LATAR BELAKANG PENERAPAN SISTEM KLIRING NASIONAL BANK INDONESIA PADA PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH BALI KANTOR PUSAT.

BAB I PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Perkembangan perekonomian nasional yang dihadapi dunia usaha termasuk usaha kecil menengah saat ini sangat cepat dan dinamis. Dalam kehidupan masyarakat dapat dilihat bahwa aktivitas manusia dalam dunia bisnis tidak lepas dari peranan bank selaku pemberi layanan perbankan bagi masyarakat Abdullah 2012:1. Bank merupakan suatu badan yang bertujuan untuk memuaskan kebutuhan kredit, baik dengan alat-alat pembayarannya sendiri atau dengan uang yang diperoleh dari orang lain Stuart : 2011:34. Pada dasarnya bank adalah perantara antara sektor yang kekurangan dana dan menyalurkannya ke pihak-pihak yang memerlukan dana dalam bentuk pinjaman Abdullah 2012:2. Secara sederhana, bank itu diartikan sebagai lembaga keuangan yang kegiatan pokok usahanya adalah menghimpun dana dari masyarakat yang pada umumnya berbunga dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat yang memerlukan dalam bentuk kredit secara efektif dan efisien guna mendukung pelaksanaan pembangunan nasional Abdullah 2012:2. Demikian pula halnya dengan Bank BPD Bali Kantor Pusat yang bergerak dalam bidang perbankan yang menghimpun dana dari pihak ketiga dan menyalurkannya kembali dalam bentuk kredit dan jasa-jasa lainnya dalam lalu lintas pembayaran dan peredaran uang. Bank BPD Bali Kantor Pusat merupakan central dari cabang-cabang berada di seluruh Bali dan cabang di Mataram. Bank BPD Bali Kantor Pusat mengatur semua cabang Bank BPD Bali termasuk menangani masalah yang terjadi pada cabang-cabang Bank BPD Bali mengenai operasional akuntansi seperti salah input transaksi. Sejalan dengan perkembangan perbankan semakin banyak pula orang menggunakan jasa bank. Dalam lalu lintas pembayaran dengan surat berharga, penggunaan bilyet giro telah banyak digunakan masyarakat karena beberapa keuntungan tertentu. Untuk memperhitungkan hutang piutang nasabah dengan bilyet giro antara nasabah bank yang berlainan, agar penyelesaiannya cepat, aman dan efektif harus dilakukan dengan melalui sistem kliring Bank. Melakukan transaksi dengan sistem kliring perantara yang digunakan adalah warkat. Warkat kliring adalah alat atau sarana yang dipakai dalam lalu lintas pembayaran giral yang diperhitungkan dalam kliring Latumaerissa 2011:113. Nominal warkat ditulis oleh nasabah yang memiliki warkat tersebut nasabah penerbit. Warkat digunakan untuk transaksi pembayaran dengan memberikan warkat tersebut ke nasabah yang lain nasabah penarik, warkat tersebut kemudian dikliringkan oleh nasabah penarik sesuai bank yang dituju. Dalam pelaksanaan kliring, pertukaran warkat yang dilaksanakan di Bank Indonesia terkadang terjadi penolakan yang disebabkan kesalahan Customer dalam melakukan penginputan warkat seperti kesalahan dalam pengisian nomor warkat, sandi peserta dan sandi transaksi. Dengan adanya masalah seperti ini penulis tertarik untuk menulis TAS ini dengan judul ” Penerapan Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia pada PT. Bank Pembangunan Daerah Bali Kantor Pusat”.

1.2 Tujuan Penelitian