PENERAPAN SISTEM BANK INDONESIA - REAL TIME GROSS SETTLEMENT (BI-RTGS) PADA PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH BALI KANTOR PUSAT.

(1)

PENERAPAN SISTEM BANK INDONESIA-REAL TIME GROSS SETTLEMENT (BI-RTGS) PADA PT. BANK PEMBANGUNAN

DAERAH BALI KANTOR PUSAT

Oleh :

NI KOMANG RUSTIA DEWI NIM : 1306013028

PROGRAM STUDI DIPLOMA III AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR


(2)

i

PENERAPAN SISTEM BANK INDONESIA-REAL TIME GROSS SETTLEMENT (BI-RTGS) PADA PT. BANK PEMBANGUNAN

DAERAH BALI KANTOR PUSAT

Oleh:

NI KOMANG RUSTIA DEWI NIM : 1306013028

Tugas Akhir Studi ini ditulis untuk memenuhi sebagian persyaratan

menyelesaikan studi pada Program Studi Diploma III Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana

Denpasar 2016


(3)

ii

LEMBAR PENGESAHAN

Tugas Akhir Studi ini telah diuji oleh tim penguji dan disetujui oleh Pembimbing, serta diuji pada tanggal: 1 Juni 2016

Tim Penguji: Tanda Tangan

1. Ketua : Komang Ayu Krisnadewi, SE., M.Si., Ak ………..

2. Sekretaris : Putu Agus Ardiana, SE., MM., MAcc & Fin., Ak ………..

Mengetahui,

Ketua Program Diploma Pembimbing

Drs. I Komang Ardana, MM. Komang Ayu Krisnadewi, SE., M.Si., Ak NIP. 19561012 198403 1 003 NIP. 19800526 200312 2 002


(4)

iii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa / Tuhan Yang Maha Esa, Karena berkat rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir Studi yang berjudul, “Penerapan Sistem Bank Indonesia-Real Time Gross Settlement(BI-RTGS) pada PT. Bank Pembangunan Daerah Bali Kantor Pusat”

Penulis menyadari bahwa Tugas Akhir Studi ini tidak akan berhasil tanpa bimbingan dan pengarahan dari berbagai pihak yang telah meluangkan waktunya dalam penyusunan Tugas Akhir Studi ini. Dalam kesepatan ini, penulis menyampaikan terimakasih kepada:

1. Bapak Dr. I Nyoman Mahaendra Yasa, SE., M.Si., selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana.

2. Ibu Prof. Dr. Ni Nyoman Kerti Yasa, SE., M.S., Selaku Pembantu Dekan I Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana.

3. Bapak Drs. Komang Ardana, MM., selaku Ketua Program Studi Diploma III Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana.

4. Bapak Made Karya Utama, SE., M.Com., Ak., selaku Koordinator Program Studi Akuntansi Program Diploma III Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana.

5. Ibu Komang Ayu Krisnadewi, SE., M.Si., Ak selaku Dosen pembimbing yang telah meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan dan pengarahan sampai dengan selesainya Tugas Akhir Studi ini.

6. Bapak Putu Agus Ardiana, SE.,MM.,M.Acc & Fin., Ak sebagai Pembimbing Akademik (PA) selama penulis menjalankan kuliah pada Program Diploma III Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana. 7. Seluruh dosen pengajar di Program Diploma III Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Universitas Udayana yang telah membimbing penulis selama mengikuti perkuliahan.

8. Bapak I Made Sudja, S.sos., B.Sc selaku Direktur Utama Cabang PT. Bank Pembangunan Daerah Bali.


(5)

iv

9. Ibu Ni Nyoman Sariani, SE selaku Kepala Bagian Operasional Divisi Teknologi Informasi dan Akuntansi PT. Bank Pembangunan Daerah Bali Kantor Pusat yang telah membimbing penulis selama melakukan penelitian pada Divisi Teknologi Informasi dan Akuntansi.

10.Seluruh staf dan karyawan PT. Bank Pembangunan Daerah Bali Kantor Pusat yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah banyak membantu memberikan pengarahan dan informasi yang diperlukan selama melakukan penelitian.

11.Bapak dan Ibu, Rusanti, Rusyani, Rusdiarta, Ari Wangsa, Sinta, Weny, Intan dan Mira yang telah memberikan bantuan baik berupa materi maupun motivasi serta doa restu kepada penulis dalam kuliah sampai peyusunan laporan ini.

