e. Nota Debit Warkat kliring ini termasuk warkat debit dan lazimnya digunakan hanya dalam
transaksi antar bank. Nota debit adalah warkat yang digunakan untuk menagih dana pada bank lain untuk bank atau nasabah bank yang menyampaikan warkat
tersebut. f.
Nota Kredit Warkat kliring ini merupakan satu-satunya warkat kredit, yaitu warkat kliring
yang lazim digunakan untuk transaksi antar bank. Warkat kredit adalah warkat yang digunakan untuk menyampaikan dana pada bank lain transfer untuk
keuntungan bank atau nasabah yang menerima warkat tersebut. Warkat-warkat diatas harus memenuhi syarat untuk dapat diperhitungkan, antara
lain : 1 warkat tersebut dikeluarkan oleh bank-bank peserta kliring
2 Warkat dinyatakan dalam mata uang rupiah dan bernilai penuh.
2.3.4 Dokumen Kliring Elektronik
Dokumen kliring merupakan dokumen kontrol dan berfungsi sebagai alat bantu dalam proses perhitungan kliring yang terdiri dari:
a. Bukti penyerahan warkat debet kliring b. Bukti penyerahan warkat kredit kliring
c. Kartu batch warkat debet d. Kartu batch warkat kredit
e. Lembar subtitusi Dokumen kliring dalam kliring elektronik, wajib memiliki Magnetic Ink
Character Recognition MICR code line. Dokumen kliring harus memenuhi spesifikasi
teknis tertentu dari Bank Indonesia, seperti ukuran dan kualitas dan rancang bangun, serta harus terlebih dahulu mendapat persetujuan dari Bank Indonesia. Setiap
pencetakan dokumen kliring untuk pertama kali dan atau perubahannya oleh peserta wajib memperoleh persetujuan secara tertulis dari Bank Indonesia.
2.3.5 Sarana Kliring Elektronik
Sarana kliring elektronik yang wajib disediakan oleh peserta langsung aktif PLA terdiri dari:
a. perangkat lunak aplikasi terminal peserta kliring TPK b. perangkat lunak operation system
c. personal komputer d. mesin reader encoder, atau mesin encoder
e. jaringan komunikasi data JKD cadangan dial up f. sarana back up terminal peserta kliring TPK
Pada dasarnya pengaman dalam sistem kliring elektronik dibedakan dalam pengamanan perangkat lunak terminal peserta kliring TPK dan pengamanan jaringan
komunikasi data JKD antara lain: a. Password;
b. Transmission-ID; c. Kombinasi angka rahasia logon table;
d. Komunikasi langsung dedicated line. Pengamanan sistem tersebut bersifat privat sehingga kerahasiaan dan keamanan
dokumen kliring elektronik terjamin. Semakin intensnya kehadiran teknologi informasi mewajibkan untuk memiliki kebijakan, prosedur serta sarana pengganti back-up yang
handal.
Bank Indonesia sebagai penyelenggara kliring telah mempersiapkan Disaster Recovery Plan DRP untuk meyakinkan bahwa sistem pembayaran di Indonesia telah
didukung oleh infrastruktur yang handal dan terhadap bank diwajibkan untuk memiliki sarana back-up jaringan komunikasi data dial up telephone, back-up terminal peserta
kliring, dan fasilitas guest bank.
2.3.6 Bank Peserta Kliring