C. Evaluasi
1. Fungsi yang Terkait
Fungsi yang terkait dalam sistem akuntansi aktiva tetap menurut Mulyadi 2001:608 adalah fungsi pemakai, fungsi riset dan
pengembangan, fungsi pembelian, fungsi aktiva tetap, fungsi penerimaan dan fungsi akuntansi.
Pada Perum BULOG Sub Divre Surakarta fungsi yang terkait dengan sistem akuntansi aktiva tetap adalah fungsi pemakai, fungsi
otorisasi investasi, fungsi otorisasi dokumen, fungsi pembelian, fungsi penerimaan, fungsi penempatan aktiva tetap dan fungsi akuntansi.
Fungsi yang terkait dalam sistem akuntansi pengadaan aktiva tetap pada Perum BULOG Sub Divre Surakarta telah terpisah. Namun ada
fungsi yang belum terpisah yaitu fungsi penerimaan dan fungsi penempatan aktiva tetap.
2. Dokumen yang Digunakan
Menurut Mulyadi 2001:600 dokumen yang berkaitan dengan sistem akuntansi aktiva tetap adalah surat permintaan otorisasi investasi,
surat permintaan reparasi, surat permintaan transfer aktiva tetap, surat permintaan penghentian pemakaian aktiva tetap, surat perintah kerja, surat
order pembelian, laporan penerimaan barang, faktur dari pemasok, bukti kas keluar dan bukti memorial.
Sedangkan pada Perum BULOG Sub Divre Surakarta dokumen yang digunakan adalah
Surat Permohonan Pembelian Aktiva Tetap, Surat 76
Permohonan Pembelian, Surat Permohonan
Dropping
Dana, Berita Acara Serah Terima Barang BAST, Kontrak, Kredit Nota, Debit Nota, SH-2,
SH-5, Surat Perintah Pembayaran SPP, RK Bank, Bukti Kas Keluar, Bukti Kas Masuk, Nota Intern dan dokumen yang menyertai aktiva tetap.
Dokumen yang digunakan juga telah diotorisasi pihak yang berwenang seperti Kasi, Kasub divre, Wakasub divre, Kadivre atau
Direktur Utama. 3.
Catatan Akuntansi yang Digunakan Catatan akuntansi aktiva tetap menurut Mulyadi 2001:608 adalah
kartu aktiva tetap, jurnal umum, register bukti kas keluar. Catatan akuntansi terkomputerisasi menurut Horngren dan Harrison 2007:341
terdiri dari tiga tahap, yaitu input, pemrosesan dan output. Catatan akuntansi pada Perum BULOG Sub Divre Surakarta
menggunakan
software
SIAB. Dalam
software
tersebut proses akuntansi terdiri dari input data transaksi, pemrosesan oleh
software
dan output berupa laporan keuangan.
4. Jaringan Prosedur yang Membentuk Sistem
Jaringan prosedur yang membentuk sistem pembelian aktiva tetap menurut Mulyadi 2001:616 adalah prosedur permintaan otorisasi
investasi, prosedur penawaran harga dan pemilihan pemasok, prosedur order pembelian, prosedur penerimaan barang, prosedur penempatan
aktiva tetap dan prosedur pencatatan harga pokok aktiva tetap. Jaringan 77
prosedur yang membentuk sistem pembangunan aktiva tetap menurut Mulyadi 2001:616 adalah
prosedur permintaan otorisasi investasi, prosedur perintah kerja, prosedur pelaksanaan pembangunan aktiva tetap,
prosedur penerimaan barang, prosedur penempatan aktiva tetap dan prosedur pencatatan harga pokok aktiva tetap.
Jaringan prosedur yang membentuk sistem pengadaan aktiva tetap berupa barang Perum BULOG Sub Divre adalah prosedur permintaan
otorisasi, prosedur pembelian, prosedur penerimaan, prosedur pencatatan dan prosedur pembayaran. Jaringan prosedur yang membentuk sistem
pembangunan aktiva tetap adalah prosedur permintaan otorisasi, prosedur pelaksanaan pembangunan, prosedur penerimaan, prosedur pencatatan dan
prosedur pembayaran. Jaringan prosedur yang membentuk sistem akuntansi pengadaan aktiva tetap dilaksanakan dengan baik oleh fungsi-
fungsi yang terkait. 78
BAB III TEMUAN
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan atas sistem akuntansi aktiva tetap Perum BULOG Sub Divre Surakarta maka penulis dapat
mengemukakan temuan yang telah diperoleh dari penelitian. Temuan yang diperoleh tersebut berupa kelebihan dan kelemahan yang terdapat pada sistem
akuntansi aktiva tetap Perum BULOG Sub Divre Surakarta. Temuan yang diperoleh tersebut adalah:
A. Kelebihan