12.Serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang turut membantu dalam penyusunan tugas akhir ini.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan Tugas Akhir Studi ini masih banyak terdapat kesalahan dan kekurangan yang disebabkan karena keterbatasan kemampuan serta pengalaman penulis untuk menyempurnakan laporan ini. Namun demikian diharapkan Tugas Akhir Studi ini bisa memberikan manfaat bagi pihak yang berkepentingan.

Denpasar, Mei 2016


(6)

v

Judul : Penerapan Sistem Bank Indonesia-Real Time Gross Settlement pada PT. Bank Pembangunan Daerah Bali Kantor Pusat

Nama : Ni Komang Rustia Dewi Nim : 1306013028

ABSTRAK

Dengan meningkatnya transaksi keuangan di Indonesia telah mendorong kebutuhan adanya suatu sistem transfer yang lebih cepat, aman, dan efisien. Sejak tanggal 17 Nopember 2000 Bank Indonesia telah mengembangkan suatu sistem penyelesaian (settlement) dengan koneksi elektronis online antar bank-bank umun dengan Bank Indonesia. Sistem settlement ini dikenal dengan Bank Indonesia-Real Time Gross Settlement (BI-RTGS). PT Bank Pembangunan Daerah Bali Kantor Pusat adalah salah satu peserta dari sistem BI-RTGS. Sistem ini dapat meningkatkan kualitas pelayanan nasabah yang memerlukan transfer dana yang cepat, aman, dan efisien. Yang menjadi pokook permasalah pada penelitian ini adalah bagaimana penerapan sistem BI-RTGS pada PT. BPD Bali Kantor Pusat. Dalam penelitian yang dilakukan jenis data yang digunakan adalah data kualitatif dan kuantitatif. Sumber data yang digunakan adalah data primer. Semua data tersebut dikumpulkan dengan metode wawancara, observasi, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis deskriftif kualitatif.

Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa masih adanya kendala masih terdapat kendala terhadap pemilihan sistem transfer yang digunakan agar sesuai dengan prosedur SOP. Pada pengiriman dibawah Rp 500.000.000 dapat melalui sistem kliring, sedangkan Rp 500.000.000 keatas dapat melalui sistem RTGS.

.


(7)

vi DAFTAR ISI

Isi Halaman

JUDUL ... i

KATA PENGANTAR ... ii

ABSTRAK ... iv

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR GAMBAR ... vii

DAFTAR LAMPIRAN ... viii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Tujuan Penelitian ... 3

1.3 Kegunaan Penelitian ... 3

1.4 Sistematika Penulisan ... 4

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Bank ... 5

2.1.1 Pengertian Bank ... 5

2.1.2 Jenis-Jenis Bank ... 6

2.1.3 Fungsi Bank ... 7

2.2 Sistem ... 9

2.2.1 Pengertian Sistem ... 9

2.3 Real Time Gross Settlement ... 11

2.3.1 Pengertian Real Time Gross Settlement ... 11

2.3.2 Tujuan dan Manfaat Real Time Gross Settlement ... 11

2.3.3 Peserta Real Time Gross Settlement ... 12

2.3.4 Komponen Real Time Gross Settlement ... 13


(8)

vii BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi Penelitian ... 16

3.2 Obyek Penelitian ... 16

3.3 Jenis dan Sumber Data ... 16

3.4 Metode Pengumpulan Data ... 17

3.5 Teknik Analisis Data ... 18

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum Tempat PKL ... 21

4.1.1 Sejarah Berdirinya PT BPD Bali Kantor Pusat. ... 21

4.1.2 Visi dan Misi PT BPD Bali Kantor Pusat ... 22

4.1.3 Struktur Organisasi PT BPD Bali Kantor Pusat. ... 23

4.1.4 Bidang Kegiatan pada Divisi TIA BPD Bali ... 26

4.2 Pembahasan Hasil Penelitian ... 27

4.2.1 Komponen BI-RTGS ... 27

4.2.2 Fungsi-Fungsi Operasional BI-RTGS ... 29

4.2.3 Bagian-bagian terkait sistem Bi-RTGS ... 32

4.2.4 Kegiatan Transfer Dana yang dilakukan di BPD Bali ... 33

4.2.5 Pengamanan sistem BI-RTGS ... 38

4.2.6 Kesalahan yang terjadi pada Penerapa BI-RTGS ... 39

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan ... 41

5.2 Saran ... 41 DAFTAR RUJUKAN


(9)

viii

DAFTAR GAMBAR

No. Gambar

4.1 Struktur Organisasi PT. Bank Pembangunan Daerah Bali

Kantor Pusat ... 24 4.2 Flowchart Transaksi Outgoing pada BPD Bali ... 35 4.3 Flowchart Transaksi Incoming pada BPD Bali ... 38


