Penatalaksanaan kolaborasi dengan dokter dan ahli gizi Akibat Gizi Buruk Komplikasi Gizi Buruk

khususnya jumlah populasi sel T merupakan kelainan imunologik yang paling sering dijumpai pada malnutrisi berat. 1. Kurang kalori dan protein marasmus – kwashiorkor Etiologi, tanda dan gejalanya merupakan gabungan dari marasmus dan kwashiorkor.

2.5 Penatalaksanaan kolaborasi dengan dokter dan ahli gizi

1. Fase inisial resusitasi 1. Hipoglikemia gula darah 54 mgdL Terapi: sukrosa glukosa 10 50 ml per oral sonde lambung Berikan makan tiap 2 jam, min. 1 hari pertama . Jika tidak sadar, glukosa iv glukosa 10 dengan sonde 1. Hipotermia S 35°C aksila 35,5°C rektal Terapi: beri makan segera, selimuti termasuk kepala, dekatkan pemanas atau lampu tempatkan anak pada dadaperut telanjang ibu à selimuti. 1. Dehidrasi Dehidrasi R-S, CRO 70-100 mlkg BB diberikan dlm 8-12 jam 1. Antibiotik ü Infeksi tidak nyata: kotrimoksazol 4 mgkghr trimetropim dan 20 mgkghr sulfametoksazol, dibagi 2 dosis selama 5 hari ü Infeksi nyata: ampisilin iv 100 mgkgBBhr, dibagi 4 dosis 2 hr, lanjut per oral ampisilinamoksilin; dan gentamisin 7.6 mgkgBB ivim sekali sehari 7 hari 1. Nutrisi ü Energi 80-100 kkalkghr, cairan 130 mlkgBBhr, F75 2 jam24 jam ü Vitamin-mineral: vit. A hr 1 2 200.000SIoral atau 100.ooo SIIM diulang dosis yang sama hari ke-14 ü Asam folat 5 mg hr I, selanjutnya 1 mghr 2 minggu ü MgSO 4 40 0,25 mlkgBBhr maks. 2 ml IM 10 hari ü ZnSO 4 2-4 mgkgBBhr 2 minggu ü Tembaga Cuprum: 0,3 mgkgBBhr 2 minggu 1. Pengobatan penyakit lain: TB, diare kronik, PJB. 1. Fase Transisi Peralihan ke energi lebih tinggi sampai 150 kkalkgBBhr berupa F100 secara bertahap Energi 0,75 kkalml 1kkalml  Susu bubuk tanpa lemak  Gula  Tepung sereal  Minyak sayur  Campuran mineral  Campuran vitamin  Air 25 70 35 27 20 140 + sampai vol total 1000 ml 80 50 – 60 20 140 + sampai vol total 1000 ml 1. Fase Rehabilitasi 1. Diet tinggi kalori 150-220 kkalkgBBhr 2. Suplemen zat besi FeSO4 10 mg.kgBBx, 3xhr 3. Atasi penyebab infeksi, miskin 4. Pendidikan gizi dan kesehatan

2.6 Tumbuh Kembang

Table 1.1 perkembangan kepribadian, moral, dan kognitif. Tahap usia Radius hubungan bermaknasullivan Tahap psikoseksual Freud Tahap psikoeksual Erikcson Tahap kognitif piaget Tahap penilaian moral Kohlberg Masa anak- anak sekolah 6-12 tahun Tetangga, sekolah Latensi Industry vs inferioriti Operasi konkrit berfikir induktif dan mulai logis 4-7 tahun Tingkat konvensional Orientasi anak laki-laki yang baik, perempuan manis Orientasi hokum dan perintah 1. Pengelompokkan tumbuh kembang berdasarkan teori tumbuh kembang 1. Teori psikososial Sigmund Freud Usia sekolah merupakan tahap latensi 6-12 tahun masa sekolah, dengan karakteristik sebagai berikut :  Energi digunakan untuk aktivitas fisik dan intelektual  Ini adalah periode tenang, dimana kegiatan sexual tidak muncul tidur.  Anak mungkin terikat dalam aktivitas erogenus perasaan erotik dengan teman sebaya yang sama jenis kelaminnya.  Penggunaan koping dan mekanisme pertahanan diri muncul pada waktu ini  Konflik yang tidak diatasi pada masa ini dapat menyebabkan obsesif dan kurang motivasi diri. 1. Teori Erikson Industri vs inferior industry vs inferiority — usia sekolah 6-12 tahun, dengan karakteristik sebagai berikut :  Indikator positif : mulai kreatif, berkembang, manipulasi. Membangun rasa bersaing dan ketekunan.  Indikator negatif : hilang harapan, merasa cukup, menarik diri dari sekolah dan teman sebaya.  Anak mendapatkan pengenalan melalui demonstrasi ketrampilan dan produksi benda- benda serta mengembangkan harga diri melalui pencapaian  Anak dipengaruhi oleh guru dan sekolah.  Perasaan inferior — terjadi pada saat orang dewasa memandang usaha anak untuk belajar bagaimana sesuatu bekerja melalui menipulasi adalah sesuatu yang bodoh atau merupakan masalah.  Perasaaan inferior—ketidaksuksesan di sekolah, ketidaksuksesan dalam perkembangan ketrampilan fisik dan mencari teman. 1. Teori kognitif Piaget fase konkret operasional 7-11 tahun, dengan karakteristik sebagai berikut :  Memecahkan masalah konkret  Mulai mengerti tentang suatu hubungan misalnya ukuran, mengerti kanan dan kiri  Anak dapat membuat alasan mengenai apa itu, tapi tidak dapat membuat hipotesa mengenai apa kemungkinannya dan dengan demikian tidak dapat berpikir mengenai masalah ke depan. 1. Teori Moral Kohlberg Selanjutnya manusia juga harus mengalami perkembangan moral dengan baik. Seorang pakar bernama Lawrence Kohlberg mengemukakan teorinya tentang pemkembangan moral ini dengan menyatakan bahwa pada umumnya manusia mengalami tiga tingkat perkembangan moral, sebagai berikut:

