah SB dan adik-adiknya.
48 kita bawa bentor dari pagi
nanti so sore baru pulang, kadang malam baru kita
pulang, yah cari doi biar sasadiki yang penting bisa
bantu-bantu dong dirumah pe kebutuhan hari-hari VB, 796-
800. Memiliki
pekerjaannya sebagai
wiraswasta, VB
melakukan pekerjaannya tersebut dari pagi hingga
malam hari untuk membantu kedua orang
tuannya dalam
memenuhi kebutuhan hidup keluarga.
Dukungan instrumental berupa barang dan jasa atau menolong secara langsung kesulitan yang dihadapi SB dilakukan
oleh semua partisipan. Seperti yang dilakukan oleh Ny. AB yang memberikan beberapa pakaiannya yang berukuran besar dan
membelikan beberapa daster untuk dipakai SB. Selain itu, Ny. AB juga telah mempersiapkan pakaian bayi untuk anak SB. Berbeda
dengan Ny. AB yang memberikan dukungan berupa barang, STB memberikan dukungannya dengan cara membantu SB melakukan
pekerjaan rumah seperti membersihkan rumah dan mencuci piring. Selain itu, STB juga membantu Ny. AB dalam menyediakan
makanan untuk klien. Sedangkan Tn. BB dan VB memberikan dukungan instrumental berupa uang. Tn. BB dan VB melakukan
pekerjaan meraka setiap hari untuk memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga.
49 4.3.4 Dukungan penilaian
Verbatim Representasi Makna
om jaga bilang ini ni kase jadi pelajaran, supaya kasana-
kasana ngoni pe hidup lebe bae lagi, jang biking bagini
lagi Tn. BB, 848-850. Tn. BB Mengingatkan kepada SB: apa
yang sudah terjadi pada SB hamil di luar nikah hal tersebut harus di jadikan
sebagai pelajaran agar tidak membuat kesalahan yang sama hamil di luar
nikah dan kedepannya dapat hidup lebih baik lagi.
Tanta ada bilang pa dia, itu toh, tong orang tua so kase
skolah pa ngoni, ngoni tara skolah bae-bae, baru pi biking
bagini, so bagini baru ngoni minta skolah ulang. Ny. AB,
1080-1083. Ny. AB mengatakan kepada SB: apa
yang sudah terjadi hamil di luar nikah harus dijadikan bahan instropeksi diri
agar tidak melakukan hal yang sama kedepannya.
Dukungan penilaian sebagai bahan instropeksi diri dan motivasi agar berbuat lebih baik dari sebelumnya dilakukan oleh Tn.
BB dan Ny. AB dengan cara mengatakan kepada SB bahwa apa yang sudah terjadi hamil di luar nikah, harus di jadikan pelajaran
agar tidak membuat kesalahan yang sama dan kedepannya dapat
50 hidup lebih baik lagi. Sedangkan VB dan STB tidak memberikan
dukungan berupa bahan instropeksi diri dan motivasi kepada SB.
4.4 Pembahasan