(10)

ix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Transaksi Outgoing Lampiran 2 : Transaksi Incoming


(11)

(12)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Perkembangan ekonomi dan usaha di Indonesia saat ini tidak terlepas dari perbankan. Kasmir (2012: 2) berpendapat bahwa Bank merupakan Lembaga Keuangan yang kegiatannya menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan kemudian menyalurkan kembali ke masyarakat, serta memberikan jasa-jasa bank lainnya. Bank sebagai perantara antara sektor yang kekurangan dana dan menyalurkan dana ke pihak-pihak yang memerlukan dana dalam bentuk pinjaman. Banyak orang dan organisasi menjadikan bank sebagai tempat untuk melakukan berbagai transaksi yang berhubungan dengan keuangan seperti tempat menabung, melakukan investasi, melakukan pembayaran, dan pengiriman uang (transfer).

Transfer adalah suatu kegiatan jasa bank untuk memindahkan

sejumlah dana tertentu sesuai dengan perintah si pemberi amanat yang ditujukan untuk keuntungan seseorang yang ditunjuk sebagai penerima transfer. Sarana yang digunakan dalam jasa transfer ini tergantung kemauan nasabah, dan hal tersebut akan mempengaruhi kecepatan pengiriman dan besar kecilnya biaya pengiriman. Jasa transfer dapat dilakukan dengan sistem kliring, namun sistem ini masih mempunyai beberapa kelemahan antara lain adalah terbatasnya jumlah dana yang dapat dikirimkan hingga maksimal Rp 500.000.000. Selain itu karena penyelesaiannya dilakukan secara terjadwal


(13)

2

dan secara bersamaan, maka sistem ini memungkinkan terjadinya keterlambatan penyelesaian yang dirasakan dapat mengurangi kepercayaan konsumen. Untuk meningkatkan pelayanan, Bank Indonesia (BI) sejak 17 November 2000 mulai memperkenalkan sistem baru dalam transfer dana yaitu RTGS. Sistem RTGS merupakan suatu sistem yang mengatur aktivitas transfer dana dalam mata uang rupiah dan jumlah besar yaitu Rp 500.000.000 ke atas yang bersifat segera (urgent).

Adapun masalah yang dihadapi terutama pada sistem BI-RTGS adalah adanya retur dari bukti outgoing. Outgoing adalah uang keluar yang dikeluarkan oleh pihak bank dan dikirim ke bank lain atas permintaan nasabah. Ini terjadi pada teller yang belum memahami tentang penerapan sistem BI-RTGS Generasi 2. Sistem BI-RTGS Generasi 2 diterapkan sejak bulan November 2015 – Juni 2016. Sebelumnya pada Sistem RTGS Generasi 1 pengiriman uang melalui RTGS diatas Rp 100.000.000, sehingga setelah berjalannya sistem RTGS Generasi 2 pengiriman uang melalui sistem RTGS harus diatas Rp 500.000.000. Kesalahan pada teller yaitu salah mengirim uang dengan nominal dibawah Rp 500.000.000 melalui sistem RTGS. Setelah dikirim selanjutnya dilakukan otorisasi. Karena nominal tidak sesuai dengan ketentuan Sistem RTGS Generasi 2 sehingga pihak bank harus melakukan retur ke cabang yang bersangkutan.

Salah satu bank di Bali yang menjadi peserta dari sistem RTGS adalah PT. Bank Pembangunan Daerah (BPD) Bali. Semua kegiatan perencanaan sampai pengawasan terdapat di Kantor Pusat, termasuk mengatasi masalah


(14)

3

yang terjadi di kantor pusat dan cabang. BPD Bali Kantor Pusat sering melakukan transaksi antar bank, antar nasabah bank, dan pihak lain yaitu dimana transaksi tersebut sering dilakukan dengan sistem transfer. Untuk meningkatkan sistem transfer tersebut maka BPD Bali Kantor Pusat menerapkan sistem RTGS sehingga untuk melakukan transfer dana menjadi lebih cepat dan efisien.

Berdasarkan uraian masalah diatas maka penulis bermaksud untuk melakukan penelitian yang diberi judul : “Penerapan Sistem Bank Indonesia – Real Time Gross Settlement Pada PT. Bank Pembangunan Daerah Bali Kantor Pusat”.

1.2 Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan sebelumnya, maka yang menjadi tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui penerapan sistem Real Time Gross Settlement (RTGS) pada BPD Bali.

1.3 Kegunaan Penelitian

Adapun manfaat dalam penelitian ini adalah sebagai herikut : 1. Kegunaan Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat memperluas pengetahuan khususnya mengenai sistem pengiriman uang yaitu pada sistem RTGS dan bagaimana cara penerapan sistem RTGS.


