Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Guru

14 mengadakan persiapan yang baik agar pada saat melaksanakan pembelajaran dapat terarah sesuai tujuan pembelajaran yang terdapat pada indikator keberhasilan pembelajaran. Proses pembelajaran adalah rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh seorang guru mulai dari persiapan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran sampai pada tahap akhir pembelajaran yaitu pelaksanaan evaluasi dan perbaikan untuk siswa yang belum berhasil pada saat dilakukan evaluasi. Dari berbagai pengertian di atas maka dapat disimpulkan definisi konsep kinerja guru merupakan hasil pekerjaan atau prestasi kerja yang dilakukan oleh seorang guru berdasarkan kemampuan mengelola kegiatan belajar mengajar, yang meliputi perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, evaluasi pembelajaran dan membina hubungan antar pribadi interpersonal dengan siswanya.

2.1.3 Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Guru

Sedarmayanti dalam Umar, 1998, menyatakan bahwa prestasi kerja Job Performance yang baik dipengaruhi oleh kecakapan dan motivasi, kecakapan tanpa motivasi tanpa kecakapan sulit untuk mendapatkan out put yang tinggi. Sedangkan 15 Kenne dan Beech 1995, menyatakan bahwa faktor yang mempengaruhi kinerja seseorang dalam organisasi adalah pengharapan mengenai konsekuensi-konsekuensi berbagai bentuk perilaku yang dicerminkan dalam memuaskan dalam bentuk reward penghargaan intrinsik dan ekstrensik yang bermakna dan harapan semacam itu dihasilkan dalam praktik. House dalam Prasetyorini, 2004, menyatakan bahwa kepemimpinan merupakan faktor yang sangat menentukan kinerja bawahan, bila pemimpin mampu menerapkan perilaku kepemimpinan yang tepat dan mampu memberi dorongan kepada bawahan, maka akan meningkatkan kinerja bawahan. Prasetyorini 2004, dalam penelitiannya mengemukakan bahwa kepemimpinan situasional kepala sekolah berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja mengajar guru. Upaya-upaya untuk meningkatkan kinerja mengajar guru itu biasanya dilakukan dengan cara memberikan motivasi, mengadakan supervisi, memberikan insentif, memberikan kesempatan yang baik untuk berkembang dalam karier, meningkatkan kemampuan, dan perilaku kepemimpinan yang tepat. Sementara kinerja mengajar guru dapat ditingkatkan apabila yang bersangkutan mengetahui apa yang 16 diharapkan dan kapan bisa menetapkan harapan- harapan yang diakui hasil kerjanya. Penjelasan lain mengenai faktor yang berpengaruh terhadap kinerja dijelaskan oleh Mulyasa. Menurut Mulyasa 2007: 227 sedikitnya terdapat sepuluh faktor yang dapat meningkatkan kinerja guru, baik faktor internal maupun eksternal: “Kesepuluh faktor tersebut adalah: 1 dorongan untuk bekerja, 2 tanggung jawab terhadap tugas, 3 minat terhadap tugas, 4 penghargaan terhadap tugas, 5 peluang untuk berkembang, 6 perhatian dari kepala sekolah, 7 hubungan interpersonal dengan sesama guru, 8 MGMP dan KKG, 9 kelompok diskusi terbimbing serta 10 layanan perpustakaan”. Selanjutnya pendapat lain juga dikemukakan oleh Surya 2004: 10 tentang faktor yang mempengaruhi kinerja guru. “Faktor mendasar yang terkait erat dengan kinerja profesional guru adalah kepuasan kerja yang berkaitan erat dengan kesejahteraan guru. Kepuasan ini dilaterbelakangi oleh faktor-faktor: 1 imbalan jasa, 2 rasa aman, 3 hubungan antar pribadi, 4 kondisi lingkungan kerja, 5 kesempatan untuk pengembangan dan peningkatan diri”. Berdasarkan penjelasan yang dikemukakan 17 diatas, faktor-faktor yang menentukan tingkat kinerja guru dapat disimpulkan antara lain: 1 tingkat kesejahteraan reward system; 2 lingkungan atau iklim kerja guru; 3 desain karir dan jabatan guru; 4 kesempatan untuk berkembang dan meningkatkan diri; 5 motivasi atau semangat kerja; 6 pengetahuan; 7 keterampilan dan; 8 karakter pribadi guru.

2.1.4 Penilaian Kinerja Guru

Dokumen yang terkait

Studi Kualitas Air Sungai Konto Kabupaten Malang Berdasarkan Keanekaragaman Makroinvertebrata Sebagai Sumber Belajar Biologi

23 176 28

Keanekaragaman Makrofauna Tanah Daerah Pertanian Apel Semi Organik dan Pertanian Apel Non Organik Kecamatan Bumiaji Kota Batu sebagai Bahan Ajar Biologi SMA

26 317 36

ANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN DAN EFISIENSI ANTARA BERAS POLES MEDIUM DENGAN BERAS POLES SUPER DI UD. PUTRA TEMU REJEKI (Studi Kasus di Desa Belung Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang)

23 307 16

PENYESUAIAN SOSIAL SISWA REGULER DENGAN ADANYA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SD INKLUSI GUGUS 4 SUMBERSARI MALANG

64 523 26

PENGEMBANGAN TARI SEMUT BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER DI SD MUHAMMADIYAH 8 DAU MALANG

57 502 20

PERANAN ELIT INFORMAL DALAM PENGEMBANGAN HOME INDUSTRI TAPE (Studi di Desa Sumber Kalong Kecamatan Wonosari Kabupaten Bondowoso)

38 240 2

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

Analisis Penyerapan Tenaga Kerja Pada Industri Kerajinan Tangan Di Desa Tutul Kecamatan Balung Kabupaten Jember.

7 76 65

Analisis terhadap hapusnya hak usaha akibat terlantarnya lahan untuk ditetapkan menjadi obyek landreform (studi kasus di desa Mojomulyo kecamatan Puger Kabupaten Jember

1 88 63

DAMPAK INVESTASI ASET TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP INOVASI DENGAN LINGKUNGAN INDUSTRI SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Studi Empiris pada perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2006-2012)

12 142 22