Proses Keperawatan TINJAUAN TEORITIS

2.11 Proses Keperawatan

1. Riwayat Keperawatan 1. Riwayat Keluhan Utama Pada umumnya anak masuk rumah sakit dengan keluhan gangguan pertumbuhan berat badan semakin lama semakin turun, bengkak pada tungkai, sering diare dan keluhan lain yang menunjukkan terjadinya gangguan kekurangan gizi. 1. Riwayat Keperawatan Sekarang Meliputi pengkajian riwayat prenatal, natal dan post natal, hospitalisasi dan pembedahan yang pernah dialami, alergi, pola kebiasaan, tumbuh-kembang, imunisasi, status gizi lebih, baik, kurang, buruk, psikososial, psikoseksual, interaksi dan lain-lain. Data fokus yang perlu dikaji dalam hal ini adalah riwayat pemenuhan kebutuhan nutrisi anak riwayat kekurangan protein dan kalori dalam waktu relatif lama. 1. Riwayat Kesehatan Keluarga Meliputi pengkajian pengkajian komposisi keluarga, lingkungan rumah dan komunitas, pendidikan dan pekerjaan anggota keluarga, fungsi dan hubungan angota keluarga, kultur dan kepercayaan, perilaku yang dapat mempengaruhi kesehatan, persepsi keluarga tentang penyakit klien dan lain-lain. 1. Pengkajian Fisik Meliputi pengkajian pengkajian komposisi keluarga, lingkungan rumah dan komunitas, pendidikan dan pekerjaan anggota keluarga, fungsi dan hubungan angota keluarga, kultur dan kepercayaan, perilaku yang dapat mempengaruhi kesehatan, persepsi keluarga tentang penyakit klien dan lain-lain. Pengkajian secara umum dilakukan dengan metode head to too yang meliputi: keadaan umum dan status kesadaran, tanda-tanda vital, area kepala dan wajah, dada, abdomen, ekstremitas dan genito-urinaria. Fokus pengkajian pada anak dengan Marasmus-Kwashiorkor adalah pengukuran antropometri berat badan, tinggi badan, lingkaran lengan atas dan tebal lipatan kulit. Tanda dan gejala yang mungkin didapatkan adalah:  Penurunan ukuran antropometri  Perubahan rambut defigmentasi, kusam, kering, halus, jarang dan mudah dicabut  Gambaran wajah seperti orang tua kehilangan lemak pipi, edema palpebra  Tanda-tanda gangguan sistem pernapasan batuk, sesak, ronchi, retraksi otot intercostal  Perut tampak buncit, hati teraba membesar, bising usus dapat meningkat bila terjadi diare.  Edema tungkai  Kulit kering, hiperpigmentasi, bersisik dan adanya crazy pavement dermatosis terutama pada bagian tubuh yang sering tertekan bokong, fosa popliteal, lulut, ruas jari kaki, paha dan lipat paha.  Inspeksi ü Lihat keadaan klien apakah kurus, ada edema pada muka atau kaki ü Lihat warna rambut, kering dan mudah dicabut ü Mata cekung dan pucat ü Pada marasmus terlihat pergerakan usus ü Auskultasi ü dengar denyut jantung apakah terdengar bunyi S1, S2, S3 serta S4 ü bagaimana dengan tekanan darahnya ü dengarkan juga bunyi peristaltik usus ü bunyi paru – paru terutama weezing dan ronchi  Perkusi ü perut apakah terdengar adanya shitting duilnees ü bagaimana bunyinya pada waktu melakukan perkusi  Palpasi ü hati : bagaimana konsistensinya, kenyal, licin dan tajam pada permukaannya. Berapa besarnya dan apakah ada nyeri tekan ü pada marasmus usus terasa dengan jelas ü limpa : apakah terjadi pembesaran limpa ü tungkai : apakah ada pembesaran pada tungkai 1. Pemeriksaan Penunjang Pada pemeriksaan laboratorium, anemia selalu ditemukan terutama jenis normositik normokrom karenaadanya gangguan sistem eritropoesis akibat hipoplasia kronis sum-sum tulang di samping karena asupan zat besi yang kurang dalam makanan, kerusakan hati dan gangguan absorbsi. Selain itu dapat ditemukan kadar albumin serum yang menurun. Pemeriksaan radiologis juga perlu dilakukan untuk menemukan adanya kelainan pada paru.  Pemeriksaan Labolatorium Biokimia : ü Hb anemia ü kadar albumin yang rendah ü kadar globulin kadang – kadang rendah dan tinggi ü kadar asam amino biasanya kurang dari satu Biopsi : ditemukan perlemakan pada hati, dan terjadinya nekrosis dan infiltrasi Autopsi : hampir semua organ tubuh mengalami degenerasi seperti jantung, tulang

2.12 Rencana Asuhan Keperawatan