(15)

4 2. Kegunaan Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai sumber informasi dan pedoman bagi karyawan mengenai penerapan sistem RTGS sehingga bisa meningkatkan kinerja karyawan.

1.4 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan memberikan suatu penjelasan secara garis besar tentang isi dan susunan penulisan. Sistematika penyajian dari masing-masing bab dapat diuraikan sebagai berikut :

BAB I : Pendahuluan

Bab ini menguraikan tentang latar belakang masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, serta sistematika penyajian. BAB II : Kajian Pustaka

Bab ini menguraikan tentang teori-teori yang diperlukan untuk memecahkan masalah, menjabarkan dan menganalisis masalah, serta pembahasanan hasil penelitian sebelumnya.

BAB III : Metode Penelitian

Bab ini menguraikan tentang lokasi penelitian, objek penelitian, jenis dan sumber data, metode pengumplan data dan teknik analisis data.

BAB IV : Pembahasan Hasil Penelitian

Bab ini menguraikan tentang gambaran umum perusahaan dan pembahasan hasil penelitian.


(16)

5 BAB V : Simpulan dan Saran

Bab ini menjelaskan tentang kesimpulan yang diperoleh dari pembahasan hasil penelitian dan dari simpulan yang diperoleh dapat disampaikan saran-saran sebagai bahan pertimbangan yang bisa berguna bagi perusahaan dimasa yang akan datang.


(17)

6 BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Bank

2.1.1 Pengertian Bank

Peranan bank sangat besar dalam mendorong pertumbuhan ekonomi suatu negara. Semua sektor usaha baik sektor industri, perdagangan, jasa, dan lain-lain sangat membutuhkan bank sebagai mitra dalam mengembangkan usahanya.

Para ahli dalam bidang perbankan memberikan definisi yang berbeda-beda mengenai bank, yang bertujuan untuk memudahkan orang dalam mengertikan pengertian bank. Kasmir (2012: 2) berpendapat bahwa Bank merupakan Lembaga Keuangan yang kegiatannya menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan kemudian menyalurkan kembali ke masyarakat, serta memberikan jasa-jasa bank lainnya.

Hasibuan (2009: 2) berpendapat bahwa Bank adalah lembaga keuangan berarti Bank adalah badan usaha yang kekayaan terutama dalam bentuk asset keuangan (financial asset) serta bermotivasi profit dan juga sosial, jadi bukan mencari keuntungan saja.

Berdasarkan pengertian diatas maka dapat diambil kesimpulan bahwa Bank adalah salah satu lembaga keuangan yang bertugas untuk menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat, dan memiliki peran penting bagi bertumbuhan perekonomian suatu negara.


(18)

7 2.1.2 Jenis –Jenis Bank

Kasmir (2012: 22) berpendapat tentang perbankan, menyatakan bahwa jenis bank terdiri dari:

1) Bank Umum

Bank umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional dan/atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lau lintas pembayaran. Sifat jasa yang diberikan bank umum, dalam arti dapat memberikan seluruh jasa perbankan yang ada. Begitu pula dengan wilayah operasinya dapat dilakukan diseluruh wilayah. Bank umum sering disebut bank komersil

(commercial bank).

2) Bank Perkreditan Rakyat

Bank Perkreditan Rakyat (BPR) adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran, artinya kegiatan BPR jauh lebih sempit dibandingkan dengan kegiatan umum.


(19)

8

Kasmir (2013: 38) berpendapat ada beberapa kegiatan bank antara lain adalah :

1) Bank Umum

a. Menghimpun dana dari masyarakat (funding) dalam bentuk simpanan giro, simpanan tabungan, dan simpanan deposito. b. Menyalurkan dana ke masyarakat (lending) dalam bentuk

kredit investasi, dan kredit modal kerja.

c. Memberikan jasa-jasa bank lainnya (service) seperti transfer (kiriman uang), kliring, menerima setoran-setoran seperti pembayaran pajak, pembayaran air dan listrik, dan melayani pembayaran-pembayaran seperti pembayaran gaji.

2) Bank Perkreditan Rakyat

a. Menghimpun dana dalam bentuk simpanan tabungan, b. simpanan deposito.

c. Menyalurkan dana dalam bentuk kredit investasi, dan kredit modal kerja.

d. Larangan-larangan bagi Bank Perkreditan Rakyat adalah menerima simpanan giro, mengikuti kliring, dan melakukan kegiatan valuta asing.


