54
BAB III METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian
Penelitian ini
menggunakan jenis
deskriptif kualitatif
dengan pendekatan penelitian studi kasus. Menurut Nusa Putra 2012: 71 penelitian
bersifat deskriptif artinya hasil eksplorasi atas subjek penelitian atau para partisipan melalui pengamatan dengan semua variannya, dan wawancara
mendalam. Deskripsi mengharuskan si peneliti menggambarkan secara rinci, lengkap dan mendalam hasil wawancara, pengamatan dan focus group
discussion FGD. Imam Gunawan 2014: 116 menyatakan bahwa : “studi
kasus adalah
suatu pendekatan
untuk mempelajari,
menerangkan atau menginterpretasikan suatu kasus dalam konteksnya secara natural tanpa adanya intervensi pihak luar. Menurut Salim
2006 pada intinya studi kasus berusaha untuk menyoroti suatu keputusan atau seperangkat keputusan, mengapa keputusan itu
diambil, bagaimana diterapkan dan apakah hasilnya.”
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif melalui metode wawancara dan observasi sehingga data dan informasi yang diperoleh
tidak berwujud angka dan analisisnya berdasarkan pada prinsip logika. Karena penelitian ini bersifat deskriptif maka dalam penelitian ini lebih
mendeskripsikan proses pembelajaran yang terdiri dari metode, media dan evaluasi pada pelaksanaan pelatihan teknik survival dasar.
55
B. Setting Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan September 2015 sampai bulan November 2015, tempat penelitian dilaksanakan di sekertariat SAR Darat
Gunungkidul.
C. Subjek Penelitian
Menurut Suharsimi Arikunto 2009: 152, subjek penelitian adalah sumber data yang berwujud benda, hal, atau orang tempat data untuk variabel
penelitian yang dipermasalahkan melekat. Sumber data berupa orang yaitu sumber data yang dapat memberikan data berupa jawaban lisan melalui
wawancara atau jawaban tertulis melalui angket. Penentuan subjek penelitian ini juga didasarkan pada pendapat
Suhartini 2010:67 yang menyatakan bahwa literatur penelitian kualitatif tidak
merekomendasikan berapa
jumlah informan,
tetapi hanya
merekomendasikan prinsip bahwa yang terpenting adalah kualitas dari informasi dan data yang dihasilkan dari informan, yang mampu memenuhi
tujuan riset, bukan besarnya jumlah informan. Pada penelitian ini, peneliti lebih mengutamakan kualitas informan
dalam memberikan informasi mengenai proses pembelajaran pada pelatihan teknik survival. Subjek penelitian ini yaitu instruktur, penyelenggara dan
peserta pelatihan. Alasan pemilihan subjek tersebut, karena instruktur, penyelenggara dan peserta adalah pihak yang terlibat langsung dalam
pelatihan.
56
D. Teknik Pengumpulan Data
Menurut Sugiyono 2010: 224, teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam penelitian, karena tujuan utama dari
penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar data
yang ditetapkan. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini dilakukan melalui dua cara, yaitu observasi dan wawancara.
1. Observasi Menurut Jonathan 2006: 224, kegiatan observasi meliputi
melakukan pencatatan secara sistematik kejadian-kejadian, perilaku, obyek-obyek yang dilihat dan hal-hal lain yang diperlukan dalam
mendukung penelitian yang sedang dilakukan. Pada tahap awal observasi dilakukan secara umum, peneliti mengumpulkan data atau informasi
sebanyak mungkin. Tahap selanjutnya peneliti harus melakukan observasi yang terfokus, yaitu mulai menyempitkan data atau informasi yang
diperlukan sehingga peneliti dapat menemukan pola-pola perilaku dan hubungan yang terus menerus terjadi. Jika hal itu sudah diketemukan,
maka peneliti dapat menemukan tema-tema yang akan diteliti. Observasi dalam penelitian ini dilakukan dengan cara mengamati
secara langsung kondisi yang terjadi selama pelaksanaan pelatihan teknik survival dasar, baik kondisi fisik maupun perilaku yang terjadi selama
berlangsungnya penelitian.
57 Tabel 1. Kisi-kisi observasi
No. Komponen
Aspek yang diobservasi
1. Perencanaan
a. Perencanaan sebelum
metode simulasi
dilaksanakan b. Persiapan penggunaan media pembelajaran
c. Perencanaan evaluasi 2.
Pelaksanaan a. Menciptakan
lingkungan yang
nyaman dan
menyenangkan b. Materi pelatihan relevan dan mudah dipahami
c. Pelatihan menggunakan metode simulasi dan berbagai jenis media
d. Metode simulasi dapat membentuk kemampuan, keterampilan dan sikap peserta
e. Evaluasi sesuai tujuan pelatihan
2. Wawancara Menurut Deddy Mulyana 2013: 180 wawancara adalah bentuk
komunikasi antara
dua orang,
melibatkan seseorang
yang ingin
memperoleh informasi dari seseorang lainnya dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan,
berdasarkan tujuan
tertentu. Sementara
itu, Jonathan 2006: 225 mengemukakan bahwa keunggulan wawancara ialah
memungkinkan peneliti mendapatkan jumlah data yang banyak. Wawancara dilakukan peneliti untuk menggali sebanyak mungkin
data dan informasi dari semua pelaku yang terkait pelaksanaan pelatihan teknik survival dasar. Proses wawancara dalam penelitian ini adalah
dengan tanya jawab menggunakan pedoman wawancara yang berbentuk pertanyaan-pertanyaan yang ditujukan kepada penyelenggara, instruktur
dan peserta pelatihan teknik survival dasar di SAR Darat Gunungkidul.