2. Tingkat II Konvensional – pada tingkat ini ada 2 dua tahap:

1. Tahao orientasi mengenai anak yang baik. Agar menjadi anak yang baik, perbuatannya harus diterima oleh masyarakat. 2. Tahap mempertahankan norma-norma sosial dan otoritas, Di sini seseorang menyadari kewajibannya untuk ikut melaksanakan norma-norma yang ada dan mempertahankan pentingnya ada norma-norma. 3. Tahap orientasi terhadap perjanjian antara dirinya dengan lingkungan sosial. Di sini terhadap perjanjian antara diri seseorang dengan lingkungan sosialnya. Ia berbuat baik agar diperlakukan dengan baik. 4. Tahap prinsip universal. Di sini terdapat berkembangnya norma etis kata hati untuk menentukan perbuatan moral dengan prinsip universal.

3. Tingkat III Post Konvensional – pada tingkat ini juga ada 2 dua tahap:

 Usia sekolah 6-12 tahun Kelompok teman sebaya mempengaruhi perilaku anak. Perkembangan fisik, kognitif dan sosial meningkat. Anak meningkatkan kemampuan komunikasi.  Anak usia 6-7 tahun : ü Membaca seperti mesin ü Mengulangi tiga angka mengurut ke belakang ü Membaca waktu untuk seperempat jam ü Anak wanita bermain dengan wanita ü Anak laki-laki bermain dengan laki-laki ü Cemas terhadap kegagalan ü Kadang malu atau sedih ü Peningkatan minat pada bidang spiritual  Kebutuhan nutrisi terkait tumbuh kembang anak usia sekolah ü Kebutuhan kalori anak usia sekolah adalah 85kkalkg BB. ü Karakteristik : – Anak dapat mengatur pola makn sendiri – Adanya pengaruh teman atau jajanan – Kebiasaan menyukai satu makannan berangsur-angsur hilang – Pengaruh aktivitas bermain dapat menyebabkan keinginnanya lebih besar pada aktivitas bermain daripada makan  Pemenuhan nutrisi berdasarkan tumbuh kembang anak usia sekolah 6-12 tahun

2.7 Akibat Gizi Buruk

1. Menyebabkan kematian bila tidak segera ditanggulanginoleh tenaga kesehatan 2. Kurang cerdas 3. Berat dan tinggi badan pada umur dewasa lebih rendah dari normal 4. Sering sakit infeksi seperti batuk,pilek,diare,TBC,dan lain-lain.

2.8 Komplikasi Gizi Buruk

1. Hipotermi Penyebab : 1. Tidakkurangjarang diberi makan 2. Menderita Infeksi Paparan angin : 1. Genting bocor 2. Dinding berlubang 3. Tidur dekat pintu 4. Selimut dan topi kurang rapat Menempel benda yang dingin: 1. Tidur dilantai 2. Mandi terlalu lama 3. Popok basah tidak segera digantingompol,Diare 4. Hipoglikemi Penyebab : 1. Tidak dapatkurangjarang dapat makan 2. Penyakit Infeksi Gejala : 1. Hipotemi 35c 2. Lemah 3. Penurunan kesadaran 4. Infeksi 5. Diare dan Dehidrasi 6. Syok

2.9 Tindakan untuk Mencegah Hipoglikemi dan Hipotermi