(20)

9 2.1.3 Fungsi Bank

Secara umum, fungsi utama bank adalah menghimpun dana dari masyarakat untuk berbagai tujuan atau sebagai financial intermediary. Santoso (2006:9) berpendapat fungsi bank terdiri dari :

1) Agent of trust.

Dasar utama kegiatan perbankan adalah kepercayaan (trust), baik dalam hal menghimpun dana maupun penyaluran dana. Masyarakat akan mau menitipkan dananya di bank apabila dilandasi akan kepercayaan. Masyarakat percaya bahwa uangnya tidak akan disalah gunakan oleh bank, uangnya akan dikelola dengan baik, bank tidak akan bangkrut, dan pada saat uang telah dijanjikan simpanan tersebut dapat ditarik kembali dari bank. Pihak bank sendiri akan mau menempatkan atau menyalurkan dananya pada debitor atau masyarakat apabila dilandasi adanya unsur kepercayaan.

2) Agent of Development.

Kegiatan perekonomian masyarakat di sektor moneter dan disektor riil tidak dapat dipisahkan. Kedua sektor tersebut selalu berinteraksi dan saling mempengaruhi. Sektor riil tidak akan dapat bekerja dengan baik apabila sektor moneter tidak bekerja dengan baik, kegiatan bank berupa menghimpun dan menyalurkan dana sangat diperlukan bagi lancarnya kegiatan perekonomian disektor riil. Kegiatan bank tersebut memungkinkan masyarakat melakukan kegiatan investasi, kegiatan distribusi, serta kegiatan konsumsi barang dan jasa, mengingat bahwa


(21)

10

kegiatan investasi – distribusi – konsumsi tidak lepas dari adanya pengunaan uang. Kelancaran kegiatan investasi – distribusi – konsumsi ini tidak lain adalah kegiatan pembangunan perekonomian suatu masyarakat.

3) Agent of Service.

Disamping melakukan kegiatan penghimpunan dan penyaluran dana, bank juga memberikan penawaran jasa perbankan yang lain kepada masyarakat secara umum. Jasa ini antara lain dapat berupa jasa pengiriman uang, penitipan barang berharga, pemberian jaminan bank, dan penyelesaian tagihan.

Dari ketiga fungsi bank diatas diharapkan dapat memberikan gambaran yang menyeluruh dan lengkap mengenai fungsi bank dalam perekonomian, sehingga bank tidak hanya dapat diartikan sebagai lembaga perantara keuangan (financial intermediary institution).

2.2 Sistem

2.2.1 Pengertian Sistem

Sistem berasal.dari bahasa.Latin (systēma).dan bahasa.Yunani.(sustēma. Sutabri (2012:6) berpendapat sistem adalah sekelompok unsur yang erat hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu.

Sutarman (2012:13) berpendapat Sistem adalah kumpulan elemen yang saling berhubungan dan berinteraksi dalam satu kesatuan untuk menjalankan suatu proses pencapaian suatu tujuan utama.


(22)

11

Dari pengertian sistem menurut beberapa sumber diatas maka dapat disimpulkan bahwa sistem merupakan struktur konseptual yang tersusun dari fungsi-fungsi yang saling berhubungan untuk mencapai suatu hasil yang diinginkan.

2.2.2 Klasifikasi Sistem

Yakub (2012: 4) berpendapat bahwa sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang diantaranya : sistem yang bersifat abstrak, sistem alamiah, sistem yang berifat deterministic, serta sistem yang bersifat terbukandan tertutup. Berikut penjelasan lebih detail dan rinci akan di paparkan di bawah ini.

1) Sistem diklasifikasikan sebagai sistem abstrak dan sistem fisik. Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide - ide yang tidak tampak secara fisik. Sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik. Misalnya sistem komputer, sistem operasi, sistem penjualan dan sebagainya.

2) Sistem diklasifikasikan sebagai sistem alamiah dan sistem buatan manusia. Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi karena proses alam tidak dibuat oleh manusia. Sistem buatan manusia adalah sistem yang dirancang oleh manusia.

3) Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertentu (deterministic system) dan sistem tak tentu (probabbilistic system). Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi. Sistem tak tentu


(23)

12

adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.

4) Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertutup dan sistem terbuka. Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya.

2.3 Real Time Gross Settlement

2.3.1 Pengertian Real Time Gross Settlement

Menurut Henry (2006: 147) Real Time Gross Settlement (RTGS) adalah transfer dana elektronik yang penyelesaian setiap transaksinya dilakukan dalam waktu seketika.

Sejak dioperasikan oleh Bank Indonesia pada tanggal 17 November 2000, RTGS berperan penting dalam pemrosesan aktivitas transaksi pembayaran, khususnya untuk memproses transaksi pembayaran yang termasuk High Value Payment System (HVPS) atau transaksi bernilai besar yaitu dengan jumlah diatas Rp 500.000.000 dan yang bersifat segera.

Sistem BI-RTGS berfungsi meningkatkan kepastian penyelesaian akhir setiap transaksi pembayaran, yang berarti mengurangi resiko penyelesaian akhir, BI-RTGS juga menjadi sarana transfer dana antar bank yang praktis, cepat, efisian, aman, dan handal.


(24)

13

2.3.2 Tujuan dan Manfaat Sistem Real Time Gross Settlement Tujuan Sistem BI- RTGS yaitu :

1) Bank dapat mengirim dan menerima pembayaran antar-bank, antar nasabah bank dan pihak lain secara cepat, aman dan efisien.

2) Bank dapat lebih meningkatkan efisiensi dalam pengiriman dana, meminimalkan risiko terutama risiko likuiditas, dan meningkatkan effesiensi pasar uang.

3) Meningkatkan kepastian Penyelesaian Akhir.

4) Mengurangi risiko Penyelesaian Akhir dalam Sistem Pembayaran Nasional.

5) Meningkatkan efektivitas pengelolaan dana bagi Bank melalui sentralisasi Rekening Giro.

Manfaat BI-RTGS yaitu :

1) Pengiriman transfer dana lebih aman, dengan jaminan keamanan sistem penyelenggaraan.

2) Pengiriman transfer dana lebih cepat dengan jaminan dapat diterima oleh nasabah penerima pada hari yang sama.

2.3.3 Peserta Real Time Gross Settlement

Peserta pada sistem BI-RTGS dapat dibagi menjadi 2 (dua) yaitu 1) Peserta Langsung

Peserta langsung adalah peserta yang melakukan transaksi sistem BI-RTGS secara langsung menggunakan BI-RTGS Terminal (RT) milik peserta.


(25)

14

Adapun yang termasuk peserta langsung adalah Transaksi antar Bank, Transaksi antar Bank untuk kepentingan Nasabah, Transaksi Bank dengan rekening-rekening pemerintah yang dipelihara di Bank Indonesia.

2) Peserta Tidak Langsung

Peserta Tidak Langsung adalah peserta yang dapat melakukan transaksi sistem RTGS melalui RT (RTGS Terminal) milik peserta langsung berdasarkan penjanjian antar peserta langsung dan tidak langsung. Adapun yang termasuk peserta tidak langsung adalah Transaksi antar Bank, Transaksi Bank dengan rekening-rekening pemerintah yang dipelihara di Bank Indonesia.

2.3.4 Komponen Sistem Real Time Gross Settlement Sistem RTGS terdiri dari tiga komponen pokok, yaitu: 1) RTGS Central Computer (RCC)

Merupakan sistem komputer yang berada di lokasi penyelenggara, yang digunakan untuk memproses penyelesaian akhir semua transaksi yang dikirim oleh Peserta. RCC terdiri dari dua komponen utama, yaitu:

a. Interbank Funds Transfer System (IFTS)

IFTS adalah sistem yang berfungsi untuk menerima dan memproses data transaksi, menghasilkan data-data di database RCC yang dapat di-enquiry oleh Peserta, laporan-laporan


(26)

15

b. Settlement Account (SA)

SA adalah sistem yang mencatat saldo Rekening Giro seluruh Peserta secara real time. RCC terdiri dari RCC Utama dan RCC Back-up.

2) RTGS Terminal (RT)

RTGS Terminal merupakan sistem komputer yang berada di lokasi Peserta yang terhubung dengan RCC secara online yang berfungsi untuk melakukan berbagai transaksi. RT terdiri dari 3 komponen yaitu :

a. RTGS Terminal Server Utama

RTGS Terminal Server Utama adalah perangkat komputer yang telah diisi aplikasi RTGS Terminal dan database sistem RTGS yang digunakan peserta untuk memproses transaksi dalam kondisi normal.

b. RTGS Terminal Server Back-up

RTGS Terminal Server Back-up adalah perangkat komputer yang telah diisi aplikasi RT dan database sistem RTGS yang digunakan peserta untuk memproses transaksi apabila terjadi gangguan atau keadaan darurat yang menyebabkan peserta tidak dapat menggunakan RT Server Utama

c. RTGS Terminal Workstation

RTGS Terminal Workstation adalah perangkat computer yang telah diisi aplikasi RT dan berhubungan dengan RT Server Utama


(27)

16

atau RT Server Back-Up yang digunakan peserta untuk melakukan pembukuan transaksi.

3) Jaringan komunikasi

Jaringan komunikasi merupakan sistem yang menghubungkan antara RT Peserta dengan RCC.

2.4 Pembahasan Hasil Penelitian Sebelumnya

Dalam penelitian yang dilakukan oleh Afrita (2012) yang berjudul “Analisis Kinerja Sistem Real Time Gross Settlement Pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk”, yang menjadi pokok permasalahan dari penelitian ini adalah bagaimana PT. BRI menanggulangi kesalahan pada saat pemrosesan data. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis komparatif kuantitatif. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kinerja sistem RTGS pada PT. Bank Rakyat Indonesia. Menurut hasil penelitian ini kinerja penerapan sistem pada PT. BRI sudah cukup baik, sesuai dengan standar yang diminta oleh Bank Indonesia, sehingga bisa meminimalisir kesalahan dalam pemrosesan data.

Penelitian yang dilakukan oleh Wijayanti (2010) yang berjudul “Pelaksanaan Jasa pengiriman Uang Melalui Sistem Bank Indonesia-Real Time Gross Settlement Pada PT. Bank Jatim Cabang Blitar, yang menjadi pokok permasalahan dari penelitian ini adalah bagaimana prosedur dalam pengoperasian sistem RTGS, teknik analisis data yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan jasa pengiriman uang melalui sistem RTGS pada PT.


(28)

17

Bank Jatim Cabang Blitar. Menurut hasil penelitian ini adalah sistem pengiriman uang pada PT. Bank Jatim Cabang Blitar sudah terlaksana dengan baik, namun kesalahan yang disebabkan karena kesalahan dalam pemrosesan data.

Berdasarkan pembahasan hasil penelitian sebelumnya, persamaan dari penelitian sebelumnya dengan penelitian ini adalah terletak pada teknik analisis data yang digunakan yaitu analisis data deskriptif kualitatif, sedangkan perbedaannya adalah terletak pada masalah yang dihadapi, yaitu kesalahan pada saat pembukuan transaksi incoming dan outgoing.


(1)

adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.

4) Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertutup dan sistem terbuka. Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya.

2.3 Real Time Gross Settlement

2.3.1 Pengertian Real Time Gross Settlement

Menurut Henry (2006: 147) Real Time Gross Settlement (RTGS) adalah transfer dana elektronik yang penyelesaian setiap transaksinya dilakukan dalam waktu seketika.

Sejak dioperasikan oleh Bank Indonesia pada tanggal 17 November 2000, RTGS berperan penting dalam pemrosesan aktivitas transaksi pembayaran, khususnya untuk memproses transaksi pembayaran yang termasuk High Value Payment System (HVPS) atau transaksi bernilai besar yaitu dengan jumlah diatas Rp 500.000.000 dan yang bersifat segera.

Sistem BI-RTGS berfungsi meningkatkan kepastian penyelesaian akhir setiap transaksi pembayaran, yang berarti mengurangi resiko penyelesaian akhir, BI-RTGS juga menjadi sarana transfer dana antar bank yang praktis, cepat, efisian, aman, dan handal.


(2)

2.3.2 Tujuan dan Manfaat Sistem Real Time Gross Settlement Tujuan Sistem BI- RTGS yaitu :

1) Bank dapat mengirim dan menerima pembayaran antar-bank, antar nasabah bank dan pihak lain secara cepat, aman dan efisien.

2) Bank dapat lebih meningkatkan efisiensi dalam pengiriman dana, meminimalkan risiko terutama risiko likuiditas, dan meningkatkan effesiensi pasar uang.

3) Meningkatkan kepastian Penyelesaian Akhir.

4) Mengurangi risiko Penyelesaian Akhir dalam Sistem Pembayaran Nasional.

5) Meningkatkan efektivitas pengelolaan dana bagi Bank melalui sentralisasi Rekening Giro.

Manfaat BI-RTGS yaitu :

1) Pengiriman transfer dana lebih aman, dengan jaminan keamanan sistem penyelenggaraan.

2) Pengiriman transfer dana lebih cepat dengan jaminan dapat diterima oleh nasabah penerima pada hari yang sama.

2.3.3 Peserta Real Time Gross Settlement

Peserta pada sistem BI-RTGS dapat dibagi menjadi 2 (dua) yaitu 1) Peserta Langsung

Peserta langsung adalah peserta yang melakukan transaksi sistem BI-RTGS secara langsung menggunakan BI-RTGS Terminal (RT) milik peserta.


(3)

Adapun yang termasuk peserta langsung adalah Transaksi antar Bank, Transaksi antar Bank untuk kepentingan Nasabah, Transaksi Bank dengan rekening-rekening pemerintah yang dipelihara di Bank Indonesia.

2) Peserta Tidak Langsung

Peserta Tidak Langsung adalah peserta yang dapat melakukan transaksi sistem RTGS melalui RT (RTGS Terminal) milik peserta langsung berdasarkan penjanjian antar peserta langsung dan tidak langsung. Adapun yang termasuk peserta tidak langsung adalah Transaksi antar Bank, Transaksi Bank dengan rekening-rekening pemerintah yang dipelihara di Bank Indonesia.

2.3.4 Komponen Sistem Real Time Gross Settlement Sistem RTGS terdiri dari tiga komponen pokok, yaitu: 1) RTGS Central Computer (RCC)

Merupakan sistem komputer yang berada di lokasi penyelenggara, yang digunakan untuk memproses penyelesaian akhir semua transaksi yang dikirim oleh Peserta. RCC terdiri dari dua komponen utama, yaitu:

a. Interbank Funds Transfer System (IFTS)

IFTS adalah sistem yang berfungsi untuk menerima dan memproses data transaksi, menghasilkan data-data di database RCC yang dapat di-enquiry oleh Peserta, laporan-laporan Settlement dan laporan-laporan lainnya bagi semua Peserta.


(4)

b. Settlement Account (SA)

SA adalah sistem yang mencatat saldo Rekening Giro seluruh Peserta secara real time. RCC terdiri dari RCC Utama dan RCC Back-up.

2) RTGS Terminal (RT)

RTGS Terminal merupakan sistem komputer yang berada di lokasi Peserta yang terhubung dengan RCC secara online yang berfungsi untuk melakukan berbagai transaksi. RT terdiri dari 3 komponen yaitu :

a. RTGS Terminal Server Utama

RTGS Terminal Server Utama adalah perangkat komputer yang telah diisi aplikasi RTGS Terminal dan database sistem RTGS yang digunakan peserta untuk memproses transaksi dalam kondisi normal.

b. RTGS Terminal Server Back-up

RTGS Terminal Server Back-up adalah perangkat komputer yang telah diisi aplikasi RT dan database sistem RTGS yang digunakan peserta untuk memproses transaksi apabila terjadi gangguan atau keadaan darurat yang menyebabkan peserta tidak dapat menggunakan RT Server Utama

c. RTGS Terminal Workstation

RTGS Terminal Workstation adalah perangkat computer yang telah diisi aplikasi RT dan berhubungan dengan RT Server Utama


(5)

atau RT Server Back-Up yang digunakan peserta untuk melakukan pembukuan transaksi.

3) Jaringan komunikasi

Jaringan komunikasi merupakan sistem yang menghubungkan antara RT Peserta dengan RCC.

2.4 Pembahasan Hasil Penelitian Sebelumnya

Dalam penelitian yang dilakukan oleh Afrita (2012) yang berjudul

“Analisis Kinerja Sistem Real Time Gross Settlement Pada PT. Bank Rakyat

Indonesia (Persero) Tbk”, yang menjadi pokok permasalahan dari penelitian ini adalah bagaimana PT. BRI menanggulangi kesalahan pada saat pemrosesan data. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis komparatif kuantitatif. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kinerja sistem RTGS pada PT. Bank Rakyat Indonesia. Menurut hasil penelitian ini kinerja penerapan sistem pada PT. BRI sudah cukup baik, sesuai dengan standar yang diminta oleh Bank Indonesia, sehingga bisa meminimalisir kesalahan dalam pemrosesan data.

Penelitian yang dilakukan oleh Wijayanti (2010) yang berjudul “Pelaksanaan Jasa pengiriman Uang Melalui Sistem Bank Indonesia-Real Time Gross Settlement Pada PT. Bank Jatim Cabang Blitar, yang menjadi pokok permasalahan dari penelitian ini adalah bagaimana prosedur dalam pengoperasian sistem RTGS, teknik analisis data yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan jasa pengiriman uang melalui sistem RTGS pada PT.


(6)

Bank Jatim Cabang Blitar. Menurut hasil penelitian ini adalah sistem pengiriman uang pada PT. Bank Jatim Cabang Blitar sudah terlaksana dengan baik, namun kesalahan yang disebabkan karena kesalahan dalam pemrosesan data.

Berdasarkan pembahasan hasil penelitian sebelumnya, persamaan dari penelitian sebelumnya dengan penelitian ini adalah terletak pada teknik analisis data yang digunakan yaitu analisis data deskriptif kualitatif, sedangkan perbedaannya adalah terletak pada masalah yang dihadapi, yaitu kesalahan pada saat pembukuan transaksi incoming dan outgoing.